Professional Documents
Culture Documents
kondisi jangka panjang yang mana peradangan bisa terjadi pada seluruh lapisan dinding
sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Tapi kondisi ini lebih sering terjadi
pada bagian akhir usus kecil (ileum) atau usus besar.
Kondisi ini bisa terasa menyakitkan, membuat tubuh merasa lemah, dan terkadang bisa
menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa penderita.
Penderita penyakit Crohn memiliki masa remisi yang mana tidak timbul gejala apa pun atau
hanya mengalami gejala-gejala ringan. Masa remisi ini akan diikuti masa kambuhan dan
terkadang menyulitkan penderitanya.
Gejala-gejala pada Crohns Disease
Tanda-tanda dan gejala yang muncul pada penderita Crohns disease atau penyakit Crohn
berbeda-beda, mulai dari ringan hingga yang sangat parah, dan dapat mengenai bagian mana
saja pada sistem pencernaan tubuh Anda.
Berikut ini adalah gejala-gejala umum yang bisa muncul akibat penyakit Crohn, Anda bisa
mengalami segala gejala ini sekaligus atau hanya salah satunya saja.
Diare.
Demam.
Peradangan yang terjadi pada sistem pencernaan anak-anak bisa menghambat penyerapan
nutrisi dari makanan yang mereka konsumsi. Maka dari itu, kasus penyakit Crohn yang
terjadi pada anak-anak akan mengakibatkan pertumbuhan mereka lebih lambat dari anakanak yang sehat.
Berikut ini adalah beberapa kondisi dan gejala yang harus segera mendapatkan penanganan
dari dokter, yaitu:
Penyebab yang sebenarnya dari Crohns disease atau penyakit Crohn hingga kini masih
belum diketahui. Meski terdapat kondisi yang bisa dikaitkan dengan penyakit Crohn, yaitu:
Faktor usia. Meski penyakit Crohn bisa muncul kapan saja, kondisi ini lebih sering
dialami pada usia muda. Kebanyakan penyakit Crohn terdiagnosis di bawah usia 30
tahun.
Merokok. Risiko paling tinggi dalam menyebabkan penyakit Crohn adalah merokok,
selain faktor riwayat kesehatan keluarga dan latar belakang etnis. Orang yang
merokok berisiko dua kali lipat dibandingkan orang yang tidak merokok. Gejala
penyakit Crohn pada orang yang merokok biasanya lebih parah dan cenderung
membutuhkan operasi untuk penanganannya.
Infeksi. Infeksi yang terjadi pada masa kanak-kanak bisa mengakibatkan munculnya
reaksi abnormal dari sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini akhirnya diduga
menyebabkan munculnya gejala-gejala dari penyakit Crohn.
Pemeriksaan Awal
Dokter akan menanyakan tentang pola gejala yang dialami. Selain itu, dokter akan
memeriksa apakah terdapat penyebab tertentu terhadap gejala tersebut. Makanan,
riwayat penggunaan obat-obatan, riwayat kesehatan keluarga, serta perjalanan yang
baru dilakukan yang dapat menyebabkan gejala diare (travellers diarrhoea).
Pemeriksaan denyut nadi, suhu tubuh, tekanan darah, dan pemeriksaan perut, juga
akan dilakukan oleh dokter untuk memeriksa kesehatan Anda secara umum.
Tes darah
Tes darah perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat peradangan yang terjadi di dalam
tubuh Anda. Selain itu, dengan prosedur ini Anda akan mengetahui jika terjadi infeksi.
Jika terbukti dari tes darah Anda mengalami anemia, maka bisa jadi Anda mengalami
malanutrisi atau pendarahan di dalam saluran cerna.
Sampel tinja
Sampel tinja akan diperiksa apakah terdapat kandungan darah dan lendir. Dari
prosedur ini, dokter bisa mengetahui apakah gejala yang Anda alami disebabkan oleh
parasit cacing gelang atau kondisi lainnya.
Kolonoskopi
Ini adalah prosedur yang dilakukan untuk memeriksa bagian dalam dari usus besar.
Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan selang fleksibel yang disertai
kamera dan lampu ke dalam usus besar melalui rektum (bagian akhir dari saluran
cerna). Dokter bisa melihat tingkat keparahan dan luasnya peradangan yang terjadi di
dalam usus besar. Prosedur ini juga dapat digunakan untuk biopsi (pengambilan
sampel jaringan) di bagian mana saja dalam saluran cerna. Biopsi berguna untuk
melihat perubahan sel-sel dinding saluran cerna yang merupakan ciri khas Penyakit
Crohn.
Masa remisi bisa dijalani dengan cara mengonsumsi obat-obatan tertentu maupun tidak. Jika
Anda memilih untuk tetap mengkonsumsi obat, kortikosteroid tidak dianjurkan digunakan
pada masa remisi.
Beberapa makanan diduga bisa meningkatkan gejala yang dialami oleh penderita penyakit
Crohn, meski hingga saat ini tidak ada bukti yang jelas tentang kaitan makanan dengan
penyakit Crohn. Anda bisa membuat catatan tentang makanan yang Anda konsumsi dan
dampaknya terhadap tubuh Anda.
Jika ada makanan yang diduga memperburuk gejala yang Anda alami, Anda bisa menghindari
makanan tersebut. Tapi tidak disarankan untuk menghilangkan sepenuhnya jenis makanan
dengan gizi tertentu, seperti biji-bijian atau gula.
Bagi orang yang merokok, berhenti merokok akan meringankan gejala yang dialami dan
membantu menjaga tetap berada di masa remisi.
Fistula. Fistula adalah saluran yang terbentuk dari tukak pada dinding saluran cerna,
yang menembus bagian lain dari saluran cerna atau bahkan menembus kandung
kemih, vagina, anus, atau kulit. Akibatnya dapat menimbulkan nyeri konstan, demam,
kotoran yang mengandung darah atau nanah, bahkan kebocoran kotoran di pakaian
dalam.
Osteoporosis. Kondisi pada saat kualitas kepadatan tulang menurun akibat dari usus
yang tidak menyerap nutrisi makanan dan karena efek samping pemakaian obatobatan steroid.
Anemi defisiensi vitamin B12 atau folat. Terganggunya penyerapan vitamin B12
atau folat yang terjadi karena penyakit Crohn. Gejala paling umum akibat kondisi ini
adalah kelelahan dan kekurangan energi. Gagalnya penyerapan vitamin dan mineral
oleh tubuh juga akan menyebabkan terjadinya malanutrisi.
Kanker Usus. Penyakit Crohn yang menyerang usus besar akan meningkatkan risiko
Anda mengalami kanker usus besar. Tanyakan kepada dokter apakah Anda
memerlukan tes skrining kanker usus besar.