You are on page 1of 12

Laporan Kasus

SKIZOAFEKTIF TIPE MANIA


Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat dalam Menjalani
Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Jiwa
Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Abulyatama
Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh

Oleh:
Rovy Pratama
1307101030249

Pembimbing :
dr. Sukristoro Wardoyo. Sp.KJ

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BPK RUMAH SAKIT dr. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
2015
I.

IDENTITAS PASIEN
1

Nama

: Tn. Yusrizal

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Tanggal lahir

: 13 Januari 1981

Umur

: 34 tahun

Alamat

: Jln. Ahmad Yani Lr. SMP 5 No.13 Kampong Tengoh,


Kota Langsa

Status Pernikahan

: Belum menikah

Pekerjaan

: Tidak Bekerja

Pendidikan Terakhir : MAN


Agama

: Islam

Suku

: Aceh

Tanggal Masuk

: 25 Juli 2015 (di rawat ke 2 kali)

Tanggal Pemeriksaan: 25 Agustus 2015


II. RIWAYAT PSIKIATRI
Data diperoleh dari:

RekamMedis

Autoanamnesis : 25 Agustus 2015

A. Keluhan Utama:
Mengamuk
B. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke IGD rumah sakit jiwa Banda Aceh diantar oleh keluarga
karena mengamuk dirumahnya. Menurut pengakuan pasien mengamuk karena
banyak orang yang menceritakan dirinya seperti di televisi, ceramah jumat, serta
warung kopi. Menurut pasien, orang-orang membicarakan tentang dirinya karena
pasien menjelek-jelekkan walikota langsa. Pasien beranggapan bahwa abang
pasien yang bernama Amrul lebih pantas menjadi waliota karena memiliki
kecerdasan yang luar biasa. Namun, Abang kandung pasien sudah meninggal pada

tahun 2004 tepat 1 jam sebelum tsunami. Selain itu pasien juga mengaku sering
dimata-matai oleh intel yang berkeinginan menangkap dirinya.
Pasien mengaku sulit tidur malam karena sering mendengar suara suara
bisikan dan musik, tetapi suara tersebut tidak menyuruh pasien untuk melakukan
apapun. Pasien juga mengaku pernah melihat bayangan hitam dan awan diatas
kepala pasien yang hanya dapat dilihat olehnya. Selain itu pasien juga mengaku
pernah meliahat wajah orang yang berubah menjadi hitam dan kamar mandi yang
berubah menjadi berwarna merah. Menuut pasien, para pimpinan negara seperti
presiden Susilo Bambang Yudoyono, Prabowo Subianto, Megawati dan anggota
DPR menceritakan dirinya serta menjelek jelekkannya melalui televisi.
Pendidikan terakhir yang ditempuh pasien adalah MAN di kota langsa.
Setelah menyelesaikan sekolah pasien tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi. Pasien lebih memilih untuk bekerja. Awalnya pasien bekerja sebagai
tukang bangunan selama 1 tahun, kemudian menjadi agen mobil selama 4 tahun
diterminal, kemudian pasien pergi ke Batam untuk berdagang. Setelah tidak lama
berdagang di Batam pasien bangkrut, kemudian karena stress pasien beralih
menjadi pemakai dan pengedar sabu. Pasien pernah ditangkap dan dipenjarakan
selama 2 tahun 3 bulan di penjara Batam dan juga pernah dipenjara di Langsa
selama 6 bulan.
Sebelumya pasien sudah pernah di rawat di RSJ. Pada tahun 2013 pasien
pernah mengamuk dan mengancam keluarganya, bicara kacau, tidak tidur pada
malam hari dan keluyuran.
C. Riwayat Penyakit Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatrik
Pasien mengalami gangguan jiwa mulai dari pada tahun 2013 hingga
sekarang dan sudah 2 kali masuk RSJ
2. Riwayat Penyakit Medis Umum
Disangkal
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.

E. Riwayat Pengobatan
Clozapine, Trihexyphenidyl, Diazepam
F. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah MAN. Setelah itu pasien tidak
melanjutkan lagi pendidikan ke perguruan tinggi
G. Riwayat Kebiasaan Sosial
Pasien mengaku tinggal bersama keluarga dan memiliki hubungan
sosial yang baik dengan tetangga. Pasien merokok 1 bungkus/hari, pasien
pernah menggunakan dan mengedarkan sabu sejak tahun 2004 hingga tahun
2009 dan mengaku pernah 2 kali ditangkap dan dipenjara.
H. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat prenatal
Pasien lahir normal dan cukup bulan
2. Riwayat masa bayi
Baik, tidak ada riwayat kejang dan demam tinggi
3. Riwayat masa kanak-kanak
Normal
4. Masa Remaja
Normal
5. Masa Dewasa
Banyak bicara, bernyanyi sendiri, keluyuran, mengganggu orang lain,
mengamuk.

I. Riwayat Keluarga

Abdul Karim
(alm)

Cut Aisyah

Edi Khairil Mahya


Abdul Amrul SyarifahIsmaiBajrul
M. Najri Yusrizal Nina
Saputra (alm) Muthalib
Rita nuddin (Alm)
Farriana Gazali
(alm)

Keterangan gambar:
: Perempuan

: pasien

: Laki-laki
III.

PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Internus
a. Status Present

Penampakan umum : Pasien terlihat kurang rapi, sesuai umur

Kesadaran

: Compos mentis

Tekanan Darah

: 130/70 mmHg

Frekuensi Nafas

: 20 x/i

Frekuensi Nadi

: 80 x/i

Temperatur

: 36,8C

b. Kepala

: Dalam batas normal

c. Leher

: Dalam batas normal

d. Paru

: Dalam batas normal

e. Jantung

: Dalam batas normal

f. Abdomen

: Dalam batas normal

g. Ekstremitas

: Dalam batas normal

h. Genetalia

: Tidak diperiksa

2. Status Neurologik
a. GCS

: E4M6V5 = 15

b. Tanda Rangsang Meningeal

: (-)

c. Peningkatan Tekanan Intra Kranial : (-)


d. Mata

: Pupil bulat, isokor (+),


3mm/ 3mm
RCL (+/+), RCTL (+/+).

IV.

e. Motorik

: Dalam batas normal

f. Sensibilitas

: Dalam batas normal

g. Fungsi-fungsi luhur

: Dalam batas normal

h. Gangguan khusus

: (-)

STATUS MENTAL

A. DeskripsiUmum
1. Penampilan

: Laki-laki, sesuai umur

2. Kebersihan

: Bersih

3. Kerapian

: Kurang Rapi

4. Kesadaran

: Jernih

5. Perilaku dan psikomotor : Hiperaktif


6. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
B. Keadaan Emosi
1. Afek

: appropriate

2. Mood

: Elasi

3. Emosi

Arus

: Baik

Pengendalian : Baik

Stabilitas

: Stabil

Empati

: Baik

C. Pembicaraan
Arus
Kontinuitas

: Baik
: Baik

D. Pikiran
1. Proses pikir

Asosiasi longgar

: (-)

Berfikir tidak logis : (+)

2. Bentuk pikir

Neologisme

: (+)

Inkoheren

: (-)

3. Isi pikir

Cukup ide

: (+)

Keyakinan palsu

: (+)

Waham
1) Waham bizarre

: (-)

2) Waham tersistematisasi

: (-)

3) Waham somatik

: (-)

4) Waham nihilistic

: (-)

5) Waham kemiskinan

: (-)

6) Waham paranoid
-

Waham persekutorik

: (-)

Waham kebesaran

: (+)

Waham referensi

: (+)

Waham kejar

: (+)

Thought

- Thought withdrawal

: (-)

- Thought insertion

: (+)

- Thought broadcasting : (+)


- Thought echo

: (-)

Delution
- Delution of control

: (-)

- Delution of influence

: (-)

- Delution of passivity

: (-)

- Delution of perception : (-)


E. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Halusinasi auditorik
Halusinasi visual
Halusinasi taktil
Halusinasi olfaktorik

2. Ilusi

: (+)
: (+) (riwayat halusinasi)
: (-)
: (-)
: (+)

F. Fungsi Intelektual
1. Intelektual

: Baik

2. Daya konsentrasi

: Kurang

3. Orientasi

Diri
Tempat
Waktu

: Baik
: Baik
: Baik

4. Daya ingat

Seketika
Jangka pendek
Jangka panjang

: Baik
: Cukup
: Baik, pasien mengingat perjalanan hidupnya.

5. Pikiran abstrak

: Baik

6. Bakat kreatif

: Baik

G. Daya Nilai
1. Norma sosial

: Baik

2. Uji daya nilai

: Baik

3. Penilaian realitas

: Disfungsi general karena adanya waham dan

halusinasi
H. Tilikan (Insight)
T1: Merasa dirinya tidak sakit
I. Judgement : Terganggu
V. RESUME
Pasien datang ke IGD rumah sakit jiwa Banda Aceh diantar oleh keluarga
karena mengamuk dirumahnya. Menurut pengakuan pasien mengamuk karena
banyak orang yang menceritakan dirinya seperti di televisi, ceramah jumat, serta
warung kopi. Menurut pasien, orang-orang membicarakan tentang dirinya karena
pasien menjelek-jelekkan walikota langsa. Pasien beranggapan bahwa abang
pasien yang bernama Amrul lebih pantas menjadi waliota karena memiliki
kecerdasan yang luar biasa. Namun, Abang kandung pasien sudah meninggal pada
tahun 2004 tepat 1 jam sebelum tsunami. Selain itu pasien juga mengaku sering
dimata-matai oleh intel yang berkeinginan menangkap dirinya.
Pasien mengaku sulit tidur malam karena sering mendengar suara suara
bisikan dan musik, tetapi suara tersebut tidak menyuruh pasien untuk melakukan
apapun. Pasien juga mengaku pernah melihat bayangan hitam dan awan diatas
kepala pasien yang hanya dapat dilihat olehnya. Selain itu pasien juga mengaku
pernah meliahat wajah orang yang berubah menjadi hitam dan kamar mandi yang
berubah menjadi berwarna merah. Menuut pasien, para pimpinan negara seperti
presiden Susilo Bambang Yudoyono, Prabowo Subianto, Megawati dan anggota
DPR menceritakan dirinya serta menjelek jelekkannya melalui televisi.
Pendidikan terakhir yang ditempuh pasien adalah MAN di kota langsa.
Setelah menyelesaikan sekolah pasien tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan

10

tinggi. Pasien lebih memilih untuk bekerja. Awalnya pasien bekerja sebagai
tukang bangunan selama 1 tahun, kemudian menjadi agen mobil selama 4 tahun
diterminal, kemudian pasien pergi ke Batam untuk berdagang. Setelah tidak lama
berdagang di Batam pasien bangkrut, kemudian karena stress pasien beralih
menjadi pemakai dan pengedar sabu. Pasien pernah ditangkap dan dipenjarakan
selama 2 tahun 3 bulan di penjara Batam dan juga pernah dipenjara di Langsa
selama 6 bulan.
Sebelumya pasien sudah pernah di rawat di RSJ. Pada tahun 2013 pasien
pernah mengamuk dan mengancam keluarganya, bicara kacau, tidak tidur pada
malam hari dan keluyuran.
Status mental pasien : penampilan: laki-laki sesuai usia, kurang rapi. Afek:
sesuai, Mood: elasi, pembicaraan : Logorhea (+), kontinuitas (tidak baik), arus :
(tidak baik). isi pikir : waham kebesaran. Proses pikir: koheren, Halusinasi
auditorik: (+), halusinasi visual (+), ilusi (+), Insight T1, Judgement terganggu.
V. DIAGNOSIS BANDING
1. F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
2. F20.0 Skizofrenia Paranoid
VI.

DIAGNOSIS SEMENTARA
F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik

EVALUASI MULTIAKSIAL
Axis I

: Gangguan Skizoafektif Tipe Manik

Axis II

: Tidak ada data

Axis III

: Tidak ada diagnosis

Axis IV

: Pasien merupakan pengguna dan pengedar sabu yang mana


diduga seebagai masalah sosial, ekonomi, pekerjaan dan
pendidikan

Axis V

: GAF Scale 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang)

11

TATALAKSANA
a. Terapi psikofarmaka
Clozapin 3 x 100 mg
Trifluoperazine 3 x 5 mg
Trihexyphenidyl 2 x 2mg
Depakote ER 1 x 500 mg
Diazepam 2 x 2 mg
b. Psikoedukasi terhadap pasien: Memberikan penjelasan kepada pasien
tentang apa yang dialaminya saat ini termasuk penyakit yang dideritanya,
kemungkinan penyebab penyakitnya, meyakinkan pasien untuk teratur
minum obat dan menjelaskan dampak buruknya jika pasien tidak teratur
minum obat. Selanjutnya menyampaikan keadaan pasien apabila telah
mengalami

perbaikan

maka

boleh

untuk

dijemput

pulang

dan

bersosialisasi lagi seperti dulu.


c. Psikoedukasi terhadap keluarga: Memberikan penjelasan kepada keluarga
tentang penyakit pasien saat ini dan meminta keluarga untuk ikut berperan
aktif dalam upaya untuk kesembuhan pasien, termasuk di dalamnya yaitu
berusaha agar pasien tidak putus pengobatan.

VII.PROGNOSIS
Quo ad Vitam

: Dubia ad malam

Quo ad Functionam

: Dubia ad malam

Quo ad Sanactionam : Dubia ad malam


Hal hal yang menunjukkan prognosis baik:

Support keluarga dan lingkungan yang baik.


Perilaku mudah beradaptasi di lingkungan
Tidak ada riwayat pekerjaan pramorbid yang buruk
Gejala positif yang menonjol

12

Hal hal yang menunjukkan prognosis buruk:

Perjalanan Penyakit sudah terlalu lama


Gejala negatif yang menonjol
Support keluarga kurang
Belum menikah
Riwayat penggunaan narkotika

You might also like