You are on page 1of 4

Keseimbangan carian dan elektrolit

Tubuh manusia terdiri dari air : 1. laki-laki (60%)


2. perempuan (50%)
3. orang tua (60%)
4. anak-anak (75%)
Cairan tubuh terdiri dari 2 kompartemen : ICF (40%) atau 2/3 nya
ECF (20%) atau 1/3 nya
Lalu ECF terbagi lagi menjadi 2 kompartemen yaitu cairan interstitial
(15%) dan cairan intravaskuler (5%)
Di dalam cairan tubuh pun terdapat zat-zat terlarut yang terbagi berdasarkan
ada tidaknya muatan listrik. Dibagi menjadi 2 bagian yaitu : elektrolit dan nonelektrolit.
Zat Elektrolit adalah suatu zat yang terurai dalam air dan bermuatan
listrik. Contohnya : Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl-,HCO3-, HPO4-, SO42Zat Non-elektrolit adalah zat yang terlarut tapi tidak terurai dalam air dan
tidak bermuatan listrik. Contohnya : protein, glukosa, urea, O 2, CO2, asamasam organik
1. Elektrolit terdiri dari kation yang bermuatan positif (+) dan anion yang
bermuatan negatif (-)
a. Pada ECF, kation yang berperan adalah Na+ mengatur volume
tubuh total
anion yang berperan adalah Cl- atau HCO3b. Pada ICF, kation yang berperan adalah K+
mengatur volume
cairan sel
anion yang berperan adalah HPO41. Perpindahan zat terlarut di antara bagian-bagian cairan tubuh
Pembatas utama perpindahan zat terlarut adalah membran sel. Molekul lemak
dan protein yang membentuk membran ini tersusun sedemikian rupa sehingga
hanya zat-zat tertentu yang dapat melewatinya. Pori-pori membran ini dapat
dilewati oleh air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya. Sedangkan proteinprotein dengan molekul yang besar tidak bisa melewati membran
semipermeabel.
Ada 2 transpor yang dipakai dalam perpindahan cairan tubuh.
Transpor aktif yang memakai energi (ATP) transpor pasif yang tidak memakai
energi (difusi & osmosis)
Transpor pasif :
1. Difusi terbagi menjadi 2 bagian yaitu terfasilitasi dan sederhana.
a. Difusi terfasilitasi : memakai protein pembawa yang terikat pada
membran dan bergabung dengan molekul yang akan masuk ke
dalam sel. Keadaan ini terjadi secara berulang-ulang dan dan
mempunyai 2 arah yang berbeda (masuk ke sel dan keluar sel)

b. Difusi sederhana : memakai larutan atau gas


Difusi terjadi perpindahan cairan dari konsentrasi yang tinggi ke
rendah, sedangkan osmosis sebaliknya.
Selain konsentrasi larutan yang berpengaruh terhadap difusi,
potensial listrik dan tekanan hidrostatik juga ikut berpengaruh
dalam difusi.
Transpor aktif : perpindahan cairan yang memakai energi dan arahnya kebalikan
dari arah yang
seharusnya cairan itu
berpindah (kebalikan dari mekanisme yang ada)
2. Perpindahan air di tubuh
Ada 2 mekanisme yang berpengaruh pada keadaan ini yaitu tekanan hidrostatik
dan tekanan osmotik.
Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dengan gambar di bawah ini
Disini dilakukan pembuktian dengan cara
memasukkan 2 cairan dengan konsentrasi
yang berbeda. 1. Air garam (dengan titiktitik biru) dan air biasa dengan titik-titik
hijau. Dengan adanya membran
semipermeabel diantaranya
memungkinkan perpindahan air ke dalam
air garam (dari rendah ke tinggi) yang
merupakan suatu pembuktian mekanisme
osmosis, yang pada perpindahan pada
tabung dimana air biasa itu ada didorong
oleh tekanan osmotik dan dimana
tekanan yang menahan pada bagian
tabung berisi air garam itu disebut
tekanan hidrostatik.
3. Perpindahan air dari plasma dan ISF (interstitial fluid)
Ada suatu hukum starling yang berbunyi kecepatan dan arah pertukaran cairan
di kapiler dan ISF ditentukan oleh tekanan hidrostatik dan osmotik koloid dari ke2 cairan.
Lebih jelasnya kita lihat gambar di bawah ini
Tekanan hidrostatik yang lebih besar menyebabkan keluarnya darah dan
menyalurkan nutrisi dan oksigen kedalam sel-sel, sedangkan pada tekanan di
vena sebaliknya, tekanan osmotik koloid yang

lebih besar di vena menyebabkan sisa-sisa metabolisme dan karbondioksida


akan masuk kembali ke pembuluh daran vena.

4. Perpindahan air dari ICF ke ECF


Ada suatu konsep yang menyebutkan bahwa perpindahan cariran di dalam ICF
dan ECF menganut prinsip air mengikuti garam yang berarti bahwa disini juga
terjadi proses perpindahan cairan dari konsentrasi yang rendah menuju tinggi
(ditentukan oleh kekuatan osmotik).

5. Pertukaran air dengan eksternal


Konsep yang harus ditekankan disini adalah : seimbang (cairan yang masuk
harus sama dengan jumlah vairan yang keluar)

Cairan minum
Makanan padat
(air)
Oksidasi (air)

Pemasukan
total

Cairan yang
masuk
1200 ml
1000 ml
300 ml

2500 ml

Ginjal (urine)
Usus halus
Paru-paru
(ekspirasi)
Kulit (keringat)
Pengeluaran total

Cairan yang
keluar
1500 ml
200 ml
400 ml
400 ml
2500 ml

6. Pengaturan fisiologi air dan elektrolit


Pengaturan diatur oleh keseimbangan Natrium dan air. Keseimbangan ini diatur
oleh adanya hormon ADH dan rasa haus yang berpengaruh terhadap pemasukan
cairan dari luar tubuh dan keseimbangan elektrolit yang pada akhirnya akan
mempertahankan keseimbangan isoosmotik (287 mOSM/kg)
7. Keseimbangan air dan pengaturan osmotik
Hipotalamus (Osmoreseptor) Hipofisis (ADH) Permeabilitas meningkat pada
duktus koligentes dan tubulus distal ginjal reabsorbsi meningkat.
8. Keseimbangan natrium dan volume
Natrium adalah satu-satunya zat yang mempertahankan air dalam ECF.
Keseimbangan ini juga berguna untuk menjaga perfusi jaringan juga.
Mekanisme yang berperan pada keadaan ini adalah renin-aldosteronangiotensinogen
Hiponatremia renin aldosteron (berguna untuk meretensi Natrium dan air)
angiotensinogen angiotensin I angiotensi II (menyebabkan vasokonstriksi
otot polos arteriol)
9. Keseimbangan kalium pada ECF
Yang berguna pada pengaturan sekresi kalium adalah mekanisme aldosteron. Ini
adalah pengendalian utama bagi sekresi kalium di tubulus distal ginjal.

Peningkatan aldosteron ekskresi kalium


Penurunan aldosteron penyimpanan kalium
10.
an kalsium dan fosfat

Keseimbang

Mekanisme yang mempengaruhi keseimbangan kalsium dan fosfat.


1. Paratiroid (kalsitonin menurunkan kalsium di darah)
(PTH menaikkan kadar kalsium di darah)
2. Tulang
Pertukaran kalsium (reabsorbsi dan absorbsi)
3. Usus Halus Absorbsi
4. Ginjal
mengaktifkan kolekalsiferol dan reabsorbsi kalsium

You might also like