You are on page 1of 29

KOMITE NASIONAL

UJI KOMPETENSI
PERAWAT
(KNUKP)
PEDOMAN PELAKSANAAN

UJIAN NASIONAL PERAWAT INDONESIA


(Lulusan Baru)

Kantor: Jln. Jaya Mandala No.15 Patra Kuningan, Jakarta Selatan


Phone: (021) 8315069, Fax: (021)8315070
1

Penyusun:
Masfuri
Herawani Aziz
Junarsih Sudibyo
Mustikasari
Harif Fadilah
Amelia Kurniati

PENDAHULUAN

Di Indonesia, uji kompetensi dan sertifikasinya belum dipahami secara utuh oleh kebanyakan
masyarakat profesi. Sementara itu, penyelenggara pendidikan tinggi keperawatan yang ada di
Indonesia tidak sepenuhnya menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dan menjadikan
standar kompetensi dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai acuan dalam
pendidikan, sehingga mutu lulusan sangat bervariasi. Disisi lain, training professional
berkelanjutan di tempat kerja belum berkembang secara optimal, sehingga perawat kurang
peka terhadap perubahan praktek professional. Untuk melindungi kepentingan masyarakat dari
praktek keperawatan yang tidak aman dan tidak efektif, diperlukan uji kompetensi yang
terstandar secara nasional bagi lulusan baru dan perawat yang telah bekerja serta perawat dari
luar negeri yang akan bekerja di Indonesia.

Komite Nasional Uji Kompetensi Perawat (KNUKP) adalah lembaga mandiri yang dibentuk oleh
PPNI yang bertanggungjawab untuk memastikan kemampuan praktik secara aman dan efektif
serta etis bagi lulusan baru, perawat yang telah bekerja dan perawat luar negeri yang akan
bekerja di Indonesia. KNUKP mempunyai kewajiban menilai terpenuhinya standar kompetensi
yang dipersyaratkan organisasi profesi PPNI. Uji kompetensi dan sertifikasinya bertujuan untuk
memastikan bahwa setiap perawat telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan yang
dinyatakan dengan sertifikat uji kompetensi. Hal ini sesuai dengan Undang Undang No. 18
tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi:

Pasal 12, (2) Untuk menjamin tanggung jawab dan akuntabilitas profesionalisme, organisasi
profesi wajib menentukan standar, persyaratan, dan sertifikasi keahlian, serta kode etik profesi.

Uji kompetensi merupakan bagian dari proses sertifikasi dan registrasi perawat yang akan
diselenggarakan oleh KNUKP. Uji kompetensi untuk lulusan baru (entry level) menggunakan
ujian tulis berdasarkan kerangka domain kompetensi yang telah disusun oleh PPNI. Sementara,
uji kompetensi bagi Perawat yang saat ini telah bekerja namun belum memiliki sertifikat
kompetensi atau ingin meningkatkan jenjang karier profesionalnya atau sertifikasi ulang,
dilakukan melalui portofolio, uji tulis dan ujian praktek bila diperlukan, berdasarkan Standar
Kompetensi Perawat Indonesia (SKPI).

Model uji kompetensi ini dikembangkan oleh para ahli di bidangnya setelah melalui serangkaian
proses mencakup benchmarking dengan berbagai negara (negara berkembang dan maju),
studi literatur, dan organisasinya disesuaikan dengan situasi dan kondisi kerja perawat di
Indonesia, serta masukan dari berbagai stakeholders (pemerintah pusat, daerah dan asosiasi
rumah sakit).

Peninjauan dan kontrol atas pelaksanaan model uji kompetensi akan dilakukan secara
komprehensif dan periodik untuk menjamin validitas model uji yang diselanggarakan tetap up to
date. Monitoring pelaksanaan uji dilakukan oleh para ahli keperawatan sepanjang proses
pelaksanaan dan keseluruhan model uji di evaluasi setiap 5 (lima) tahun sekali atau sesuai
kebutuhan. Hasil monitoring dan evaluasi akan digunakan untuk penyempurnaan model uji.

KOMPETENSI

Hal

yang

sangat

mendasar

dalam

pengembangan

Model

Uji

Kompetensi

adalah

pengembangan Kriteri Kelulusan Ujian yang merupakan pernyataan komprehensif tentang


kemampuan teruji yang yang diukur.

Berikut ini beberapa pengertian Kompetensi dari berbagai references:


Competencies are the combination of knowledge, skill and characteristics needed to effectivelly
perform a role in organization and use as a human resourece tool for: selection, training &
development, appraisal & succession planning (a.d.lucia, 1999)
A competency describe the integrate knowledge, skills, judgment and attributes required of a
registered nurse to practice safely and ethically in a designated role and setting. (Attributes
include, but are not limited to, attitudes, values and beliefs)(ICN, 2005)

Kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki


seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas
tugas dibidang pekerjaan tertentu (Kepmendikbud No 045/U/2003).

Berdasarkan tiga kompetensi di atas, maka kompetensi seorang perawat adalah sesuatu yang
ditampilkan secara menyeluruh oleh seorang Perawat terregistrasi (RN & LVN) dalam
memberikan pelayanan profesional kepada klien yang aman dan etis, mencakup pengetahuan,
ketrampilan dan pertimbangan yang dipersyaratkan dalam situasi praktek.

Tim/panitia kompetensi
Tugas utama dari tim kompetensi adalah pengumpulan data terkait competency dari semua
lapangan kerja perawat ditatanan kesehatan. Tim/panitia kompetensi dibentuk oleh PP PPNI,
yang merepresentasikan seluruh masyarakat dan perawat Indonesia. Komposisi tim terdiri atas
20-30 orang, terdiri dari unsur:
PPNI Pusat

: 5 orang

KNUKP

:3

PPNI Provinsi

: 5 orang

Direktorat Kep

:1

Puspronakes

:1

Institusi pendidikan
Program D3

: 2 orang

Program S1

: 2 orang

Pasca Sarjana: 2 orang:


RS type A/B

: 2 orang

PKM Dan Mandiri

: 2 orang

Masyarakat

: 2 orang

Seleksi Anggota Tim/panitia Kompetensi


Seleksi dilakukan melalui seleksi administrasi dan wawancara, kecuali untuk unsur direktorat,
puspronakes dan masyarakat. Anggota mendapat surat persetujuan dari instansi atau atasan
langsung dan akan diangkat dengan Surat Keputusan PP PPNI dan dapat di angkat kembali
untuk 1 (satu) kali periode. Pembaharuan kompetensi akan di tinjau dalam rentang waktu 3 5
tahun sekali.

Syarat anggota tim/panitia kompetensi dari unsur perawat

Pendidikan minimal S 1 keperawatan

Anggota PPNI

Pengalaman kerja minimal 5 tahun

Aktif bekerja

Sehat jasmani dan rokhani.

Validasi kompetensi
Validasi mempertimbangkan seluruh elemen masyarakat. Unsur yang terlibat dalam validasi ini
adalah perawat perwakilan bidang keilmuan serta perwakilan wilayah. Tim validasi kompetensi
merupakan perwakilan dari unit pelayanan dan pendidikan dengan pendidikan minimal
master/magister. Validasi dapat menggunakan metode survey, focus group atau metode lain
yang memenuhi kaidah ilmiah. Hasil kerja ini kemudian akan di pertimbangkan dan syahkan
oleh PP PPNI. Validasi dilakukan secara regular dalam rentang waktu 3-5 tahun sekali.

Kerangka uji nasional (blue print)


Uji nasional didasarkan atas domain kompetensi, mengacu kepada domain yang telah di
tetapkan PPNI, yaitu:
1. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
2. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
3. Pengembangan professional

Kompetensi yang akan diujikan lulusan baru mengacu pada karakteristik seperti:
1. Dapat diujikan secara efektif dengan metode MCQ
2. Sesuai dengan peran dan tanggungjawab perawat baru lulus
3. Sangat penting dan prinsip untuk dikuasi oleh perawat baru lulus

Proporsi uji mengacu kepada tugas pokok perawat sesuai dengan jenjang pendidikan. Validasi
terhadap proporsi materi uji dilakukan bersama perawat dari pelayanan, pendidikan dan profesi
(PPNI). Materi uji kompetensi dikembangkan dari 12 kompetensi inti yang mencakup 3 (tiga)
domain kompetensi. Komponen untuk mengembangkan materi uji mencakup:

1.

Variabel Struktur yaitu :

Jumlah dibuat dengan mengembangkan dari 12 kompetensi inti yang mencakup 3 domain.
Setiap kompetensi terdiri dari 2-5 elemen kompentensi dimana satu elemen kompetensi
akan diukur dengan 3-8 kriteria unjuk kerja.

Bentuk soal bisa berupa MCQ, presentasi dan kasus yang disesuaikan dengan
kompetensi yang akan diukur.

Persentase soal berdasarkan domain kompetensi mencakup :

Domain

MCQ

OSCA*

Praktik professional, etis, legal dan peka budaya

15 -20%

5-10%

Asuhan dan manajemen asuhan keperawat

70-80%

20-25%

Pengembangan professional

5-10%

2-5%

Keterangan: *) Rencana dengan DIKTI

Persentase soal berdasarkan taksonomi adalah

Kognitif = 92-96%

2.

Pengetahuan dan teori dasar

Lulusan D3 : 20 - 25%

Lulusan S1 : 25 - 30%

Aplikasi teori/pengetahuan

Lulusan D3 : 40 - 50%

Lulusan S1 : 30 40%

Berpikir kritis

: 20-30%

: 35-50%

: 20-35%

Lulusan D3 : 20 25%

Lulusan S1 : 25 35%

Afektif = 4-8%

Variabel kontekstual yaitu :


o Tipe klien : individu, keluarga, kelompok dan komunitas
o Umur dan gender : perempuan, laki-laki dengan tingkat umur : bayi, anak, dewasa dan
lansia
o Budaya, fokus pada kesadaran, sensitivitas serta respek terhadap perbedaan nilai,
keyakinan dan praktik
o Situasi dan kesehatan klien yaitu kondisi stabil serta holistik
o Lingkungan dan pelayanan kesehatan : lingkungan praktik untuk entry level dapat pada
setiap tatanan dan sebagian besar kompetensi tidak tergantung pada tatanan, bisa
spesifik jika diperlukan

Tabel 1: Sebaran & Proporsi Soal

Presentase Pertanyaan

40 50% soal/ pertanyaan bebas


40 50% soal/ pertanyaan kasus

Variabel kontekstual :
1. Tipe klien

2. Umur dan gender

a. Individual

: 50-80%

b. Keluarga

: 5-10%

c. Kelompok

: 10-15%

Laki laki

Perempuan

3. Budaya

Bayi

: 5%

5% : 10%

Anak

: 10%

10% : 20%

Dewasa : 20%

30% : 50%

Lansia

12% : 20%

: 8%

Kesadaran sensitivitas, respek terhadap


perbedaan nilai, keyakinan dan praktik

4. Situasi dan kesehatan klien

Situasi stabil dan tidak stabil secara holistik

5. Lingkungan dan pelayanan

a. Lingkungan praktrik untuk entry level dapat

kesehatan

pada setiap tatanan (puskesma, ruang


rawat, gawat darurat, poliklinik, keluarga,
masyarakat)
b. Sebagian besar kompetensi tidak
tergantung pada tatanan, bisa spesifik jika
diperlukan

SOAL UJIAN

Soal berbentuk pilihan ganda, dengan empat alternative jawaban dengan satu jawaban benar
(one best answer). Jumlah soal 180 dengan 20 pertanyaan percobaan. Pertanyaan percobaan
tersebar, hanya diketahui oleh petugas analisa data.

Penulis soal
Penulis soal adalah orang yang ditunjuk oleh KNUKP, mewakili daerah atau provinsi di
Indonesia dan mendapat mandat dari PPNI propinsi.

Tugas dari kelompok pembuat soal adalah:

Mengembangkan soal berdasarkan blue print KNUKP dan pedoman pembuatan soal pilihan
ganda (MCQ).

Menyusun rasional pilihan jawaban yang benar dan salah sesuai pedoman pembuatan
rasional soal dan menuliskan referensi yang tepat untuk mendukung rasionalnya.

Kriteria penulis soal

Pendidikan minimal S1/ners, diutamakan magister/master/spesialis

Pengalaman klinik minimal 3 tahun dan masih aktif di klinik (atau membimbing) hingga
setahun terakhir

Memiliki ketrampilan membuat soal atau sertifikat pendidik atau instruktur klinik

Memilki integritas pribadi yang baik

Direkomendasikan oleh PPNI provinsi

Bersedia menjaga kerahasiaan tugas sebagai pengembang soal KNUKP (pernyataan


kesediaan bermeterai)

Bersedia mengikuti pelatihan pembuatan dan membuat soal

Mampu secara aktif bekerja dalam kelompok

Mampu mengopersikan/menggunakan komputer

Mampu berpikir konseptual untuk menterjemahkan kompetensi kedalam soal pilihan ganda

Mampu melihat keperawatan dan proses keperawatan dalam perspektif yang luas

Fleksibilitas yang tinggi dalam menggunakan berbagai pendekatan penyelesaian masalah

Mampu berpikir kritis dan kreatif dan mampu mengekpreskanya secara lisan dan tertulis

10

Mampu menerima kritik dan ide orang lain dan menggunakanya secara efektif dalam
pengembangan soal

Bersedia tidak melakukan kontak dengan dunia luar selama dalam ruang penyusunan soal.
Segala alat komunikasi di non-aktifkan.

Proses pembuatan soal dilakukan dalam kelompok sesuai dengan area keperawatan. Area
keperawatan meliputi:

Keperawatan medical bedah

Keperawatan jiwa

Keperawatan maternitas

Keperawatan anak

Keperawatan gawat darurat

Keperawatan komunitas

Dalam proses pembuatan soal, tim penulis soal di damping oleh ahli pembuat soal pilihan
ganda. Psychometric expert bila diperlukan akan membantu untuk menilai daya beda, tingkat
kesulitan, validitas dan realiabilitas setiap item pilihan yang telah dikembangkan oleh pembuat
soal. Tim soal juga akan di damping ahli bahasa yang bertugas untuk menyelaraskan bahasa
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Tim pendamping ini sangat bermanfaat
untuk memberi masukan luar atas istilah, teknis penulisan dan penalaran bahasa. Soal
kemudian diserahkan kepada KNUKP untuk dilanjutkan pada proses selanjutnya. Proses
pembuatan soal dilakukan di tempat steril dan setiap anggota tim yang keluar masuk dari
tempat pembuatan soal akan dilakukan pengecekan terhadap kemungkinan adanya
pelanggaran sterilitas.

Dalam proses pengembangan soal, KNUKP bertanggungjawab untuk:

Menyediakan transporatasi,akomodasi dan konsumsi sesuai standard KNUKP

Memfasilitas pelatihan (penyegaran) pembuatan soal

Menyediakan alat tulis, komputer dan staf pembantu umum

Menyediakan sumber / literature untuk pembuatan soal

Menyediakan tempat netral untuk pengembangan soal yang aman

11

Melakukan uji coba soal dalam kelompok pembuat soal, meliputit daya beda item, validitas,
dan reliabilitas soal. Contoh, perhitungan daya beda butir dilakukan dengan menggunakan
formula:

DB PA PB
yang mana :
PA = Proporsi kelompok Atas yang menjawab benar, dihitung dengan
menggunakan rumus : PA = BA /JA , dimana :
BA = banyak responden kelompok atas yang menjawab benar
JA = banyak responden kelompok atas
PB = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar, dihitung dengan
menggunakan rumus : PB = BB /JB , dimana :
BB

= banyak responden kelompok bawah yang menjawab benar

JB

= banyak responden kelompok bawah

Kriteria dan interpretasi/kesimpulan dari daya beda suatu item soal yaitu sebagai berikut :
No

Besarnya DB

Kesimpulan/klasifikasi

Kurang dari 0,19

0,20 0,39

Cukup (sedang)

0,40 0,69

Baik

0,70 1,00

Sangat baik

Bentanda negatif

Kurang

Jelek

Melakukan kompilasi untuk lanjutan pemprosesan soal berikutnya

Standar daya beda yang diterima 0,4

Kriteria soal
Dalam penulisan soal, soal bukan hanya soal ingatan namun soal yang membutuhkan
penalaran menengah hingga tinggi, sesuai dengan jenjang diploma dan ners. Soal ini lebih sulit
dibuat karena harus dipahami dahulu konsepnya dan baru bisa dibuat soal. Beberapa
ketentuan yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan soal dengan penalaran baik
antara lain:
1. Fokus pada pertanyaan. Misalnya, contoh indicator, jika disajikan data, peserta dapat
menentukan masalah atau diagnose keperawatan.

12

2. Menganalisa argument. Contoh indicator, misalnya: Jika diberikan sebuah situasi, peserta
dapat memberikan alasan yang mendukung argumentasi yang disajikan.
3. Menentukan kesimpulan. Jika diberikaan sebuah pernyataan, peserta dapat menyimpulkan
yang benar tentang pernyataan.
4. Menilai. Jika diberikan pernyataan masalah, peserta dapat memecahkan masalah yang
disajikan dengan alasan yang benar.
5. Mendefinisikan konsep atau asumsi. Jika diberikan sebuah argumentasi, peserta dapat
menentukan pilihan teori atau asumsi yang tepat.
6. Mendeskripsikan situasi klinis. Jika disajikan sebuah situasi, peserta dapat mendeskripsikan
pernyataan atau data klinis yang dihilangkan dengan tepat.
7. Menyelesaikan masalah secara terencana. Jika disajikan pernyataan, peserta dapat
merencakan pemecahan masalah secara sistematis.
8. Mengevalusi strategi. Jika diberikan sebua pernyataan masalah atau stategi, peserta dapat
mengevaluasi strategi atau prosedur yang disajikan.

Reviewer
Reviewer atau penelaah soal diperlukan untuk menilai soal agar sesuai dengan standard soal
KNUKP. Tugas reviewer adalah:

Melihat Kisi-kisi soal atau blue print yang telah ditetapkan oleh Dewan Profesi KNUKP

Kesesuaian indicator soal dengan pertanyaan dan jawaban

Kesesuaian ranah/level kognitif dan kompetensi

Tingkat kesulitan soal untuk lulusan baru D3/S1

Menentukan draft acuan tingkat kesulitan butir soal. Dengan rumus sebagai berikut :

PB

JS

yang mana :
P

= Tingkat kesukaran item soal

= Banyaknya responden yang menjawab benar dari butir soal.

JS

= Jumlah peserta (responden)

Kriteria dan interpretasi/kesimpulan dari tingkat kesukaran suatu tes yaitu:

No

Besarnya P

Kesimpulan

Kurang dari 0,30

Terlalu Sukar

0,30 0,70

Sedang (cukup)

13

Lebih dari 0,70

Terlalu Mudah

Menolak, merevisi atau menerima soal untuk diproses dalam tahapan selanjutnya.

Menalaah hasil uji statistic soal yang diujicobakan kepada anggota reviewer.

Standar soal yang diterima adalah antara 0,70 0,2 (namun tetap mengacu tingkat kognitif
dalam blue print)

Syarat ketentuan proses pelaksanaan review atau telaah soal sama dengan proses pembuatan
soal. Peserta reviewer adalah Dewan Pakar atau yang disetujui oleh dewan pakar dengan
kriteria tambahan adalah pendidikan minimal master/magister, diutamakan doctor.

Editing teknis
Editing teknis soal berfokus pada segi bahasa dan tampilan soal akan dilakukan oleh staf teknis
KNUKP. Proses ujicoba soal akan dilakukan secara bersamaan dengan proses ujian. 20 soal
dalam tiap ujian adalah soal percobaan dengan sebaran merata, namun dirahasiakan.

Kriteria soal yang masuk dalam soal percobaan adalah:


-

Soal valid secara content, dinyatakan oleh mayoritas anggota reviewer

Soal valid secara perhitungan statistic dalam ujicoba anggota penyusun soal

Daya beda dalam katagori baik (>0,25) dalam uji coba anggota penyusun soal

Reliable dalam ujicoba anggota penyusun soal

Memiliki tingkat kesukaran, domain, ranah, area, dan kompetensi yang dibutuhkan dalam
peta blue print paket soal

Semua soal yang telah masuk dalam proses revisi dewan profesi direvisi diterima sebagai soal
baik dan kurang baik. Soal baik diberikan kode nomor panggil dan akan dirangkai menjadi soal
ujian percobaan dan soal yang buruk akan disimpan atau dihancurkan. Soal yang berkatogori
baik dalam proses uji coba peserta uji, akan diberi kode dan diujikan pada tahun berikutnya.
Soal yang belum memenuhi standar dalam proses percobaan peserta uji akan ditinjau kembali
oleh dewan profesi.

14

BANK SOAL

Bank soal adalah sebuah sarana untuk penyimpanan file soal yang belum terpakai atau telah
terpakai dalam bentuk fisik atau elektronik. Sifat bank soal adalah menjaga kerahasiaan soal
agar soal tersebut tidak bocor kepada pihak yang tidak diinginkan. Personel yang memiliki
akses ke dalam bank soal dan mengakses data bank soal adalah ketua departemen sertifikasi
dan staf khusus yang telah diberi mandat. Staf yang diberi mandat, adalah seseorang yang
bertugas untuk mengolah administrasi soal yang telah disumpah. Pintu atau akses dibuat
menggunakan sistem kode keamanan (kunci) yang terjamin. Di dalam bank soal terdapat ruang
untuk proses penggandaan (bila mungkin) proses penyimpanan, proses kompilasi soal serta
proses penghancuran dokumen yang tidak terpakai. Demi keamanan, tidak ada pintu lain,
kecuali pintu utama. Jendela dan lubang angin dipastikan aman (teralis) dan terkunci dengan
kuat. Setiap orang yang masuk/keluar menandatangani berita acara.

Pemasukan soal
Soal atau set soal dapat dimasukan ke dalam bank soal setelah mendapat persetujuan kepala
departemen sertifikasi. Pengkodean butir soal dilakukan dengan sistem kode tertentu oleh pihak
bank soal. Pengkodean dimaksudkan untuk memudahkan merangkai paket soal dan
mendeteksi soal-soal yang pernah diujikan.
Pengeluaran soal
Soal atau set soal dapat dikeluarkan dari bank soal hanya oleh ketua departemen sertifikasi
atau orang yang ditunjuk, dibawa dalam amplop tertutup dan hanya diberikan langsung kepada
orang yang namanya tertera dalam amplop tersebut. Pengeluaran soal untuk dihancurkan,
dilakukan penghancuranya di dalam gedung penyimpan soal.

Penggandaan soal
Master soal adalah set soal dari bank soal atau set booklet soal dari bank soal yang siap untuk
digandakan. Hal penting yang harus diperhatikan dari master soal adalah desain yang rapi,
jenis dan ketebalan huruf yang mudah dibaca. Master soal bisa digandakan untuk kepentingan
uji setelah mendapat persetujuan dari kepala departemen sertifikasi, diketahui oleh kepala
departemen standarisasi dan disyahkan oleh ketua KNUKP. Syarat persetujuan dan
pengesahan master soal mengikuti dokumen verifikasi KNUKP.

15

Setelah master soal disetujui oleh ketua KNUKP, master soal dapat dikirim ke percetakan yang
telah di tunjuk. Syarat dan ketentuan penunjukan dan percetakan untuk keperluan
penggandaan soal sesuai dengan Standar Kualitas dan Keamanan Penggandaan Soal KNUKP.
Penggandaan dilakukan satu bulan sebelum dilakukan ujian.

Booklet soal ujian


Format ujian tulis berbentuk pilihan ganda, dibukukan dalam bentuk booklet yang berisi,
peraturan dan soal-soal. Lembar jawaban dibuat dan diberikan secara terpisah. Booklet
memiliki seal pengaman, bila dibuka seal pengaman akan robek. Keutuhan seal pengamanan
dianggap sebagai jaminan kerahasiaan soal. Kumpulan booklet disatukan dalam amplop, satu
amplop berisi 20-25 booklet. Setiap amplop diberi pengaman dengan segel. Pada lembar atas
amplop terdapat tulisan Uji Nasional KNUKP, jumlah dan kode soal, serta tulisan rahasia.
Pengerjaan soal ujian menggunakan pensil 2B dengan cara mengisi lingkaran sesuai dengan
pilihan jawaban.

Pengiriman dan penyimpanan di tempat ujian


Pengiriman paket ujian menggunakan jasa pengiriman khusus ke propinsi. Pengiriman tetap
mengedepankan prinsip kerahasiaan dan keamanan soal. Pengawalan dari polisi, bila mungkin
diperlukan harus disediakan. Soal tiba dipropinsi tempat ujian antara 1-2 hari menjelang hari
ujian. Penerima paket berkas ujian adalah hanya Ketua Perwakilan KNKP Propinsi dengan
menandatangani berita acara yang akan diserahkan kembali ke KNKP pusat, komite uji
nasional. Berita acara meliputi jumlah box soal, kondisi box dan jam/hari diterima. Ditanda
tangan oleh penerima dan 2 orang saksi.

Setelah soal diterima, disimpan dalam tempat khusus yang aman dari pencurian dan atau
bahaya lain seperti kebanjiran dan kebakaran. Kunci ruangan dipegang oleh ketua perwakilan
KNKP propinsi dan lubang kunci diberi segel dengan tanda tangan dari ketua perwakilan KNKP
propinsi dan ketua pengawas ujian.

Pengiriman paket ujian ke tempat ujian dilakukan dengan perkiraan bahwa soal telah diterima di
tempat ujian

oleh Penanggungjawab Lokasi Ujian antara 2-3 jam menjelang waktu ujian

16

dimulai. Berita acara ditandatangani oleh pengirim dan penerima. Pengiriman ke lokasi ujian
menggunakan jasa keamanan yang dapat dipercaya.

UJIAN

Registrasi peserta
Peserta ujian erdiri dari lulusan D3 (vokasi) dan S1/Ners (profesi) dibuktikan dengan copy ijazah
yang dilegalisir atau surat keterangan lulus asli. Pendaftaran dapat secara kolektif melalui
institusi pendidikan. Untuk dapat mengikuti ujian, berkas pendaftaran harus masuk ke KNUKP
Propinsi paling lambat 4 minggu sebelum pelaksanaan ujian dan 2 minggu sebelum ke KNUKP
Pusat. Pengiriman data peserta ujian dari propinsi dilakukan dengan file elektronik (e-mail) dan
atau file kertas.

Perawat lulusan baru secara individu/kelompok mengikuti uji kompetensi entry level exam
dengan mengajukan permohonan, mencantumkan nama institusi pendidikan dan memenuhi
persyaratan, 2 (dua) bulan sebelum setiap sesi uji kompetensi; Februari dan Agustus.

Membayat biaya ujian ke rekening KNUKP Pusat no

Setelah divalidasi oleh perwakilan KNUKP provinsi, data dikirim ke KNUKP Pusat, 1(satu)
bulan sebelum pelaksanaan ujian; Maret dan September,

Calon peserta diberikan tanda registrasi oleh KNUKP Pusat untuk uji

kompetensi (1

minggu) oleh Ketua Registrasi Calon peserta uji kompetensi dari KNKI Pusat.
-

Kartu peserta dicetak oleh KNUKP Pusat 1 (satu) minggu); berisikan informasi:
a. No Ujian (sesuai dengan nomor pendaftaran).
b. Foto Calon peserta ujian.
c. Hari ,tanggal, waktu dan tempat ujian.
d. Kode tempat ujian.
e. Nama ujian.
f.

Nama calon peserta ujian.

g. Alamat calon peserta ujian.


h. Identitas berupa Kartu anggota PPNI.
i.

Alat tulis yang harus dibawa hanya pulpen dan pensil serta pengahapus pensil

Periode ujian

17

Ujian dilakukan dua kali per tahun, setiap bulan April dan Oktober .Tanggal ditentukan sesuai
kesepakatan dengan perwakilan propinsi dan asosiasi pendidikan. Periode ujian dan tempat
penyelenggaraan akan diumumkan paling lambat dua bulan sebelum waktu ujian.
Tempat
Tempat ujian ditentukan oleh perwakilan KNUKP propinsi. Criteria tempat uji tulis adalah:
-

Diusahakan dalam tempat netral yang tidak memiliki implikasi politis atau menurunkan
kredibilitas proses ujian

Memiliki izin dari pemilik tempat. Izin diberikan melalui pinjaman atau sewa

Nyaman dari segi suhu udara, tidak bising dan tidak bau

Memiliki bangku tulis atau meja tulis yang nyaman untuk mengerjakan tugas selama 3-4 jam

Jarak satu peserta uji dengan peserta lain adalah 1 - 1,5 meter.

Satu ruangan minimal menampung 20 orang

Memiliki toilet yang bersih dengan rasio 1: 25-40 orang

Memiliki pengeras suara untuk memberikan pengumuman proses ujian dari panitia

Ketentuan dan Tata tertib peserta


1. Datang 15 menit paling lambat sebelum waktu ujian.
2. Membawa kartu ujian, alat tulis, ball poin hitam, pensil 2B dan pengelas ujian jika perlu.
3. Hp dan peralatan elektronik harus dimatikan selama mengikuti ujian.
4. Tidak boleh membawa tas kedalam ruang ujian.
5. Bila didapati peserta ujian melakukan kecurangan, pengawas dan panitia dapat
menggugurkan peserta ujian.
6. Informasi dan kartu ujian dikirimkan ke calon peserta 2 (dua) minggu sebelum hari
pelaksanaan uji kompetensi.
7. Kartu peserta dibawa dan digunakan sebagai identitas mengikuti uji kompetensi.
8. Bagi Perawat yang lulus berhak memperoleh sertifikat lulus uji kompetensi nasional
9. Bagi Perawat yang tidak lulus diberi kesempatan 3x mengikuti uji ulang.
10. Selama persiapan untuk uji ulang, Perawat yang tidak lulus boleh mengikuti program
pelatihan.
11. Setelah merasa siap, Perawat yang bersangkutan boleh mengajukan permohonan uji ulang
kompetensi.

18

12. Uji ulang ke 3 merupakan kesempatan terakhir. Jika tetap tidak lulus maka Perawat yang
bersangkutan harus mengkaji kembali kompetensinya sebagai Perawat.
13. Bagi calon peserta yang tidak hadir pada hari ujian uang pendaftaran hangus

Kartu ujian
Desain dibuat terpusat, dikirim secara elektronik dan dicetak di tingkat propinsi. Informasi
dalam kartu ujian meliputi: No. Ujian, Kode ujian, tgl ujian, Nama ujian, Nama calon, nama dan
alamat nomor calon.

Biaya
Besar biaya yang ditanggung perserta ujian adalah Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu
rupiah). Biaya dapat disesuaikan sewaktu-waktu. Bila tidak hadir tanpa konfirmasi uang tidak
kembali.

Biaya dibebankan kepada peserta uji. Biaya digunakan untuk:


1. Pengembangan materi dan update fasilitas ujian
2. Pantia penyelenggara ujian
3. Sewa tempat ujian
4. Penggandaan, pengiriman dan penyimpanan soal
5. Pemrosesan hasil ujian
6. Sertifikat lulus uji nasional

Pengumuman peserta ujian


Pengumuman di lakukan satu bulan atau 30 hari setelah pelaksanaan ujian. Pengumuman
dikirim dari KNUKP Pusat Ke perwakilan propinsi melalui surat elektronik dan surat biasa.
pengumuman hanya memuat nama peserta yang lulus ujian. Identitas yang dicantumkan dalam
pengumuman adalah nama dan nomer peserta.

Penanggungjawab ujian
Penanggungjawab ujian di tingkat pusat adalah ketua KNUKP, ditingkat propinsi adalah ketua
perwakilan KNUKP propinsi. Ketua KNUKP dapat mengangkat ketua pelaksana atau panitia

19

ujian.

Ketua pelaksana bertanggungjawab kepada penanggungjawab.

Panitia propinsi

bertugas untuk mengorganisasikan proses registrasi, pelaksanaan ujian, pengembalian berkas


soal dan lembar jawaban kepada panitia pusat. Panitia propinsi diperkenankan mengangkat
perwakilan rayon bila dianggap perlu untuk menjamin kelancaran proses ujian dan
pengembalian berkas soal ke KNUKP Pusat. Setiap panitia wajib menandatangani

surat

pernyataan sebagai panitia/pengawas ujian.

Ketua Panitia Pusat


Bertanggung jawab atas penyelenggaraan keseluruhan proses ujian
Ketua Panitia Propinsi
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan proses ujian di propinsi

Penanggungjawab Sektor/Rayon
1. Telah siap di lokasi sektor paling lambat 5 jam sebelum ujian di mulai
2. Mengikuti rapat koordinasi dengan seluruh petugas sektor dan pembawa soal
3. Menerima materi ujian yang meliputi naskah ujian, lembar jawab ujian, album daftar hadir,
berbagai berita acara dan nomor bangku ujian dari panitia propinsi dan membawa berkas
tersebut ke lokasi ujian melalui petugas pembawa soal
4. Mengawasi dan memonitor jalanya ujian di dalam sektor yang menjadi koordinasinya dan
menanggulangi masalah yang mungkin terjadi atau akan terjadi sewaktu-waktu, bila perlu
berkonsultasi dengan panitia propinsi
5. Menerima kembali naskah ujaian (soal dan lembar jawab) yang terpakai dan tidak terpakai
dan segera/langsung diserahkan kepada panitia propinsi
6. Setelah ujian selesai, mengawasi pengumpulan lembar jawaban dari penanggungjawab
lokasi ujian
7. Memastikan bahwa amplop materi ujian (lembar jawaban terisi/sisa dan soal terpakai/sisa)
dan sesuai dengan berita acara

Penanggunajawab Lokasi
1. Telah siap di lokasi ujian paling lambat 2 jam sebelum ujian di mulai
2. Mengikuti rapat koordinasi dengan seluruh petugas

20

3. Menerima materi ujian yang meliputi naskah ujian, lembar jawab ujian, album daftar hadir,
berbagai berita acara dan nomor bangku ujian dari penanggungjawab sector/rayon dan
menyerahkanya kepada pengawas ujian
4. Mengawasi jalanya ujian di ruang-ruang ujian yang menjadi koordinasinya dan
menanggulangi masalah yang mungkin terjadi atau akan terjadi sewaktu-waktu, bila perlu
berkonsultasi dengan panitia rayon/sector
5. Menerima kembali naskah ujaian (soal dan lembar jawab) yang terpakai dan tidak terpakai
dan segera/langsung diserahkan kepada panitia rayon/sector
6. Setelah ujian selesai, mengawsi pengumpulan lembar jawaban oleh pengawas ujian
7. Memastikan bahwa amplop materi ujian (lembar jawaban terisi/sisa dan soal terpakai/sisa)
Pengembalian berkas ujian (soal dan jawaban)
Setelah proses ujian selesai, berkas dikumpulkan secara berjenjang, disertai berita acara,
setiap proses, data berkas/barang dan berita acara harus dicocokan. Pengepakan barang
menggunakan kotak yang sama digunakan saat menerima berkas. Berkas kemudian dikirim
melalui kurir yang sama.

21

PEMROSESAN HASIL UJIAN

Penilaian hasil ujian


Nilai 1 diberikan untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah atau tidak diisi. Tidak ada
nilai minus. penilaian diharapkan dengan menggunakan teknologi canggih seperti scanner atau
alat sejenis. Penilaian dijadwalkan selesai dalam waktu 2 (dua ) minggu sejak tanggal ujian.

Penetuan hasil ujian


Penilaian acuan patokan (criterian reference) dengan standar kelulusan (pass mark) minimal 65
%, dengan asumsi semua tingkat kesukaran soal telah ditentukan sebelumnya oleh dewan
pakar sebagai expert judge. Bila terdapat nilai dalam batas antara lulus dan tidak lulus, lembar
jawaban dilakukan penilaian ulang secara manual oleh dua orang penilai yang independen.

Dalam masa transisi, penetapan nilai batas lulus dilakukan secara bersama sama melibatkan
berbagai unsur vital asosiasi pendidikan dan organisasi profesi, yang harus di hadiri oleh:
-

Ketua, wakil ketua, kepala departemen standarisasi dan sertifikasi KNUKP Pusat

Wakil KNUKP Provinsi

2 orang Pengurus Pusat PPNI,

2 orang perwakilan asosiasi pendidikan D3,

2 orang perwakilan assosiasi pendidikan S1 (AIPNI)

Hasil ujian akan ditandatangani oleh ketua KNUKP. Selanjutnya, rekapitulasi hasil ujian akan
dikirim kepada pengurus propinsi dan diumumkan melalui website KNUKP.

Pengumuman

hanya akan mencantumkan peserta yang lulus.

Ketua PPNI member tanda tangan sertifikat lulus uji kompetensi. Sertifikas lulus uji kompetensi
dicetak secara terpusat dan dikirimkan ke propinsi dalam waktu paling lambat dua minggu.
Propinsi berkewajiban menyampaikan hasil kepada peserta secara pribadi, diirimkan sesuai
permintaan peserta ujian, paling lambat dua minggu.

Pelaporan hasil pelaksanaan ujian


Hasil ujian dan statistic akan dilaporkan kepada Ketua Umum PPNI, dalam waktu satu bulan.

22

PENUTUP

Sistem uji nasional merupakan upaya untuk menegakan profesionalisme dan akuntabilitas
profesi. Uji nasional ini memiliki dampak yang sangat baik bagi pelayanan profesi dan
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lulusan baru. Kredibilitas
lembaga KNUKP merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat ditawar-tawar.
Diharapkan semua stakeholders yang berhubungan dengan perawat dapat terbantu dengan
adanya lembaga KNUKP.

REFERENSI
Assessment Strategies Inc. (2001). Blue print for the Canadian practical nurse registration
examination. Driveway Ottawa ON K2P 1E2
Canadian nurses association (2006). Developing the Canadian nurse examination blue print.
CRNE bulletin. (November 8 april 2006).
Gilles, J.L. (2002).. Spectral Quality of University Standardized Tests. Dissertation. State
University of Lige Belgium
Gouli. E, Gogoulou A, Grigoriadou M (2003). A Coherent and Integrated Framework Using
Concept Maps for Various Educational Assessment Functions. Journal of Information
Technology Education. Volume 2, 2003
National Board of Medical Examiners (1998).Constructing Written Test Questions For the Basic
and Clinical Sciences 3rd edition. Market Street Philadelphia, PA 19104

Tarrant, M., Ware J., Mohammaed A.M (2009).An assessment of functioning and nonfunctioning distractors in multiple-choice questions: a descriptive analysis. Published online
2009 July 7. doi: 10.1186/1472-6920-9-40
Whelan, L (2006). Competency Assessment of Nursing Staff. Orthopaedic Nursing; May/Jun
2006; 25, 3

Lampiran 1.

23

PANDUAN KONTROL PEMBUATAN DAN REVIEW SOAL


Penilaian
No

Komponen

Umum

Soal menilai criteria unjuk kerja yang terdapat dalam standar atau blue print
atau kerangka assessment

Terminology mengukur secara tepat kemampuan berpikir sesuai dengan blue


print atau assessment framework

Soal ditulis sesuai dengan level kognitif yang diharapkan atau sesuai dengan
blue print

Soal memuat informasi yang akurat

Soal tidak mengandung informasi atau instruksi atau stimulus yang membuat
bias (gender, ras, kelas social, etnis, dll)

Soal mencakup hal yang telah dipelajari (bukan hal baru) sesuai dengan blue
print

Soal harus jelas, lengkap, padat dan penulisanya benar sesuai EYD

Hindari adanya kata kunci yang mengarahkan dalam satu jawaban atau antar
jawaban

Soal harus adil untuk semua peserta

10

Soal yang memerlukan estimasi, harus memuat kualifikasi yang jelas


(contoh: yang paling tepat, yang paling benar, paling penting, dll)

11

Bila ada kasus atau gambar atau grafik, harus jelas dan bisa dimengerti

12

Gambaran kasus tidak terlalu panjang antara (30-50 kata) atau sesuai
kesepakatan

13

Semua pernyataan, kasus, jawaban atau distraktor harus mengacu pada


literature baku yang digunakan

Jawaban/distraktor

Hindari kata negative dalam soal yang diikuti pilihan jawaban negative
(double negative)

Baik Buruk

Td
ada

24

Hindari kalimat berulang dalam jawaban

Distraktor dalam MCQ harus meliputi kesalahan umum dari peserta dan
hanya terdapat satu jawaban benar

Distraktor harus logis

Hindari item jawaban bukan salah satu diatas atau semua jawaban diatas
benar

Distraktor harus memiliki korelasi yang benar terhadap pertanyaan atau


kasusnya

Hindari informasi yang tidak perlu atau arahan dalam distraktor

Kalimat distraktor harus sejajar dalam segi panjang kalimat, grammar dan
kompleksitasnya dengan kunci jawaban

Hindari overlapping dalam distraktor

10

Pilihan jawaban sebaiknya tidak terlalu panjang (1-5-10 kata atau maksimum
20 kata, namun hanya beberapa soal saja dlm satu tes)

11

Jawaban bukan merupakan petunjuk atas jawaban lain

Merangkai soal

Soal tidak boleh merupakan petunjuk jawaban atas soal lain

Formulasi soal harus seimbang dalam hal gender, etnik, kunci, dll

Soal harus mencakup topic yang bayak dan fariatif sesuai kompetensi

Soal harus mengacu pada blue print atau assessment framework.

Jawaban harus secara merata terdistribusi

Sebelum di cetak, teliti kata demi kata dalam soal

Kata atau istilah harus konsisten dalam semua soal

Besarnya huruf harus terstandard (11-12 minimal)

Jarak antar soal sebaiknya 2 kali lebih besar dari spasi pernyataan atau
pilihan jawaban soal

10

Bila terdapat kasus (vignette), antara kasus dan pertanyaan harus dipisahkan
dalam paragraph baru

25

Kesalahan umum dalam pembuatan soal yang perlu diwaspadai


1. Ketidak sesuaian antara pertanyaan dengan kompetensi
2. Ketidak sesuaian tingkat kesulitan soal dengan tingkat kognitif
3. Kemaknaan klinis yang tidak relevan dengan kompetensi
4. Bahasa dan kalimat tidak logis atau multi interprestasi
5. Menanyakan sesuau yang bersifat hafalan (recall) sederhana
6. Kasus (vignyet) tidak menggambarkan suasana klinis yang sebenarnya
7. Subtansi tidak logis (misalnya data pemeriksaan kliniks dan atau laboratorium)
8. Pilihan jawaban tidak homogen

26

Lampiran 2

TAMPLETE SOAL dan REVIEW


Nama Pembuat soal
Bidang Ilmu
Domain Kompetensi
Tingkat kognitif/afektif
Kompetensi
Kasus (vignete) bila perlu

Pertanyaan soal

Pilihan jawaban
a.
b.
c.
d.
Kunci Jawaban:
Referensi:

Item Utama Review

Kesimpulan
Reviewer

(
(
(
(
(

REVIEW
) kesesuaian kompetensi
) relevansi klinis
) kebenaran isi (conten validity)
) logika bahasa
) focus pertanyaan jelas

( ) diterima
( ) diperbaikai oleh reviewer

(
(
(
(
(

)
)
)
)
)

homogenitas distraktor/kunci
Kejelasan kasus
tingkat kesulitan
tidak ada BSSD/ betul semua
tidak ada double negative

( ) dikembalikan untuk diperbaiki


( ) ditolak

Saran/pendapat/komentar reviewer

Tanggal:
Reviewer,

(.)

27

Lampiran 3
Biodata Pembuat / Reviewer Soal*
1

Nama

Gelar

Tempat/tgl lahir

Keahlian
Bidang minat

Alamat institusi

6
7

Telpon/fax
Alamat rumah

email
Telpon/HP

Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi pembuat soal* / reviewer soal* untuk ujian
nasional oleh KNUKP PP PPNI. Segala hasil yang saya buat kami serahkan untuk kepentingan
ujian nasional. Saya bersedia menjaga kerahasiaan soal yang dibuat/review dan bersedia
menerima konsekuensi hukum bila saya melanggar hal tersebut.
.;

()

*) coret yang tidak perlu

28

Lampiran 4
Persetujaun Penggandaan Master Booklet Soal
Kode Paket Soal
Jumlah soal
Jumlah halaman
Diajukan oleh
Jabatan
Disetujui oleh:
Ketua Standarisasi,

( ..)
Tgl.

Tanggal:
Ka. Sertifikasi

Validasi
1. Kelengkapan soal
2. Kejelasan cetakan
3. Kelengkapan halaman
4. Setuju untuk digandakan
Catatan:

Ya

Tidak

Disahkan oleh:
Ketua KNUKP

(.)
Tgl.

29

You might also like