Professional Documents
Culture Documents
Status konvulsivus +
Bronkhopneumonia +Syok
sepsis + Oedem Cerebri
Brigita De Vega
Fandy Varianto W
Steni Trisca Umbu D
Mutiara Dewi
1015150
1015031
1015179
1015123
Pembimbing :
dr. Alok Adipurnama, SpA
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Immanuel Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Bandung 2015
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
: Perempuan
Usia
: 5 bulan
Tanggal masuk RS
: 14 Juni 2015
Tanggal dirawat
Tanggal pemeriksaan
: 15 Juni 2015
: Sintia
ANAMNESIS
Heteroanamnesis (diberikan oleh ibu dan ayah kandung pasien)
Keluhan utama : Kejang
ANAMNESIS
Sebelum kejang, pasien sudah demam sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit. Demam timbul perlahan-lahan, sepanjang hari. Sejak 3
bulan terakhir, pasien menderita batuk-batuk yang hilang timbul, 4 hari
terakhir batuk menjadi lebih sering dan parah, berdahak, dahak
berwarna hijau, selain batuk juga terdapat pilek. BAB terakhir
mencret, 5 kali, warna kuning, darah (-), lendir (-), bau busuk (-).
Frekuensi BAK berkurang. Sejak 1 hari sebelum masuk RS,
pasien tidak mau minum susu. Mual (-), muntah (-).
ANAMNESIS
Usaha berobat : Pasien sudah berobat ke bidan, diberi obat sirup 2
macam (orang tua tidak tahu nama obatnya, menurut bidan obat
tersebut untuk demam dan batuk serta antibiotik)
Riwayat kehamilan dan persalinan
Pasien adalah anak tunggal. Abortus (-), lahir mati (-).
: 2500 gr
: 45 cm
ANAMNESIS
Riwayat tumbuh kembang anak
Tersenyum
: 2 bulan
Berbalik
: 4 bulan
Duduk
: Belum bisa
Berdiri
: Belum bisa
Berjalan
: Belum bisa
: Belum bisa
Membaca
: Belum bisa
Menulis
: Belum bisa
ANAMNESIS
Susunan keluarga
No
Nama
Usia
Jenis kelamin
Kondisi
Hubungan
30 tahun
Laki-laki
Sehat
Ayah
Ny. Sintia
25 tahun
Perempuan
Sehat
Ibu
5 bulan
Perempuan
Sakit
Pasien
ANAMNESIS
Riwayat imunisasi
Jenis
Dasar
BCG
(1) (scar +)
Polio
(2)
DPT
(2)
(4)
Hep B
(0)
(2)
Campak
(4)
Ulangan
Anjuran
Hib
: -
MMR
: -
Hep A
: -
Varicella
: -
Typhoid
: -
Influenzae : -
ANAMNESIS
Makanan
Usia 0 bulan-sekarang : ASI ekslusif, sesuai permintaan pasien
:+
TBC
:-
Batuk pilek
:+
Cacar air
:-
Tifus perut
:-
Campak
:-
Pneumonia
:-
Ginjal
:-
Batuk rejan
:-
Asma/ alergi
:-
Difteri
:-
Kejang
:-
Tetanus
:-
Lainnya
:-
Hepatitis
:-
ANAMNESIS
Riwayat penyakit keluarga
Asma
:-
Penyakit darah
:-
TBC
:-
Penyakit keganasan
:-
Ginjal
:-
Kencing manis
:-
Penyakit kuning
:-
Lain-lain
:-
Anamnesis sosial
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesan sakit
: Sedang
Kesadaran
Penampilan umum
: Lemah
Tanda-tanda vital
Nadi
Respirasi
: 56 x/menit, abdominothorakal
Suhu tubuh
: 38,5C
Saturasi
: 97%
PEMERIKSAAN FISIK
Pengukuran
Usia
: 5 bulan
Berat badan
: 6,2 kg
Panjang badan
: 63 cm
Status gizi
: Baik
Lingkar kepala
: 44 cm
Lingkar dada
: 43,5 cm
Lingkar perut
: 42 cm
: 12 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit
: Warna cokelat, turgor kembali cepat , pucat (-) , sianosis (-) , ikterik (-) , petechiae (-)
Kepala
Ubun-ubun besar
: normal
Rambut
Mata
: konjungtiva anemis +/+, sclera ikterik -/-, pupil bulat isokor diameter 1 mm,
refleks cahaya +/+, lateralisasi mata kiri, kelopak mata kiri terbuka
Hidung
Telinga
: Otore (-)
Bibir
Faring
Tonsil
: T1/T1
PEMERIKSAAN FISIK
Leher
: Kaku kuduk
: (-)
JVP
: 5+2 cm H20
KGB
Cor
PEMERIKSAAN FISIK
Genital
Anus rektum
Ekstremitas
Neurologis
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto thorax AP (15 Juni 2015, 00.00)
Kolom udara dalam trakhea normal. Aorta normal.
Cor tidak membesar. Sinuses dan diafragma normal.
Pulmo : Hili kasar. Corakan bronkovaskular bertambah. Tampak
bercak lunak di perihiler/ pericardial kanan maupun kiri.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hematologi dan Kimia klinik (15 Juni 2015, 00.15)
Hemoglobin
10,1 gr/dl
Hitung jenis
Hematokrit
29,2 % (L)
- Basofil
0%
Leukosit
23.810/mm3 (H)
- Eosinofil
2%
Trombosit
28.000/mm3 (L)
- Neutrofil batang
0%
Eritrosit
4 juta/mm3
50%
MCV
72 fL
- Limfosit
34%
MCH
25 pg/ml
- Monosit
14% (H)
MCHC
35 gr/dl
Natrium
Kalium
Kalsium
9,1 mg/dl
GDS
80 mg/dl
Neutrofil segmen
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hematologi (15 Juni 2015, 12.50)
APTT (STAGO)
81,4 detik
(HH)
Waktu prothrombin
32,0 detik
(HH)
INR
3,02
Hematokrit
23,4 %
(L)
Trombosit
17.000/mm3
(LL)
7,8 gr/dl
(L)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
CT-Scan kepala tanpa kontras (16 Juni 2015, 13.00)
Tampak bayangan hipodens di parenchymal otak kanan dan kiri di bagian
temporoparietooccipital kanan dan kiri. Fissura Sylvii normal. Cysterna ambiens dan
basalis normal. Ventrikel lateralis kiri dan kanan serta III : ukuran tidak melebar.
Tak tampak midline shift. Cerebellum dan pons batang otak tak tampak
kelainan. Jaringan ekstra calvarium dan tulang calvarium tak tampak
kelainan.
Kesan : CT scan kepala curiga terlihat gambaran oedem pada parenchymal
otak daerah temporoparietooccipital kanan dan kiri, ec hipoksia ec?
Klinis dan lab? Tak tampak adanya perdarahan SOL intraparenchimal otak.
Tak tampak fraktur tulang calvarium
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Resume
Anamnesis
Pasien anak perempuan, usia 5 bulan
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Kesan sakit
: Sedang
Kesadaran
Penampilan umum
: Lemah
Tanda-tanda vital
Nadi
Respirasi
: 56 x/menit
Suhu tubuh
: 38,5C
Saturasi
: 97%
Pemeriksaan sistemik
Kulit
Kepala
Leher
Thorax
Neurologis
Pemeriksaan penunjang
Foto thorax AP (15 Juni 2015, 00.00)
Kesan : Bronkhopneumonia duplex
29,2 %
(L)
Leukosit
23.810/mm3
(H)
Trombosit
28.000/mm3
(L)
Natrium
130 mEq/L
(L)
Kalium
5,9 mEq/L
(H)
81,4 detik
(HH)
Waktu prothrombin
32,0 detik
(HH)
INR
3,02
Hematokrit
23,4 %
(L)
Trombosit
17.000/mm3
(LL)
Diagnosis
Diagnosis kerja :
Usul
pemeriksaan
CRP
Penatalaksanaa
n
Cefotaxime 2 x 250 mg IV
Kalmethason 3 x 1 mg IV
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Luminal 50 mg stat lanjut 2 x 30 mg naik jadi 2 x
60 mg IV
Ranitidine 2 x 0,25 cc IV
Manitol 3 x 15 mg IV
Transfusi golongan darah O FFP 120 cc dan PRC
110 cc
Ca glukonas 2,5 cc stat IV
Infus Aminofusin P 125cc/24 jam
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
PENCEGAHAN
Menghindari kontak dengan penderita
bronkhopneumonia
Follow Up
Harian
14 Juni 2015
15 Juni 2015
16 Juni 2015
17 Juni 2015
18 Juni 2015
19 Juni 2015
dyspnea e.c BP
dupleks
Kejang disertai
Demam relatif
demam
pasien lemah
(+). Afebris.
kaki kanan
KU
TTV
Somnolen, tampak
Somnolen, tampak
somnolent , KS:
Kesadaran : DPO
Kesadaran :
sakit sedang
sakit sedang
berat
berat
E 4 M 6V 3
lethargi
Nadi : 172
02.15:
05.00: N = 145/mnt,
06.00
06.45
05.45
Suhu : 38,0C
N :140x/mnt, R :
R = 56/mnt, S =
TD : 99/55 mmHg
Respirasi : 56x/
62x/mnt, S : 36,9 C
Respirasi : 50x/m,
Respirasi : 48 x/m
Nadi : 135
menit
05.00:
13.45: N= 152 x/
S: 36,8 C,
S : 37,2 C
x/menit, regular,
SpO2 : 97 %
N : 145x/mnt, R :
SpO2 : 100%
SpO2 : 95%
59/mnt, S : 37,3C
38,5C
MAP : 77 mmHg
RR : 21 x/menit
S : 37 C
SpO2 : 100%
14 Juni 2015
Kulit
Kepala
15 Juni 2015
Pucat (-),
turgor baik
sianosis (-)
Bentuk simetris
Bentuk simetris
16 Juni 2015
Pucat (-),sianosis (-)
Bentuk simetris
17 Juni 2015
Pucat (-), sianosis (-)
Bentuk simetris
18 Juni 2015
19 Juni 2015
Pucat (-),
sianosis (-)
), turgor baik
Bentuk simetris
Bentuk simetris
Ubun-ubun besar
datar, lembut
Mata
Conjunctiva anemis
, palpebra inferior
, palpebra inferior
cekung +/+
cekung -/-
cekung +/+
+/+
= 2 mm, RC (+).
PCH -/-,
Hidung
Mulut
sekret (-)
oral basah
oral basah
oral basah
basah
oral basah
Thorax
02.15:
05.00:
Bentuk normal,
Bentuk normal,
Pulmo
meningkat, Rh +/+,
pergerakan simetris,
pergerakan simetris,
Slym +/+
Retraksi intercostal
Retraksi intercostal
slym +/+
Slym +/+
05.00:
Rhonki+/+, wheezing -
Rhonki +/+,
+/+
+/+
S1=S2, reguler,
S1=S2, reguler,
murmur (-)
S1=S2, reguler,
(-)
S1=S2, reguler,
murmur (-)
murmur (-)
murmur (-)
(-)
14 Juni 2015
Abd
Eks
15 Juni 2015
16 Juni 2015
17 Juni 2015
18 Juni 2015
19 Juni 2015
Cembung, soepel,
Cembung, soepel,
Cembung, soepel,
Cembung, soepel, BU
Datar, soepel, BU
Cembung, soepel-
BU (+) normal,
BU (+) normal,
BU (+) normal,
(+) normal,
sedikit tegang, BU
kembali baik
kembali baik
kembali baik
baik
Diuresis 70 cc/24
jam ~ 2,6
jam
cokelat
cc/kgBB/jam
3 detik
3 detik
detik
detik
Assesment:
Assesment:
Assesment:
Assesment :
Assesment :
BP Dupleks,
BP Dupleks,
Syok sepsis
Observasi
Observasi
Susp.Syok
Konvulsi
dengan obs
kejang ec
kejang +
berulang,
kejang e.c
Susp.Syok
Edema Cerebri
BP + Sepsis
Sepsis, Edema
Cerebri
14 Juni 2015
15 Juni 2015
16 Juni 2015
17 Juni 2015
18 Juni 2015
19 Juni 2015
Order
- Cefotaxime 2x 250 mg
13.45
- O2 headbox 8 lpm
- O2 binasal 2 lpm
dokter
- Pyrexin 80 mg supp
IV
-Pasang NGT
- Diet : Puasa
- Diet puasa
- IVF : RA 21 cc/jam,
- Kalmetason 2 x 1 mg IV
17.15
- Cefotaxime 2x 250 mg
24 jam
- Inj Luminal 30 g IV
- Kalmetason 3x1 mg
- Transfusi darah
2x60mg
- Luminal 2 x 60 mg
- Sibital 2x60 mg iv
- Cefotaxime 2x250 mg
pumicort
-Manitol 3x 15 cc
- Sanmol 75 mg
- Sanmol 75 mg prn
iv
- Cefotaxime 2x 250 mg
- Ranitidin 2 x 0,25 mg
- Ranitidine 2x0,25 cc iv
- Sibital 2x60 mg iv
IV
-Ranitidine 0,25 cc
- Gentamisin 2 x 10 mg
- Manitol 3x15 cc iv
- Sanmol 75 mg prn
- Gentamicin 2x 10 mg IV
- Manitol 3 x 15 cc
- Gentamycin 2x10 mg iv
- Ranitidine 2x0,25 cc iv
- Kalmetason 2 x 1 mg IV
- Manitol 3x15 cc iv
- Gentamycin 2x10 mg
- Pasien dirawat di
iv
IMCA menolak
ml
- Asam tranexamat
20.00
3x50 mg iv
- Foto thoraks
- Valium 2 mg prn iv
11.00
- Infus RA stop
Ganti KaEn IB 375
cc/24 jam, aminofusin
paed 5 cc/24 jam
-Minum 8x15 ml
- Besok pindah ruangan
19.00
Pasien dirujuk ke RSHS
atas permintaan
keluarga
Diskusi
Diagnosis bronchopneumonia +
sepsis + oedem cerebri
didapatkan berdasarkan :
Anamnesis :
Kejang 5x beberapa jam sebelum masuk rumah sakit
Diagnosis bronchopneumonia +
sepsis + oedem cerebri
didapatkan berdasarkan :
Pemeriksaan fisik :
Kesadaran somnolen
Tanda-tanda vital : Nadi 172x/menit, irregular, equal, isi kurang
Respirasi 56x/menit
Suhu 38C
Conjunctiva anemis +/+, lateralisasi mata kiri
PCH +/+
Retraksi supraclavicular (+)
Pulmo VBS kanan=kiri meningkat, ronchi +/+, slym +/+
Reflex patologis Babinski +/+
Diagnosis bronchopneumonia +
sepsis + oedem cerebri
didapatkan berdasarkan :
Pemeriksaan penunjang :
Foto thorax AP : Bronkhopneumonia dupleks
Diagnosis bronkhopneumonia
:
Klinis :
Dyspnoe
Batuk-pilek
Demam
PCH (+)
Retraksi intercostal (+)
Ronchi +/+, slym +/+
Penunjang :
Foto thorax PA menunjukkan gambaran
bronchopneumonia dupleks
Infeksi :
Rontgen thorax menunjukkan gambaran bronchopneumonia
Disfungsi organ :
Capillary refill time> 3
Trombosit < 80.000/mm3 dan INR > 2
Penunjang :
CT scan kepala menunjukkan gambaran
oedem pada parenchymal otak daerah
temporoparietooccipital kanan dan kiri
PATOGENESIS &
PATOFISIOLOGIS PADA
KASUS
PATOGENESIS &
PATOFISIOLOGIS PADA
KASUS
PATOGENESIS &
PATOFISIOLOGIS PADA
KASUS
Cefotaxime 2 x 250 mg IV
Merupakan antibiotik golongan Cephalosporin generasi III
Digunakan sebagai terapi untuk bronkhopneumonia maupun
sepsis
Dosis untuk terapi sepsis: 75 mg/kgBB/hari IV dalam 2 dosis
Dosis untuk terapi sepsis BB 6,2 kg : 75 x 6,2 = 465 mg dibagi
dalam 2 dosis
Dosis yang diberikan sudah sesuai anjuran
Kalmethason 3 x 1 mg IV
Merupakan kortikosteroid yang digunakan sebagai anti inflamasi
Dosis 0,5 mg/kgBB/hari = 0,5 x 6,2 = 3,1 mg/kgBB/hari dibagi
dalam 3 dosis = 1 mg/kali
Dosis yang diberikan sudah sesuai anjuran
Gentamicin 2 x 10 mg IV
Merupakan antibiotik golongan Aminoglikosida
Ranitidine 2 x 0,25 cc IV
Digunakan untuk maintenance ulkus peptikum
Dosis untuk anak 2-4 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 3-4 dosis = 6,2 x 2-4 =
12,4-24,8 mg/24 jam
Sediaan vial 50 mg/2ml
Dosis yang diberikan sudah sesuai anjuran
Manitol 3 x 15 mg
Digunakan untuk terapi oedem cerebri dan untuk menurunkan TTIK
Dosis inisial 0.25-1 g/kg IV; dosis maintenance 0.25-0.5 g/kg IV tiap 4-6 jam
Dosis maintenance BB 6,2 kg = 0,25-0,5 x 6,2 = 1,55-3,1 gr tiap 4-6 jam
Sediaan infus 20 gr/100 ml
Dosis yang diberikan sudah sesuai anjuran
Landasan Teori
Sepsis
Sepsis adalah respon sistem inflamasi sistemik (SIRS)
dengan bukti atau dugaan infeksi sebagai penyebabnya.
Sepsis disebabkan oleh respon imun tubuh terhadap
infeksi seperti bakteri gram positif maupun gram
negatif, virus, jamur, atau protozoa, dan sebagainya.
Sepsis terjadi bila bakteri yang masuk ke dalam tubuh
atau sirkulasi tidak dapat dieliminasi secara elektif oleh
Sepsis
Infeksi
SIRS
Sepsis
Sepsis berat
Syok sepsis
MODS
Bronkhopneumonia
Pneumonia adalah inflamasi dari parenkim paru yang
meliputi alveolus dan jaringan interstisial
- Parenkim paru hingga meliputi seluruh alveolus
suatu lobus paru : pneumonia lobaris atau
pneumonia klasik
- Hanya di bronkiolus dengan pola bercak-bercak
yang tersebar bersebelahan : bronkopneumonia
(anak-anak >>>)
Oedem cerebri
Edema cerebri adalah pengumpulan cairan di dalam jaringan
otak, baik intraseluler maupun ekstraseluler. Edema cerebri dapat
menyebabkan peninggian tekanan intrakranial
- Edema vasogenik
- Edema sitotoksik
- Edema hidrostatik
- Edema osmotik
- Edema interstitial
Faktor Risiko
Faktor risiko yang meningkatkan insidens sepsis pada
anak adalah :
tingginya pajanan terhadap polusi udara ( polusi industri atau asap rokok)
imunodefisiensi dan imunosupresi ( HIV, penggunaan obat imunisupresif )
adanya penyakit lain yang mendahului, seperti campak
intubasi, trakeostomi
abnormalitas anatomi
Patogenesis
Sepsis
Pneumonia
Bukan pneumonia
Bukan pneumonia
Pneumonia (WHO) :
Pneumonia ringan: Disamping batuk atau kesulitan
napas, hanya terdapat napas cepat saja:
pada usia 2 bulan 11 bulan : 50 kali / menit
pada usia 1 tahun 5 tahun : 40 kali / menit
Pneumonia (WHO) :
Napas cepat
Pneumonia (WHO) :
Dalam keadaan yang sangat berat dapat dijumpai:
tidak dapat menyusu atau minum/makan, atau memuntahkan
semuanya
kejang, letargi, atau tidak sadar
sianosis
distress pernapasan berat
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
GDS
CRP
Faktor koagulasi
Urinalisis
Foto thoraks
PENATALAKSANAAN
1. Early goal directed therapy
Resusitasi cairan agresif dengan koloid dan atau kritaloid,
pemberian obat-obatan inotropik, dan atau vasopresor
dalam waktu 6 jam sesuadh diagnosis ditegakkan
2. Inotropik/vasodilator/vasopressor
Vasopresor diberikan appabila terjadi refrakter terhadap
resusitasi volume, dan mAP kurang dari normal. Vasodilator
diberikan pada keadaan tahanan pembuluh darah perifer
yang meningkat dengan MAP tinggi sesudah resusitasi
volume dan pemberian inotropik
PENATALAKSANAAN
3. ECMO (Extra corporeal membrane oxygenation)
syok septik pediatric yang refrakter terhadap terapi cairan,
inotropik, vasopresor, vasodilatasi, dan terapi hormon
4. Suplemen oksigen
5. Koreksi asidosis
6. Terapi antibiotik
- Ampisilin 200 mg/kgBB/hari IV dalam 4 dosis,
dikombinasikan dengan aminoglikosida, garamycin 5-7
mg/kgBB/hari atau amikasin 15-20 mg/kgBB/hari iv atau
netilmisin 5-6 mg/kgBB/hari iv dalam 2 dosis
- Ampisilin dengan cefotaxime 100mg/kgBB/hari intravena
dalam 3 dosis
PENATALAKSANAAN
7. Sumber infeksi
8. Terapi kortikosteroid
hidrokortison 50 mg setiap 6 jam dan dikombinasi dengan
fludorcortison 50 g diberikan 7 hari dapat menurunkan
angka kematian absolut
PENATALAKSANAAN
12. Terapi suportif
Disfungsi paru
Disfungsi saluran cerna
Disfungsi koagulasi
Disfungsi renal
KOMPLIKASI
severe sepsis (sepsis dengan disfungsi organ akut)
syok sepsis (sepsis dengan hipotensi arterial refraksi)
PROGNOSIS
Kematian karena sepsis utamanya disebabkan oleh syok
Angka kematian mencapai 40-60% untuk penderita dengan sepsis
karena kuman enteric gram negative
Tanda-tanda prognosis buruk :
Hipotensi
Koma
Leukopeni < 500/ul
Trombositopenia (<100.000/ul)
Kadar fibrinogen rendah (< 150 mg/dl)
Thank
You