Professional Documents
Culture Documents
Doni Aprialdi
C11050165
Lusi Sandra H
C11050171
Cynthia Dyliza
C11050173
PENDAHULUAN
Definisi
Trauma kepala :
gangguan pada otak yang bersifat non
degeneratif dan non kongenital yang
disebabkan
oleh
kekuatan
mekanik
eksternal, yang menyebabkan terjadinya
kerusakan kognitif, fisikal, dan fungsi
psikososial
yang
permanen
atau
sementara, dengan atau tanpa disertai
berkurangnya atau perubahan tingkat
kesadaran.
Patofisiologi
Patofisiologi
Keadaan Klinis
Anamnesis
I. Identifikasi pasien
II. Keluhan utama, dapat berupa :
- Penurunan kesadaran
- Nyeri kepala
III.Anamnesis tambahan :
- Kapan? ( untuk mengetahui onset)
- Bagaimana? (mekanisme kejadian,
bagian tubuh apa saja yang terkena, dan
tingkat keparahan yang mungkin terjadi)
Berdasarkan mekanismenya,
trauma dibagi menjadi :
#Cedera tumpul :
-kecepatan tinggi (tabrakan)
-kecepatan rendah (terjatuh atau terpukul)
#Cedera tembus (luka tembus peluru
atau tusukan) adanya penetrasi selaput
dura menentukan apakah suatu cedera
termasuk cedera tembus atau cedera
tumpul.
Komplikasi / Penyulit
Komplikasi / Penyulit
6.Adanya kejang atau tidak
7.Adanya trauma lain selain trauma
kepala (trauma penyerta)
8.Adanya konsumsi alkohol atau
obat terlarang lainnya
9.Adanya
riwayat penyakit
sebelumnya (Hipertensi, DM)
Pemeriksaan Fisik
1. Primary Survey
A.Airway, dengan kontrol servikal
B.Breathing, dengan ventilasi yang
adekuat
C.Circulation, dengan kontrol
perdarahan
D.Disability
E.Exposure
Pemeriksaan Fisik
2. Secondary Survey
Adalah pemeriksaan dari kepala sampai
kaki
(head
to
toe,
examination),
termasuk reevaluasi tanda vital.
Pada bagian ini dilakukan pemeriksaan
neurologis lengkap yaitu GCS jika belum
dilakukan pada primary survey
Dilakukan X-ray foto pada bagian vang
terkena trauma dan terlihat ada jejas.
c. Perdarahan Intrakranial
Perdarahan intrakranial (hematoma
intrakranial) adalah penimbunan
darah di dalam otak atau diantara
otak dengan tulang tengkorak