Professional Documents
Culture Documents
Ê
ÊÊ
Ê
SKRIPSI
Disusun Oleh
Epri Kurniawan
NIM. 06305144031
2010
c
ÊÊ
Ê
Setiap garis ÷÷ ( dengan satu titik atau dua titik, titik-
titik tersebut disebut (Y
. Garis yang hanya berhubungan
dengan satu titik ujung dinamakan !. Dua garis berbeda yang
menghubungkan titik yang sama disebut " .
Order dari graf, ditulis dengan notasi |V(G|, yang menyatakan banyaknya
titik pada graf G. Pada graf G, jalan ( v ke w adalah barisan titik-titik
berhubungan dan garis secara selang-seling, diawali dari titik v dan diakhiri pada
titik w. Jalan dengan panjang n dari v ke w ditulis sebagai berikut :
Sirkuit dengan panjang n adalah path yan dimulai dan diakhiri pada titik
Menurut Definisi 8.9 Sirkuit Euler G adalah sirkuit dimana setiap titik
dalam G muncul paling sedikit sekali dan setiap garis dalam G muncul tepat satu
kali (Drs. Jong Jek Siang, 2002 : hal 213. Sedangkan sirkuit Hamilton adalah
suatu gaf terhubung G bila ada sirkuit yang mengunjungi setiap titiknya tepat satu
kali (kecuali titik awal yang sama dengan titik akhirnya (Drs. Jong Jek Siang,
2002 : hal 220.
Perbedaan sirkuir Euler dan sirkuit Hamilton adalah pada sirkuit Euler,
semua garis harus dilalui ! " $ sedangkan semua titiknya boleh
dikunjungi lebih dari satu kali. Sebaliknya, dalam sirkuit Hamilton semua titiknya
tidak harus dikunjungi tepat satu kali dan tidak harus melaluli semua garisnya.
Dalam sirkuit Euler, yang diperhatikan adalah garisnya, sebaliknya dalam sirkuit
Hamilton, yang diperhatikan adalah kunjungan pada titiknya.
Terlepas dari perbedaan antara sirkuit Euler dan sirkuit Hamilton, terdapat
perbedaan yang nyata tentang cara menentukan apakah suatu graf merupakan
sirkuit Euler dan apakan suatu graf merupakan sirkut Hamilton. Teorema 8.4
misalkan G adalah graf terhubung. G adalah sirkuit Euler bila dan hanya bila
semua titik dalam G mempunyai derajat genap (Drs. Jong Jek Siang, 2002: hal
216. Sebaliknya, tidak ada syarat-syarat yang pasti untuk menentukan apakah
suatu graf merupakan sirkuit Hamilton. Hanya saja ada petunjuk untuk
menentukan bahwa suatu graf ÷ suatu sirkuit Hamilton.
¯
Jika G merupakan sirkuit Hamilton, maka G mempunyai subgraf H
dengan sifat (1 H terhubung, (2 H memuat semua titik G, (3 H mempunyai
jumlah garis yang sama dengan jumlah titiknya, dan (4 setiap titik dalam H
mempunyai derajad 2. Syarat (1 dan (2 jelas menurut definisi sirkuit Hamilton,
yang mengharuskan mengunjungi semua titik dalam G. Syarat (4 adalah sebagai
akibat kunjungan semua titik yang hanya boleh dilakukan sekali. Selama
kunjungan, di setiap titik pasti ada suatu garis masuk dan satu garis keluar
sehingga derajad setiap titik sama dengan 2. Karena dalam sirkuit Hamilton,
setiap dua titik dihubungkan dengan tepat satu garis, maka jumlah garis sama
dengan jumlah titiknya. Hal ini dinyatakan dalam syarat (3. Jika salah satu dari
ke-4 syarat tersebut tidak dipenuhi maka graf-nya bukanlah graf Hamilton.
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas lebih detail tentang
sirkuit Hamilton, sehingga pembahasan dalam tulisan ini difokuskan pada aplikasi
teori graf pada permainan catur.
2. Dipermainan catur, apakah terdapat sirkuit Hamilton pada langkah kuda?
3. Jika diberikan papan catur dengan ukuran standar, yaitu ukuran 8 x 8,
apakah terdapat sirkuit Hamilton?
Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui cara menetukan sirkuit Hamilton secara tepat, sehingga
diharapkan nantinya dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari;
2. Dapat mengetahui ternyata aplikasi graf juga dapat diaplikasikan pada
permainan catur;
j
~