Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada dasarnya statistika dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang
sesungguhnya
dari
hipotesis
nol.
Misal
dalam
kasus
ketaknormalan, taraf nyata yang sesungguhnya biasanya lebih besar daripada yang
dinyatakan dapat mengakibatkan peluang ditolaknya hipotesis nol lebih besar,
padahal hipotesis itu benar (Steel & Torrie, 1993:205). Tidak terpenuhinya
asumsi-asumsi ANAVA dapat mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilam
keputusan suatu hipotesis.
Adapun asumsi-asumsi ANAVA yang harus dipenuhi salah satunya adalah
memiliki variansi yang homogen. Untuk menghitung variansi homogennya pada
dasarnya kita harus mengetahui cara menghitung variansi secara umumnya.
Dalam teori probabilitas dan statistika varians dari bahasa inggris adalah variance
atau ragam suatu peubah acak adalah ukuran bagi persebaran (disperse) data.
Yang diukur adalah seberapa jauh data tersebar di sekitar rerata.
jika
jika
kontinu.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
jika
jika
kontinu ?
1.2.3
1.3
1.3.1
1.3.1
jika
rumus tersebut
1.3.2
1.4
Manfaat Makalah
Dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang pengertian Variansi,
rumus Variansi dari
jika
jika
kontinu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
untuk mengetahui seberapa jauh persebaran nilai hasil observasi terhadap rata
rata. Varians merupakan ukuran penyebaran yang paling sering dipakai dalam
statistik.
Berikut ini akan dijelaskan definisi variansi dari sebuah peubah acak yang
berlaku bagi peubah acak diskrit maupun kontinu.
Misalnya X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu. Variansi dari X
didefinisikan sebagai :
Var ( X ) E X E X
atau :
Var ( X ) E X
x2
Variansi dari peubah acak X sering dinotasikan dengan
Bukti :
Var ( X ) E X
E X 2 2 X 2
E X 2 2 E ( X ) 2
E X 2 2 2
Var ( X ) E X 2 2
atau
Var X E X 2 E X
Penghitungan varians dari sebuah peubah acak dapat dilakukan dengan dua
rumus, yaitu :
1. Perumusan varians berdasarkan fungsi peluang atau fungsi densitas
a. Perumusan varians dari peubah acak diskrit
b. varians dari peubah acak kontinu
2. Perumusan varians berdasarkan penguraian lebih lanjut dari rumus varians.
Dalam hal ini, penghitungan variansnya berlaku untuk peubah acak diskrit
dan kontinu.
2.2
Contoh :
1. Misalnya distribusi peluang dari peubah acak X adalah
sebagai berikut:
x
p(x)
1
2
1
3
1
6
Hitung Var( X )?
Penyelesaian:
Var
E X x.p x
x
Dengan:
3
x. p x
x 1
1. p 1 2 . p 2 3. p 3
1
1
1
1. 2. 3.
2
3
6
E X
5
( X ) x . p x
3
x 1
3
Jadi: Var
10 5
6 3
5
5
5
1 . p1 2 . p 2 3 . p 3
3
3
3
4 1 1 1 16 1
9 2 9 3 9 6
(X )
2 1
8
9 27 27
15 5
27 9
Var
p(x)
0,3
0,4
0,3
Var
E X x.p x
x
Dengan:
3
x. p x
x 1
1. p1 2. p 2 3. p 3
1. 0,3 2. 0,4 3. 0,3
E X 2,0
3
Var ( X ) x 2,0 . p x
2
x 1
Jadi:
1 2 . p1 2 2 . p 2 3 2 . p 3
2
0,6
b. Variansi Kontinu
Jika X adalah peubah acak kontinu dan f(x) adalah nilai fungsi
densitas dari X di x, maka variansi dari X didefinisikan sebagai :
Var X
( X )
f ( x) dx
Contoh :
1. Misalnya fungsi densitas dari X berbentuk :
f x
2x 2
;0 x 1
3
Var ( X )
Hitung
Penyelesaian :
Berdasarkan definisi rataan kontinu, maka :
1
E X x f ( x) dx
0
i.
1
2x 2
dx
3
x
0
2x 2 2x
dx
3
2 3
x x2
3
2
1
3
3
5
5
E X 3
3 9
E X 2 x 2 f ( x ) dx
0
ii.
1
2x 2
dx
3
x2
0
2x3 2x 2
dx
3
1
1 4 2 3
x x
3
2
1 2 3 4
2
3
6
6
3
3
E X2
Jadi :
7
7
6
3 18
Var ( X ) E ( X 2 ) E X
7 5
18 9
7 25 567
450
18 81 1458 1458
Var ( X )
117
0,080
1458
2. Misalkan X
f ( x) 2( x 1) ; 1 x 2
0 ; x lainnya
Var ( X )
Hitung
Penyelesaian :
Berdasarkan definisi rataan kontinu, maka :
2
E X x f ( x) dx
i.
x 2 x 1 dx
1
2 x x 1 dx
1
2 x 2 x dx
1
1
1
2 x3 x2
3
2
1
1
1
1
3
16 12 2 3
2
6 6 6 6
4 1
6 6
E X 2
5 10 5
6 6 3
ii.
E X
. f ( x) dx
x 2 .2 x 1 dx
1
2 x 2 ( x 1) dx
1
2 x 3 x 2 dx
1
1
1
2 x 4 x3
4
3
1
1
1
1
4
48 32 3
4
2
12 12 12 12
16
1
12 12
10 I K I P P G R I B A L I
E X 2 2
Jadi :
17 34 17
12 12 6
Var ( X ) E ( X 2 ) E X
17 5
6 3
Var ( X )
2.3
17 25 51 50
6
9 18 18
1
18
Var (c) 0
(terbukti)
Dalil 2
b. Jika X adalah peubah acak dan c adalah sebuah konstanta, maka :
Var ( X c) Var ( X )
11 I K I P P G R I B A L I
Bukti :
Berdasarkan definisi dari perumusan varians, maka :
Var ( X c) E X c E X c
E X c E X E (c )
E X c E X c
E X E ( X )
Var ( X c) Var ( X )
(terbukti)
Dalil 3
c. Jika a dan b adalah dua buah konstanta dan X adalah peubah acak,
maka :
Var (aX b) a 2 Var ( X )
Bukti :
Berdasarkan definisi dari perumusan varians, maka :
Var ( aX b) E aX b E aX b
E aX b E aX E b
E aX b a E X b
12 I K I P P G R I B A L I
E aX a E X
a 2 E X E X
( 12 X 1)
Penyelesaian :
Distribusi peluang dari X berbentuk:
x
16
25
36
p( x)
1
6
1
6
1
6
1
6
1
6
1
6
E X x. p x
x
i.
1
1
1
1
1
1
4 9 16 25 36
6
6
6
6
6
6
E X
1 4 9 16 25 36
6 6 6 6
6
6
91
6
13 I K I P P G R I B A L I
E X 2 x 2 . p x
x
ii.
1
1
1
1
1
1
16 81 196 625 1296
6
6
6
6
6
6
E X 2
1 4 9 16 25 36
6 6 6 6
6
6
2215
6
X E X 2 E X 2
Maka : Var
2215 91
6 6
2215 8281
6 36
13.290 8281
36 36
5009
36
a. Var
2 X a 2 .Var X
2 5009
2 .
36
5009
4.
36
2 X 5009
9
Var
b. Var
1
X 1
2
a 2 .Var X
2
1
2 5009
. 1 .
2
36
14 I K I P P G R I B A L I
1
5009
.1.
4
36
Var
1
X 1
2
5009
144
g x 1 ;0 x 1
0; x lainnya.
Hitung
Var 3 X
dan
Var 2 X 10
Penyelesaian :
Berdasarkan definisi rataan kontinu, maka :
1
E X x 1 dx
0
i.
1
x dx
0
1
x2
2
E X
1
2
15 I K I P P G R I B A L I
E X 2 x 2 1 dx
0
ii.
1
x 2 dx
0
1
x3
3
Var ( X ) E ( X 2 ) E X
1 1
3 2
1 1
3 4
Var ( X )
1
12
Sehingga :
a.
1
3
E( X 2 )
Jadi :
Var 3 X 3 2 Var ( X )
1
12
Var 3 X
9 3
12 4
16 I K I P P G R I B A L I
b.
Var 2 X 10 a 2 Var ( X )
2 2 Var ( X )
1
12
4
Var 2 X 10
4 1
12 3
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
17 I K I P P G R I B A L I
atau:
Var ( X ) E X
o Variansi Diskrit
Var X x p ( x)
2
o Variansi Kontinu
Var X
(x )
f ( x) dx
Var ( X c) Var ( X )
3.2
Saran
Lebih banyak membaca buku dan latihan soal maupun yang lainnya untuk
memahami tentang Variansi.
DAFTAR PUSTAKA
Eka.2015.Statistik
Dasar
Dalam
Penelitian
Pendidikan.Surabaya.Paramita.
Herrhyanto, Nar.2009.Pengantar Statistika Matematis.Bandung.Yrama Widya.
19 I K I P P G R I B A L I
20 I K I P P G R I B A L I