Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Musik
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan
sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga
bermacam-macam:
Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan
dan disajikan sebagai musik.
Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik menurut
Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi
rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
2.2
Jenis-Jenis Musik
Berikut adalah daftar aliran/genre utama dalam musik. Masing-masing genre
terbagi lagi menjadi beberapa sub-genre. Pengkategorian musik seperti ini, meskipun
terkadang merupakan hal yang subjektif, namun merupakan salah satu ilmu yang
dipelajari dan ditetapkan oleh para ahli musik dunia.
Dalam
beberapa
dasawarsa
terakhir,
dunia
musik
mengalami
banyak
perkembangan. Banyak jenis musik baru yang lahir dan berkembang. Contohnya musik
triphop yang merupakan perpaduan antara beat-beat elektronik dengan musik pop yang
ringan dan enak didengar. Contoh musisi yang mengusung jenis musik ini adalah Frou
Frou, Sneaker Pimps dan Lamb. Ada juga hip-hop rock yang diusung oleh Linkin Park.
2
Belum lagi dance rock dan neo wave rock yang kini sedang in. Banyak kelompok musik
baru yang berkibar dengan jenis musik ini, antara lain Franz Ferdinand, Bloc Party, The
Killers, The Bravery dan masih banyak lagi.
Bahkan sekarang banyak pula grup musik yang mengusung lagu berbahasa
daerah dengan irama musik rock, jazz dan blues. Grup musik yang membawa aliran baru
ini di Indonesia sudah cukup banyak salah satunya adalah Funk de Java yang
mengusung lagu berbahasa Jawa dalam musik rock.
Musik klasik
merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat di
atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra,
mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.
Musik rakyat/tradisional
Musik keagamaan
Blues
adalah sebuah aliran musik vokal dan instrumental yang berasal dari Amerika
Serikat.
Jazz
adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20
dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa. Musik jazz banyak
menggunakan gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Salah satu
elemen penting dalam jazz adalah sinkopasi.
Country
Rock
adalah salah satu aliran musik yang berirama keras.
2.3
gaya yang khas pada jamannya. Begitu juga bagaimana mendokumentasi atau
mengabadikannya Dahulu kita pernah mendengar : piringan hitam, kaset adalah salah
satu sarana untuk menyimpan dan musik tersebut berbentuk data analog.
Dengan berjalannya waktu cara penyimpanannya sudah berbentuk digital,
seperti: .mp3, .ogg, dll. Sedangkan sarananya seperti: Compact Disc (CD), DVD, dll
2.4
MPEG-1 Layer 3
Mengacu pada perlindungan alamiah dari perusahaan yang mengembangkan
mp3, spesifikasi dari mp3 tidak dirincikan secara detil tentang proses encoding mereka
yang sebenarnya, proses tersebut tersajikan dalam pseudocode tingkat tinggi sehingga
perusahaan lain harus menghasilkan encoders buatan mereka sendiri. Struktur untuk
mp3 encoder tersaji pada gambar 2.1.
dilaksanakan
dengan
menggunakan
penghalang
"companding"
Waktu anda ingin membaca informasi mengenai sebuah file MPEG, biasanya
cukup menemukan frame pertama, membaca headernya dan mengasumsikan bahwa
frame lain juga mengandung informasi yang sama. Mungkin tidak semuanya
mengandung informasi yang sama seperti itu. Variable bitrate file MPEG biasanya
disebut dengan bitrate switching, yang berarti bahwa bitrate berubah berdasarkan isi
pada masing-masing frame. Disini lower bitrates mungkin digunakan pada frame yang
tidak menurunkan kualitas dari suara. Ini diperbolehkan untuk dilakukan selama
menghasilkan kompresi yang tetap mempertahankan kualitas suara yang baik.
Frame header terletak pada empat byte pertama (32bits) di dalam satu frame. 11
bit yang pertama (atau pada dua belas bit pertama, terlihat tentang framesync) pada
frame header selalu diatur dan disebut "framesync". Oleh karena itu, anda bisa
menemukan 1 byte dengan nilai 255 dan diikuti dengan 3 atau 4 bit yang penting pada
framesync yang pertama. Lalu anda membaca seluruh header dan cek jika nilainya
benar. Anda akan dapatkan pada tabel berikut arti sebenarnya pada setiap bit pada
header dan isinya mungkin diperiksa untuk validitas. Masing-masing isi adalah spesifik
sesuai yang ditentukan. Tidak valid, cacat ataupun yang tidak dijinkan akan
mengindikasikan data header yang salah. Ingat, ini tidaklah cukup, framesync bisa
dengan mudah (dan sangat sering) ditemukan pada setiap file biner mana pun. Dan juga
mungkin file MPEG berisi sampah pada awalnya, yang berisi sync yang salah. Dengan
begitu, anda harus memeriksa dua atau lebih frame selanjutnya untuk memastikan anda
benar-benar berhadapan dengan file MPEG audio.
Frame mungkin memiliki pemeriksa CRC. CRC adalah sebuah bit yang
panjangnya 16 bit dan, jika ada, ini mengikuti frameheader. Setelah CRC terdapat audio
data. Anda bisa memperhitungkan panjang frame dan menggunakan ini jika anda
memerlukannya
untuk
membaca
headers
lainnya
juga,
atau
hanya
mau
memperhitungkan CRC dari frame tersebut untuk membandingkannya dengan yang anda
baca dari file. Sebenarnya, ini adalah sebuah metode yang baik jika mencek validitas
MPEG header.
Berikut ini ialah "graphical" penggambaran isi dari header. Peran dari A sampai
M dipergunakan untuk menunjukkan bagian-bagian yang berbeda. Pada tabel, anda bisa
memahami detail tentang isi masing-masing bagian.
Penjelasan
11
(31-21)
Frame sync
(20,19)
(18,17)
Penjelasan Layer
00 reserved
01 layer III
10 layer II
11 layer I
(16)
Protection bit
0 dilindungi oleh CRC (16 bit CRC
menyambung dibelakang header
1 tidak dilindungi oleh CRC
(15,12)
Index bitrate
Bits
0000 free
free
free
free
free
0001 32
32
32
32
0010 64
48
40
48
16
0011 96
56
48
56
24
0100 128
64
56
64
32
0101 160
80
64
80
40
0110
192
96
80
96
48
0111
224
112
96
112
56
1000 256
128
112
128
64
1001 288
160
128
144
80
1010 320
192
160
160
96
1011 352
224
192
176
112
1100
384
256
224
192
128
1101
416
320
256
224
144
1110
448
384
320
256
160
1111
bad
bad
bad
bad
bad
V1 MPEG versi 1
V2 MPEG versi 2 dan 2.5
L1 Layer I
L2 Layer II
L3 Layer III
Bitrate
Single
Stere
Channel
Free
yes
yes
32
yes
no
48
yes
no
56
yes
no
64
yes
yes
80
yes
no
96
yes
yes
112
yes
yes
128
yes
yes
160
yes
yes
192
yes
yes
224
no
yes
256
no
yes
320
no
yes
384
no
yes
(11,10)
(9)
MPEG1
MPEG2
00
01
10
11
reserved
reserved
MPEG 2.5
reserved
Padding bit
0 frame tidak di-pad
1 frame di-pad dengan satu extra slot
Padding digunakan untuk membuat pas bitrate.
Contohnya
128kbps
44.1
kHz
layer
II
(8)
(7,6)
Channel Mode
00 Stereo
01 Joint Stereo (Stereo)
10 Dual Channel (2 mono channels)
Setiap
channel
menggunakan
tepat
sama, dan
decodernya
akan
(5,4)
(3)
Layer III
intensity stereo ms stereo
00
bands 4 to 31
off
off
01
bands 8 to 31
on
off
10
bands 12 to 31
off
on
11
bands 16 to 31
on
on
Copyright
0 audio tidak di-copyright
1 audio di-copyright
(2)
Original
0 copy dari media original
1 media original
Original bit menunjukkan, bila di-set 1, maka
frame berada di media originalnya.
(1,0)
Emphasis
00 none
01 50 / 15 ms
10 reserved
11 CCIT J.17
Indikasi emphasis disini untuk memberitahukan
decoder bahwa file harus di de-emphasized, yaitu
decoder harus menata ulang suara setelah Dolby
seperti penghilangan noise. Jarang digunakan
Tabel 2.1 Header bit
Kode
Jumlah (bytes)
Posisi (bytes)
Penjelasan
(0-2)
30
(3-32)
Judul
30
(33-62)
Artis
30
(63-92)
Album
(93-96)
Year
30
(97-126)
Comment
(127)
Genre
0 'Blues'
20 'Alternative'
40 'AlternRock'
60 'Top 40'
1 'Classic Rock'
21 'Ska'
41 'Bass'
61 'Christian Rap'
2 'Country'
22 'Death Metal'
42 'Soul'
62 'Pop/Funk'
3 'Dance'
23 'Pranks'
43 'Punk'
63 'Jungle'
4 'Disco'
24 'Soundtrack'
44 'Space'
64
'Native
American'
5 'Funk'
25 'Euro-Techno'
45 'Meditative'
65 'Cabaret'
'Instrumental
6 'Grunge'
26 'Ambient'
46
66 'New Wave'
Pop'
'Instrumental
7 'Hip-Hop'
27 'Trip-Hop'
47
67 'Psychadelic'
Rock'
8 'Jazz'
28 'Vocal'
48 'Ethnic'
68 'Rave'
9 'Metal'
29 'Jazz+Funk'
49 'Gothic'
69 'Showtunes'
10 'New Age'
30 'Fusion'
50 'Darkwave'
70 'Trailer'
11 'Oldies'
31 'Trance'
51
'Techno-
71 'Lo-Fi'
Industrial'
12 'Other'
32 'Classical'
52 'Electronic'
72 'Tribal'
13 'Pop'
33 'Instrumental'
53 'Pop-Folk'
73 'Acid Punk'
14 'R&B'
34 'Acid'
54 'Eurodance'
74 'Acid Jazz'
15 'Rap'
35 'House'
55 'Dream'
75 'Polka'
16 'Reggae'
36 'Game'
17 'Rock'
37 'Sound Clip'
57 'Comedy'
77 'Musical'
18 'Techno'
38 'Gospel'
58 'Cult'
19 'Industrial'
39 'Noise'
59 'Gangsta'
79 'Hard Rock'
92
Rock'
'Psychedelic
81 'Folk-Rock'
93
104
'Chamber
Music'
105 'Sonata'
Rock'
'Symphonic
82 'National Folk' 94
116 'Ballad'
117
'Poweer
Ballad'
106 'Symphony'
Rock'
83 'Swing'
95 'Slow Rock'
119 'Freestyle'
84 'Fast Fusion'
96 'Big Band'
108 'Primus'
120 'Duet'
85 'Bebob'
97 'Chorus'
86 'Latin'
98
'Easy
110 'Satire'
Listening'
87 'Revival'
99 'Acoustic'
88 'Celtic'
100 'Humour'
112 'Club'
124 'Euro-House'
89 'Bluegrass'
101 'Speech'
113 'Tango'
90 'Avantgarde'
102 'Chanson'
114 'Samba'
115 'Folklore'
2.5
Huffman Code
Huffman coding adalah algoritma yang dipakai untuk mengurangi kehilangan
data pada kompresi. Pada bagian ini dianjurkan untuk menggunakan table variable-
length code untuk encoding sebuah sumber data symbol (seperti sebuah karakter pada
file) di mana table variable-length code sudah dapat memperkirakan setiap nilai
kemungkinan dari sebuah sumber data simbol. Ini dikembangkan oleh David A.
Huffman ketika beliau sedang mengambil Ph.D. di MIT, dan menerbitkan sebuah
makalah pada tahun 1952 A Method for the Construction of Minimum-Redundancy
Codes." Huffman menjadi seorang anggota fakultas MIT setelah kelulusan dan
kemudian menjadi anggota pendiri Bagian Ilmu Pengetahuan Komputer di Universitas
California, Santa Cruz.
Huffman coding digunakan secara spesifik untuk memilih gambaran untuk setiap
symbol data, dan menghasilkan kode pada prefix-free code (kadang-kadang disebut
dengan "prefix codes") (yang adalah, string bit yang menggambarkan suatu lambang
khusus yang tidak pernah digambarkan oleh lambang-lambang lain mana pun) yang
menggambarkan karakter yang biasa digunakan menjadi sebuah string dari sebuah bit
yang lebih pendek. Huffman juga dapat mendesain metode yang paling efesien untuk
kompresi hal ini: tak ada pemetaan lain dari sumber lambang symbol bit perseorangan
yang unik, yang akan menghasilkan hasil ukuran rata-rata yang lebih kecil dengan
frekuensi lambang yang telah disetujui untuk membuat sebuah code. Sebuah metode
yang
kemudian
ditemukan
untuk
menjalankan
linear
time
jika
data
input
2.6
data stream dengan panjang berapa pun dan menghasilkan sebuah hasil nilai dengan
ukuran tertentu. CRC sering dipergunakan untuk menunjukkan baik fungsi atau hasil
dari fungsi. CRC bisa dipakai sebagai checksum untuk mendeteksi perubahan yang tak
terduga pada data selama pengiriman atau penyimpanan. CRC mulai populer karena
mereka sederhana untuk diimplementasikan ke dalam biner pada perangkat keras,
mudah untuk dianalisa secara matematis, dan mengetahui kesalahan biasa yang
disebabkan oleh gangguan dari luar pada saluran pengiriman. CRC diciptakan oleh W.
Wesley Peterson, dan diterbitkan di kertasnya pada tahun 1961.
Secara mekanisme perhitungan N-bit biner CRC sederhana. Bit melambangkan
input yang diatur berjajar, dan (n+1) -bit pola melambangkan pembagi CRC (disebut
"polynomial") ditempatkan di bawah akhir sebelah kiri jajaran. Ini perhitungan pertama
untuk menghitung sebanyak 3 bit CRC:
11010011101100 <--- Input
1011
2.7
Bitstream Formatting
Bitstream formatting adalah proses dimana quantisized samples dirubah menjadi
encoded bitstream bentuk akhir dimana signal yang telah dikompres dipancarkan.
2.8
Fourier
berdasarkan Discrete Cosine Transform tipe ke-4 (DCT-IV), dengan properti tambahan
dalam pengulangan: didesain untuk melakukannya pada blok data set yang besar , di
mana blok yang tersusun berikutnya, setengah dari blok terakhirnya serupa dengan
setengah blok pertama blok berikutnya. Tumpang-tindih ini, adalah nilai tambah dari
kualitas DCT, membuat MDCT teramat menarik untuk aplikasi kompresi signal, karena
menolong untuk menghindari kesalahan yang berasal dari batas antar blok. Dengan
begitu, MDCT digunakan pada mp3, AC-3, Ogg Vorbis, dan AAC untuk kompresi audio,
misalnya.
Di mp3, MDCT tidak digunakan pada audio signal secara langsung, tetapi lebih
ke hasil 32-band polyphase quadrature filter (PQF) bank. Hasil MDCT ini setelah
diolah oleh alias reduction formula untuk mengurangi yang aliasing khas PQF
filterbank. Kombinasi filter bank dengan MDCT sering disebut dengan hybrid filter
bank atau subband MDCT. AAC, pada umumnya menggunakan murni MDCT; hanya
(jarang digunakan) MPEG-4 AAC-SSR (oleh Sony) menggunakan 4-band PQF bank
yang diikuti oleh MDCT. ATRAC menggunakan quadrature mirror filters (QMF) yang
diikuti oleh MDCT.
Sebagai transform, MDCT
transform yang lain memiliki setengah dari hasilnya adalah input (contohnya dengan
2N
bilangan real )
Bilangan real 2N dari x0, ..., x2N-1 di ubah menjadi bilangan real N dengan X0, ..., XN1menjadi
sebagai berikut:
2.9
rumusan
Transform (FFT). Hal tersebut juga dapat dihitung MDCTs melalui transform yang lain,
biasanya DFT (FFT) atau DCT, yang digabungkan dengan O (N) langkah pre- dan
pasca-processing. Seperti yang sudah digambarkan sebelumnya, algoritma yang mana
pun dari DCT-IV biasanya menyediakan metode untuk menghitung MDCT dan IMDCT.
2.10
1. Perintah (program komputer) yang bila dieksekusi akan memberikan fungsi dan
unjuk kerja seperti yang diinginkan.
atau
sistem secara
rinci.
Perancangan
dilakukan
dalam tahap
awal
pengembangan.
Tujuan
perancangan
adalah
menghasilkan
model
yang
akan
dibuat.
Perancangan piranti lunak mengalami perubahan jika didapatkan metode yang baru,
analisis yang baik dan penyusunan pengertian yang lebih luas.
1. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini, dianalisis apa yang menjadi kebutuhan dan yang menjadi tujuan
dari dibuatnya piranti lunak ini.
2. Desain sistem dan piranti lunak
Proses desain sistem terbagi dalam kebutuhan perangkat keras dan piranti
lunak. Hal ini menentukan arsitektur piranti lunak secara keseluruhan. Desain
piranti lunak mewakili fungsi sistem piranti lunak dalam suatu bentuk yang
dapat ditransformasikan ke dalam satu atau lebih program yang dapat
dieksekusi.
3. Implementasi dan pengujian unit
Dalam tahap ini, desain piranti lunak direalisasikan dalam suatu himpunan
program atau unit-unit program. Pengujian unit mencakup kegiatan verifikasi
terhadap setiap unit sehingga memenuhi syarat spesifikasinya.
4. Integrasi dan pengujian sistem
Unit program secara individual diitegrasikan dan diuji sebagai satu sistem yang
lengkap untuk memastikan bahwa kebutuhan piranti lunak telah terpenuhi.
Setelah pengujian, sistem piranti lunak disampaikan kepada pengguna.
5. Pengoperasian dan Pemeliharaan
Secara normal, walaupun tidak selalu diperlukan, tapi merupakan tahap siklus
hidup yang terpanjang. Sistem telah terpasang dan sedang dalam penggunaan.
Pemeliharaan mencakup perbaikan kesalahan yang tidak ditemukan dalam
tahap-tahap sebelumnya, meningkatkan implementasi unit-unit sistem dan
mempertinggi pelayanan sistem sebagai kebutuhan baru yang ditemukan.
Analisis
Kebutuhan
Desain sistem dan
piranti lunak
Implementasi dan
pengujian unit
Integrasi dan
pengujian sistem
Pengoperasian dan
pemeliharaan
2.11
State 1
Action
State 2
Untuk melengkapi STD diperlukan dua hal lagi, yaitu Condition dan Action
seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.7 diatas. Condition adalah suatu
event pada lingkungan eksternal yang dapat dideteksi oleh sistem, sedangkan
action adalah yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau
merupakan reaksi terhadap kondisi. Aksi akan menghasilkan keluaran atau
tampilan.
2.12
itu penggunaan komputer telah berkembang pesat sebagai suatu program yang interaktif
dan membuat orang tertarik untuk menggunakannya. Program yang interaktif ini perlu
dirancang dengan baik sehingga pengguna dapat merasa senang dan juga ikut
berinteraksi dengan baik dalam menggunakannya.
informasi
dari
tampilan
dalam
bentuk
yang
paling
memudahkan.