You are on page 1of 36

Contoh - Contoh

Trafik
(111111121111 1 )9(1(

Judul Pembahasan
1
Model Trafik Telepon
1
Model Trafik Data (Level Paket)
Model Trafik Data (Level Aliran Elastik)
Model Trafik Data (Level Aliran
Streaming)

Model Klasik Trafik Telepon


2
Jaringan Telepon (circuit-switched):
model Loss

Pencetus: ahli matematika A.K. Erlang


(1878 1929)

Fokus: link antara 2 exchange


Trafik berupa panggilan telepon on going
dalam link

Model Klasik Trafik Telepon


3

Pemodelan Erlang: pure loss (m=0)


Pelanggan = panggilan
= lajukedatanganpanggilan
(panggilan/waktu)
Waktulayanan = holding time
h = = rerata holding time (waktu)
Server = kanaldalam link
n = jumlahkanaldalam link

Proses Trafik
4

Intensitas Trafik
5

Tingkat trafik yang disediakan


digambarkan melalui intensitas trafik
(a)
Intensitas trafik (a) didefinisikan
sebagai hasil perkalian antara laju
kedatangan () dan rata-rata holding
a=h
time (h)

Intensitas Trafik
6

a=h

Contoh:
Rata-rata, setiap jam, terdapat 1800
panggilan baru. Rerata holding time
dari setiap panggilan tersebut adalah
3 menit. Intensitas trafik dari
keadaan ini adalah
a=

Blocking

Sistem loss sebagian panggilan


hilang
Panggilan hilang , jika seluruh n kanal
terpakai ketika ada panggilan masuk
Kejadian ini disebut dengan blocking

Dua jenis blocking


Call blocking (Bc) : peluang satu
panggilan datang mendapati n kanal
sedang terpakai : fraksi panggilan hilang.
Time blocking (Bt) : peluang n kanal
terpakai pada suatu waktu tertentu :

Blocking

Kedua jenis blocking tadi tidak selalu


sama nilainya
Contoh: telepon genggam kita
Namun, jika panggilan datang berdasar
proses Poisson, maka Bc = Bt.

Call blocking merupakan cara


mengukur yang baik untuk QoS yang
dialami pelanggan, namun time
blocking lebih mudah untuk dihitung.

Laju Panggilan
9
Dalam sistem loss, tiap panggilan

mengalami dua kemungkinan, hilang atau


dilayani.
Maka, terdapat 3 macam laju panggilan:
disediakan = laju kedatangan semua panggilan
yang datang ke sistem
dilayani = laju kedatangan semua panggilan yang
berhasil masuk ke sistem
hilang = laju kedatangan semua panggilan yang
ditolak sistem

Laju Panggilan
10

disediakan = dilayani + hilang =


dilayani

= (1-Bc)

hilang = BC

Stream dari Trafik


11

Berdasar ketiga laju panggilan, muncul


3 konsep trafik:
intensitas disediakan = adisediakan =
disediakan h
Intensitas dilayani = adilayani = dilayani h
Intensitas hilang = ahilang = hilang h

adisediakan = adilayani + ahilang = a


adilayani

= a (1-Bc)

ahilang

= aBC

Stream dari Trafik


12

Trafik disediakan dan trafik hilang


nilainya berupa hipotesis
Trafik dilayani dapat diukur dengan
menggunakan Formula Little
Karena Formula Little berkorespondensi
dengan jumlah rerata dari kanal terpakai
dalam link.

Analisa Teletrafik
13
Kapasitas Sistem
n = jumlah kanal dalam link
Beban Trafik
a = intensitas trafik (yang disediakan)
QoS (dari sisi pelanggan)
Bc = call blocking = peluang satu panggilan
datang mendapati n kanal terpakai
Diasumsikan sebagai sistem loss M/G/n/n:
Kedatangan panggilan sesuai proses Poisson
(dengan laju )
Holding time panggilan terdistribusi independen
dan identik sesuai distribusinya, dengan ratarata h.

Teletrafik Analisis
14

Relasi kuantitatif antara ketiga faktor


(sistem, trafik, dan QoS) diberikan
dalam Formula Erlang:

Disebut juga dengan:


Formula Erlang-B
Formula Blocking Erlang
Formula Loss Erlang
Formula Erlang I

Contoh:
15
Asumsikan, terdapat n = 4 kanal dalam link dan

trafik yang disediakan adalah a = 2,0 erlang. Maka


peluang blocking panggilan Bc adalah

Jika kapasitas link meningkat menjadi n = 6 kanal,


maka Bc berkurang menjadi:

Kapasitas vs Trafik
16
Diberikan syarat QoS ,yakni Bc < 1%.

Kapasitas n
yang diperlukan tergantung pada intensitas trafik
(a) ,sebagai berikut:

QoS vs Trafik
17
Diberikan kapasitas n = 20 kanal, QoS yang

diperlukan 1-Bc tergantung pada intensitas trafik


(a) , sebagai berikut:

QoS vs Kapasitas
18
Diberikan intensitas trafik a = 15 erlang, QoS yang
diperlukan adalah 1-Bc tergantung pada n
kapasitas, sebagai berikut:

Pembahasan
19

Model Trafik Telepon


Model Trafik Data (Level Paket)
Model Trafik Data (Level Aliran Elastik)
Model Trafik Data (Level Aliran
Streaming)

Model Trafik Data (Level Paket)


20
Model antrian cocok untuk
menggambarkan trafik data (packetswitched) level paket

Pioner: ARPANET (tahun 60an dan 70an)

Fokus: link antara 2 ruter paket

Model Trafik Data (Level


Paket)
21
Dapat dimodelkan sebagai sistem pure queueing
dengan server tunggal (n=1) dan buffer infinit
(m=)
Pelanggan = paket
= laju kedatangan paket (paket/waktu)
L = rerata panjang paket (unit data)
Server = link, tempat antri = buffer
C = kecepatan link (unit data/unit waktu)
Waktu layanan = waktu transmisi paket
1/ = L/C = rerata waktu transmisi paket
(waktu)

Proses Trafik
22

Beban Trafik
23
Tingkat trafik yang disediakan digambarkan
sebagai beban trafik ()
Beban trafik () didefinisikan sebagai
perbandingan laju kedatangan dan laju
rerata layanan =C/L:
Beban trafik tidak memiliki satuan
Formula Little menghitung faktor
kebergunaan server, yakni peluang server
sibuk.

Contoh

24

Suatu link antara 2 ruter paket,


dengan:
Rerata, terdapat 50.000 paket baru
datang tiap detik.
Rerata panjang paket adalah 1500 byte.
Kecepatan link adalah 1 Gbps.

Beban trafik (dan kebergunaan)


adalah

Delay

25

Dalam sistem queueing, beberapa


paket harus menunggu sebelum
dilayani
Paket yang datang diletakkan dalam
buffer, jika link sibuk selama kedatangan

Delay paket terdiri atas


Waiting time, tergantung pada keadaan
sistem ketika datang
Waktu transmisi, tergantung pada
panjang paket dan kapasitas link.

Delay
Contoh:

26

Panjang paket = 1500 byte


Kecepatan link = 1 Gbps
Waktu transmisi = 1500*8/1.000.000 =
0,000012s = 12 s

Analisa Teletrafik
27
Kapasitas sistem

C = kecepatan link dalam kbps

Beban trafik
= laju kedatangan paket dalam pps
(berubah-ubah)
L = rerata panjang paket dalam kbit
(konstan 1 kbit)

QoS (dari sisi pengguna)


Pz = Peluang paket harus menunggu
terlalu lama, yakni jika lebih lama dari
nilai z (diasumsikan konstan, z =

Analisa Teletrafik
28

Diasumsikan sistem queueing M/M/1:


Kedatangan paket sesuai dengan proses
Poisson (dengan laju )
Panjang paket terdistribusi independen
dan identik mengikuti distribusi
eksponensial dengan rerata L.

Analisa Teletrafik
29
Relasi kuantitatif antara tiga faktor

(sistem, trafik,
dan QoS) diberikan dalam formula berikut:

Catatan:
Sistem stabil hanya ketika <1
Selain <1, buffer bertambah tanpa batas.

Contoh

30

Diasumsikan, paket datang dengan


laju =600.000 pps = 0,6 paket/s
,dan kecepatan link adalah C = 1
Gbps = 1kbit/s
Sistem tersebut stabil, karena:
Peluang Pz, paket datang harus
menunggu sangat lama (lebih lama
dari z=10s) ,adalah

Kapasitas vs Laju kedatangan


31
Diberikan syarat QoS Pz < 1%,
kecepatan link yang diperlukan C ,
tergantung pada laju kedatangan
sbb:

QoS vs Laju Kedatangan


32

Diberikan kecepatan link C = 1 Gbps


= 1 kbit/s, QoS, 1-Pz tergantung
pada laju kedatangan , sbb:

QoS vs Kapasitas
33

Diberikan laju kedatangan =600.000


pps = 0,6 paket/s, QoS, 1-Pz
tergantung pada kecepatan link C ,
sbb:

Soal 1 :

34

Soal 2 :

35

You might also like