Professional Documents
Culture Documents
URETRITIS GONORE
Oleh:
Indira Yuli Harini
092011101050
Pembimbing:
dr. Gunawan Hostiadi, Sp.KK
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSD dr. SOEBANDI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Uretritis gonore adalah suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
kuman Neisseria gonorrhoeae. Penanganannya yang sulit menyebabkan penyakit ini
tidak terbatas hanya pada suatu negara, tetapi sudah menjadi masalah dunia terutama
pada negara berkembang atau sedang berkembang seperti Asia Selatan dan Tenggara,
Sub Sahara Afrika dan Amerika Latin. WHO memperkirakan bahwa tidak kurang dari
25 juta kasus baru ditemukan setiap tahun di seluruh dunia. Di Amerika Serikat
diperkirakan dijumpai 600.000 kasus baru setiap tahunnya.
Hal ini disebabkan banyak faktor penunjang yang dapat mempermudah dalam
hal penyebarannya menyangkut: kemajuan sarana transportasi, pengaruh geografi,
pengaruh lingkungan, kurangnya fasilitas pengobatan, kesalahan diagnosis,
perubahan pola hidup, dan tak kalah
Kesemuanya ini dapat terjadi terutama karena latar belakang kurangnya pengetahuan
mengenai seluk beluk dari infeksi menular seksual.
Infeksi gonore dapat juga didapat dari setiap kontak seksual, pharyngeal dan
anal gonorrheae tidak biasa. Gejala pharyngeal gonorrheae biasanya berupa nyeri
tenggorokan, anal gonorrheae dapat dirasakan lebih nyeri disertai sekret yang
bernanah.
Angka tertinggi pada wanita dari semua ras adalah kelompok usia 15 sampai
19 tahun. Prevalensi gonore selama kehamilan bervariasi, tetapi dapat mencapai 7%
dan mencerminkan status resiko populasi. Faktor resiko antara lain adalah lajang,
remaja, kemiskinan, terbukti menyalahgunakan obat, prostitusi, penyakit menular
seksual lain dan tidak adanya perawatan prenatal.
Dengan bertambah banyaknya ragam antibiotik yang berhasil disintesis akhirakhir ini memperkuat dugaan sebelumnya bahwa uretritis gonore akan dapat
terberantas secara tuntas. Kenyataannya hal seperti ini tidak seluruhnya benar. Tidak
jarang penderita uretritis gonore tidak kunjung sembuh meskipun telah minum sendiri
antibiotik yang mahal sekalipun. Penderita lain dengan sakit yang sama berobat ke
dokter, kemudian sembuh. Berdasarkan pengalaman tersebut, setiap kali sakit setelah
hubungan seksual, pasien selalu minum obat yang sama tanpa memeriksakan diri ke
dokter lebih dahulu. Kasus seperti ini sering terjadi dalam praktek sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Uretritis gonore adalah penyakit kelamin, peradangan pada uretra yang
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, suatu diplokokus Gram negatif yang
reservoir alaminya adalah manusia, ditandai dengan adanya pus yang keluar dari
orifisium uretra eksternum. Infeksi ini hampir selalu menular melalui aktivitas
seksual.
Epidemiologi
Diantara PMS yang lain, uretritis paling sering dijumpai, walaupun di
beberapa negara kedudukan ini telah digeser oleh uretritis non- gonore
Di Amerika Serikat pada abad ke-20, terdapat 200 juta kasus gonore baru per
tahun. Epidemiologinya dipengaruhi oleh faktor behavior, termasuk
peningkatan aktivitas seksual, populasi yang tinggi, dan peningkatan infeksi
yang berulang.
Infeksi gonokokal 1,5 kali lebih banyak terjadi pada pria dibanding wanita,
dan lebih sering terjadi pada pria yang melakukan hubungan seksual dengan
sesama pria. Infeksi ini prevalensinya lebih tinggi pada kelompok usia 15
sampai 35 tahun. Pada tahun 2000, wanita yang lebih banyak terinfeksi adalah
pada kelompok usia 15 sampai 19 tahun, sedangkan pria yang lebih banyak
Etiologi
Penyebab uretritis gonore adalah Neisseria gonorrhoeae, suatu diplokokus
Gram negatif. Gonokok ini ditemukan oleh Neisser pada tahun 1879 dan baru
mengarah ke invaginasi jaringan, hal yang diikuti dengan inflamasi kronis dan
fibrosis. Pada pria, biasanya terjadi peradangan uretra ( uretritis ), nanah berwarna
kuning dan kental, disertai rasa sakit ketika kencing.
Kuman ini mempunyai pili dan beberapa protein permukaan, sehingga dapat
melekat pada sel epitel kolumner dan menuju ruang subepitelial. Dengan adanya
lipooligosakarida akan menimbulkan invasi dan destruksi sel epitel mukosa dan
lapisan submukosa secara progresif, disertai dengan respons dari lekosit
polimorfonuklear yang hebat. Peradangan dan destruksi sel epitel tersebut
menimbulkan duh tubuh mukopurulen
Faktor Resiko
Pada umumnya, penularan gonore melalui hubungan kelamin yaitu secara
genito-genital, oro-genital, dan ano-genital. Tetapi dapat juga menular melalui
alatalat, pakaian, handuk, dan sebagainya.
Beberapa faktor risiko infeksi ini:
Melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi tanpa pelindung
dan partner seksual yang banyak.
Pada anak-anak infeksi ini dapat terjadi akibat pelecehan seksual yang dilakukan
oleh orang yang terinfeksi.
Pada bayi saat melewati jalan kelahiran dari ibu yang terinfeksi.
Manifestasi Klinis
Masa tunas gonore sangat singkat, pada pria umumnya bervariai antara 2-5
hari, kadang-kadang lebih lama hal ini disebabkan karena penderita telah mengobati
diri sendiri, tetapi dengan dosis yang tidak cukup atau gejala yang sama sehingga
tidak diperhatikan oleh penderita. Pada wanita masa tunas sulit ditentukan karena
pada umumnya asimtomatik.
Pada pria
Infeksi pertama
Uretritis
Komplikasi
Lokal: Tysonitis
Parauretritis
Littritis
Cowperitis
Asenden:
Prostatitis
Vesikulitis
Vas deferentitis/funikulitis
Vas deferntitis
Epididimitis
Trigonitis
Pada wanita
Infeksi pertama
Uretritis
Servisitis
Komplikasi
Lokal: Parauretritis
Bartholinitis
Asenden:
Salpingitis
PID (Pelvic Infalmmatory Disease)
Artritis
- Perikarditis
Miokarditis
- Meningitis
Endokarditis
- Dermatitis
1. Pada pria
Uretritis
Yang paling sering dijumpai adalah uretritis anterior akuta dan dapat
menjalar ke proksimal, selanjutnya mengakibatkan komplikasi lokal, asenden,
dan diseminata. Keluhan subyetif berupa rasa gatal, panas di bagian distal
uretra di sekitar orifisium uretra eksternum, kemudian disusul disuria,
polakisuria, keluar duh tubuh dari ujung uretra yang kadang-kadang disertai
darah, dan disertai perasaan nyeri pada waktu ereksi.
utama
adalah
disuria,
kadang-kadang
poliuria.
Pada
penyebab
utama
tersebut
bersama-sama.
Bila
ada
fasilitas
A. Sediaan langsung
Pada uretritis gonore akut, sediaan langsung dengan pewarnaan Gram
akan ditemukan gonokok negatif-Gram intraselular. Bahan duh tubuh pada
pria diambil dari daerah fosa navikularis, sedangkan pada wanita diambil dari
uretra, muara kelenjar Bartholin, serviks, dan rektum.
B. Kultur
Untuk indentifikasi perlu dilakukan pembiakan (kultur). Dua macam
media yang dapat digunakan:
1. media transpor
2. media pertumbuhan
Contoh media transpor:
-
Media Stuart
Hanya untuk transpor saja, sehingga perlu ditanam kembali pada
media pertumbuhan
Media Transgrow
Media
ini
selektif
dan
nutritif
untuk
N.gonorrhoeae
dan
oksidasi
yang
mengandung
larutan
tetrametil-p-
Arti
tidak ada infeksi
infeksi uretritis anterior
panuretritis
tidak mungkin
Pengobatan
1. Medikamentosa
-
yang memadai.
Spectinomycin berguna untuk penyakit gonokokus yang resisten dan
penderita yang peka terhadap penicillin. Dosis: 2 gr IM untuk pria dan 4 gr
untuk wanita.
Pengobatan jangka panjang diperlukan untuk endokarditis dan meningitis
gonokokus.
2. Non-medikamentosa
Memberikan pendidikan kepada klien dengan menjelaskan tentang:
-
dapat dihindari.
Cara-cara menghindari infeksi PMS di masa yang akan datang.
diwilayahnya.
Harga murah
Toksisitas dan toleransi yang masih dapat diterima
Diberikan dalam dosis tunggal
Cara pemberian peroral
Tidak merupakan kontraindikasi pada ibu hamil atau ibu menyusui
atau
7hari,
atau
7hari,
atau
atau
7hari,
(bila ada kontraindikasi tetrasiklin)
* Tidak boleh diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, anak dibawah 12 tahun dan remaja.
WHO merekomendasikan agar menggunakan dosis tunggal untuk gonore, dan dosis
ganda untuk klamidiosis.
Duh Tubuh Uretra Persisten/ Rekuren
Gejala uretritis yang persisten (setelah pengobatan satu kur selesai)) atau
rekuren (setelah dinyatakan sembuh, muncul lagi dalam waktu 1 minggu tanpa
hibungan seksual) mungkin disebabkan oleh resiostensi obat, atau sebagai akibat
kekurang-patuhan meminum obat atau reinfeksi. Namun pada beberpa kasus hal ini
mungkin akibat infeksi oleh Trichomonas vaginalis (Tv). Sebagai protozoa
diperkirakan bahwa Tv memakan kuman gonokokus tersebut (fagositosis), sehingga
kuman gonokokus tersebut terhindar dari pengaruh pengobatan, setelah Tv-nya mati
maka kuman gonokokus tersebut kembali bisa melepaskan diri dan berkembang biak.
Ada temuan baru yang menunjukan bahwa disuatu daerah tertentu bisa di
jumpai prevalens Tv yang tinggi pada laki-laki dengan keluhan duh tubuh uretra.
Bilamana gejala duh tubuh tetap ada atau timbul gejala kambuhan setelah pemberian
pengobatan secara benar terhadap gonore maupun klamidiosis pada kasus indeks dan
mitra seksualnya, maka pasien tersebut harus diobati untuk infeksi Tv. Hal ini hanya
dilakukan bila ditunjang data epidemiologis setempat. Bilamana simptom tersebut
masih ada sesudah pengobatan Tv, maka pasien tersebut harus dirujuk. Sampai saat
ini data epidemiologi trikomoniasis pada pria di Indonesia sangat sedikit, oleh karena
itu, bila gejala duh tubuh uretra masih ada setelah pemberian terapi awal sebaiknya
penderita dirujuk pada tempat dengan fasilitas laboratorium yang lengkap.
Pengobatan uretritis gonore
atau
7hari,
7hari,
atau
atau
atau
7hari,
atau
2x sehari,
* Tidak boleh diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, anak dibawah 12 tahun dan remaja.
Diagnosis Banding
1. Trikomoniasis : pada wanita akan terlihat sekret vagina seropurulen
kekuning-kuningan ,kuning-hijau, berbusa, dapat disertai uretritis.Untuk
mendiagnosa trikomiasis dapat dipakai sediaan basah dicampur dengan
garam faal dan dapat dilihat pergerakan aktif.
2. Kandidosis vulvovaginitis sering menimbulkan gejala klinis gatal dengan
eksudat berupa gumpalan-gumpalan seperti kepala susu berwarna putih
kekuningan.Diagnosis tergantung dari identifikasi dengan smear dan
kultur.
3. Vaginosis Bakterial: duh tubuh vagina berwarna abu-abu, homogen berbau,
dan pada pemeriksaan ditemukan clue cells( yaitu sel epitel vagina yang
granular diliputi oleh kokobasil sehingga batas sel tidak jelas).
4. Uretritis non spesifik pada pria menimbulkan gejala berupa disuria
ringan,perasaan tidak enak di uretra, sering kencing dan keluarnya duh
tubuh seropurulen.Dibandingkan dengan gonore,perjalanan penyakit lebih
lama.Sedangkan uretritis non spesifik pada wanita seperti gonore
umumnya tidak menunjukkan gejala.
Komplikasi
Komplikasi gonore sangat erat hubungannya dengan susunan anatomi dan faal
genitalia. Komplikasi lokal pada pria bisa berupa tisonitis (radang kelenjar Tyson),
parauretritis, littritis (radang kelnjar Littre), dan cowperitis (radang kelenjar Cowper).
Namun, penyulit yang paling sering adalah epididimoorkitis. Selain itu, infeksi dapat
pula menjalar ke atas (asendens), sehingga terjadi prostatitis, vesikulitis, funikulitis,
epididimitis, yang dapat menimbulkan infertilitas. Infeksi dari uretra pars posterior,
BAB III
REFLEKSI KASUS
I.
Identitas Pasien
Nama
: Tn. P
: 32 th
Status
: Menikah
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Karyawan
Alamat
II.
-
Autoanamnesa
Keluhan Utama :
Nyeri saat buang air kecil
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri saat buang air kecil sejak 15 hari
yang lalu. Nyeri ringan juga dirasakan saat ereksi. Selain nyeri pasien juga
merasakan panas dan perih di lubang kemaluan saat buang air kecil.
Pasien mengatakan kemaluannya pernah mengeluarkan cairan putih kental
yang agak berbau yang menetes keluar sekitar 7-10 hari yang lalu. Setiap
kali dibersihkan, cairan putih kental muncul kembali. Frekuensi buang air
kecil menjadi lebih sering dan setiap buang air kecil sedikit dan tidak
puas. Pasien juga mengatakan bahwa lubang kemaluannya seperti
membengkak dan memerah. Tidak ada keluhan ditempat lain seperti
III.
Riwayat pengobatan :
Belum pernah berobat
Riwayat psikososial :
Pasien sudah menikah. Pasien berhubungan seksual dengan teman wanita
(bukan istrinya) terakhir 3 minggu yang lalu.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :
Keadaan umum : cukup
Kesadaran
: Compos mentis
TTV TD
: 110/80mmHg
Nadi
: 86x/m
RR
: 18x/m
Tax: 36,7 C
k/l
: a/i/c/d -/-/-/-
Thoraks
Abdomen
Ektremitas
Status Lokalis :
R. Penis:
Tidak tampak adanya discharge mukopurulen pada orificium uretra
externum, setelah dilakukan pengurutan baru didapatkan adanya
discharge mukopurulen berwarna putih kental. Daerah oue dan ujung
gland penis tampak merah dan oedem
R. Inguinalis dan R. Skrotum:
Tidak ada pembesaran KGB, tidak oedem, dan tidak ada nyeri
IV.
V.
Pasien Tn. P, laki-laki berusia 32 tahun datang ke poli kulit dan kelamin
RSUD. dr. Subandi jember dengan keluhan disuria, panas dan perih disekitar oue,
nyeri ringan saat ereksi, polakisuri dan oue edematus dan eritematus sejak 15 hari
yang lalu. Discharge (+) putih kental dan agak berbau. Terdapat riwayat berhubungan
seksual 3 minggu yang lalu dengan wanita yang bukan istrinya. Pada pemeriksaan
fisik didapat oue yang edematus dan erimatus serta sekret uretra yang purulen. Pada
pemeriksaan sekret uretra dengan sediaan basah didapatkan leukosit dalam jumlah
yang banyak dan pada pengecatan gram didapatkan kuman diplococus gram negatif
extra dan intraseluler
VI.
-
VII.
-
Diagnosis Banding
Uretritis gonore
Uretritis non gonore
Uretritis non spesifik
Diagnosis Kerja
Uretritis gonore
VIII. Penatalaksanaan
a. Medikamentosa
- Sefiksim 400mg PO, dosis tunggal
- Doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari
- Asam mefenamat 3x500 mg
b. Edukasi
- Menjelaskan tentang penyakit yang diderita serta upaya
IX.
pengobatannya
Jika dalam 7 hari masih keluar cairannya kembali ke dokter
Menjelaskan tentang pentingnya minum obat
Jangan berhubungan seks sebelum sembuh
Pasangan pasien juga harus diperiksa dan diobati
Gunakan kondom sebagai pencegahan infeksi
Prognosis
- Quo ad vitam: ad bonam
- Quo ad functionam: ad bonam