Professional Documents
Culture Documents
T E N TAN G
TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA PAKISTAJI
MENGINGAT
: Bahwa dari hasil rapat Kerja Panitia Pemilihan Kepala Desa 2013
tentang Tata tertib pelaksanaan Pemilihan Kepala desa Pakistaji
tahun 2013 maka untuk kelancaran Pelaksanaannya perlu ditetapkan
Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa 2013 dengan Surat Keputusan.
1.
: Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2006 tentang cara pemilihan,
Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala
Desa.
2. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2007 tentang petunjuk
pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7
Tahun 2006.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa Pakistaji 2013 pada Pemilihan
Kepala Desa Pakistaji Tahun 2013
BAB I
KETENTUAN UMUM
1.
2.
3.
4.
1.
Panitia mengadakan penjaringan Bakal Calon Kepala Desa Pakistaji 2013 dengan
2.
3.
4.
5.
6.
8.
1.
2.
Kegiatan penyamapaian Visi dan Misi Calon Kepala Desa Pakistaji 2013 dilaksanakan
dalam rapat Pleno BPD;
Kegiatan Penyampaian Visi dan Misi calon dimaksud pada poin 1 (satu) berbentuk
Dialog yaitu:
a. Masing-masing calon meyampaikan Visi dan Misinya secara singkat
b. Masing-masing calon mendapatkan beberapa pertanyaan dari Moderator
c. Moderator ditentukan oleh Panitia dan BPD
BAB IV
MASSA KAMPANYE
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Kampanye dilaksanakan mulai tanggal 27 Agus s/d 31 Agus 2013 pukul 07.00 WIB
sampai dengan Pukul 16.00 WIB;
Calon harus mengikuti Jadwal Kegiatan Kampanye yang telah ditetapkan Panitia;
Masing-masing calon mendapatkan 1 (satu) hari kesempatan berkampanye;
Dalam kesempatan berkampanye 1 (satu) hari dimaksud pada poin 3 (tiga), calon
dapat berkampanye di beberapa tempat di wilayah Desa Pakistaji;
Undian jadwal untuk kegiatan kampanye masing-masing calon dilaksanakan pada
tanggal 25 Agustus 2013;
Sehari sebelum melaksanakan Kampanye, Calon atau Tim Sukses harus
menyampaikan Pemberitahuan kepada Panitia tentang Bentuk, Tempat dan Waktu
pelaksanaan secara tertulis;
Selama Kampanye, Calon harus bisa mengendalikan Tim Suksesnya atau menjaga
kerukunan Masyarakat Pakistaji;
Selama Kampanye, Calon atau Juru Kampanye hanya menyampaikan VISI, MISI dan
Program;
Isi Kampanye tidak Boleh :
a. Bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila;
b. Menjelekkan atau menghujat Pemerintah yang Sah;
c. Menyinggung dan menjelekkan Orang lain dan Calon yang lain;
Tidak mengerahkan Massa dibawah umur ( Anak anak );
Tidak boleh menggunakan Juru Kampanye dari Luar Desa Pakistaji;
Tidak boleh menggunakan Fasilitas Pendidikan, Tempat Ibadah dan fasilita
Pemerintah;
Panitia akan melarang dan menurunkan Juru Kampanye apabila melanggar tata tertib
yang telah ditetapkan Panitia.
BAB V
Masa Tenang selama 2 (dua) hari sebelum hari H ( Tanggal 3 September s/d 4
September 2013 );
Calon atau Tim Sukses harus menurunkan semua gambar, Poster, Spanduk atau
Atribut yang berbau Kampanye;
Calon atau Tim Sukses tidak boleh melakukan Kegiatan yang berbau Kampanye
dengan cara atau dalih apapun.
BAB VI
PEMUNGUTAN DAN PERHITUNGAN SUARA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
c.
d.
c.
d.
e.
Terdapat Coretan atau tulisan dan tanda tangan atau Paraf pada surat suara;
Tanda Coblos lebih dari satu dan mengenai kotak segi empat calon lain;
Tanda Coblos melebar / Sobek sehingga mengenai kotak segi empat calon lain;
Surat suara Rusak atau Sobek;
Tanda Coblos diluar kotak segi empat yang memuat gambar / foto salah satu
calon;
17. Calon Kades yang memperoleh suara terbanyak dinyatakan sebagai calon kepala desa
terpilih;
18. Apabila calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak, lebih dari satu (1) orang
maka diadakan pemilihan ulang yang diikuti oleh calon Kepala Desa yang
memperoleh suara terbanyak dengan jumlah sama;
19. Pemilihan ulang tersebut dilaksanakan paling lama 30 hari sejak penandatanganan
berita acara penghitungan suara;
20. Apabila dalam pemilihan ulang tersebut hasilnya tetap sama maka penetapan calon
kades terpilih dilakukan dengan keputusan Bupati setelah mendapat pertimbangan dari
BPD dan tim pemantau pemilihan.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Pakistaji
Pada tanggal 28 Juni 2013
KETUA PANITIA PILKADES 2013
ttd
SUKANDAR, S.Pd
Dasar Hukum.
Pasal 33 Peraturan daerah Kabupaten Ciamis Nomor 5 Tahun 2006 tentang Tatacara Pencalonan,
Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa yang telah dirubah dengan Peraturan
Daerah kabupaten Ciamis Nomor 01 tahun 2010.
2.
Prinsip Dasar
a.
Kampanye diarahkan kepada hal-hal positif, untuk menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan
dan pelaksanaan kegiatan pembangunan.
b. Kampanye Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan pemilihan, yang merupakan
kesempatan bagi para calon yang berhak untuk menyampaikan visi, misi, program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan apabila terpilih jadi Kepada Desa.
c.
3.
Para Calon mempunyai hak, kesempatan dan kewajiban yang sama untuk melakukan kampanye di wilayah
desanya, sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.
Maksud dan Tujuan
a.
Maksud dilaksanakannya kampanye pemilihan adalah memberi kesempatan kepada para calon untuk
menyampaikan visi, misi, program dan kegiatan dalam upaya memperoleh dukungan pada pemungutan
suara.pemilihan Kepala Desa Bojongmengger KecamatanCijeungjing
b. Tujuannya menarik simpati dan dukungan pemilih sebanyak-banyaknya yang akan dinyatakan pada
pemungutan suara.pemilihan Kepala Desa.
4.
a.
Pelaksanaan Kampanye
Kampanye dilaksanakan di seluruh wilayah Desa Bojongmengger Kecamatan Cijeungjing
oleh para calon Kepala Desa yang berhak dipilih dan bebas dihadiri oleh seluruh masyarakat
Desa Bojongmengger
b. Jadwal waktu dan tempat Pelaksanaan Kampanye diatur atau ditetapkan oleh Panitia Pemilihan dan
disepakati oleh para calon.
c.
5.
Pelaksanaan kampanye dapat dilaksanakan oleh para calon yang berhak dipilih secara bersama-sama
maupun secara perorangan
Bentuk dan Tata Cara Kampanye
a.
1)
Bentuk kampanye disesuaikan dengan kondisi masyarakat Desa Bojongmengger antara lain :
pertemuan terbatan dan rapat umum di tempat tempat yang ditentukan Panitia generasi muda dan
organisasi wanita.
2)
tatap muka dan dialog, seperti pertemuan dengan tokoh atau pemuka masyarakat, generasi muda dan
organisasi wanita.
3)
4)
5)
pemasangan alat peraga di tempat-tempat umum, yaitu pemasangan foto, tanda gambar dan nomor urut
calon
6)
kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan, seperti masyarakat yang langsung
datang ke tempat/rumah calon, baik dari kalangan keluarga maupun tetangga dan kerabat lainnya.
7)
Para calon kepala desa diperkenankan mengikuti setiap pengajian yang dilaksanakan di wilayah Desa
Bojongmengger dengan tidak berkampanye.
Para calon Kepala Desa yang berhak dipilih, sebelum melaksanakan kampanye harus menyerahkan pokokpokok materi yang akan dikampanyekan kepada Panitia Pemilihan.
2)
Para Calon Kepala Desa yang berhak dipilih, harus menyerahkan Daftar nama-nama pendamping yang
akan dilibatkan dalam kampanye, baik sebagai juru bicara maupun untuk alasan keamanan.
3)
Pelaksanaan kampanye tidak mengganggu kegiatan masyarakat, baik secara perorangan maupun
kelompok.
6.
Larangan Kampanye
Sebagaimana diatur pada pasal 34 Peraturan daerah Kabupaten Ciamis Nomor 5 Tahun 2006 tentang
Tatacara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa, dalam
pelaksanaan kampanye para calon dan/atau pendukung calon, dilarang :
a.
Mempersoalkan Dasar Negara Pancasila dan Undang Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
b. Menghina sesorang, agama, suku, ras, golongan, dan/atau calon Kepala Desa yang lain
c.
f.
Mengganggu dan menganjurkan penggunaan kekerasan untuk mengambil alih pemerintahan yang sah
Menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
i.
j.
Melakukan pawai atau arak-arakan yang dilakukan dengan berjalan kaki dan/atau dengan kendaraan di jalan
umum
k.
7.
Sanksi
a.
Pelanggaran atas ketentuan larangan pelaksanaan kampanye, akan dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat
pelanggaran, yaitu :
1) peringatan tertulis
2)
3)
b. Tata cara pengenaan sanksi ditempuh melalui rapat Panitia Pemilihan dengan menghadirkan calon yang
melakukan pelanggaran.
c.
8.
Dalam memutuskan sanksi, Panitia dapat meminta bantuan kepada aparat kepolisian dan/atau aparat
penegak hukum.
Ketentuan Lain
Ketentuan yang belum cukup diatur dalam Tata Tertib Kampanye ini, dalam pelaksanaannya akan
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Badan Permusyawaratan Desa
Demikian Peraturan tata tertib ini dibuat dan ditetapkan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
: Bojongmengger
Pada Tanggal
: 11 Juni 2013
ALI MASUM, AR
MENYETUJUI :
KETUA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DESA BOJONGMENGGER KECAMATAN CIJEUNGJING
KEPUTUSAN
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA BLIGO
NOMOR : 01 TAHUN 2010
TENTANG
TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA BLIGO
KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Panitia Pemilihan Kepala Desa Bligo
Menimbang
: Bahwa untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Bligo, dipandang perlu menetapkan
Tata Tertib sebagai pedoman kerja bagi Panitia Pemilihan Kepala Desa Bligo.
Mengingat
2. Undang-undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
3.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo No. 11 tahun 2006 tentang tata Tata Cara Pemilihan, Pencalonan,
Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa
5. Peraturan Bupati No.31 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten
Sidoarjo No.11 tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan
Pemberhentian Kepala Desa
Memperhatikan : 1. Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Bligo Nomor:
141/05/BPD.07/2010, tentang Pengankatan Panitia Pemilihan Kepala
Desa Bligo, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo
2. Hasil Rapat Panitia Pemilihan Kepala Desa Bligo beserta Badan Permusyawaratan Desa Bligo tanggal 6
Oktober 2010
MEMUTUSKAN
Menetapkan
: Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Bligo tentang Pemilihan Kepala Desa Bligo
1.
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam system Pemerintahan Republik Indonesia.
2.
Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa
Bligo
3.
Panitia Pemilihan Kepala Desa adalah Panitia yang dibentuk oleh BPD terdiri dari unsur Perangkat
Desa, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan dan Tokoh Masyarakat.
4.
Bakal Calon Kepala Desa adalah warga masyarakat Desa Bligo berdasarkan hasil penjaringan oleh
panitia pemilihan.
5.
Calon Kepala Desa yang berhak dipilih adalah bakal calon Kepala Desa yang telah memenuhi
persyaratan dan ditetapkan oleh panitia pemilihan.
6.
Calon Kepala Desa terpilih adalah calon yang memperoleh dukungan suara terbanyak dalam Pemilihan
Kepala Desa.
7.
Pemilih adalah Penduduk Desa Bligo Kecamatan Candi dan telah memenuhi persyaratan untuk
mempergunakan hak pilihnya.
8.
Hak pilih adalah hak yang dimiliki pemilih untuk menentukan sikap pilihannya. DAFTAR PENDUDUK
BLIGO UMUR DIATAS 17 TH
9.
Penjaringan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh panitia pemilihan untuk mendapatkan bakal calon
Kepala Desa dari warga masyarakat Desa Bligo.
10. Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan oleh panitia pemilihan Kepala Desa dari segi administrasi
dan kemampuan para bakal calon.
11. Penduduk Desa Bligo. adalah penduduk yang terdaftar sebagai warga Desa Bligo secara sah sekurangkurangnya 6 bulan (pada hari pemilihan dengan tidak terputus-putus dan memiliki kartu tanda penduduk,
kartu susunan keluarga dan atau telah teregestrasi serta surat keterangan yang sah dari Pemerintah Desa.
12. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan
masyarakat.
13. Tokoh masyarakat adalah tokoh agama, wanita, pemuda dan pemuka-pemuka masyarakat lainnya yang
bertempat tinggal di Desa Bligo dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK PANITIA
Pasal 2
Kewajiban
1.
Panitia pemilihan Kepala Desa dibentuk oleh BPD melalui musyawarah tingkat Desa yang dihadiri oleh
Camat Candi selaku pemantau, Kepala Desa, Ketua BPD bersama Anggota, Ketua LKMD beserta
pengururs, Ketua RW, Ketua RT, Ibu-ibu PKK, Tokoh Masyarakat Desa Bligo tanggal 26 September 2010.
2.
Dalam menjalankan tugasnya Panitia pemilihan Kepala Desa bertanggung jawab kepada BPD
3.
Pertangung jawaban sebagaimana dimaksut ayat (2) laporan tertulis hasil pelaksanaan pemilihan
Kepala Desa dan dilengkapi dengan berkas-berkas yang berkaitan dengan pelaksanaan pemilihan.
Pasal 3
Hak-hak Panitia
1.
Panitia pemilihan berhak atas pendanaan dalam menyusun anggaran pemilihan Kepala Desa melalui
mekanisme yang diatur dalam peraturan Daerah.
2.
Panitia berhak melakukan pemanggilan terhadap calon Kepala Desa sewaktu-waktu diperlukan.
3.
Panitia berhak menegur maupun memperingatkan terhadap calon Kepala Desa maupun orang lain
yang bertindak untuk dan atas nama calon Kepala Desa.
4.
Teguran dan peringatan tersebut dimaksud dalam pasal 3 ayat (3) jika panitia menemukan tindakantindakan yang terindikasi perdata maupun pidana.
5.
Pantia berhak memberi teguran jika pemilih melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti disebut dalam
pasal 3 ayat (3).
BAB III
TATA CARA PELAKSANAAN SELEKSI
BAKAL CALON KEPALA DESA BLIGO
Pasal 4
1.
Jumlah calon Kepala Desa minimal 2 (dua) orang maksimal 5 (lima) orang, dan apabila calon kurang
dari 2 (dua) orang, maka diatur sesuai perundang-undangan yang berlaku.
2.
Apabila terdapat calon Kepala Desa lebih dari 5 (lima) orang, maka panitia melakukan seleksi secara
lisan maupun tertulis yang bekerja sama dengan lembaga independen.
3.
Panitia berhak menentukan hasil calon Kepala Desa yang mengikuti seleksi dan keputusan Panitia tidak
dapat diganggu gugat ( mutlak).
BAB IV
PERSYARATAN CALON KEPALA DESA
Pasal 5
Syarat-syarat untuk menjadi Calon Kepala Desa adalah Warga Negara Republik Indonesia yang :
1.
2.
Setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta Pemerintah ;
3.
4.
Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan/atau sederajat ;
5.
6.
7.
8.
Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5
(lima) tahun ;
9.
Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap ;
10. Belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 10 (sepuluh) tahun atau dua kali masa
jabatan ;
11. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa ;
12. Tidak dalam status sebagai Penjabat Kepala Desa.
BAB V
PELAKSANAAN PENJARINGAN, PENYARINGAN DAN PENETAPAN CALON
Pasal 6
Penjaringan
1.
Panitia pemilihan akan mengumumkan kepada masyarakat Desa Bligo perihal keputusan dan
ketentuan pendaftaran diri menjadi Kepala Desa periode 2011 2017
2.
Pengumuman akan dilakukan oleh Panitia akan menggunakan media cetak/ ditempelkan ditempat
umum dan surat edaran melalui RT / RW.
3.
a.
b.
c.
d.
4.
Dalam proses penjaringan, bakal calon Kepala Desa, diharuskan hadir dikantor seketariat panitia untuk
mendaftarkan diri dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Mengajukan surat permohonan secara tertulis kepada Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa yang
disertai materai Rp. 6000,-.
2.
Membuat surat pernyataan bersedia di calonkan menjadi Kepala Desa yang disertai materai Rp.
6.000,-.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
Bakal Calon setelah lulus dalam proses penyaringan akan dihadirkan oleh Panitia di Kantor Sekretariat
untuk menyampaikan visi dan misi yang dihadiri dan disaksikan para ketua RT, RW, BPD, Kepala Desa,
perwakilan LMD, PKK, Karang Taruna dan tokoh masyarakat. Sedangkan untuk pelaksanaannya akan
ditentukan lebih lanjut.
2.
Dalam kehadirannya Bakal Calon Kepala Desa boleh didampingi oleh 2 (dua) orang Tim Suksesnya.
3.
Bakal Calon akan ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa melalui Berita Acara Penetepan Calon Kepala
Desa.
4.
a.
b.
Surat Penyataan bersedia bersikap Santun dan Kesatria baik dalam posisi menang atau kalah.
BAB VI
TATA CARA, BENTUK / MODEL DAN WAKTU KAMPANYE
Pasal 9
Pengertian Kampanye
1.
Yang dimaksud kampanye dalam Tata Tertib ini adalah suatu upaya yang dilakukan oleh setiap calon
Kepala Desa yang telah memperoleh hak untuk dipilih dalam menghimpun dukungan dari seseorang atau
kelompok orang dilakukan sendiri atau bersama-sama.
2.
Media kampanye yang diatur dalam tata tertib ini adalah kampanye melalui spanduk dan foto calon
kepala desa.
Pasal 10
Pelaksanaan, Bentuk dan Waktu Kampanye
Calon Kepala Desa hanya bisa melaksanakan kampanye sesuai dengan aturan sebagai berikut :
1.
Kampanye dapat dilaksanakan mulai tanggal 13 Desember 2010 hingga 5 Januari 2011.
2.
a.
Pertemuan di rumah masing-masing calon, atau di tempat lain yang disediakan / ditunjuk oleh Calon
Kepala Desa.
b.
Penyebaran foto calon kepala desa, berupa baleho, spanduk, dan stiker bergambar calon kepala desa.
3.
Menempelkan gambar calon kepala desa di tempat-tempat umum kecuali balai desa, musholla dan
gedung-gedung sekolahan.
4.
Gambar peserta calon kepala desa yang sudah menempel tidak bolah ditutupi / ditempeli dengan
gambar peserta yang lainnya.
5.
Penempelan / pemasangan gambar peserta calon kepala desa dilakukan pada tanggal 10 Oktober
2010 s/d 05 Januari 2011.
6.
Pada tanggal 6 Januari 2011 tepat pukul 00.00 wib semua gambar peserta calon harus sudah
dibersihkan dari tempat-tempat umum tersebut.
7.
8.
Penyelenggaraan kampanye dilakukan di Desa Bligo dan memberitahukan pada panitia terlebih dahulu.
9.
Panitia berhak untuk menghentikan kegiatan kampanye sewaktu-waktu, jika dianggap menyimpang dari
jadwal dan moralitas yang berlaku di masyarakat Desa Bligo
BAB VII
TATA CARA PENENTUAN NOMOR DAN KURSI
UNTUK CALON KEPALA DESA
Pasal 11
1.
Calon Kepala Desa yang berhak dipilih adalah bakal calon Kepala Desa yang telah memenuhi
persyaratan dan ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.
2.
Untuk menetapkan nomor urut dan kursi sebagaimana tersebut pada ayat ( 1 ) diadakan undian yang
diatur dalam tata tertib tersendiri.
BAB VIII
WAKTU PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 12
Waktu dan Tempat Pemungutan Suara
1.
Pemungutan suara dilaksanakan secara langsung, umum, bebas dan rahasia yang dipusatkan di Balai
Desa Bligo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 09 Januari 2011
2.
Pemungutan suara dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir sampai dengan pukul 14.00 WIB, dan apabila
sampai batas waktu yang ditentukan masih terdapat pemilih yang telah mendaftarkan diri dan berada di
ruang tunggu, maka diselesaikan sampai habis.
3.
Pemungutan suara akan diumumkan keseluruh penduduk Desa Bligo melalui sarana publikasi yang
ada.
Pasal 13
Tata Cara Pemberian Suara
1.
Pemungutan suara dimulai pada pukul 07.00 Wib dan diakhiri pada pukul 14.00 Wib
2.
Bagi warga yang akan menggunakan hak pilih harus menunjukkan surat panggilan kepada Panitia.
3.
Apabila surat panggilan tersebut hilang, maka pemilih dapat menggunakan identitas lain yang masih
berlaku, selama yang bersangkutan masih terdaftar di DPT.
4.
Panitia akan mengecek pada daftar pemilih tetap yang ditetapkan oleh panitia, apa benar orang
tersebut terdaftar dan mempunyai hak pilih.
5.
Pemberian suara dilakukan dengan cara mencoblos surat suara yang berisi nomor, foto dan nama
calon yang terdapat didalam kotak.
6.
Pemberian suara sebagaimana yang dimaksud pada ayat ( 1 ) dilakukan dalam bilik suara dan
menggunakan alat yang telah disediakan oleh panitia pemilihan.
7.
Seorang pemilih hanya memberikan suaranya kepada salah satu calon Kepala Desa, dan jika terdapat
lebih dari satu, maka dianggap tidak sah.
8.
Pemberian suara sebagaimana yang dimaksud dalam ayat ( 3 ) adalah dengan cara mencoblos tanda
gambar yang dipilih dalam garis tanda gambar yang ada dalam surat suara.
9.
Seorang pemilih tidak diperbolehkan melakukan dan atau memberikan tanda-tanda lain selain
mencoblos dalam surat suara dengan menggunakan alat yang disediakan oleh panitia.
10. Seorang pemilih yang salah memberikan suara dapat meminta ganti surat suara yang baru setelah
nenyerahkan surat suara yang salah kepada panitia.
11. Penggantian surat suara sebagaiman yang imaksud dalam ayat ( 6 ) hanya dapat dilakukan 1 ( satu )
kali.
12. Seorang pemilih hanya bisa menggunakan satu kali hak suara.
Pasal 14
Kewajiban Pemilih pada saat Pemungutan Suara
1.
Pemilih wajib hadir di tempat pemungutan suara yang telah ditentukan dan tidak dapat diwakilkan.
2.
3.
Pemilih tidak diperkenankan membawa benda-benda yang dapat membahayakan dirinya maupuan
orang lain.
4.
Pemilih tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengacaukan atau mengganggu
jalannya proses pemungutan suara.
BAB IX
BAGI PEMILIH YANG TIDAK BISA HADIR KE TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA KARENA SAKIT /
KETERBATASAN FISIK
Pasal 15
1.
Pemilih yang tidak dapat hadir ke tempat pemungutan suara karena sakit dianggap batal hak suaranya,
karena Panitia Pemilihan Kepala Desa tidak akan mengadakan pemungutan suara di tempat tinggal pemilih.
2.
Pemilih dengan keterbatasan fisik bisa didampingi oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa serta para saksi
calon kepala desa saat pencoblosan di bilik suara.
BAB X
PELAKSANAAN PERHITUNGAN SUARA
Pasal 16
Saksi Saksi
1.
Setiap Calon Kepala Desa wajib menunjukkan 1 ( satu ) orang saksi yang akan mengikuti proses
pemungutan suara sampai perhitungan suara.
2.
Penunjukan saksi sebagaimana yang dimaksud pada ayat ( 1 ), dilakukan secara tertulis dan ditanda
tangani oleh Calon Kepala Desa.
3.
Surat penunjukan saksi harus sudah diterima oleh Panitia Pemilihan selambat-lambatnya 1 (satu) hari
sebelum hari pelaksanaan pemungutan suara.
4.
Saksi yang ditunjuk wajib hadir 15 menit sebelum dimulainya proses pemungutan suara dan dilanjutkan
saat perhitungan suara.
5.
Saksi yang tidak hadir pada pemungutan suara maupun perhitungan suara tidak akan mempengaruhi
sahnya hasil pemungutan suara maupun perhitungan suara.
Pasal 17
Perhitungan Suara
1.
2.
Perhitungan suara yang dihitung adalah Kartu Suara bukan Kartu Panggilan.
3.
Apabila terjadi selisih jumlah suara dalam perhitungan antara yang di papan dengan saksi
yang dipakai yang di papan.
maka
4.
Setiap calon diharuskan menghadiri pemungutan suara sampai dengan selesai dan menanda tangani
berita acara. Dan apabila ada calon yang tidak mau menandatangani berita acara hasil pemilihan, maka hasil
pemilihan tetap dinyatakan sah.
5.
Pada saat perhitungan suara, Calon Kepala Desa diperkenankan meninggalkan tempat perhitungan
suara setelah menandatangani Berita Acara.
6.
Hasil perhitungan suara oleh Panitia akan dilaporkan kepada BPD dalam bentuk Berita
Perhitungan Suara.
Acara
Pasal 18
Keabsahan Surat Suara
1.
Surat suara yang sah adalah surat suara yang diterbitkan oleh panitia pemilihan Kepala Desa Bligo
Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Tahun 2011 dan telah dibubuhi tanda tangan oleh Ketua Panitia dan
stempel Panitia.
2.
Pada dasarnya surat suara yang diberikan oleh pemilih dalam memepergunakan hak pilihnya sudah
melalui pemeriksaan secara teliti, namun jika terdapat kerusakan-kerusakan, keabsahannya ditentukan oleh
para saksi yang hadir.
3.
Tanda coblos terdapat pada kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama calon; atau
4.
Tanda coblos lebih dari satu tetapi masih dalam kotak segi empat yang memuat nomor,
nama calon; atau
foto dan
5.
Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama
calon; atau
6.
Menggunakan alat coblos yang telah disediakan oleh panitia pemilihan kepala desa.
Pasal 19
Surat Suara Tidak Sah
1.
2.
Tanda coblos terdapat diluar kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama calon.
3.
Tanda coblos tidak menggunakan alat coblos yang disediakan panitia, seperti disulut rokok atau alat
lain.
4.
Dicoblos lebih dari satu coblosan pada segi empat yang memuat nomor, foto dan nama calon yang
berbeda.
5.
Keterangan lebih jelas mengenai sah dan tidaknya surat suara akan dijelaskan dengan gambar pada
halaman lain Tata Tertib ini.
BAB XI
1.
Pengaduan yang dapat diterima oleh Panitia adalah pengaduan mengenai pelanggaran
tata tertib.
terhadap
2.
Setiap pengaduan seperti dimaksud dalam ayat (1) akan diselesaikan dengan cara musyawarah
mufakat.
3.
Jika terdapat pengaduan diluar aturan yang telah ditetapkan dalam tata tertib ini akan diserahkan
kepada pihak BPD.
4.
5.
6.
Segala bentuk pengaduan, baik yang telah terselesaikan maupun yang masih dalam proses
dapat menghentikan jalannya pemilihan Kepala Desa.
tidak
7.
Masa pelaporan adalah satu kali dua puluh empat jam setelah kejadian terjadi.
8.
Jika pengaduan dan pelaporan diluar masa pelaporan sebagaimana ayat 7 maka dinyatakan gugur.
Pasal 22
Pelanggaran
1.
Panitia berhak memberi teguran jika Calon Kepala Desa dan pemilih melakukan pelanggaranpelanggaran.
2.
Apabila terjadi pelanggaran terhadap hal-hal tersebut pada ayat (1) pasal ini, panitia berrhak untuk
menegur secara tertulis sampai 2 kali dan selanjutnya dapat mencabut hak pilih maupun hak dipilih bagi
calon, dan apabila seorang pemilih melakukan pelanggaran tersebut maka tidak akan mempengaruhi
seseorang calon kepala desa.
3.
Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pelanggaran maupun peringatan oleh panitia mengacu
pada mekanisme penyelesaian masalah.
4.
Penyelesaian masalah seperti dimaksud dalam ayat (3) pasal ini tidak mempengaruhi jalannya proses
pemilihan Kepala Desa.
5.
Apabila terjadi penggunaan money politik selama proses pilkades maka penyelesainnya diserahkan
pada pihak yang berwajib.
6.
Calon kepala desa dan atau tim sukses dilarang memberikan dan atau menjanjikan kepada siapapun
dan berupa apapun yang bisa mempengaruhi keputusan pemilih.
7.
Calon kepala desa dan atau tim sukses dilarang mengintimidasi pemilih agar memilih calon tertentu.
BAB XII
MEKANISME PENETAPAN CALON TERPILIH BAGI CALON
YANG MEMPEROLEH SUARA TERBANYAK TETAP SAMA
SETELAH DIADAKAN PEMILIHAN ULANG
Pasal 23
Penetapan Calon Terpilih
1.
Calon Kepala Desa yang memperoleh dukungan suara terbanyak dinyatakan sebagai Calon Kepala
Desa Terpilih.
2.
Apabila setelah penghitungan suara ternyata yang mendapatkan suara terbanyak sama maka akan
dilakukan pemilihan ulang.
3.
Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana ayat 1 calon yang dipilih ulang adalah calon yang
mendapatkan suara terbanyak.
4.
Pelaksanaan pemilihan sebagaimana ayat 2 dilaksanakan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sejak hari pemilihan pertama.
5.
Apabila terjadi hasil perolehan tetap sama setelah pemilihan ulang maka keputusan untuk penetapan
calon diserahkan BPD.
BAB XIII
KESANGGUPAN CALON
Pasal 24
1.
Setiap calon Kepala Desa turut menjaga keamanan baik sebelum maupun sesudah pemilihan.
2.
Calon harus dan wajib menanda tangani semua berita acara yang dibuat oleh panitia.
3.
Apabila ada salah satu calon tidak bersedia menanda tangani berita acara sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) pasal ini dan pemilihan sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku maka pemilihan dianggap sah.
BAB XIV
MEKANISME PENETAPAN PEMILIH
Pasal 25
Persyaratan Pemilih
1.
Seseorang dapat memilki hak pilih setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a.
Warga Desa Bligo Kec. Candi Kab. Sidoarjo yang dapat dibuktikan dengan kepemilikan identitas diri
berupa KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan KK (Kartu Keluarga) atau surat keterangan yang sah dari Desa.
b.
Berumur 17 (tujuh belas) tahun pada saat hari pemilihan, atau sudah menikah, atau sudah pernah
menikah yang dapat dibuktikan dengan dokumntasi yang sah.
c.
d.
e.
Penduduk baru yang berdomisili di desa Bligo yang pada hari pemilihan, sudah menetap selama 6
bulan dan telah teregistrasi.
f.
Bagi pemilih pemula batas usia 17 tahun dapat ditetapkan dengan menunjukkan KK, KTP, Surat
Kelahiran dan Ijazah terakhir.
2.
Hak pilih setiap pemilih diaktekan pada saat hari pemungutan suara pada waktu dan tempat yang telah
ditentukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa BligoTahun 2011.
BAB XV
SUMBER DANA
Pasal 26
Sumber dana pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Bligo tahun 2011 berasal dari :
1. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo (APBD)
2. Pemerintah Desa Bligo (APBDES)
3. Pihak-pihak lain yang tidak mengikat.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 27
1.
Penanda-tanganan surat-surat yang berhubungan dengan kepanitiaan ditanda-tangani oleh Ketua
Panitia Pemilihan.
2.
3.
Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diadakan perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
: Bligo
Pada Tanggal
: 6 Oktober 2010
ang
gat
TENTANG
Keputusan
9. Peraturan desa sambogunung Nomor 03 tahun 2013 tentang pedoman teknis tata cara pencalonan,
pemilihan dan pelantikan kepala desa.
perhatikan : Hasil Rapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sambogunung pada tanggal 28 Januari 2013 di
Balai Desa Sambogunung Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik.
tapkan
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2.
Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa
Sambogunung;
3.
Panitia Pemilihan Kepala Desa adalah Panitia yang dibentuk oleh BPD terdiri dari unsur Perangkat
Desa, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan, dan Tokoh Masyarakat,
4.
Tata Tertib Pencalonan dan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa adalah aturan tertulis yang mengikat
semua anggota maupun pimpinan Panitia Pencalonan dan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa
Sambogunung dalam menjalankan tugas, kewajiban, hak dan wewenangnya;
5.
Bakal
Calon Kepala
Desa adalah
warga
masyarakat
Desa
Sambogunung
yang
berdasarkan hasil penjaringan oleh Panitia pemilihan yang ditetapkan sebagai Bakal Calon Kepala
Desa;
6.
Calon adalah Calon Kepala Desa yang telah ditetapkan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Desa Sambogunung, sebagai Calon yang berhak dipilih;
7.
Kampanye adalah media yang digunakan untuk menarik pemilih berupa penyampaian Visi dan Misi
serta Program yang akan dilaksanakan apabila terpilih menjadi calon Kepala Desa;
8.
Tim Sukses adalah orang yang telah diajukan dan diperkenalkan oleh Calon Kepala Desa untuk
membantu menarik pemilih;
9.
Saksi adalah orang yang telah diajukan dan diperkenalkan oleh Calon Kepala Desa untuk memberikan
kesaksiannya ;
10. Calon terpilih adalah Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan Kepala
Desa;
11. Putra Desa adalah seorang yang lahir di Desa Sambogunung dan atau orang yang dilahirkan oleh orang
yang tercatat sebagai penduduk Desa Sambogunung;
12. Pejabat Kepala Desa adalah seorang pejabat yang diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan tugas, wewenang, hak dan kewajiban Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu;
13. Pemilih adalah Penduduk Desa Sambogunung yang telah memenuhi persyaratan untuk menggunakan
hak pilihnya;
14. Hak pilih adalah hak yang dimiliki oleh penduduk Desa Sambogunung untuk menentukan sikap
pilihannya;
15. Penjaringan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa untuk
mendapatkan Bakal Calon dari warga masyarakat Desa Sambogunung yang telah memenuhi syarat;
16. Penyaringan adalah seleksi yang digunakan Panitia Pemilihan baik dalam segi administrasi maupun
kemampuan dalam hal kepemimpinan dari Bakal Calon;
17. Petugas pendaftar pemilih adalah petugas yang diangkat panitia untuk mendaftar pemilih Calon Kepala
Desa;
BAB II
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA
Pasal 2
1. Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala Desa dibentuk oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
terdiri dari unsur Perangkat Desa, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Tokoh Masyarakat
Desa Sambogunung;
2. Panitia Pemilihan Kepala Desa ditetapkan dengan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD);
3. Panitia Pemilihan Kepala Desa bersifat netral, tidak diperbolehkan memihak salah satu Bakal Calon
Kepala Desa;
4. Jumlah Panitia yang dimaksud ayat 1 (satu) berjumlah 21 (dua puluh satu) orang;
5. Susunan Panitia Pemilihan Kepala Desa Sambogunung ditetapkan dengan Surat Keputusan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD);
6. Susunan Panitia Pemilihan Kepala Desa Sambogunung adalah :
a. Ketua merangkap anggota
b. Wakil Ketua merangkap anggota
c. Sekretaris merangkap anggota;
d. Bendahara merangkap anggota;
e. Anggota / Seksiseksi / koodinator dengan tugas khusus berjumlah 17 (tujuh belas) orang, sehingga
jumlah panitia sebagaimana ayat 1 (Satu) seluruhnya berjumlah 21 (dua puluh satu) orang;
7. Tugas Panitia Pemilihan Kepala Desa Sambogunung adalah :
a. Membuat Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa;
b. Melaksanakan penjaringan dan penyaringan Bakal Calon Kepala Desa sesuai dengan persyaratan
pada Peraturan Daerah Kabupaten Gresik nomor 12 Tahun 2006 tentang pemerintahan Desa dan
Peraturan Desa Nomor 03 Tahun 2013;
c. Menerima pendaftaran Bakal Calon;
d. Melaksanakan, meneliti (memeriksa) berkas persyaratan Bakal Calon;
e. Mengajukan/mengusulkan biaya Pemilihan Kepala Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
termasuk diantaranya apabila terjadi pemilihan ulang Kepala Desa;
f.
Mengajukan Bakal Calon yang dinyatakan memenuhi syarat kepada Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) untuk ditetapkan sebagai calon yang berhak dipilih;
i.
j.
Panitia Pemilihan Kepala Desa dalam menjalankan setiap tugasnya, harus netral, jujur, adil dan
demokratis;
9.
Panitia Pemilihan Kepala Desa Sambogunung selain tugas seperti pasal 2 ayat 7 (tujuh) di atas, Panitia
membuat Program kerja sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas setiap kegiatan;
10. Program Kerja sebagaimana pasal 2 (dua) ayat 8 (delapan) berbentuk matriks memuat kegiatan dan
jadwal pelaksanaan meliputi tahap persiapan, penjaringan, penyaringan, pendaftaran pemilih,
pengaturan kampanye dan pelaksanaan pemilihan/pemungutan suara Kepala Desa dan
pertanggungjawaban panitia;
Pasal 3
Pasal 4
1. Apabila ada anggota Panitia Pemilihan Kepala Desa yang mencalonkan diri menjadi Kepala Desa,
maka anggota yang bersangkutan harus mengundurkan diri kepada Badan Permusyawaratan Desa
(BPD);
2.
Apabila Panitia Pemilihan Kepala Desa tidak bisa melaksanakan ketentuan pasal 2 (dua) ayat 3
( tiga ), maka anggota yang bersangkutan harus mengundurkan diri;
3.
Apabila ada Panitia yang mengundurkan diri karena sebab-sebab lain, maka Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) mengadakan penyempurnaan Panitia Pemilihan Kepala Desa
BAB III
HAK DIPILIH DAN MEMILIH
Pasal 5
Yang dapat dipilih menjadi calon kepala Desa Sambogunung adalah penduduk Desa Sambogunung
Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat-syarat:
1.
2.
Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah
3.
Berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan atau sederajat, dibuktikan
dengan foto copy ijazah yang dilegalisir,
4.
Berusia sekurang-kurangnya 25 ( dua puluh lima ) tahun pada saat mendaftarkan diri,
5.
Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan sehat dari Dokter/Puskesmas
Pemerintah dan atau Surat Keterangan Sehat dari dokter Kabupaten apabila pada saat pendaftaran
berusia 55 (lima puluh lima) tahun,
6.
Berkelakuan baik, jujur, adil, dibuktikan dengan SKCK yang dikeluarkan oleh Polres Gresik;
7.
Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap, karena melakukan tindak pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau tidak dicabut hak
pilihnya sesuai keputusan pengadilan yang tetap,
8.
9.
Belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 12 (dua belas) tahun atau 2 (dua) kali masa
jabatan,
10. Terdaftar sebagai penduduk Desa Sambogunung dan bertempat tinggal di desa Sambogunung
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terakhir dengan tidak terputus-putus kecuali putra Desa
Sambogunung,
11. Tidak dalam status Penjabat Kepala Desa dan atau sebagai Perangkat Desa minimal 1 (Satu) bulan
sebelum mendaftarkan diri sebagai Calon Kepala Desa, bagi Perangkat Atau anggota Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) yang mencalonkan diri harus mengundurkan diri ( membuat Surat
Pernyataan Pengunduran Diri) dari jabatan tersebut,
12. Memiliki Visi dan Misi serta program yang jelas dalam melaksanakan Pemerintahan Desa selama masa
bhaktinya.
13. Tidak sedang aktif dalam tugas sebagai anggota TNI/Polri,
14. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa,
15. Bagi PNS yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa harus memiliki surat Keterangan persetujuan
dari pejabat yang berwenang,
16. Memiliki keterangan bukti setoran pembayaran pajak bagi yang punya.
17. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah).
Pasal 6
Yang dapat memilih dalam pemilihan Kepala Desa Sambogunung adalah Penduduk Desa
Sambogunung Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat :
1.
Terdaftar sebagai penduduk Desa Sambogunung secara sah, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan
tanpa terputus yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Kepala Desa,
2.
3.
Berusia 17 (tujuh belas) tahun pada saat pelaksaksanan Pemilihan Kepala Desa (kelahiran tanggal 14
Maret 1996) dan atau sudah pernah menikah yang dibuktikan dengan surat nikah,
4.
Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap,
5.
Pasal 7
Daftar pemilih tetap (DPT) yang telah disahkan harus diumumkan panitia kepada masyarakat.
BAB IV
PENJARINGAN DAN PENYARINGAN BAKAL CALON KEPALA DESA
PASAL 8
1.
a. Pengumuman Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa dilakukan secara tertulis dan diumumkan melalui
pengeras suara pada acara-acara tertentu sepanjang mengikuti norma-norma yang dianut di
masyarakat setempat dan tidak melanggar aturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Pengumuman memuat waktu pendaftaran, tempat pendaftaran, syarat-syarat pendaftaran;
c. Pengumuman pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa pada prinsipnya dilaksanakan 1 (satu) kali untuk
jangka waktu 2 (dua) minggu yang merupakan pengumuman pertama
d. Apabila batas waktu pendaftaran selama 2 (dua) minggu sudah habis dan tidak ada bakal calon yang
mendaftarkan atau ada bakal calon tunggal yang memenuhi persyaratan, maka pengumuman ke 2
(dua) dilaksanakan 1 (satu) minggu, kemudian pendaftaran ditutup;
e. Apabila pengumuman pertama dan kedua sebagaimana huruf d di atas tetap terdapat 1 (satu) bakal
calon pendaftar, maka proses pemilihan Kepala Desa tetap dilaksanakan dengan Calon Tunggal yang
telah ditetapkan oleh BPD, hal ini akan dituangkan dalam Berita Acara tersendiri oleh panitia;
f. Apabila setelah 2 (dua) kali pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf d dan e tetap tidak ada
Bakal Calon yang mendaftar, maka Panitia Pemilihan Kepala Desa yang maju dalam pemilihan tersebut
akan melawan kursi kosong, hal ini akan dituangkan dalam Berita Acara tersendiri oleh Panitia
Pemilihan;
g. Apabila setelah 2 (dua) kali pengumuman sebagaimana dimaksud huruf d dan e tetap tidak ada Bakal
Calon yang mendaftar, maka panitia mengkonsultasikan dengan Tim Penanganan Masalah Pemerintah
Desa Kabupaten Gresik;
h. Pada saat mendaftar, Bakal Calon harus hadir dan menyerahkan perlengkapan pendaftaran,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 (lima) dan dilengkapi dengan:
1)
Surat Permohonan Calon Kepala Desa diajukan secara tertulis (ditulis tangan) dan bermeterai Rp.
6.000,00 (enam ribu rupiah) kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa dilampiri dengan berkas
persyaratan yang telah ditetapkan masing-masing rangkap 5 (lima)
2)
Foto Copy Ijazah-ijazah (ijazah terendah SLTP) yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
3)
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Polres Gresik yang telah dilegalisir
4)
Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan KSK yang telah dilegalisir oleh Kantor Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Gresik
5)
Foto Copy Akta Kelahiran yang telah dilegalisir oleh Kantor kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Gresik;
6)
7)
8)
9)
Surat Pernyataan setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945;
10) Surat Pernyataan tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara dengan ancaman hukuman minimal 5 (lima) tahun berdasar keputusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap
11) Surat pernyataan tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang mengingkari NKRI;
12) Silsilah keluarga yang diketahui oleh Kepala Desa dan Camat setempat;
13) Pasfoto berwarna terbaru ukuran 3x4 cm dan 4x6 cm masing-masing sebanyak 7 (tujuh) lembar beserta
CD terbaru dengan background warna hijau :
Bagi calon laki-laki:
a) Berkopyah/songkok hitam
b) Berpakaian full dress hitam (jas berdasi)
Sedangkan bagi calon perempuan :
a) Berkerudung
b) Berpakaian bebas, rapi dan sopan
14) Surat pernyataan mentaati tata tertib Pilkades 2013
15) Surat persetujuan dari pejabat yang berwenang bagi Pegawai Negeri Sipil;
2.
a. Panitia Pemilihan melakukan penelitian persyaratan administrasi Bakal Calon Kepala Desa yang
terdaftar dan hasilnya dituangkan dalam Berita Acara penelitian. Dalam penelitian administrasi Bakal
Calon Kepala Desa dilakukan dengan melibatkan / koordinasikan dengan Muspika dan Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan setempat, untuk memastikan keabsahan syarat yang diajukan;
b. Bakal Calon yang terdaftar harus mengikuti proses penyaringan untuk memastikan keabsahan berkas
persyaratan yang diajukan melalui seleksi administrasi dan wawancara dan hasilnya dibuat Berita Acara
Penyaringan;
c. Apabila ada Bakal Calon yang ternyata kurang berkas persyaratan administrasi dan sampai batas
waktu yang ditentukan belum dilengkapi, maka Bakal Calon dianggap batal;
d. Bakal Calon yang telah memenuhi syarat diajukan oleh Panitia Pemilihan kepada Badan Permusyaratan
Desa (BPD) untuk ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa yang berhak dipilih dengan keputusan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD);
e. Calon Kepala Desa yang telah ditetapkan diumumkan oleh Panitia Pemilihan Kepada masyarakat;
f. Calon Kepala Desa yang sudah memenuhi syarat dan sudah ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa,
harus membuat surat pernyataan bahwa tidak akan mengundurkan diri dari Calon Kepala Desa;
g. Calon Kepala Desa yang sudah memenuhi syarat dan sudah ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa,
harus mengajukan Tim Sukses dan saksi-saksi kepada Panitia;
h. Tim Sukses dan Saksi-saksi yang diajukan akan diberikan Surat Penetapan oleh Panitia;
i. Saksi saksi yang ditetapkan berwenang melakukan kesaksian dalam penetapan Daftar Pemilih Tetap,
Saksi Kampanye, Saksi Pemungutan Suara, Saksi Penghitungan Suara;
j. Tim Sukses dan Saksi sebagaimana tersebut dalam huruf g ;
1) Dilarang mengganggu proses pemungutan dan perhitungan suara
2) dilarang mengurusi perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara;
3) semua saran dan keluhan harus diajukan kepada Ketua Panitia secara tertulis;
4) dilarang berbicara kepada pemilih, membawa selebaran atau alat peraga di tempat pemungutan suara
pada saat pemungutan suara berlangsung;
5) Dilarang kampanye pada saat pemungutan suara
6) Mentaati tata tertib panitia dan peraturan lainnya yang mengatur tentang pencalonan dan pemilihan
Kepala Desa;
Pasal 9
1.
Calon Kepala Desa berhak mengkampanyekan visi, misi dan programnya kepada masyarakat yang
pelaksanaannya akan diatur oleh panitia;
2.
Tema kampanye adalah lebih mengenalkan dirinya kepada masyarakat tentang visi, misi dan berbagai
program pembangunan yang akan dilakukan;
3.
Sebelum Calon Kepala Desa melakukan kampanye, harus menyerahkan proposal materi kampanye
kepada Panitia Pemilihan sekurang-kurangnya 24 jam sebelum kampanye dimulai;
4.
Kampanye calon kepala Desa dilakukan dengan cara dialogis dan pemasangan foto dan slogan, yang
waktu, bentuk dan tempatnya akan ditentukan oleh panitia;
5.
Kampanye Calon Kepala Desa dilakukan maksimal 2 (dua) minggu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
sebelum pelaksanaan pemungutan suara;
6.
Tidak dibenarkan membagi-bagikan barang, uang serta berbagai macam fasilitas kepada masyarakat;
8.
Calon Kepala Desa yang melanggar ketentuan Tata Tertib Pemilihan akan dikenakan sanksi oleh Panitia
Pemilihan yang ditetapkan melalui Rapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan Panitia
Pemilihan;
BAB V
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 10
1.
Pemilihan Calon Kepala Desa bersifat LUBER dan JURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur
dan Adil);
2.
Pemilih hanya memilih 1 (satu) suara dan tidak boleh diwakilkan dengan alasan apapun,
3.
Pemilih yang sakit dan atau cacat dapat dibantu oleh orang yang ditunjuk pemilih sendiri dan didampingi
oleh saksi-saksi;
4.
Pemilih yang sakit dan atau cacat didatangi ke rumah dan disaksikan oleh panitia dan saksi-saksi dari
masing-masing calon;
5.
Pada saaat pemungutan suara dilaksanakan, para calon yang berhak dipilih harus hadir di tempat
pemungutan suara minimal 15 (lima belas) menit sebelum pelaksanaan pemungutan suara dan
mengikuti proses pemungutan suara sampai selesai.
Pasal 11
1.
Nomor urut tanda gambar dan tempat duduk Calon Kepala Desa akan diundi,
2.
Pengundian nomor urut dan tempat duduk Calon Kepala Desa dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari
sebelum hari pemungutan suara (hari H )
3.
Rapat penetapan hari H (pelaksanaan) akan dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum
hari H.
Pasal 12
1.
Selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara, panitia Pemilihan Kepala
Desa sudah menyampaikan surat undangan kepada para pemilih,
2.
Surat undangan sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) mencantumkan identitas pemilih sesuai daftar
pemilih tetap yang disahkan, memuat hari, tanggal, dan tempat pemungutan suara dilaksanakan. Dan
diberi nomor urut sesuai nomor urut daftar pemilih tetap,
3.
Untuk membuktikan sahnya surat undangan yang harus dibawa pemilih, panitia pemilihan mencocokkan
nama yang bersangkutan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau bukti identitas diri yang masih
berlaku,
4.
Bagi masyarakat yang mempunyai hak pilih dan belum memperoleh undangan dapat melapor /
mengurus kepada Panitia Pemilihan paling lambat 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan.
Pasal 13
1.
2.
Bagi pemilih yang terlambat hadir di tempat pemungutan suara sebagaimana angka 1 (satu), sedang
pemungutan suara sudah ditutup, maka dinyatakan hak pilihnya tidak berlaku,
3.
4.
Panitia Pemilihan membuka kotak suara kemudian diperlihatkan kepada para pemilih, bahwa kotak
suara dalam keadaan kosong, kemudian ditutup, mengunci dan menyegel kotak suara,
5.
Surat suara yang baru dikeluarkan dari kotak suara dihitung dan dicatat jumlahnya,
6.
Untuk menentukan hak pilihnya, pemilih harus menunjukkan surat panggilan dan surat panggilan
tersebut ditukarkan dengan satu surat suara,
7.
Pemilih yang hadir diberikan satu surat suara oleh Panitia Pemilihan dan apabila surat suara rusak /
cacat / salah coblos, pemilih dapat menukarkan surat suara yang baru hanya satu kali,
8.
Calon Kepala Desa tidak diperbolehkan memasuki lokasi pemilihan sebelum dipersilahkan Panitia,
9.
Apabila setelah disahkan, salah satu calon mengundurkan diri maka pemilihan tetap dilaksanakan
meskipun hanya terdapat calon tunggal,
10. Pemilihan Calon Kepala Desa dilaksanakan dengan mencoblos surat suara yang memuat gambar foto
calon yang berhak dipilih,
11. Pemilihan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah pemilih terdaftar,
12. Apabila saat berakhirnya pemungutan suara belum memenuhi Quorum sebagaimana dimaksud pada
angka 11 (sebelas), maka waktu pencoblosan dapat diperpanjang maksimal 3 (tiga) jam dengan
ketentuan quorum diturunkan menjadi (setengah) ditambah satu dari jumlah pemilih terdaftar,
13. Apabila ketentuan Quorum sebagaimana dimaksud pada angka 12 (dua belas) tetap belum tercapai,
maka pemilihan Kepala Desa dinyatakan batal dan ditunda paling lama 14 (empat belas) hari,
14. Setelah pemungutan suara dilaksanakan, panitia Pemilihan melaksanakan kegiatan :
a. Menandatangani Berita Acara pelaksanaan pemungutan suara bersama-sama para Calon Kepala Desa
yang berhak dipilih,
b. Membuka kotak suara, meneliti dan menghitung jumlah suara yang masuk dengan disaksikan para
Calon Kepala Desa dan atau saksi yang ditunjuk.
BAB VI
PENGHITUNGAN SUARA
Pasal 14
1.
Calon Kepala Desa boleh meninggalkan tempat pemilihan sebelum penghitungan suara dimulai setelah
menandatangani surat pernyataan menyerahkan sepenuhnya pada saksi dan mendapat ijin dari panitia,
2.
Penghitungan suara dilakukan oleh panitia secara terbuka, dan disaksikan oleh para saksi dari calon
Kepala Desa yang bersangkutan,
3.
a.
Lubang ditusuk dengan menggunakan alat yang telah disediakan panitia di bilik suara,
b.
Lubang tusukan berada dalam gambar dan atau kotak gambar yang disahkan,
c.
Lubang tusukan lebih dari satu kali dalam satu kotak gambar surat suara.
4.
a.
b.
Tidak terdapat tanda tangan Ketua Panitia Pemilihan pada surat suara,
c.
d.
e.
Memilih calon lain atau menempel gambar surat suara dengan gambar lain.
Pasal 15
1.
Calon Kepala desa dinyatakan terpilih apabila mendapat dukungan suara sah yang terbanyak,
2.
Calon Kepala Desa yang terpilih sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) ditetapkan dengan Surat
Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Sambogunung Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik,
berdasarkan Berita Acara dari Panitia untuk dilaporkan kepada Bupati Gresik untuk mendapat
pengesahan.
3.
Calon Kepala Desa terpilih harus bertempat tinggal dan berdomisili di Desa Sambogunung.
Pasal 16
1.
Apabila calon terpilih sebagaimana dimaksud pada pasal 14 (empat belas) angka 1 (satu) lebih dari
satu orang dengan jumlah yang sama, maka untuk menentukan calon yang berhak menjadi Kepala
Desa diadakan pemilihan ulang,
2.
Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) dilaksanakan hanya untuk calon yang
mendapat suara terbanyak dengan jumlah yang sama, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak
penandatanganan Berita Acara Pemilihan dan yang memperoleh suara terbanyak dinyatakan sebagai
calon terpilih,
3.
Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud dalam angka 2 (dua) hasilnya tetap sama, maka
untuk menetapkan calon terpilih dilakukan pemilihan ulang sampai dengan diperoleh suara terbanyak
oleh salah satu calon.
Pasal 17
Dalam hal terdapat calon yang berhak dipilih, dan atau saksi yang ditunjuk tidak menandatangani Berita
Acara Pemilihan atau meninggalkan tempat pemilihan sebelum penghitungan suara selesai, maka
ketua panitia pemilihan berhak meneruskan penghitungan suara dan menyatakan bahwa proses
penghitungan suara dianggap sah.
Pasal 18
Setelah melaksanakan Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pasal 14 (empat belas) selesai,
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung mulai tanggal pelaksanaan pemilihan selesai, panitia
Pemilihan menyampaikan Laporan Pelaksanaan serta pertanggungjawaban biaya pemilihan kepada
BPD dengan tembusan Camat.
Pasal 19
1.
Dalam hal bakal calon dan atau calon Kepala Desa merasa dirugikan terdapat setiap mekanisme
pemilihan Kepala Desa dapat mengajukan keberatan kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa disertai
bukti otentik,
2.
Pengaduan keberatan sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) diajukan paling lambat 1 (satu) kali 24 ( dua
puluh empat) jam pada setiap penetapan tahapan,
3.
Panitia Pemilihan Kepala Desa harus sudah memberikan keputusan terhadap setiap keberatan paling
lambat 1 (satu) kali 24 (dua puluh empat) jam setelah pengajuan keberatan diterima,
4.
Pengajuan keberatan yang dilakukan melebihi batas waktu sebagaimana 3 (tiga) tidak bisa diterima dan
proses pemilihan Kepala Desa telah berjalan sesuai dengan prosedur serta dapat diterima oleh semua
pihak,
5.
Apabila Panitia Pemilihan Kepala Desa tidak dapat memutuskan pengajuan keberatan, maka panitia
Pemilihan Kepala Desa menyerahkan penyelesaiannya kepada tim Penanganan Permasalahan
Penyelenggaraan Pemerintah Desa Kabupaten Gresik.
BAB VII
RAPAT RAPAT
Pasal 20
1.
2.
3.
Apabila ayat 2 (dua) tidak dapat dipenuhi maka dapat ditentukan melalui voting.
Pasal 21
Dalam setiap rapat harus membuat Berita Acara atau Risalah Rapat dan daftar hadir peserta rapat.
Pasal 22
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pasal 23
Setiap selesai rapat panitia melaporkan hasil rapat kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
dalam bentuk Berita Acara / risalah Rapat dan daftar hadir peserta rapat.
BAB VIII
JADWAL KEGIATAN
Pasal 24
Jadwal kegiatan Panitia Pemilihan Kepala Desa Sambogunung Tahun 2013 meliputi;
1.
2.
Membuat tata tertib Pemilihan Kepala Desa pada Tanggal 30 Januari 2013
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Seleksi Bakal Calon, Pengumuman Bakal Calon, Penentuan tanda gambar dan nomor urut pada
Tanggal 26 Februari 03 Maret 2013
9.
Pasal 25
Hari, tanggal dan jam kegiatan sebagaimana yang dimaksud pada pasal 24 (dua puluh empat)
ditentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa
BAB IX
ANGGARAN
Pasal 26
1.
Jumlah biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pemilihan Kepala Desa adalah sebesar Rp
26.500.000 (duua puluh enam juta lima ratus ribu rupiah)
2.
Rincian Anggaran Biaya Pemilihan Kepala Desa tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kesekretariatan
Rp 4.485.000,00
Rp
800.000,00
Rp 2.700.000,00
d. Keamanan
Rp 1.850.000,00
e. Konsumsi
Rp 4.830.000,00
f. Seragam Vakasi
Rp 12.560.000,00
Rp 1.125.000,00
Rp 26.500.000,00
Anggaran biaya yang dimaksud pasal 26 (dua puluh enam) diperoleh dari:
1.
2.
3.
BAB X
PENUTUP
Pasal 27
Setelah pelaksanaan pemungutan suara, Panitia Pemilihan Kepala Desa menyampaikan laporan
pertanggungjawaban biaya pemilihan, hasil pemilihan dan lain-lain kepada Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) dengan tembusan Camat Dukun Gresik selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung mulai
tanggal pelaksanaan pemungutan suara.
Pasal 28
1.
Apabila terjadi beda penafsiran maka ketentuan dikembalikan pada Peraturan Desa Sambogunung
Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik yang berlaku.
2.
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini, maka akan ditentukan melalui rapat antara
BPD dengan Panitia Pemilihan Kepala Desa.
Pasal 29
Keputusan Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa Sambogunung Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik ini
mulai berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di
: Sambogunung
Pada tanggal
: 30 Januari 2013
T U R H A N, S. A g
Tambahkan komentar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
FEB
Tambahkan komentar
2.
FEB
Tambahkan komentar
3.
FEB
PANITIA PELAKSANA
PEMILIHAN KEPALA DESA
DESA SAMBOGUNUNG KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK
TAHUN 2013
N
O
NAMA
JABATAN
PENANGGUNG JAWAB
PENANGGUNG JAWAB
ANGGOTA BPD
ANGGOTA BPD
ANGGOTA BPD
NAJIYAH
ANGGOTA BPD
Dra. MUTHIAH
ANGGOTA BPD
Drs. INFIROD
ANGGOTA BPD
ANGGOTA BPD
10
ANGGOTA BPD
11
TURHAN, S.Ag
12
13
14
SUTAJI, S.E.
15
RUDI PRATOMO
ANGGOTA
16
ANGGOTA
17
ANGGOTA
18
SUWARNO
ANGGOTA
19
ANGGOTA
20
MARLIKAN
ANGGOTA
21
NURKAWI
ANGGOTA
22
SUPARNO, S.Pd.
ANGGOTA
23
USMAN
ANGGOTA
24
MOH. YADERI
ANGGOTA
25
SUHARIYANTO
ANGGOTA
26
MOH. MUNIR
ANGGOTA
27
SYAIROH
ANGGOTA
28
ANGGOTA
29
ANGGOTA
30
MASLUKHATIN, S.Pd.
ANGGOTA
31
ANGGOTA
32
ANGGOTA
33
SUEB HARIYANTO
PENDAFTARAN DPS/DPT
34
MUSYAFIKHIN
PENDAFTARAN DPS/DPT
35
MESERI
PENDAFTARAN DPS/DPT
36
MUHAMMAD SUFIYAN
PENDAFTARAN DPS/DPT
37
SUMAIDI
PENDAFTARAN DPS/DPT
38
AHMAD THOHA
PENDAFTARAN DPS/DPT
39
SULIONO
PENDAFTARAN DPS/DPT
40
ABDUL SYUKUR
PENDAFTARAN DPS/DPT
41
SYUFAAT
PENDAFTARAN DPS/DPT
42
SUBHAN
PENDAFTARAN DPS/DPT
43
MOH. TARMUDZI
PENDAFTARAN DPS/DPT
44
TAMAR
PENDAFTARAN DPS/DPT
45
ABDUL WAHID
PENDAFTARAN DPS/DPT
46
ROMAJI
PENDAFTARAN DPS/DPT
47
YASKAN
PENDAFTARAN DPS/DPT
48
NUR HAMID
PENDAFTARAN DPS/DPT
49
JAPAR
PENDAFTARAN DPS/DPT
50
FAUZI
PENDAFTARAN DPS/DPT
TURHAN, S.Ag.
Diposkan 4th February 2013 oleh Mufarikh Sambogunung
Tambahkan komentar
4.
FEB
PEMBAGIAN TUGAS
PENDATAAN DAFTAR PEMILIH SEMENTARA (DPS)
PILKADES DESA SAMBOGUNUNG
TAHUN 2013
NO
RT
1A
MUSAFIKIN
SUPARNO, S.Pd.
MARLIKAN
1B
MESERI
IDA ANIFAH, S.Pd.
WAHYU HANDAYANI
2A
MOH. SUFIYAN
MOH. YADERI
MUFARIKH, S.Pd.I, M.M.
2B
SUMAIDI
Drs. KHUSAINI, M.M.
USMAN
3A
AHMAD THOHA
KHUSNUN AMRI, S,.Pd.I
Melaksanakan pendataan
daftar pemilih
Memverifikasi data yang
salah (nama, NIK, tempat/tgl. lahir, jenis
kelamin, pekerjaan, alamat sesuai
dengan KK/KTP.
Menghapus identitas yang
sudah meninggal, pindah, lama tidak
menetap di Desa Sambogunung.
Mengisi form. A2 untuk
pemilih tambahan.
Petugas harus
memperhatikan Keputusan Panitia
Pilkades Nomor 01 Tahun 2013 pasal 6.
Apabila pendataan selesai
berkas diserahkan kembali ke sekretariat
selambat-lambatnya tanggal 8 Februari
2013
SUHARIYANTO
3B
SOLIONO
SUWARNO
TURHAN, S.Ag.
4A
ABDUL SYUKUR
SYAIROH
MASLUKHATIN
4B
SYUFAAT
MOH. MUNIR
10
5A
SUBHAN
BUDY HARTONO, S.Ag
5B
MOH. TARMUDZI
RUDI PRATOMO
SUTAJI
12
6A
TAMAR
Dra. MUTHIAH
Dra. ENDANG NURHAYATI
13
6B
ABDUL WAHID
TAUFIQUR ROZIQ, S.E.
MOH. ABIDIN, S.Pd.I
14
7A
ROMAJI
SYAKHIRUL ALIM, S.Pd.I
15
7B
YASKAN
ZAINUL ROFIQ, S.Pd.
16
8A
17
8B
JAPAR
Drs. INFIROD
18
FAUZI
ACHMAD YAZID, S.Pd.
ttd
TURHAN, S.Ag.
Lihat komentar
5.
FEB
Tambahkan komentar
6.
FEB
NO
KEGIATAN
TANGGAL PELAKSANAAN
Pembentukan Panitia
28 Januari 2013
30 Januari 2013
30 Januari 2013
30 Januari 2013
30 Januari 2013
03 Februari 2013
03 Februari 2013
04 Februari - 24 Februari
2013
10
04 Februari - 10 Februari
2013
11
04 Februari - 24 Februari
2013
12
11 Februari - 13 Februari
2013
13
11 Februari - 13 Februari
2013
14
11 Februari - 13 Februari
2013
15
11 Februari - 13 Februari
2013
16
14 Februari 2013
17
25 Februari 2013
18
18 Februari 2013
19
27 - 28 Februari 2013
20
26 Februari 2013
21
Penetapan saksi
27 Februari 2013
22
01 Maret 2013
23
02 - 08 Maret 2013
24
01 Maret 2013
25
07 - 11 Maret 2013
26
27
11 Maret 2013
28
12 - 13 Maret 2013
29
Hari Tenang
12 - 13 Maret 2013
30
14 Maret 2013
31
14 Maret 2013
32
Pertanggungjawaban Panitia
21 Maret 2013
bang
gat
Tambahkan komentar
7.
FEB
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENCALONAN,
PEMILIHAN DAN PELANTIKAN KEPALA DESA SAMBOGUNUNG
KECAMATAN DUKUN, KABUPATEN GRESIK
a.
bahwa dalam rangka menunjang kelancaran penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa di Desa
Sambogunung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik perlu mengatur Pedoman Teknis Proses
Pencalonan, Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud huruf a diatas, perlu diatur dan
ditetapkan dengan Peraturan Desa Sambogunung.
1.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Nomor
125 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana dirubah dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan
atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Nomor 38 Tahun 2005, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493) yang telah ditetapkan menjadi
Undang-Undang dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Nomor 10
Tahun 2005, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);
netapkan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Nomor 158 Tahun
2005, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4657);
4. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa
(Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun 2006, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 12 Tahun
2006).
5.
Peraturan Desa Sambogunung Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Pemerintahan Desa Sambogunung,
6.
Peraturan Desa Sambogunung Nomor 04 Tahun 2012 tentang Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa Sambogunung Tahun Anggaran 2012.
M E M U T U S K A N
TEKNIS
TATA
CARA
BAB I
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Pasal 1
(1) Dalam mempersiapkan Pemilihan Kepala Desa Sambogunung, Pemerintahan Desa dan Panitia
Pemilihan Kepala Desa wajib mematuhi ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam
lampiran Peraturan Desa Sambogunung ini.
(2) Proses persiapan yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa berdasar ketentuan ayat (1)
dilakukan dengan benar, baik dan cermat sebelum pelaksanaan pencalonan dimulai.
Pasal 2
(1) Di dalam persiapan Panitia Pemilihan Kepala Desa harus menyiapkan formulir, blanko-blanko isian
dan berkas lainnya yang diperlukan dalam proses pemilihan Kepala Desa Sambogunung.
(2) Format formulir dan blanko sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas sebagaimana terurai pada
Lampiran II Peraturan Desa ini.
Pasal 3
(1) Kelancaran dan ketertiban proses Pemilihan Kepala Desa Sambogunung adalah tanggung jawab
Panitia Pemilihan Kepala Desa.
(2) Apabila di dalam pelaksanaannya ditemukan kesulitan, maka Panitia Pemilihan Kepala Desa wajib
berkonsultasi dengan Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Bagian Pemerintahan Desa .
BAB II
PELAKSANAAN
Pasal 4
Proses Pemilihan Kepala Desa wajib dilakukan melalui tahapan sebagaimana telah diatur dalam
Pasal 1 sampai dengan Pasal 3 Peraturan Desa ini dengan baik dan benar.
BAB III
PELANTIKAN
Pasal 5
Pelaksanaan Pelantikan dilakukan setelah seluruh tahapan dalam proses pemilihan Kepala Desa
telah selesai dan diperoleh 1 (satu) orang Calon Kepala Desa terpilih yang telah ditetapkan dengan
Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagaimana ditetapkan dalam contoh Blanko
pada Lampiran II Peraturan Desa ini
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Pada saat berlakunya Peraturan Desa ini, maka Peraturan Desa Nomor 02 Tahun 2007
tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa dan
Pengisian Perangkat Desa dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 7
Ditetapkan di Sambogunung
Pada tanggal 26 Januari 2013
KEPALA DESA SAMBOGUNUNG,
Diundangkan di Gresik
Pada tanggal :
LAMPIRAN I
NOMOR
: 3 Tahun 2013
TANGGAL
: 26 Januari 2013
BAB I
PERSIAPAN PENDAHULUAN
A.
Panitia Pemilihan terdiri dari unsur Perangkat Desa, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan dan
Tokoh Masyarakat.
b.
c.
i.
b.
Melaksanakan penjaringan dan penyaringan bakal calon kepala desa sesuai dengan persyaratan
pada Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Desa;
c.
d.
e.
Mengajukan (mengusulkan) biaya pemilihan Kepala Desa kepada BPD, termasuk diantaranya
apabila terjadi pemilihan ulang Kepala Desa;
f.
Mengajukan bakal calon yang dinyatakan memenuhi syarat kepada BPD, untuk ditetapkan menjadi
calon yang berhak dipilih;
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Melaporkan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa dan pertanggung jawaban penggunaan biaya
pemilihan Kepala Desa kepada BPD;
o.
Melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan Kepala Desa sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c. Penyusunan tata tertib berpedoman pada PERDA KABUPATEN GRESIK NOMOR 12 TAHUN
2006 tentang Pemerintahan Desa.
d. Agar masyarakat memahami tentang ketentuan mengenai pelaksanaan pencalonan dan pemilihan
Kepala Desa maka Panitia perlu melakukan Sosialisasi.
e. Sosialisasi dapat berupa pertemuan di Balai Desa atau tempat lain di desa setempat secara lisan,
pertemuan atau tertulis sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.
b.
Anggaran sebagaimana tersebut terlebih dahulu dimusyawarahkan dengan BPD dan Kepala Desa.
c.
Biaya Pemilihan Kepala Desa dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, APBD
Kabupaten, dan sumbangan lain yang sah.
d.
Biaya Pilihan Kepala Desa yang berasal dari APBD Kabupaten bersifat membantu terhadap biaya
pilihan Kepala Desa yang ditanggung oleh APBDes.
e.
Dalam hal Pemerintah Kabupaten memberikan bantuan pada biaya pelaksanaan Pilihan Kepala
Desa sebagaimana poin d diatas, Pemerintah Kabupaten mempertimbangkan kemampuan
keuangan daerah.
f.
BAB II
TAHAP PELAKSANAAN
A.
Persiapan Administratif
1.
Pendaftaran Pemilih
a.
b.
Pengumuman dilakukan melalui RT/RW setempat, pemasangan pada papan pengumuman dan
tempat-tempat umum yang strategis.
c.
d.
e.
Pendaftaran dilakukan dari rumah kerumah yang didampingi oleh RT setempat atau Perangkat
Desa setempat.
f.
Pada saat pendaftaran warga yang didaftar harus menunjukkan kartu identitas diri.
g.
h.
Hasil pendaftaran pemilih tahap pertama dituangkan dalam bentuk rekapitulasi daftar pemilih
sementara.
i.
Terhadap warga yang karena sesuatu hal belum terdaftar, dilaksanakan pendaftaran tahap kedua.
j.
Hasil pendaftaran tersebut huruf ( i ) dituangkan dalam rekapitulasi daftar pemilih tambahan.
k.
Rekapitulasi daftar pemilih sementara dan tambahan masing-masing di tanda tangani oleh petugas
pendaftar.
l.
Rekapitulasi daftar pemilih sementara dan tambahan ditetapkan dan ditanda tangani oleh panitia.
m. Rekapitulasi daftar pemilih memuat daftar nama-nama warga pemilih disusun berdasarkan urutan
RT, RW, Dusun.
n.
i.
Terdaftar sebagai penduduk yang bersangkutan secara sah sekurang-kurangnya 6 (enam) Bulan
berturut-turut ;
ii. Berusia 17 tahun pada saat pendaftaran dilaksanakan dan atau sudah pernah menikah ; dan
iii. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap.
o.
p.
Daftar pemilih tetap diumumkan kepada masyarakat pada saat yang telah ditentukan dan hasilnya
ditempelkan pada tempat-tempat umum yang strategis.
2.
a.
Pengumuman pendaftaran Bakal Calon dilakukan secara tertulis dan diumumkan melalui pengeras
suara pada acara-acara tertentu sepanjang mengikuti norma-norma yang dianut masyarakat
setempat dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.
c.
Pada saat mendaftar, Bakal Calon harus hadir dan menyerahkan perlengkapan pendaftaran.
d.
Apabila batas waktu pendaftaran selama 2 (dua) minggu sudah habis dan tidak ada calon yang
mendaftar atau hanya terdapat 1 calon yang terdaftar, maka waktu pendaftaran dapat diundur
berturut-turut sampai dengan 2 (dua) kali pengumuman pendaftaran.
e.
Pengunduran pertama dilakukan selama 1 (satu) minggu dan pengunduran kedua dilakukan
selama 1 (satu) minggu untuk kemudian pendaftaran ditutup.
f.
Apabila setelah 2 kali pengunduran sebagaimana dimaksud poin d dan e diatas tetap terdapat 1
(satu) calon, maka proses pilihan Kepala Desa dapat dilanjutkan dengan catatan calon tunggal
yang maju dalam pemilihan tersebut akan melawan kursi kosong, hal ini dituangkan dalam berita
acara tersendiri oleh Panitia Pemilihan.
g.
Apabila setelah 2 kali pengunduran sebagaimana dimaksud poin d dan e tetap tidak ada calon
yang mendaftar, maka panitia mengkonsultasikan dengan tim penanganan permasalahan
pemerintahan desa Kabupaten Gresik.
h.
p Pertama :
p Kedua
Seleksi administrasi yang dilakukan dengan melibatkan/koordinasi dengan Muspika dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan setempat, untuk memastikan keabsahan syarat yang
diajukan.
Bakal Calon Kepala Desa yang dapat dipilih menjadi Kepala Desa adalah penduduk desa WNRI
dengan syarat :
1.
2.
Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta Pemerintah;
3.
4.
5.
6.
Berkelakuan baik, jujur, adil, cerdas dan mampu mengemban amanah masyarakat;
7.
Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman
paling singkat 5 (lima) tahun;
8.
Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap;
9.
10. Belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 10 (sepuluh) tahun atau 2 (dua)
kali masa jabatan.
11. Penduduk desa setempat dan bertempat tinggal sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
terakhir berturut-turut, kecuali putra desa;
12. Putra desa sebagaimana dimaksud poin 11 adalah orang yang lahir di desa setempat dan
atau orang yang dilahirkan oleh orang yang tercatat sebagai penduduk desa setempat.
13. Tidak dalam status Penjabat Kepala Desa dan atau Perangkat Desa minimal 1 (satu) bulan
sebelum mendaftarkan diri sebagai calon Kepala Desa. Bagi perangkat atau anggota BPD
yang mencalonkan diri harus mengundurkan diri (membuat surat pernyataan pengunduran
diri) dari jabatan tersebut;
14. Tidak sedang aktif dalam tugas sebagai anggota TNI/Polri;
15. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa;
16. Bagi PNS yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa harus memiliki surat keterangan
persetujuan dari pejabat yang berwenang; dan
j.
Bakal Calon Kepala Desa yang telah memenuhi persyaratan, oleh Panitia Pemilihan diajukan
kepada BPD untuk ditetapkan sebagai calon yang berhak dipilih.
k.
Calon yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa diumumkan kepada masyarakat.
l.
m. Saksi yang diajukan antara lain meliputi kesaksian dalam penetapan daftar pemilih tetap, saksi
kampanye, saksi pemungutan suara, saksi dalam perhitungan suara dan saksi-saksi lain yang
diperlukan.
n.
Saksi yang ditetapkan oleh Panitia Pemilihan diberikan surat penetapan saksi.
o.
i.
ii.
perhitungan suara;
iii. Semua saran dan keluhan harus diajukan kepada Ketua Panitia;
iv. Dilarang berbicara pada pemilih, membawa selebaran/alat peraga kedalam bilik;
v. Dilarang kampanye pada saat pemungutan suara.
p.
3.
Kampanye
a.
Sebelum Calon Kepala desa melaksanakan kampanye, hendaknya Calon Kepala Desa membuat
proposal materi kampanye dan di serahkan Kepada Panitia Pemilihan.
b.
Kampanye merupakan forum penyampaian program oleh Calon Kepala Desa yang akan
dilaksanakan apabila yang bersangkutan terpilih menjadi Kepala Desa.
c.
Panitia Pemilihan meneliti secara seksama isi proposal materi kampanye yang disampaikan para
Calon Kepala Desa.
d.
Kampanye diselenggarakan oleh Panitia pemilihan paling lama 2 (dua) hari untuk setiap calon
Kepala Desa.
e.
Pelaksanaan kampanye paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara.
f.
g.
Selain kampanye dialogis , dapat dilakukan pemasangan foto, slogan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
h.
Kampanye dilarang :
10. Melakukan pawai atau arak-arakan yang dilakukan dengan berjalan kaki dan/atau dengan
kendaraan di jalan raya.
4.
a. Selambat-lambatnya 3 hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara, Ketua Panitia Pemilihan sudah
harus menyampaikan surat undangan kepada para pemilih yang memuat kapan dan dimana pemilih
menggunakan hak pilihnya.
b. Surat undangan diberi nomor urut sesuai nomor urut daftar pemilih yang sudah disahkan (contoh
terlampir).
c. Untuk membuktikan sahnya surat undangan yang dibawa pemilih, panitia pemilihan mencocokkan
nama yang bersangkutan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau bukti identitas diri.
d. Bagi warga masyarakat yang mempunyai hak pilih yang belum memperoleh undangan dapat
melaporkan/ mengurus pada Panitia Pemilihan.
5.
Hari Tenang
1 (satu) hari sebelum pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Panitia menetapkan sebagai hari tenang
Pada saat hari tenang semua calon tidak diperkenankan mengadakan kegiatan yang berhubungan
dengan pencalonannya sebagai Kepala Desa.
Semua pemasangan foto, tanda gambar, slogan-slogan yang dipasang pada saat kampanye harus
dibersihkan yang pembersihannya dilaksanakan oleh masing-masing pihak calon dan atau Panitia
didampingi oleh saksi calon.
B.
a.
Semua anggota Panitia harus sudah bersiap di tempat pemungutan suara 1 (satu) jam sebelum
acara pemungutan suara dimulai.
b.
Sebelum pemilihan dimulai Ketua Panitia mengadakan rapat akhir kesiapan petugas dan hal lain
yang diperlukan.
c.
d.
e.
Mempersiapkan sarana pemilihan yang meliputi : kartu suara, kotak suara, bantalan, alat coblos,
papan tulis untuk penghitungan suara dan untuk memuat nama-nama calon yang berhak dipilih,
spidol, bolpoint, meja kursi, bilik suara dan pengeras suara.
f.
Persiapan tenaga pengamanan, petugas yang menangani pemilihan dan penetapan saksi.
g.
Konsumsi Panitia.
2.
Pemungutan suara
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa ditempatkan di Komplek Kantor Desa atau di salah satu
tempat yang memenuhi syarat di Desa setempat.
Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan pada hari yang telah ditentukan oleh Panitia Pemilihan
Kepala Desa dengan memperhatikan kondisi masyarakat desa setempat.
Pemungutan suara dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan berakhirnya proses pemungutan
dengan adanya pengumuman penutupan oleh Ketua Panitia berdasarkan keputusan yang telah
ditetapkan Panitia.
Sebelum melaksanakan tugas dalam pemungutan dan penghitungan suara panitia pemilihan
kepala desa diambil sumpahnya oleh BPD.
Sebelum membuka secara resmi pemungutan suara, Ketua Panitia memberikan sambutan
tentang : nama calon yang dipilih berikut foto yang bersangkutan, memberikan informasi tentang
hak dan kewajiban serta larangan bagi pemilih dan memberikan himbauan kepada segenap yang
hadir agar melaksanakan hak pilihnya.
Panitia membuka kotak suara dan memperlihatkan bahwa kotak suara kosong kepada para
pemilih yang hadir serta menutup kembali, mengunci dan menyegel dengan membubuhi kertas
yang dibubuhi cap/ stempel Panitia.
Dalam penggunaan hak pilih, dilakukan dengan cara pemanggilan oleh Panitia berdasarkan urutan
yang hadir siap ditempat tunggu panggilan sebagaimana tertuang dalam daftar pemilih tetap.
Pemilih dalam menggunakan hak pilihnya harus membawa surat undangan yang diserahkan
kepada Panitia untuk ditukar dengan kartu suara (contoh format terlampir).
Kartu suara yang diterima di cek, jika cacat atau rusak pemilih berhak meminta kartu suara yang
baru dan menyerahkan kartu suara yang rusak.
Setelah kartu suara di cek tidak cacat, pemilih dapat menggunakan hak pilihnya dengan menunggu
panggilan/ giliran untuk melakukan pencoblosan kartu suara dalam bilik suara dengan
menggunakan alat yang disediakan Panitia.
Setelah mencoblos kartu suara, pemilih memasukkan kartu suara kedalam kotak suara yang
disediakan dalam keadaan dilipat.
Seorang pemilih hanya memberikan suaranya kepada 1 (satu) orang calon yang dipilih.
m Seorang pemilih yang berhalangan hadir karena sesuatu alasan tidak dapat mewakilkan hak
suaranya kepada orang lain.
n
Bagi pemilih yang karena berusia lanjut atau lumpuh atau sakit dan tidak bisa datang di tempat
pemungutan suara, maka panitia disertai saksi pemilihan mendatangi pemilih tersebut dengan
membawa alat kelengkapan pencoblosan untuk mengambil suara pemilih dimaksud.
Setiap saat Panitia mengecek apakah rapat pemilihan Kepala Desa sudah mencapai quorum 2/3
dari jumlah daftar pemilih tetap berdasarkan jumlah surat undangan yang sudah ditukar dengan
kartu suara.
Setelah semua pemilih menggunakan hak pilihnya panitia membuat Berita Acara tentang usainya
pelaksanaan pemungutan suara yang ditandatangani Calon Kepala Desa dan para saksi yang
ditunjuk.
Pemilihan dilaksanakan dalam rapat pemilihan Kepala Desa yang dipimpin oleh Ketua Panitia
Pemilihan dengan dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah pemilih yang telah disahkan
oleh Ketua Panitia Pemilihan.
Pada saat pemungutan suara Calon kepala desa yang dipilih harus berada di tempat yang
disediakan oleh Panitia di tempat pemungutan suara sampai berakhir proses pemungutan suara
serta menandatangani berita acara hasil pemungutan dan penghitungan suara, kecuali apabila
calon yang berhak dipilih dalam keadaan sakit berdasarkan surat keterangan Dokter Pemerintah,
hal ini dituangkan dalam berita acara tersendiri.
Pemungutan suara berakhir, Ketua Panitia sebagai pimpinan rapat mengumumkan bahwa proses
pemungutan suara ditutup, dengan catatan apabila ada pemilih yang sedang menunggu giliran
memilih, tetap diijinkan menggunakan hak pilihnya sedangkan apabila ada pemilih yang baru tiba
ditempat pemilihan setelah pemungutan suara ditutup sudah tidak diperkenankan menggunakan
hak pilihnya.
3.
Penentuan Quorum
a. Pemilihan Kepala Desa dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari
jumlah pada daftar pemilih tetap yang telah disahkan Panitia Pemilihan.
b. Penentuan quorum 2/3 diatas dapat ditentukan pada saat berakhirnya pemungutan suara.
c.
Apabila pada saat berakhirnya pemungutan suara, quorum sebagaimana dimaksud poin b belum
tercapai, perhitungan suara dapat diundur paling lama 3 (tiga) jam dengan ketentuan quorum
diturunkan menjadi (setengah) ditambah satu dari jumlah pemilih yang telah disahkan dan
dimuat dalam berita acara pemilihan.
d. Apabila ketentuan quorum (setengah) ditambah satu sebagaimana dimaksud poin c tidak
tercapai, maka pemilihan Kepala Desa dinyatakan batal dan ditunda paling lama 7 (tujuh) hari.
4.
Penghitungan Suara
a.
Ketua Panitia meminta pada para calon untuk menunjuk saksi dalam penghitungan suara.
b.
Ketua Panitia bisa membuat kesepakatan dengan para calon yang intinya, calon boleh
meninggalkan tempat pemilihan ketika pelaksanaan penghitungan suara dimulai dan menyerahkan
sepenuhnya pada saksi yang ditunjuk, dengan catatan calon dimaksud menerima hasil
penghitungan suara dan menanda tangani berita acara pemungutan dan penghitungan suara. Jika
calon menghendaki, kesepakatan ini dituangkan dalam berita acara kesepakatan.
c.
Panitia pemilihan membuka kotak suara dan membuka kartu suara yang masuk yang disaksikan
oleh para saksi.
d.
Sebelum penghitungan dimulai Ketua Panitia memberikan penjelasan kepada para saksi tentang
kriteria sah tidaknya kartu suara.
e.
Setiap lembar kartu suara diteliti dan dihitung satu demi satu untuk mengetahui suara yang
diberikan kepada calon yang berhak dipilih serta mencatatnya dipapan tulis yang ditempatkan
sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh semua pemilih yang hadir.
f.
Pembacaan kartu suara oleh Panitia pemilih dilakukan secara tegas dan jelas dan ditunjukkan
kepada para saksi dihadapan seluruh pemilih yang hadir.
g.
i.
ii. Tidak terdapat tanda tangan Ketua Panitia Pemilihan pada kartu suara,
iii. Ditandatangani atau memuat tanda tangan yang menunjukkan identitas pemilih ;
iv. Memberikan suara untuk lebih dari satu calon yang berhak dipilih,
v. Menentukan calon lain selain calon yang berhak dipilih,
vi. Mencoblos tidak tepat pada kotak tanda gambar yang memuat foto calon Kepala Desa ; dan
vii. Mencoblos kartu suara tidak dengan alat yang disediakan oleh Panitia Pemilihan.
h.
Setelah penghitungan suara selesai Panitia Pemilihan menyusun, menanda tangani dan
membacakan Berita Acara Pemilihan pada hari dan tanggal itu juga.
i.
Berita Acara Pemilihan ditanda tangani oleh calon yang berhak dipilih atau saksi yang telah
ditunjuk oleh calon yang berhak dipilih dan oleh Ketua Panitia Pemilihan.
j.
Apabila terdapat calon yang berhak dipilih atau saksinya tidak mau menanda tangani Berita Acara
atau terdapat calon yang berhak dipilih dan saksinya meninggalkan tempat pemilihan sebelum
proses penghitungan suara selesai, maka Ketua Panitia Pemilihan berhak untuk meneruskan
penghitungan suara dan menyatakan bahwa proses penghitungan suara dianggap sah setelah
dikonsultasikan dengan BPD dan dengan pertimbangan bahwa proses pemilihan telah berjalan
dengan baik dan sesuai prosedur, ini dituangkan dalam Berita Acara Penghitungan Suara.
5
a. Calon Kepala Desa yang dinyatakan terpilih adalah calon yang mendapatkan dukungan suara
terbanyak ;
b. Apabila terdapat lebih dari 1 (satu) orang calon yang berhak dipilih mendapat jumlah dukungan
suara terbanyak dengan jumlah yang sama, maka diadakan pemilihan ulang hanya untuk caloncalon yang berhak dipilih dengan perolehan jumlah dukungan suara terbanyak dengan jumlah yang
sama ;
c. Pemilihan ulang dilaksanakan dalam satu kali penundaan paling lambat 30 (tiga puluh)
hari sejak penandatangan Berita acara Pemilihan Ulang;
d. Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud poin c hasilnya tetap sama, maka
dilakukan pemilihan lagi sampai diperoleh seorang calon terpilih.
e. Apabila dalam masa pemilihan ulang sebagaimana dimaksud diatas masa jabatan Kepala
Desa yang lama telah habis maka BPD mengusulkan Penjabat Kepala Desa kepada Bupati
melalui Camat.
BAB III
PENGESAHAN DAN PENGANGKATAN
A. Calon Kepala Desa terpilih ditetapkan dengan Keputusan BPD berdasarkan laporan berita acara
dari Panitia Pemilihan Kepala Desa dan bukti hasil pemungutan suara dari Panitia.
B. Calon Kepala Desa Terpilih disampaikan oleh BPD kepada Bupati melalui Camat untuk ditetapkan
menjadi Kepala Desa terpilih.
C. Bupati menerbitkan Keputusan Bupati tentang Pengesahan dan Pengangkatan Kepala Desa
terpilih paling lama 15 (lima belas) hari terhitung tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan
dari BPD.
D. Dalam hal terdapat Calon Kepala Desa yang merasa dirugikan atau keberatan terhadap proses
pemungutan dan atau penghitungan suara, dapat mengajukan keberatan kepada Panitia Pemilihan
Kepala Desa disertai dengan bukti otentik.
E. Pengaduan keberatan sebagaimana dimaksud poin d diatas diajukan paling lambat 2 (dua) kali 24
jam.
F. Pengajuan keberatan yang dilakukan melebihi batas waktu sebagaimana dimaksud pada poin e
diatas tidak dapat diterima dan proses pemilihan Kepala Desa telah berjalan sesuai dengan
prosedur serta dapat diterima oleh semua pihak.
BAB IV
PELANTIKAN KEPALA DESA
A. Upacara Pelantikan
a. Paling lama 15 (lima belas) hari setelah diterbitkan Keputusan Bupati maka Kepala Desa
bersangkutan dilantik oleh Bupati.
b. Kepala Desa dilantik oleh Bupati atau Pejabat lain yang ditunjuk si pusat pemerintahan desa dalam
suatu upacara yang dihadiri oleh para anggota BPD dan pemuka masyarakat lainnya dalam
wilayah desa yang bersangkutan.
c. Apabila pelaksanaan pelantikan Kepala Desa jatuh pada hari libur, maka pelantikan dilaksanakan
pada hari kerja berikutnya atau sehari sebelum hari libur.
d. Pada saat pelantikan Kepala Desa mengucapkan sumpah/janji.
e. Susunan kata-kata sumpah/janji dimaksud adalah : Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah/berjanji,
bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Kepala Desa dengan sebaik-baiknya, sejujurjujurnya dan seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan
mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara; dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan
demokratis dan undang-undang dasar 1945, serta melaksanakan segala peraturan perundang
undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi desa, daerah, dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
f.
g. Pelantikan dan pengucapan sumpah/janji Kepala Desa dilaksanakan tepat pada akhir masa
jabatan Kepala Desa yang lama.
h. Pada saat upacara pengucapan sumpah/janji dan pelantikan, Kepala Desa yang akan dilantik
berpakaian Dinas Upacara (PDU) berwarna putih.
i.
B.
Pelantikan Kepala Desa yang tidak dapat dilaksanakan tepat waktu karena alasan-alasan yang
dapat dipertanggung jawabkan, dapat ditunda paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal berakhirnya
masa jabatan Kepala Desa sebelumnya atas persetujuan Pejabat yang berwenang dengan
ketentuan bahwa Kepala Desa yang bersangkutan tetap melaksanakan tugasnya selama masa
penundaan tersebut.
Susunan acara pelantikan
urutan acara dalam pengambilan sumpah/janji dan pelantikan Kepala Desa adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
kata Pelantikan;
5.
6.
7.
Sambutan Bupati;
8.
Doa.
Ditetapkan di Sambogunung
Pada tanggal 26 Januari 2013
KEPALA DESA SAMBOGUNUNG,
Tambahkan komentar
8.
FEB
TENTANG
ang
gat
Keputusan
perhatikan : Hasil Rapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sambogunung pada tanggal 28 Januari 2013 di
Balai Desa Sambogunung Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik.
tapkan
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1.
2.
Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa
Sambogunung;
3.
Panitia Pemilihan Kepala Desa adalah Panitia yang dibentuk oleh BPD terdiri dari unsur Perangkat
Desa, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan, dan Tokoh Masyarakat,
4.
Tata Tertib Pencalonan dan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa adalah aturan tertulis yang mengikat
semua anggota maupun pimpinan Panitia Pencalonan dan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa
Sambogunung dalam menjalankan tugas, kewajiban, hak dan wewenangnya;
5.
Bakal
Calon Kepala
Desa adalah
warga
masyarakat
Desa
Sambogunung
yang
berdasarkan hasil penjaringan oleh Panitia pemilihan yang ditetapkan sebagai Bakal Calon Kepala
Desa;
6.
Calon adalah Calon Kepala Desa yang telah ditetapkan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Desa Sambogunung, sebagai Calon yang berhak dipilih;
7.
Kampanye adalah media yang digunakan untuk menarik pemilih berupa penyampaian Visi dan Misi
serta Program yang akan dilaksanakan apabila terpilih menjadi calon Kepala Desa;
8.
Tim Sukses adalah orang yang telah diajukan dan diperkenalkan oleh Calon Kepala Desa untuk
membantu menarik pemilih;
9.
Saksi adalah orang yang telah diajukan dan diperkenalkan oleh Calon Kepala Desa untuk memberikan
kesaksiannya ;
10. Calon terpilih adalah Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan Kepala
Desa;
11. Putra Desa adalah seorang yang lahir di Desa Sambogunung dan atau orang yang dilahirkan oleh orang
yang tercatat sebagai penduduk Desa Sambogunung;
12. Pejabat Kepala Desa adalah seorang pejabat yang diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan tugas, wewenang, hak dan kewajiban Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu;
13. Pemilih adalah Penduduk Desa Sambogunung yang telah memenuhi persyaratan untuk menggunakan
hak pilihnya;
14. Hak pilih adalah hak yang dimiliki oleh penduduk Desa Sambogunung untuk menentukan sikap
pilihannya;
15. Penjaringan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa untuk
mendapatkan Bakal Calon dari warga masyarakat Desa Sambogunung yang telah memenuhi syarat;
16. Penyaringan adalah seleksi yang digunakan Panitia Pemilihan baik dalam segi administrasi maupun
kemampuan dalam hal kepemimpinan dari Bakal Calon;
17. Petugas pendaftar pemilih adalah petugas yang diangkat panitia untuk mendaftar pemilih Calon Kepala
Desa;
BAB II
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA
Pasal 2
1. Panitia Pencalonan dan Pemilihan Kepala Desa dibentuk oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
terdiri dari unsur Perangkat Desa, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Tokoh Masyarakat
Desa Sambogunung;
2. Panitia Pemilihan Kepala Desa ditetapkan dengan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD);
3. Panitia Pemilihan Kepala Desa bersifat netral, tidak diperbolehkan memihak salah satu Bakal Calon
Kepala Desa;
4. Jumlah Panitia yang dimaksud ayat 1 (satu) berjumlah 21 (dua puluh satu) orang;
5. Susunan Panitia Pemilihan Kepala Desa Sambogunung ditetapkan dengan Surat Keputusan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD);
6. Susunan Panitia Pemilihan Kepala Desa Sambogunung adalah :
a. Ketua merangkap anggota
b. Wakil Ketua merangkap anggota
c. Sekretaris merangkap anggota;
d. Bendahara merangkap anggota;
e. Anggota / Seksiseksi / koodinator dengan tugas khusus berjumlah 17 (tujuh belas) orang, sehingga
jumlah panitia sebagaimana ayat 1 (Satu) seluruhnya berjumlah 21 (dua puluh satu) orang;
7. Tugas Panitia Pemilihan Kepala Desa Sambogunung adalah :
a. Membuat Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa;
b. Melaksanakan penjaringan dan penyaringan Bakal Calon Kepala Desa sesuai dengan persyaratan
pada Peraturan Daerah Kabupaten Gresik nomor 12 Tahun 2006 tentang pemerintahan Desa dan
Peraturan Desa Nomor 03 Tahun 2013;
c. Menerima pendaftaran Bakal Calon;
d. Melaksanakan, meneliti (memeriksa) berkas persyaratan Bakal Calon;
e. Mengajukan/mengusulkan biaya Pemilihan Kepala Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
termasuk diantaranya apabila terjadi pemilihan ulang Kepala Desa;
f.
Mengajukan Bakal Calon yang dinyatakan memenuhi syarat kepada Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) untuk ditetapkan sebagai calon yang berhak dipilih;
j.
Panitia Pemilihan Kepala Desa dalam menjalankan setiap tugasnya, harus netral, jujur, adil dan
demokratis;
9.
Panitia Pemilihan Kepala Desa Sambogunung selain tugas seperti pasal 2 ayat 7 (tujuh) di atas, Panitia
membuat Program kerja sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas setiap kegiatan;
10. Program Kerja sebagaimana pasal 2 (dua) ayat 8 (delapan) berbentuk matriks memuat kegiatan dan
jadwal pelaksanaan meliputi tahap persiapan, penjaringan, penyaringan, pendaftaran pemilih,
pengaturan kampanye dan pelaksanaan pemilihan/pemungutan suara Kepala Desa dan
pertanggungjawaban panitia;
Pasal 3
Pasal 4
1. Apabila ada anggota Panitia Pemilihan Kepala Desa yang mencalonkan diri menjadi Kepala Desa,
maka anggota yang bersangkutan harus mengundurkan diri kepada Badan Permusyawaratan Desa
(BPD);
2.
Apabila Panitia Pemilihan Kepala Desa tidak bisa melaksanakan ketentuan pasal 2 (dua) ayat 3
( tiga ), maka anggota yang bersangkutan harus mengundurkan diri;
3.
Apabila ada Panitia yang mengundurkan diri karena sebab-sebab lain, maka Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) mengadakan penyempurnaan Panitia Pemilihan Kepala Desa
BAB III
HAK DIPILIH DAN MEMILIH
Pasal 5
Yang dapat dipilih menjadi calon kepala Desa Sambogunung adalah penduduk Desa Sambogunung
Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat-syarat:
1.
2.
Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah
3.
Berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan atau sederajat, dibuktikan
dengan foto copy ijazah yang dilegalisir,
4.
Berusia sekurang-kurangnya 25 ( dua puluh lima ) tahun pada saat mendaftarkan diri,
5.
Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan sehat dari Dokter/Puskesmas
Pemerintah dan atau Surat Keterangan Sehat dari dokter Kabupaten apabila pada saat pendaftaran
berusia 55 (lima puluh lima) tahun,
6.
Berkelakuan baik, jujur, adil, dibuktikan dengan SKCK yang dikeluarkan oleh Polres Gresik;
7.
Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap, karena melakukan tindak pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau tidak dicabut hak
pilihnya sesuai keputusan pengadilan yang tetap,
8.
9.
Belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 12 (dua belas) tahun atau 2 (dua) kali masa
jabatan,
10. Terdaftar sebagai penduduk Desa Sambogunung dan bertempat tinggal di desa Sambogunung
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terakhir dengan tidak terputus-putus kecuali putra Desa
Sambogunung,
11. Tidak dalam status Penjabat Kepala Desa dan atau sebagai Perangkat Desa minimal 1 (Satu) bulan
sebelum mendaftarkan diri sebagai Calon Kepala Desa, bagi Perangkat Atau anggota Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) yang mencalonkan diri harus mengundurkan diri ( membuat Surat
Pernyataan Pengunduran Diri) dari jabatan tersebut,
12. Memiliki Visi dan Misi serta program yang jelas dalam melaksanakan Pemerintahan Desa selama masa
bhaktinya.
13. Tidak sedang aktif dalam tugas sebagai anggota TNI/Polri,
14. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa,
15. Bagi PNS yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa harus memiliki surat Keterangan persetujuan
dari pejabat yang berwenang,
16. Memiliki keterangan bukti setoran pembayaran pajak bagi yang punya.
17. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah).
Pasal 6
Yang dapat memilih dalam pemilihan Kepala Desa Sambogunung adalah Penduduk Desa
Sambogunung Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat :
1.
Terdaftar sebagai penduduk Desa Sambogunung secara sah, sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan
tanpa terputus yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Kepala Desa,
2.
3.
Berusia 17 (tujuh belas) tahun pada saat pelaksaksanan Pemilihan Kepala Desa (kelahiran tanggal 14
Maret 1996) dan atau sudah pernah menikah yang dibuktikan dengan surat nikah,
4.
Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap,
5.
Pasal 7
Daftar pemilih tetap (DPT) yang telah disahkan harus diumumkan panitia kepada masyarakat.
BAB IV
PENJARINGAN DAN PENYARINGAN BAKAL CALON KEPALA DESA
PASAL 8
1.
a. Pengumuman Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa dilakukan secara tertulis dan diumumkan melalui
pengeras suara pada acara-acara tertentu sepanjang mengikuti norma-norma yang dianut di
masyarakat setempat dan tidak melanggar aturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Pengumuman memuat waktu pendaftaran, tempat pendaftaran, syarat-syarat pendaftaran;
c. Pengumuman pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa pada prinsipnya dilaksanakan 1 (satu) kali untuk
jangka waktu 2 (dua) minggu yang merupakan pengumuman pertama
d. Apabila batas waktu pendaftaran selama 2 (dua) minggu sudah habis dan tidak ada bakal calon yang
mendaftarkan atau ada bakal calon tunggal yang memenuhi persyaratan, maka pengumuman ke 2
(dua) dilaksanakan 1 (satu) minggu, kemudian pendaftaran ditutup;
e. Apabila pengumuman pertama dan kedua sebagaimana huruf d di atas tetap terdapat 1 (satu) bakal
calon pendaftar, maka proses pemilihan Kepala Desa tetap dilaksanakan dengan Calon Tunggal yang
telah ditetapkan oleh BPD, hal ini akan dituangkan dalam Berita Acara tersendiri oleh panitia;
f. Apabila setelah 2 (dua) kali pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf d dan e tetap tidak ada
Bakal Calon yang mendaftar, maka Panitia Pemilihan Kepala Desa yang maju dalam pemilihan tersebut
akan melawan kursi kosong, hal ini akan dituangkan dalam Berita Acara tersendiri oleh Panitia
Pemilihan;
g. Apabila setelah 2 (dua) kali pengumuman sebagaimana dimaksud huruf d dan e tetap tidak ada Bakal
Calon yang mendaftar, maka panitia mengkonsultasikan dengan Tim Penanganan Masalah Pemerintah
Desa Kabupaten Gresik;
h. Pada saat mendaftar, Bakal Calon harus hadir dan menyerahkan perlengkapan pendaftaran,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 (lima) dan dilengkapi dengan:
1)
Surat Permohonan Calon Kepala Desa diajukan secara tertulis (ditulis tangan) dan bermeterai Rp.
6.000,00 (enam ribu rupiah) kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa dilampiri dengan berkas
persyaratan yang telah ditetapkan masing-masing rangkap 5 (lima)
2)
Foto Copy Ijazah-ijazah (ijazah terendah SLTP) yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
3)
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Polres Gresik yang telah dilegalisir
4)
Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan KSK yang telah dilegalisir oleh Kantor Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Gresik
5)
Foto Copy Akta Kelahiran yang telah dilegalisir oleh Kantor kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Gresik;
6)
7)
8)
9)
Surat Pernyataan setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945;
10) Surat Pernyataan tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara dengan ancaman hukuman minimal 5 (lima) tahun berdasar keputusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap
11) Surat pernyataan tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang mengingkari NKRI;
12) Silsilah keluarga yang diketahui oleh Kepala Desa dan Camat setempat;
13) Pasfoto berwarna terbaru ukuran 3x4 cm dan 4x6 cm masing-masing sebanyak 7 (tujuh) lembar beserta
CD terbaru dengan background warna hijau :
Bagi calon laki-laki:
a) Berkopyah/songkok hitam
b) Berpakaian full dress hitam (jas berdasi)
Sedangkan bagi calon perempuan :
a) Berkerudung
b) Berpakaian bebas, rapi dan sopan
14) Surat pernyataan mentaati tata tertib Pilkades 2013
15) Surat persetujuan dari pejabat yang berwenang bagi Pegawai Negeri Sipil;
2.
a. Panitia Pemilihan melakukan penelitian persyaratan administrasi Bakal Calon Kepala Desa yang
terdaftar dan hasilnya dituangkan dalam Berita Acara penelitian. Dalam penelitian administrasi Bakal
Calon Kepala Desa dilakukan dengan melibatkan / koordinasikan dengan Muspika dan Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan setempat, untuk memastikan keabsahan syarat yang diajukan;
b. Bakal Calon yang terdaftar harus mengikuti proses penyaringan untuk memastikan keabsahan berkas
persyaratan yang diajukan melalui seleksi administrasi dan wawancara dan hasilnya dibuat Berita Acara
Penyaringan;
c. Apabila ada Bakal Calon yang ternyata kurang berkas persyaratan administrasi dan sampai batas
waktu yang ditentukan belum dilengkapi, maka Bakal Calon dianggap batal;
d. Bakal Calon yang telah memenuhi syarat diajukan oleh Panitia Pemilihan kepada Badan Permusyaratan
Desa (BPD) untuk ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa yang berhak dipilih dengan keputusan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD);
e. Calon Kepala Desa yang telah ditetapkan diumumkan oleh Panitia Pemilihan Kepada masyarakat;
f. Calon Kepala Desa yang sudah memenuhi syarat dan sudah ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa,
harus membuat surat pernyataan bahwa tidak akan mengundurkan diri dari Calon Kepala Desa;
g. Calon Kepala Desa yang sudah memenuhi syarat dan sudah ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa,
harus mengajukan Tim Sukses dan saksi-saksi kepada Panitia;
h. Tim Sukses dan Saksi-saksi yang diajukan akan diberikan Surat Penetapan oleh Panitia;
i. Saksi saksi yang ditetapkan berwenang melakukan kesaksian dalam penetapan Daftar Pemilih Tetap,
Saksi Kampanye, Saksi Pemungutan Suara, Saksi Penghitungan Suara;
j. Tim Sukses dan Saksi sebagaimana tersebut dalam huruf g ;
1) Dilarang mengganggu proses pemungutan dan perhitungan suara
2) dilarang mengurusi perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara;
3) semua saran dan keluhan harus diajukan kepada Ketua Panitia secara tertulis;
4) dilarang berbicara kepada pemilih, membawa selebaran atau alat peraga di tempat pemungutan suara
pada saat pemungutan suara berlangsung;
5) Dilarang kampanye pada saat pemungutan suara
6) Mentaati tata tertib panitia dan peraturan lainnya yang mengatur tentang pencalonan dan pemilihan
Kepala Desa;
Pasal 9
1.
Calon Kepala Desa berhak mengkampanyekan visi, misi dan programnya kepada masyarakat yang
pelaksanaannya akan diatur oleh panitia;
2.
Tema kampanye adalah lebih mengenalkan dirinya kepada masyarakat tentang visi, misi dan berbagai
program pembangunan yang akan dilakukan;
3.
Sebelum Calon Kepala Desa melakukan kampanye, harus menyerahkan proposal materi kampanye
kepada Panitia Pemilihan sekurang-kurangnya 24 jam sebelum kampanye dimulai;
4.
Kampanye calon kepala Desa dilakukan dengan cara dialogis dan pemasangan foto dan slogan, yang
waktu, bentuk dan tempatnya akan ditentukan oleh panitia;
5.
Kampanye Calon Kepala Desa dilakukan maksimal 2 (dua) minggu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
sebelum pelaksanaan pemungutan suara;
6.
g. Merusak dan atau menghilangkan alat peraga kampanye bakal calon lain;
h. Menggunakan fasilitas pemerintah dan pemerintah daerah;
i. Menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan;
j. Melakukan pawai atau arak-arakan yang dilakukan dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan;
k. Membuat slogan-slogan, tulisan-tulisan serta selebaran yang mengarah pada tindak kekerasan,
penghasudan dan lain-lain;
7.
Tidak dibenarkan membagi-bagikan barang, uang serta berbagai macam fasilitas kepada masyarakat;
8.
Calon Kepala Desa yang melanggar ketentuan Tata Tertib Pemilihan akan dikenakan sanksi oleh Panitia
Pemilihan yang ditetapkan melalui Rapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan Panitia
Pemilihan;
BAB V
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 10
1.
Pemilihan Calon Kepala Desa bersifat LUBER dan JURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur
dan Adil);
2.
Pemilih hanya memilih 1 (satu) suara dan tidak boleh diwakilkan dengan alasan apapun,
3.
Pemilih yang sakit dan atau cacat dapat dibantu oleh orang yang ditunjuk pemilih sendiri dan didampingi
oleh saksi-saksi;
4.
Pemilih yang sakit dan atau cacat didatangi ke rumah dan disaksikan oleh panitia dan saksi-saksi dari
masing-masing calon;
5.
Pada saaat pemungutan suara dilaksanakan, para calon yang berhak dipilih harus hadir di tempat
pemungutan suara minimal 15 (lima belas) menit sebelum pelaksanaan pemungutan suara dan
mengikuti proses pemungutan suara sampai selesai.
Pasal 11
1.
Nomor urut tanda gambar dan tempat duduk Calon Kepala Desa akan diundi,
2.
Pengundian nomor urut dan tempat duduk Calon Kepala Desa dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari
sebelum hari pemungutan suara (hari H )
3.
Rapat penetapan hari H (pelaksanaan) akan dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum
hari H.
Pasal 12
1.
Selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara, panitia Pemilihan Kepala
Desa sudah menyampaikan surat undangan kepada para pemilih,
2.
Surat undangan sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) mencantumkan identitas pemilih sesuai daftar
pemilih tetap yang disahkan, memuat hari, tanggal, dan tempat pemungutan suara dilaksanakan. Dan
diberi nomor urut sesuai nomor urut daftar pemilih tetap,
3.
Untuk membuktikan sahnya surat undangan yang harus dibawa pemilih, panitia pemilihan mencocokkan
nama yang bersangkutan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau bukti identitas diri yang masih
berlaku,
4.
Bagi masyarakat yang mempunyai hak pilih dan belum memperoleh undangan dapat melapor /
mengurus kepada Panitia Pemilihan paling lambat 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan.
Pasal 13
1.
2.
Bagi pemilih yang terlambat hadir di tempat pemungutan suara sebagaimana angka 1 (satu), sedang
pemungutan suara sudah ditutup, maka dinyatakan hak pilihnya tidak berlaku,
3.
4.
Panitia Pemilihan membuka kotak suara kemudian diperlihatkan kepada para pemilih, bahwa kotak
suara dalam keadaan kosong, kemudian ditutup, mengunci dan menyegel kotak suara,
5.
Surat suara yang baru dikeluarkan dari kotak suara dihitung dan dicatat jumlahnya,
6.
Untuk menentukan hak pilihnya, pemilih harus menunjukkan surat panggilan dan surat panggilan
tersebut ditukarkan dengan satu surat suara,
7.
Pemilih yang hadir diberikan satu surat suara oleh Panitia Pemilihan dan apabila surat suara rusak /
cacat / salah coblos, pemilih dapat menukarkan surat suara yang baru hanya satu kali,
8.
Calon Kepala Desa tidak diperbolehkan memasuki lokasi pemilihan sebelum dipersilahkan Panitia,
9.
Apabila setelah disahkan, salah satu calon mengundurkan diri maka pemilihan tetap dilaksanakan
meskipun hanya terdapat calon tunggal,
10. Pemilihan Calon Kepala Desa dilaksanakan dengan mencoblos surat suara yang memuat gambar foto
calon yang berhak dipilih,
11. Pemilihan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah pemilih terdaftar,
12. Apabila saat berakhirnya pemungutan suara belum memenuhi Quorum sebagaimana dimaksud pada
angka 11 (sebelas), maka waktu pencoblosan dapat diperpanjang maksimal 3 (tiga) jam dengan
ketentuan quorum diturunkan menjadi (setengah) ditambah satu dari jumlah pemilih terdaftar,
13. Apabila ketentuan Quorum sebagaimana dimaksud pada angka 12 (dua belas) tetap belum tercapai,
maka pemilihan Kepala Desa dinyatakan batal dan ditunda paling lama 14 (empat belas) hari,
14. Setelah pemungutan suara dilaksanakan, panitia Pemilihan melaksanakan kegiatan :
a. Menandatangani Berita Acara pelaksanaan pemungutan suara bersama-sama para Calon Kepala Desa
yang berhak dipilih,
b. Membuka kotak suara, meneliti dan menghitung jumlah suara yang masuk dengan disaksikan para
Calon Kepala Desa dan atau saksi yang ditunjuk.
BAB VI
PENGHITUNGAN SUARA
Pasal 14
1.
Calon Kepala Desa boleh meninggalkan tempat pemilihan sebelum penghitungan suara dimulai setelah
menandatangani surat pernyataan menyerahkan sepenuhnya pada saksi dan mendapat ijin dari panitia,
2.
Penghitungan suara dilakukan oleh panitia secara terbuka, dan disaksikan oleh para saksi dari calon
Kepala Desa yang bersangkutan,
3.
a.
Lubang ditusuk dengan menggunakan alat yang telah disediakan panitia di bilik suara,
b.
Lubang tusukan berada dalam gambar dan atau kotak gambar yang disahkan,
c.
Lubang tusukan lebih dari satu kali dalam satu kotak gambar surat suara.
4.
a.
b.
Tidak terdapat tanda tangan Ketua Panitia Pemilihan pada surat suara,
c.
d.
e.
Memilih calon lain atau menempel gambar surat suara dengan gambar lain.
Pasal 15
1.
Calon Kepala desa dinyatakan terpilih apabila mendapat dukungan suara sah yang terbanyak,
2.
Calon Kepala Desa yang terpilih sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) ditetapkan dengan Surat
Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Sambogunung Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik,
berdasarkan Berita Acara dari Panitia untuk dilaporkan kepada Bupati Gresik untuk mendapat
pengesahan.
3.
Calon Kepala Desa terpilih harus bertempat tinggal dan berdomisili di Desa Sambogunung.
Pasal 16
1.
Apabila calon terpilih sebagaimana dimaksud pada pasal 14 (empat belas) angka 1 (satu) lebih dari
satu orang dengan jumlah yang sama, maka untuk menentukan calon yang berhak menjadi Kepala
Desa diadakan pemilihan ulang,
2.
Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) dilaksanakan hanya untuk calon yang
mendapat suara terbanyak dengan jumlah yang sama, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak
penandatanganan Berita Acara Pemilihan dan yang memperoleh suara terbanyak dinyatakan sebagai
calon terpilih,
3.
Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud dalam angka 2 (dua) hasilnya tetap sama, maka
untuk menetapkan calon terpilih dilakukan pemilihan ulang sampai dengan diperoleh suara terbanyak
oleh salah satu calon.
Pasal 17
Dalam hal terdapat calon yang berhak dipilih, dan atau saksi yang ditunjuk tidak menandatangani Berita
Acara Pemilihan atau meninggalkan tempat pemilihan sebelum penghitungan suara selesai, maka
ketua panitia pemilihan berhak meneruskan penghitungan suara dan menyatakan bahwa proses
penghitungan suara dianggap sah.
Pasal 18
Setelah melaksanakan Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pasal 14 (empat belas) selesai,
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung mulai tanggal pelaksanaan pemilihan selesai, panitia
Pemilihan menyampaikan Laporan Pelaksanaan serta pertanggungjawaban biaya pemilihan kepada
BPD dengan tembusan Camat.
Pasal 19
1.
Dalam hal bakal calon dan atau calon Kepala Desa merasa dirugikan terdapat setiap mekanisme
pemilihan Kepala Desa dapat mengajukan keberatan kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa disertai
bukti otentik,
2.
Pengaduan keberatan sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) diajukan paling lambat 1 (satu) kali 24 ( dua
puluh empat) jam pada setiap penetapan tahapan,
3.
Panitia Pemilihan Kepala Desa harus sudah memberikan keputusan terhadap setiap keberatan paling
lambat 1 (satu) kali 24 (dua puluh empat) jam setelah pengajuan keberatan diterima,
4.
Pengajuan keberatan yang dilakukan melebihi batas waktu sebagaimana 3 (tiga) tidak bisa diterima dan
proses pemilihan Kepala Desa telah berjalan sesuai dengan prosedur serta dapat diterima oleh semua
pihak,
5.
Apabila Panitia Pemilihan Kepala Desa tidak dapat memutuskan pengajuan keberatan, maka panitia
Pemilihan Kepala Desa menyerahkan penyelesaiannya kepada tim Penanganan Permasalahan
Penyelenggaraan Pemerintah Desa Kabupaten Gresik.
BAB VII
RAPAT RAPAT
Pasal 20
1.
2.
3.
Apabila ayat 2 (dua) tidak dapat dipenuhi maka dapat ditentukan melalui voting.
Pasal 21
Dalam setiap rapat harus membuat Berita Acara atau Risalah Rapat dan daftar hadir peserta rapat.
Pasal 22
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pasal 23
Setiap selesai rapat panitia melaporkan hasil rapat kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
dalam bentuk Berita Acara / risalah Rapat dan daftar hadir peserta rapat.
BAB VIII
JADWAL KEGIATAN
Pasal 24
Jadwal kegiatan Panitia Pemilihan Kepala Desa Sambogunung Tahun 2013 meliputi;
1.
2.
Membuat tata tertib Pemilihan Kepala Desa pada Tanggal 30 Januari 2013
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Seleksi Bakal Calon, Pengumuman Bakal Calon, Penentuan tanda gambar dan nomor urut pada
Tanggal 26 Februari 03 Maret 2013
9.
11. Pelaksanaan Pemungutan dan penghitungan suara pada Tanggal 14 Maret 2013
Pasal 25
Hari, tanggal dan jam kegiatan sebagaimana yang dimaksud pada pasal 24 (dua puluh empat)
ditentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa
BAB IX
ANGGARAN
Pasal 26
1.
Jumlah biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pemilihan Kepala Desa adalah sebesar Rp
26.500.000 (duua puluh enam juta lima ratus ribu rupiah)
2.
Rincian Anggaran Biaya Pemilihan Kepala Desa tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kesekretariatan
Rp 4.485.000,00
Rp
800.000,00
Rp 2.700.000,00
d. Keamanan
Rp 1.850.000,00
e. Konsumsi
Rp 4.830.000,00
f. Seragam Vakasi
g. Lain-lain/Biaya tak terduga
Jumlah
Rp 12.560.000,00
Rp 1.125.000,00
Rp 26.500.000,00
Anggaran biaya yang dimaksud pasal 26 (dua puluh enam) diperoleh dari:
1.
2.
3.
BAB X
PENUTUP
Pasal 27
Setelah pelaksanaan pemungutan suara, Panitia Pemilihan Kepala Desa menyampaikan laporan
pertanggungjawaban biaya pemilihan, hasil pemilihan dan lain-lain kepada Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) dengan tembusan Camat Dukun Gresik selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung mulai
tanggal pelaksanaan pemungutan suara.
Pasal 28
1.
Apabila terjadi beda penafsiran maka ketentuan dikembalikan pada Peraturan Desa Sambogunung
Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik yang berlaku.
2.
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini, maka akan ditentukan melalui rapat antara
BPD dengan Panitia Pemilihan Kepala Desa.
Pasal 29
Keputusan Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa Sambogunung Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik ini
mulai berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di
: Sambogunung
Pada tanggal
: 30 Januari 2013
T U R H A N, S. A g
KEPUTUSAN
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA RANCATUNGKU
NOMOR : 03 TAHUN 2013
TENTANG
TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA
DESA RANCATUNGKU KECAMATAN PAMEUNGPEUK KABUPATEN BANDUNG
PERIODE 2013-2019
KETUA PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA RANCATUNGKU
Menimbang
Mengingat
: Surat
Keputusan
BPD
Desa
Rancatungku
No. 08/BPD/DSRCT/I/2013 tentang Pengesahan susunan dan personalia Panitia Pemilihan
Kepala Desa (PPKD) Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk
Kabupaten Bandung Tahun 2013.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
:
a.
b.
KETIGA
:
:
Rancatungku
..... Januari 2013
Ketua PPKD,
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :
Desa adalah Desa Rancatungku.
Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa
Rancatungku
Panitia Pemilihan Kepala Desa selanjutnya disebut PPKD adalah Panitia yang dibentuk oleh BPD
terdiri dari unsur Perangkat Desa, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan dan Tokoh Masyarakat.
Panitia Pengawas selanjutnya disebut Panwas adalah Pengawas Pemilihan Kepala Desa yang
dibentuk oleh Camat untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh tahapan pelaksanaan pemilihan
Kepala Desa Rancatungku
Bakal Calon Kepala Desa adalah warga masyarakat Desa Rancatungku berdasarkan hasil
penyaringan oleh panitia pemilihan.
Calon Kepala Desa yang berhak dipilih adalah bakal calon Kepala Desa yang telah memenuhi
persyaratan dan ditetapkan oleh panitia pemilihan.
Calon Kepala Desa terpilih adalah calon yang memperoleh dukungan suara terbanyak dalam
Pemilihan Kepala Desa.
Pemilih adalah Penduduk Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung dan
telah memenuhi persyaratan untuk mempergunakan hak pilihnya.
Pemilihan adalah pemilihan Kepala Desa Rancatungku
Hak pilih adalah hak yang dimiliki pemilih untuk menentukan sikap pilihannya.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
1.
2.
3.
Penjaringan adalah upaya yang dilakukan oleh PPKD untuk mendapatkan Bakal Calon Kepala Desa
Rancatungku
Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan oleh panitia pemilihan Kepala Desa dari segi
administrasi para bakal calon.
Kampanye adalah bentuk penyampaian Visi, Misi dan program kerja dari setiap Calon
Panelis adalah pihak yang ditunjuk oleh PPKD untuk menguji Visi Misi dan Program Kerja dari
Calon Kepala Desa
Penduduk Desa Rancatungku adalah penduduk yang terdaftar sebagai warga Desa Rancatungku
secara sah dibuktikan dengan telah memiliki kartu tanda penduduk, kartu keluarga.
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara selanjutnya disebut KPPS adalah susunan personalia
yang dibentuk oleh PPKD untuk melaksanakan kegiatan pemungutan suara
Tempat Pemungutan Suara adalah Tempat yang digunakan oleh Pemilih untuk menyalurkan aspirasi
dan hak pilihnya
Biaya Administrasi adalah biaya yang diperlukan pada seluruh proses kegiatan Pemilihan Kepala
Desa
BAB II
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA
Pasal 2
Struktur Panitia Pemilihan Kepala Desa
PPKD berkedudukan di lingkungan Desa Rancatungku
PPKD terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota, dua orang sekretaris merangkap anggota
dan seorang bendahara merangkap anggota ditambah beberapa seksi, dan Staff ahli yang diperlukan
Pasal 3
Tugas Panitia Pemilihan Kepala Desa
menyusun jadwal kegiatan Pemilihan Kepala Desa;
merencanakan biaya/anggaran pelaksanaan pemilihan Kepala Desa;
mengelola biaya/anggaran pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa secara efisien, efektif, transparan
dan akuntabel;
menyusun tata tertib Pemilihan Kepala Desa;
mengadakan sosialisasi pelaksanaan Pemilihan;
meneliti dan menetapkan Daftar Pemilih Sementara dan Daftar Pemilih Tambahan;
mengesahkan Daftar Pemilih Sementara dan Daftar Pemilih Tambahan menjadi Daftar Pemilih
Tetap;
menyiapkan kartu suara atau yang sejenis sesuai dengan daftar pemilih yang telah disahkan;
melaksanakan pendaftaran dan seleksi administrasi Bakal Calon Kepala Desa;
mengumumkan nama-nama Calon dan daftar pemilih yang sudah disahkan di tempat-tempat umum
yang strategis;
menentukan serta mengumumkan tempat dan waktu pelaksanaan Pemungutan Suara;
menyiapkan peralatan dan perlengkapan administrasi untuk keperluan pemilihan Kepala Desa;
menetapkan jadwal, tempat dan tata-tertib kampanye;
melaksanakan pemungutan suara dengan tertib, aman, lancar dan teratur;
melaksanakan penghitungan suara secara cermat, transparan dan tertib;
menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara;
Mengkoordinasikan personalia keamanan dalam melaksanakan tugas pengamanan
membuat berita acara Pemilihan Kepala Desa, yang meliputi berita acara jalannya pelaksanaan
Pemilihan Kepala Desa, berita acara pemungutan dan hasil perhitungan suara untuk lampiran
pengajuan pengangkatan kepada Bupati;
melaporkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa kepada BPD.
Pasal 4
Wewenang Panitia Pemilihan Kepala Desa
Melakukan pemeriksaan identitas Bakal Calon Kepala Desa berdasarkan persyaratan yang
ditentukan;
Mengajukan sedikitnya 2 (dua) orang Bakal Calon Kepala Desa yang memenuhi syarat kepada
BPD untuk ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa;
Menetapkan Bakal Calon menjadi Calon Kepala Desa sebanyak-banyaknya 5 Calon Kepala Desa;
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menentukan dan menetapkan nomor urut dan Tanda Gambar Calon Kepala Desa;
Mengesahkan hasil penghitungan suara.
Pasal 5
Tanggung Jawab Panitia Pemilihan Kepala Desa
PPKD bertanggung-jawab sepenuhnya kepada BPD untuk melaksanakan pemilihan Kepala Desa
Rancatungku periode 2013-2019
memperlakukan Bakal Calon dan Calon Kepala Desa secara adil dan setara;
menyampaikan laporan kepada BPD untuk setiap tahapan pelaksanaan Pemilihan dan
menyampaikan informasi kepada masyarakat;
melaksanakan tahapan Pemilihan tepat waktu;
mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran kepada BPD
BAB III
PEMILIH
Pasal 6
Pendaftaran
Pendaftaran Pemilih dimulai tanggal 8 Februari 2013 sampai dengan tanggal 11 Maret 2013, oleh
seksi Pendaftaran Pemilih (PANTARLIH ).
Masyarakat dapat melihat, dan menanyakan Daftar Pemilih Sementara (DPS) kepada petugas
PANTARLIH.
Masyarakat dapat memberikan tanggapan, usul, saran dan atau perbaikan tentang keragu-raguan
terhadap Daftar Pemilih Sementara (DPS), disampaikan secara tertulis kepada PPKD disertai buktibukti dan saksi yang kuat, baik penambahan atau pengurangan kepada Panitia Pemilihan.
Tanggapan, usul, saran dan atau perbaikan terhadap Daftar Pemilih Tetap yang diajukan melewati
batas waktu yang telah ditentukan tidak akan dipertimbangkan dan tidak mempengaruhi hasil
pemilihan.
Pasal 7
Syarat Pemilih
Penduduk Desa Rancatungku dan telah bertempat tinggal sekurang-kurangnya enam (6) bulan
dengan tidak terputus yang dibuktikan dengan kepemilikan KTP atau tanda bukti yang sah;
Terdaftar sebagai pemilih dalam DPT;
Tidak terganggu jiwa/ingatannya;
Pada saat hari pemungutan suara telah berusia 17 (tujuh belas) tahun atau telah/pernah kawin;
Tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum
tetap;
Tidak sedang menjalani hukuman pidana atau kurungan berdasarkan Putusan Pengadilan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Bagi TNI/POLRI tidak memiliki hak pilih.
BAB IV
TATA CARA, SYARAT-SYARAT DAN WAKTU PENDAFTARAN
BAKAL CALON KEPALA DESA RANCATUNGKU
Pasal 8
Persyaratan Umum Bakal Calon Kepala Desa
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
Memiliki integritas kepada Pancasila, UUD1945 dan NKRI serta Pemerintah;
Berpendidikan paling rendah tamat SLTP dan/atau sederajat;
Berumur paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun dan paling atas 60 (enampuluh) tahun pada saat
pelaksanaan pemilihan yang dibuktikan dengan Akta Kelahiran dan KTP;
Sehat jasmani dan rohani, serta nyata-nyata tidak terganggu jiwa/ ingatannya dibuktikan dengan
surat keterangan kesehatan dari dokter pemerintah;
Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) POLRES.
Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling
singkat 5 (lima) tahun dibuktikan dengan surat keterangan dari Pengadilan Negeri;
Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa dibuktikan dengan surat pernyataanbermaterai dari
Bakal Calon.
9.
10.
11.
12.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
Tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dibuktikan dengan surat keterangan dari Pengadilan Negeri;
Terdaftar sebagai penduduk Desa Rancatungku yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu
Keluarga (KK) dan atau kartu Tanda Penduduk (KTP) dan pada saat pendaftaran bertempat tinggal
di Desa yang bersangkutan paling sedikit 6 (enam) bulan berturut-turut dan tidak terputus dibuktikan
dengan surat keterangan dari Ketua RT dan diketahui Ketua RW setempat;
Belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa 2 (dua) kali masa jabatan, baik berturut-turut maupun
tidak berturut-turut;
Tidak sedang menjabat sebagai Pejabat Sementara Kepala Desa mengisi kekosongan pemerintahan
Desa.
Pasal 9
Belum pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dari jabatan Kepala Desa;
Belum pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatan Kepala Desa;
Belum pernah mengundurkan diri dari jabatan Kepala Desa kecuali bagi mereka yang
mengundurkan diri karena Peraturan Perundang-undangan atau sakit yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter pemerintah.
Pasal 10
Persyaratan Khusus Bagi TNI/Polri, BUMN/BUMD, PNS, PTT dan Perangkat Desa
Memiliki izin tertulis dari Pejabat yang berwenang.
belum pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dari jabatan/pekerjaannya;
Belum pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatan/pekerjaannya;
belum pernah mengundurkan diri dari jabatannya kecuali bagi mereka yang mengundurkan diri
karena Peraturan Perundang-undangan atau sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
Pasal 11
Persyaratan Khusus Bagi BPD
Wajib mengundurkan diri dari keanggotaan BPD yang dibuktikan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 12
Persyaratan Khusus Bagi PPKD
Wajib mengundurkan diri dari keanggotaan PPKD yang dibuktikan dengan Keputusan BPD Desa
Rancatungku.
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
d.
e.
f.
Pasal 13
Kelengkapan Administrasi
Bakal Calon Kepala Desa mengisi dan menyerahkan sendiri formulir lamaran beserta syarat-syarat
berkas pendukungnya kepada PPKD sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Lamaran Bakal Calon ditulis sendiri oleh Bakal Calon diatas kertas bermeterai Rp. 6.000,- (enam
ribu rupiah) PPKD dengan dilampiri syarat-syarat sebagai berikut:
Foto copy ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar yang dimiliki dari Ijazah pertama sampai dengan
Ijazah terakhir dan telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. Bagi mereka yang menggunakan
ijazah Paket B dan C, maka harus direkomendasikan dari PKBM setempat. Bila Ijazahnya hilang
harus melampirkan surat keterangan kehilangan dari pihak Kepolisian dan Surat Keterangan dari
sekolah bersangkutan.
Foto copy KTP, Kartu Keluarga dan akta kelahiran atau Surat Kenal Lahir yang dilegalisir oleh
pejabat yang berwenang.
Surat Pernyataan bersedia menjadi Bakal Calon Kepala Desa yang bermaterai Rp. 6.000,-;
Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) POLRES.
Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri yang menerangkan bahwa tidak pernah dihukum penjara
karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun;
Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri yang menerangkan bahwa tidak dicabut hak pilihnya
sesuai dengan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
Surat Pernyataan yang menyatakan bahwa belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa Paling
lama 10 ( sepuluh ) tahun atau dua kali masa jabatan baik secara berturut-turut maupun tidak, yang
bermaterai Rp. 6.000,Melampirkan Fakta Integritas / Surat Pernyataan Siap Kalah Dan Siap Menang,
serta sanggup tidak membuat gangguan terhadap Kamtibmas yangditulis di atas kertas bermaterai
Rp. 6.000,-;
g.
h.
i.
Surat Izin tertulis dari pimpinan instansi induk (bagi PNS, TNI/Polri, BUMN/BUMD, PNS, PTT).
Surat izin dari Suami/Istri Bakal Calon yang sudah berkeluarga di atas kertas bermaterai Rp. 6.000.Foto copy Surat Nikah bagi yang sudah berkeluarga yang telah dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang
j. Tanda Lunas (STTS) PBB selama 2 (dua) tahun berturut-turut, dan apabila tidak memiliki (STTS)
PBB dapat diganti dengan Surat Keterangan Kepala Desa.
k. Menyerahkan Pas Photo ukuran 3x4 sebanyak 15 lembar, 4x6 sebanyak 15 lembar dan ukuran 10R
sebanyak 2 lembar;
l. Daftar Riwayat Hidup;
m. Menyerahkan
Naskah
Visi,
Misi serta
Program
Kerja Kepala
Desa diantaranyamengenai penggalian Potensi Desa dan pemberdayaan
masyarakat dalam
upayapeningkatan pendapatan asli Desa.
n. Bagi yang berasal dari perangkat Desa, BPD dan PPKD harus membuatPernyataan Pengunduran
diri di atas materai Rp. 6.000.o. Surat pernyataan menyetujui hasil akhir pendataan daftar pemilih tetap (DPT) di atas materai
Rp.6.000.3.
4.
5.
Apabila setelah diteliti oleh PPKD ternyata terdapat kekurangan dan atau keragu-raguan tentang
syarat yang telah ditetapkan, maka Bakal Calon Kepala Desa diberi kesempatan untuk melengkapi
persyaratan.
Kesempatan untuk melengkapi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling
lama 5 (lima) hari sejak pemberitahuan oleh Panitia.
Berkas lamaran yang telah diteliti oleh PPKD apabila dinyatakan tidak memenuhi persyaratan,
maka berkas lamaran dikembalikan secara tertulis kepada yang bersangkutan dengan tanda terima
disertai penjelasan mengenai persyaratan yang tidak terpenuhi.
1.
Pasal 14
Tempat dan Waktu Pendaftaran
Pendaftaran dibuka tanggal 7 Maret 2013 dengan ketentuan :
a.
Tempat
b.
Waktu
2.
1.
2.
3.
4.
: Sekretariat PPKD
Kp.Sayang RT 01 RW 08 Ds. Rancatungku
Kec. Pameungpeuk Kabupaten Bandung 40376
: Jam 09.00 WIB s/d. Jam 14.00 WIB.
BAB V
PENYARINGAN BAKAL CALON DAN PENETAPAN CALON KEPALA DESA
Pasal 15
Penjaringan dan Teknis Penyaringan
PPKD meneliti administrasi Bakal Calon Kepala Desa untuk ditetapkan menjadi Calon Kepala
Desa selambat-lambatnya 2 (dua) hari kalender terhitung sejak hari dan tanggal pendaftaran ditutup.
Apabila setelah diteliti oleh PPKD ternyata terdapat kekurangan dan atau keragu-raguan tentang
syarat administrasi yang telah ditetapkan, Bakal Calon Kepala Desa yang bersangkutan diberi
kesempatan untuk melengkapi dan memberikan penjelasan selama 5 (lima) hari kalender terhitung
sejak pemberitahuan adanya kekurangan persyaratan.
Persyaratan Bakal Calon Kepala Desa yang telah diteliti oleh PPKD dan dinyatakan tidak
memenuhi syarat, maka surat permohonan beserta lampirannya dikembalikan oleh PPKD secara
tertulis dengan disertai tanda bukti penerimaan dari Bakal Calon yang bersangkutan.
Bakal Calon Kepala Desa yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi oleh PPKD diberikan
tanda bukti lulus administrasi dan diumumkan kepada masyarakat desa Rancatungku selama 7
(tujuh) hari kalender di Kantor/Balai Desa, Kantor RukunWarga (RW), dan Rukun Tetangga (RT)
atau di tempat-tempat yang strategis lainnya.
5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
Pasal 17
Penetapan Calon Kepala Desa bagi Petahana
Petahana harus mengajukan cuti pada saat kampanye;
Izin cuti diberikan oleh Bupati setelah Petahana ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa;
Pelaksana Tugas (Plt) dijabat oleh Sekdes;
Dalam hal Sekretaris Desa berhalangan maka pelaksana tugas Kepala Desa ditunjuk oleh Camat
BAB VI
TATA CARA PENENTUAN NOMOR DAN TANDA GAMBAR, PENGUMUMAN DAN
PENGENALAN CALON KEPALA DESA
Pasal 18
Penentuan Nomor dan Tanda Gambar
Calon Kepala Desa yang berhak dipilih adalah bakal calon Kepala Desa yang telah memenuhi
persyaratan dan ditetapkan oleh PPKD
Untuk menetapkan nomor urut dan tanda gambar sebagaimana tersebut pada ayat (1) diadakan
penentuan yang diatur oleh PPKD dan harus dituangkan dalam Berita Acara.
Pasal 19
Pengumuman dan Pengenalan Calon
1.
Pengumuman dan pengenalan calon Kepala Desa dilaksanakan dengan cara: nama calon berikut
tanda gambar calon diumumkan kepada masyarakat oleh PPKD.
2.
calon diberikan waktu oleh PPKD untuk melakukan pengenalan kepada masyarakat dengan cara :
a. pengenalan pribadi;
b. pengenalan tanda gambar;
c. penyampaian visi dan misi jika terpilih menjadi Kepala Desa.
3.
Tata cara pengenalan kepada masyarakat secara teknis pelaksanaannya diatur oleh PPKD;
4.
Dalam pelaksanaan pengenalan para calon sebagaimana disebutkan pada ayat 2 (dua) diatur sebagai
berikut :
a. Tidak saling mencela sesama calon;
b. penempelan tanda gambar dilakukan oleh Panitia Pemilihan
c. tidak mengerahkan kekuatan masyarakat untuk perbuatan yang melanggar hukum;
d. tidak melanggar segala ketentuan yang telah disepakati dan ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.
5.
Setiap calon kepala desa boleh mempromosikan diri untuk menarik simpati masyarakat
diseluruh wilayah hukum Desa Rancatungku.
6.
Apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh calon dan para pendukungnya dalam pelaksanaan
pengenalan kepada masyarakat dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Mempropokasi massa baik langsung maupun tidak langsung yang berdampak kepada terjadinya
kerusuhan, perpecahan dalam masyarakat, mengganggu instabilitas, dan menimbulkan kerugian
baik moril maupun materil.
b. Nyata-nyata melanggar fakta integritas yang sudah ditandatangani, dan mengabaikan norma-norma
hukum serta nilai-nilai demokrasi pancasila.
PPKD dapat mengusulkan kepada BPD untuk menggugurkan calon Kepala Desa setelahdiberikan
peringatan satu, dua, tiga dan dikonsultasikan dengan PANWAS.
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
BAB VII
KAMPANYE
Pasal 20
Waktu Kampanye
Yang dimaksud kampanye dalam Tata Tertib ini adalah suatu upaya yang dilakukan oleh setiap
calon Kepala Desa yang telah memperoleh hak untuk dipilih dalam menghimpun dukungan dari
seseorang atau kelompok yang dilakukan sendiri atau bersama-sama, dengan memperhatikan etika
dan norma-norma demokrasi pancasila, serta perundang-undangan yang berlaku.
Pengaturan Kampanye Calon Kepala Desa dilakukan sebagai berikut :
Tanggal 7 April 2013 kampanye dialogis dimulai jam 09.00 WIB dan selambat-lambatnya di
akhiri jam 16.00 WIB pada tempat yang ditentukan oleh PPKD.
Kampanye dialogis terdiri dari 7 orang tim sukses dari setiap calon, ditambah dari 11 orang anggota
BPD, 3 orang struktur LPMD, Ketua MUI, ketua RT dan RW serta PANWAS.
Tanggal 10 April 2013 pengenalan calon kepala desa kepada masyarakat.
Setiap calon kepala desa hanya diizinkan mengikutsertakan tim suksesnya sebanyak-banyaknya tiga
orang.
Setiap calon kepala desa dilarang melakukan kegiatan kampanye dalam bentuk apapun diluar
jadwal yang sudah ditentukan oleh PPKD.
Setiap calon kepala desa dilarang melakukan money politic, yang mengarah kepada jual- beli suara
dan gratifikasi kepada calon pemilih.
Pasal 21
Bentuk, Pelaksanaan dan Teknis Kampanye
1.
Bentuk Kampanye adalah sebagai berikut :
a. Kampanye Terbatas dan dialogis
b. Kampanye dalam bentuk pemasangan alat peraga
c. Kampanye keliling (pengenalan para Calon Kepala Desa) dilaksanakan secara bersama-sama oleh
PPKD
2.
Kampanye calon kepala desa diawali dengan cara pembacaan visi dan misi dalam pertemuan
terbatas/ dialogis.
3.
Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai urutan berdasarkan Nomor
urut calon Kepala Desa :
4.
Setelah pembacaan visi dan misi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilanjutkan dengan dialog
dihadapan Panelis yang telah ditentukan oleh PPKD;
5.
Kampanye dalam bentuk pemasangan alat peraga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c
dilaksanakan oleh PPKD
6.
Pemasangan atribut kampanye/poto calon yang dilakukan oleh Tim Sukses, maka harus satu paket
(semua calon).
7.
Apabila pemasangan atribut/poto calon tidak sesuai dengan diktum ke enam, maka panitia berhak
untuk mencopot atribut/poto calon tersebut.
8.
Sanksi dapat dijatuhkan oleh PPKD terhadap peserta/Calon Kepala Desa yang melanggar tata tertib
kampanye berupa teguran tertulis hingga pencabutan Status Calon Kepala Desa, setelah PPKD
mengadakan musyawarah dengan BPD dan PANWAS.
1.
2.
BAB VIII
MASA TENANG
Pasal 22
Masa tenang 2 (dua) hari menjelang hari pemungutan suara (hari H), dan pada masa
tenang tersebut para calon dan tim suksesnya dilarang melakukan kegiatan kampanyedalam bentuk
apapun.
Pada masa tenang, PPKD menyalurkan logistik KPPS.
3.
Pada masa tenang, Calon Kepala Desa dilarang mengadakan pertemuan/Rapat umum/Pengerahan
masa yang berindikasikan kampanye.
a.
b.
c.
d.
BAB IX
PEMBENTUKAN TPS DAN KPPS
Pasal 23
Penetapan Tempat Pemungutan Suara
1.
PPKD menetapkan 4 (empat) Tempat Pemungutan Suara dalam pelaksanaan Pemilihan
Kepala Desa Rancatungku periode 2013-2019.
2.
Tempat Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) ditetapkansebagai
berikut :
TPS I berlokasi di halaman SDN Rancatungku IV terdiri dari warga yang berdomisili di RW 01, RT
01 / RW 03
TPS II berlokasi di halaman SDN Rancatungku I terdiri dari warga yang berdomisili di RW 02, RW
11, RW 06.
TPS III berlokasi di halaman Madrasah Nurul Falaah Sayang Kaler terdiri dari warga yang
berdomisili di RW 07, RW 08, RW 09.
TPS IV berlokasi di halaman SDN Mengger I terdiri dari warga yang berdomisili di RW 03, RW 04,
RW 05, dan RW 10
3.
Jumlah hak pilih pada tiap-tiap Tempat Pemungutan Suara ditetapkan oleh PPKD
maksimal 1650 hak pilih.
Pasal 24
Pembentukan KPPS
1.
PPKD membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang bertugas sebagai
pelaksana pemungutan suara pada tiap-tiap TPS.
2.
Setiap TPS berisi KPPS dengan beranggotakan 7 orang penyelenggara yang terdiri dari 1
(satu) orang ketua, 4 (empat) orang anggota dan 2 (dua) orang Linmas.
3.
Anggota KPPS dibentuk berdasarkan pengajuan yang disampaikan oleh masing-masing RW
yang berada di lingkungan TPS bersangkutan.
4.
Petugas Linmas di masing-masing TPS ditetapkan oleh PPKD berdasarkan daftar yang
diterima dari pemerintah Desa.
5.
Seluruh anggota KPPS dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ketua PPKD dan dituangkan
dalam Berita Acara Panitia Pemilihan.
6.
Seluruh proses kegiatan pembentukan KPPS sebagaimana dimaksud oleh PPKD
dilaporkan dan harus mendapat persetujuan BPD.
Pasal 25
Tugas-tugas KPPS
1.
Sebelum melaksanakan pemungutan suara, Ketua KPPS membawa kotak suara dalam
keadaan terkunci dan disegel untuk diperlihatkan kepada para saksi dan pemilih
2.
Kotak suara dibuka dan sampul yang berisi surat suara dikeluarkan dan diperlihatkan kepada
para saksi dan pemilih. Kemudian kotak suara dalam keadaan kosong ditutup dan dikunci kembali
serta diletakkan di tempat yang telah ditentukan
3.
Selama pelaksanaan pemungutan suara berlangsung, anak kunci kotak suara dipegang oleh
ketua KPPS
4.
Ketua KPPS mempunyai wewenang untuk mengatur dan menempatkan anggota KPPS pada
posisi dan tugas sesuai dengan kemampuannya dan menempatkan petugas keamanan TPS serta para
saksi disesuaikan dengan tempat yang telah disediakan
5.
Sebelum acara pemungutan suara dimulai, Ketua KPPS membacakan dulu pidato
sambutan/Amanat dari Camat Pameungpeuk dan dilanjutkan dengan penjelasan ketua KPPS tentang
Tata-Tertib dan tata cara pemungutan suara kepada pemilih
6.
Ketua KPPS memanggil pemilih yang sudah hadir satu persatu berdasarkan nomor urut
kehadiran untuk melakukan pencoblosan surat suara di bilik suara
Petugas KPPS yang lain menerima surat panggilan dari pemilih dan kemudian
mencatat/mencocokkan dengan Daftar Pemilih Tetap yang telah ada di masing-masing KPPS serta
memberikan tanda khusus di dalamnya
8.
Ketua KPPS memberikan satu lembar surat suara kepada masing-masing pemilih yang
dipanggil dan sudah ditandatangani oleh Ketua KPPS
9.
Pemilih diberi tanda telah melaksanakan hak pilihnya dan keluar melalui pintu yang telah
disediakan oleh Petugas KPPS
10.
Bilik suara harus ditempatkan di tempat terbuka dan dapat dilihat keberadaannya
11.
Bilik suara boleh berjumlah lebih dari satu untuk kelancaran jalannya pemungutan suara dan
disesuaikan dengan kondisi dan jumlah pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap
12.
Ketua KPPS menjaga kondusifitas TPS agar setiap orang yang berhak memilih dapat
memberikan suaranya dengan tenang dan berhak mengusir orang yang mengganggu jalannya proses
pemungutan suara
7.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
BAB X
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 26
Waktu dan Tempat Pemungutan Suara
Pemungutan suara dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil pada
tanggal 14 April 2013 hari Minggu,
Pemungutan suara dimulai pada pukul 07.00 WIB dan diakhiri pada pukul 14.00 WIB.
Waktu dan tempat Pemungutan suara akan diumumkan kepada seluruh penduduk Desa
Rancatungku melalui sarana publikasi yang ada.
Pasal 27
Tata Cara Pemberian Suara
Bagi warga yang akan menggunakan hak pilih harus menunjukkan surat panggilankepada petugas
KPPS dan menunjukkan identitas diri ( KTP/SIM/KK ).
Apabila surat pemberitahuan tersebut hilang, maka pemilih dapat menggunakan identitas lain yang
masih berlaku, selama yang bersangkutan masih terdaftar di DPT.
KPPS akan mengecek kebenarannya pada daftar pemilih tetap yang ditetapkan oleh PPKD.
Pemberian suara dilakukan dalam bilik suara.
Pemberian suara dilakukan dengan cara mencoblos surat suara yang berisi nomor, nama dan tanda
gambar calon yang terdapat didalam kotak. Pemberian suara sebagaimana yang dimaksud dalam
ayat (4) adalah dengan cara mencoblos tanda gambar yang dipilih dalam garis tanda gambar yang
ada dalam surat suara.
Pemilih mencoblos menggunakan alat yang telah disediakan oleh Petugas KPPS. Tidak boleh
menggunakan alat selain yang telah disediakan seperti mencoblos dengan bolpoin, bara rokok, kuku
dan jari serta alat lainnya
Seorang pemilih hanya memberikan suaranya kepada salah satu calon Kepala Desa, dan jika
terdapat lebih dari satu, maka dianggap tidak sah.
Pemilih yang sudah menerima surat suara sebelum masuk ke bilik suara untuk melakukan
pencoblosan diharuskan memeriksa keadaan surat suara. Bila surat suara cacat/rusak, pemilih berhak
menegembalikan surat suara kepada Ketua KPPS untukmendapatkan surat suara yang baru
Setelah melakukan pencoblosan, Pemilih harus melipat kembali surat suara dengan benar, keluar
dan kemudian diperlihatkan kepada Petugas KPPS sebelum dimasukkan ke kotak suara
Pemilih yang cacat fisik atau tuna netra dan lainnya dapat memberikan hak pilihnya dengan dibantu
oleh keluarganya sampai ke bilik suara dan membantu mencoblos calon pilihannya yang disaksikan
oleh saksi.
11.
1.
2.
3.
4.
1.
BAB XI
PELAKSANAAN PENGHITUNGAN SUARA
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 30
Saksi Saksi
Setiap Calon Kepala Desa wajib menunjuk 1 (satu) orang saksi di tingkat PPKD dan 1 (satu) orang
saksi di masing-masing TPS yang akan mengikuti proses pemungutan suara sampai penghitungan
suara.
Penunjukan saksi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), dilakukan secara tertulis dibuktikan
dengan Surat Mandat dan ditanda tangani oleh Ketua TimKemenangan/Calon Kepala Desa yang
telah terdaftar di PPKD.
Surat penunjukan saksi harus sudah diterima oleh Petugas KPPS selambat-lambatnya sebelum
pelaksanaan pemungutan suara.
Saksi yang ditunjuk wajib hadir 15 menit sebelum dimulainya proses pemungutan suara dan
dilanjutkan saat penghitungan suara.
Saksi yang tidak hadir pada pemungutan suara maupun penghitungan suara tidak akan
mempengaruhi sahnya hasil pemungutan suara maupun penghitungan suara.
Pasal 31
Penghitungan Suara
Penghitungan surat suara dimulai setelah batas waktu pemungutan suara berakhir yaitu jam
14.00 WIB, dengan ketentuan pemilih yang hadir dan menggunakan hak pilihnya tidak kurang dari
50 % ( lima puluh persen ) lebih dari jumlah pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap.
Apabila sampai batas waktu pemungutan suara berakhir, pemilih yang hadir dan mengunakan hak
pilihnya belum mencapai 50 % ( lima puluh persen ) lebih dari jumlah pemilih yang tercantum
dalam daftar pemilih tetap, maka waktu pemungutan suara di perpanjang 30 menit.
Apabila terjadi selisih jumlah suara dalam penghitungan suara, antara yang tercantum
dalam papan penghitungan suara dengan penghitungan saksi maka yang dianggap sah yang
tercantum dalam papan penghitungan.
Apabila saksi tidak mau menandatangani berita acara penghitungan suara, maka penghitungan
suara dianggap sah.
Hasil rekapitulasi penghitungan suara oleh PPKD selajutnya dilaporkan kepada BPD dalam bentuk
Berita Acara Penghitungan Suara.
Pasal 32
Keabsahan Surat Suara
1.
2.
3.
4.
Surat suara yang sah adalah surat suara yang diterbitkan oleh panitia pemilihan Kepala Desa
Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung tahun 2013 dan telah dibubuhi tanda
tangan Ketua KPPS, dan tidak terdapat tulisan, tanda yang mengarah kepada cacatnya surat suara.
Tanda coblos terdapat pada kotak segi empat yang memuat nomor, nama dan tanda gambar.
Tanda coblos lebih dari satu tetapi masih dalam kotak segi empat yang memuat nomor, nama dan
tanda gambar dianggap sah.
Suara dianggap sah apabila menggunakan alat coblos yang telah disediakan oleh panitia pemilihan
kepala desa.
Pasal 33
Surat Suara Tidak Sah
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 34
Penetapan Hasil Penghitungan Suara
1.
Setelah penghitungan suara selesai, Petugas KPPS membuat Berita Acara Penghitungan
Suara yang ditandatangani oleh Saksi di tingkat TPS dari Tim suksesCalon Kepala Desa.
2.
PPKD membuat Berita Acara yang ditandatangani oleh saksi di tingkat PPKD serta
membacakan Berita Acara Penghitungan Suara di depan masyarakat selanjutnyamenyerahkan
kepada BPD.
3.
Dalam hal saksi tidak menandatangani Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2), Berita Acara Penghitungan Suara tetap dinyatakan sah.
4.
Ketua PPKD mengumumkan Calon Kepala Desa terpilih dan menyatakan sahnya
pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa
Pasal 35
1.
Setelah selesai pelaksanaan pemilihan, Ketua PPKD melaporkan hasil pemilihan Kepala
Desa kepada BPD dengan dilengkapi Berita Acara Pemilihan untuk ditetapkan dalam Keputusan
BPD
BAB XII
TATA CARA PELAPORAN PELANGGARAN
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 36
Pengaduan Pelanggaran / Sengketa
Pengaduan yang dapat diterima oleh PPKD adalah pengaduan mengenai pelanggaran terhadap tata
tertib yang disertai dengan bukti pelanggaran.
Setiap pengaduan seperti dimaksud dalam ayat (1) akan diselesaikan dengan cara musyawarah
mufakat dan kekeluargaan, dengan mengesampingkan gugatan secara hukum.
Jika terdapat pengaduan diluar aturan yang telah ditetapkan dalam tata tertib ini akan diserahkan
kepada pihak BPD penyelesaiannya.
Setiap pengaduan dilakukan secara tertulis dengan dilampiri bukti-bukti pendukungyang dapat
dipertanggung jawabkan.
Pengaduan dilakukan kepada PPKD di Kantor Sekretariat.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Segala bentuk pengaduan, baik yang telah terselesaikan maupun yang masih dalam
proses penyelesaian tidak dapat menghentikan jalannya pemilihan Kepala Desa.
Masa pelaporan adalah satu kali dua puluh empat jam setelah terjadinya kejadian.
Jika pengaduan dan pelaporan diluar masa pelaporan sebagaimana diatur dalam ayat 7 dinyatakan
gugur.
Pasal 37
Pelanggaran
PPKD berhak memberi teguran jika Calon Kepala Desa dan pemilih bila melakukan pelanggaranpelanggaran terhadap tata tertib dan ketentuan yang berlaku.
Apabila terjadi pelanggaran terhadap hal-hal tersebut pada ayat (1) pasal ini, PPKD berhak untuk
menegur secara tertulis sampai 2 kali dan selanjutnya dapat mencabut hak pilih maupun hak dipilih
bagi calon, dan apabila seorang pemilih melakukan pelanggaran tersebut maka tidak akan
mempengaruhi hasil pemilihan
Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pelanggaran maupun peringatan oleh PPKD mengacu
pada mekanisme penyelesaian masalah.
Penyelesaian masalah seperti dimaksud dalam ayat (3) pasal ini tidak mempengaruhi jalannya
proses pemilihan Kepala Desa.
Apabila terjadi penggunaan money politic, dan gratifikasi selama proses pemilihan maka
penyelesainnya diserahkan pada pihak yang berwajib.
Calon Kepala Desa dan atau Tim kemenangan Calon Kepala Desa dilarang mengintimidasi pemilih
agar memilih calon tertentu
BAB XIII
MEKANISME PENETAPAN CALON TERPILIH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
Pasal 38
Penetapan Calon Terpilih
Calon Kepala Desa yang dinyatakan menang/terpilih adalah yang memperoleh suara terbanyak.
Apabila setelah penghitungan suara ternyata yang mendapatkan suara terbanyak sama maka akan
dilakukan pemilihan ulang.
Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana ayat (2) calon yang dipilih ulang adalah calon yang
mendapatkan suara terbanyak.
Pelaksanaan pemilihan sebagaimana ayat (2) dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Apabila terjadi hasil perolehan tetap sama setelah pemilihan ulang sebagaimana disebutkan dalam
ayat (2) maka BPD mengusulkan Penjabat Kepala Desa kepada Bupati untuk mendapat
pengesahan melalui camat.
Calon Terpilih yang mengundurkan diri atau meninggal dunia sebelum dilaksanakan pelantikan
maka untuk menentukan calon terpilih harus dilakukan pemilihan ulang.
Pemilihan Ulang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (6) dilaksanakan selambatlambatnya 30 (tigapuluh) hari sejak penandatangan Berita Acara Pemilihan
BAB XIV
KESANGGUPAN CALON
Pasal 39
Setiap calon Kepala Desa turut menjaga keamanan baik sebelum maupun sesudah pemilihan.
Calon Kepala Desa harus dan wajib menanda tangani semua berita acara yang dibuat oleh panitia.
Apabila ada salah satu calon tidak bersedia menanda tangani berita acara sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) pasal ini dan pemilihan sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku maka pemilihan dianggap sah.
BAB XV
SUMBER DANA
Pasal 40
Sumber dana pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Rancatungku tahun 2013 berasal dari APBD
Kabupaten Bandung dan sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat.
1.
2.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 41
Penanda-tanganan surat-surat yang berhubungan dengan kepanitiaan ditanda-tangani oleh Ketua
PPKD.
Tata Tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
:
:
Rancatungku
31 Januari 2013
Ketua PPKD,
KEPUTUSAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DESA PAKUKERTO KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PASURUAN
NOMOR 02 TAHUN 2007
TENTANG
PERATURAN TATA TERTIB
PENCALONAN DAN PEMILIHAN KEPALA DESA PAKUKERTO
KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN PASURUAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PAKUKERTO,
Menimbang
Mengingat
: a.
b.
: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
M E M U TU S KAN :
enetapkan :
BAB II
PERSYARATAN BAKAL CALON KEPALA DESA
Pasal 2
(1) Yang dapat menjadi bakal calon Kepala Desa adalah setiap Penduduk desa Warga Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang memenuhi beberapa persyaratan administrasi yang dituangkan
dalam surat pernyataan dan atau surat keterangan yang bersifat pribadi maupun instansional yang
memiliki kompetensi terhadap keabsahan persyaratan yang diperlukan;
(2) Persyaratan administrasi Bakal calon Kepala sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sbb :
a. Daftar Riwayat Hidup
b. Surat Pernyataan Pribadi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. Surat Pernyataan Pribadi setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang
Undang Dasar 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta
Pemerintah;
d. Foto Copy Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) terakhir, minimal SLTP atau sederajat
yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
e. Foto Copy Akte Kelahiran yang dilegalisir oleh Pihak yang berwenang sebagai bukti
Persyaratan berumur sekurang - kurangnya 25 tahun dan setinggi - tingginya 60
tahun;
f.
j.
k. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang dilegalisir
oleh Pejabat yang berwenang sebagai bukti persyaratan yang menyatakan telah
bertempat tinggal dan tercatat sebagai Penduduk Desa Pakukerto sekurangkurangnya 6 (Enam) bulan berturut turut tidak terputus putus ;
l.
Surat Keterangan dari Camat Sukorejo yang menyatakan bahwa yang bersangkutan
belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 10 (sepuluh) tahun atau
dua kali masa jabatan;
m. Surat penyataan Pribadi yang diketahui oleh Ketua RT/RW dan Kepala Dusun yang
menyatakan bahwa yang bersangkutan mengenal daerahnya dan dikenal oleh
masyarakat Desa;
n. Surat ijin dari atasan bagi Bakal Calon Kepala Desa yang berasal dari unsur PNS,
TNI / POLRI;
o. Pas Photo terbaru dengan ukuran yang ditentukan oleh Panitia Pencalonan dan
Pemilihan Kepala Desa;
BAB III
PERSYARATAN HAK PILIH
Pasal 3
Yang dapat memilih dalam pemilihan Kepala Desa Pakukerto adalah Penduduk Desa Pakukerto
yang memenuhi persyaratan sbb :
a. Terdaftar sebagai Penduduk Desa Pakukerto secara sah sekurang kurangnya 6
(Enam) bulan dengan tidak terputus putus dibuktikan dengan KTP/KK atau
dikuatkan dengan Surat keterangan dari Ketua RT/RW setempat;
b. Pada saat hari pemungutan Suara Pemilihan Kepala Desa sudah berusia 17 Tahun
atau sudah pernah kawin;
c. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap;
d. Penduduk Desa Pakukerto yang berdomisili diluar Desa Pakukerto dengan jangka
waktu kurang dari 6 (enam) bulan masih memiliki hak pilih dikuatkan dengan Surat
keterangan dari Ketua RT/RW setempat;
e. Tidak tercatat sebagai anggota TNI/POLRI;
f.
Bagi anggota BPD, Panitia Pemilihan dan Para Calon Kepala Desa yang
mempunyai hak pilih dan terdaftar dalam daftar Pemilih , tetap mempunyai hak
untuk menggunakan hak pilihnya.
Pasal 4
(1) Panitia Mengesahkan Daftar Pemilih sementara pada saat pelaksanaan Pemungutan Suara
minimal Kurang 15 (lima belas) hari, sedangkan Daftar Pemilih tetap disahkan Panitia pada saat
Pelaksanaan Pemungutan Minimal Kurang 7 (Tujuh ) hari setelah mendapatkan persetujuan BPD;
(2) Persetujuan BPD sebagaimana dimaksud ayat (1) berupa penandatanganan yang dibubukan pada
daftar pemilih tetap yang ditandatangani oleh pimpinan BPD;
(3) Daftar Pemilih Tetap (DPT) dinyatakan sah apabila sudah ditandatangani oleh Ketua Panitia dan
Pimpinan BPD.
BAB IV
BIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA
Pasal 5
(1) Untuk menentukan besarnya biaya Pemilihan Kepala Desa, Panitia mengadakan rapat dengan
dihadiri oleh BPD dan Tim Fasilitator dari Kecamatan;
(2) Besarnya biaya disesuaikan dengan kebutuhan dan memperhatikan kondisi disekitar lingkungan
desa Pakukerto;
(3) Penetapan besarnya biaya Pemilihan Kepala Desa dituangkan dalam berita acara yang dibuat
panitia dan disetujui oleh BPD dengan membubuhkan tandatangan Pimpinan BPD.
BAB V
PENCALONAN KEPALA DESA
Pasal 6
(1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) , TNI/POLRI dan Perangkat Desa yang mencalonkan diri sebagai
Kepala Desa harus memperoleh ijin dari atasannya/Pimpinan yang berwenang;
(2) Calon Kepala Desa yang berasal dari Pimpinan BPD, Penjabat Kepala Desa, Anggota BPD,
Perangkat Desa dan Panitia Pemilihan Kepala Desa, harus mengundurkan diri dari jabatannya
pada saat pengumuman pendaftaran dibuka;
(3) Apabila Anggota Panitia Pemilihan Kepala Desa ada yang mencalonkan diri sebagai Bakal calon
Kepala Desa atau berhalangan tetap, maka keanggotaannya digantikan oleh Perangkat Desa atau
tokoh masyarakat lain berdasarkan persetujuan BPD.
Pasal 7
(1) Penjaringan Bakal Calon Kepala Desa adalah upaya Panitia untuk mendapatkan Calon Kepala
Desa yang memenuhi persyaratan dengan cara mendata, menginventarisir, menyaring /menyeleksi
serta mendatangi dan menyarankan agar seoarang warga desa mau mencalonkan diri sebagai
Kepala Desa apabila masih belum ada Bakal Calon yang mendaftar sampai batas waktu yang
ditentukan;
(2) Penjaringan Calon Kepala Desa dilakukan oleh Panitia melalui pengumuman secara bertahap:
a. Mengumumkan Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa dan mencantumkan semua
persyaratan sebagaimana tersebut dalam pasal 2;
b. Surat permohonan sebagai Bakal Calon Kepala Desa ditulis tangan sendiri oleh
yang bersangkutan dengan materai secukupnya;
c. Pengumuman kesatu selama 14(empat belas) hari dan apabila sampai berakhir
pengumuman kesatu ternyata tidak ada calon yang mendaftarkan diri atau hanya
satu orang, maka dibuka pengumuman tahap du, tiga dan empat dalam jangka
waktu yang sama;
d. Apabila sampai batas akhir pengumuman keempat tidak ada calon yang
mendaftarkan diri atau hanya satu orang, maka pendaftaran Calon Kepala Desa
ditunda paling lama 6 (Enam) bulan dan Panitia Pemilihan Kepala Desa dibubarkan;
e. Sampai berakhirnya masa penundaan pemilihan Kepala Desa dibentuk Panitia
Pemilihan Kepala Desa yang baru dan melaksanakan tugas sesuai ketentuan.
Pasal 8
(1) Bersamaan dengan penjaringan, panitia melakukan pendaftaran Calon Kepala Desa yang
memenuhi persyaratan dan setelah dilengkapi dengan persyaratan administrative kemudian
dilaksanakan penyaringan oleh panitia;
(2) Penyaringan/seleksi adalah upaya panitia memperoleh dan menentukan Calon Kepala Desa yang
memenuhi persyaratan administrasi dengan Cheklist serta berita acara penyaringan;
(3) Hasil penyaringan/seleksi sebagaimana dimaksud ayat(2) diajukan kepada BPD untuk ditetapkan
sebagai Calon Kepala Desa yang berhak dipilih dengan Keputusan BPD;
(4) Calon Kepala Desa yang berhak dipilih minimal 2(dua) orang;
(5) Calon yang berhak dipilih ditetapkan selambat lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum
pemungutan suara dilaksanakan.
Pasal 9
(1) Calon Kepala Desa dapat melakukan kampanye dengan cara menyampaikan secara langsung Visi
dan Misi dengan jadwal dan ketentuan yang ditetapkan oleh Panitia atas persetujuan BPD dengan
memperhatikan keamanan dan ketertiban Desa;
(2) Pelaksanaan Kampanye dilaksanakan oleh Calon Kepala Desa bertempat di Balai Desa di
hadapan BPD, Perangkat Desa , LPM, Ketua RT?RW dan tokoh masyarakat dengan materi
kampanye tentang program program pembangunan Desa;
(3) Kampanye sudah harus selesai dilaksanakan 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pemungutan
suara dilaksanakan.
BAB VI
TEKHNIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 10
(1) Sebelum pelaksanaan pemungutan suara, Panitia Pemilihan meminta kepada masing masing
Calon Kepala Desa agar menugaskan atau menunjuk 2 (dua) orang pemilih untuk menjadi saksi
dalam pemungutan dan penghitungan suara;
(2) Penugasan atau penunjukan saksi sebagaimanan dimaksud ayat (1) dilakukan secara tertulis
dengan menggunakan berita acara penunjukan saksi yang ditandatangani oleh Calon Kepala Desa
dan Saksi yang bersangkutan serta diketahui oleh Panitia;
(3) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, Panitia Pemilihan membuka kotak suara dan
memperlihatkannya kepada Calon Kepala Desa, para Saksi dan Pemilih bahwa kotak suara dalam
keadaan kosong, kemudian menutupnya kembali, mengunci dan menyegel dengan menggunakan
kertas yang dibubuhi cap atau stempel panitia pemilihan.
Pasal 11
(1) Setiap warga Desa Pakukerto yang oleh panitia pemilihan disahkan sebagai Calon Kepala Desa
atau pemilih, pada saat pelaksanaan pemilihan wajib hadir dan tidak boleh diwakilkan oleh
siapapun dan alas an apapun;
(2) Dalam hal Calon Kepala Desa sakit yang dibuktikan dengan Surat Keterangan sakit yang dapat
dipertanggungjawabkan, maka sebagai penggantinya ditempatkan foto dalam ukuran besar dan
mudah dikenali pada tempat duduknya;
(3) Pemilih yang hadir diberikan selembar surat suara oleh panitia pemilihan, setelah pemilih tersebut
memberikan surat panggilan pemilihan Kepala Desa;
(4) Setelah menerima suarat suara, pemilih memeriksa dan meneliti surat suara dan apabila surat
suara dalam keadaan cacat atau rusak, pemilih berhak meminta surat suara baru setelah
menyerahkan kembali surat suara yang cacat atau rusak.
Pasal 12
(1) Pencoblosan surat suara dilaksanakan di dalam bilik suara dengan menggunakan alat yang
disediakan oleh panitia pemilihan;
(2) Pemilih yang sudah masuk dan meninggalkan bilik suara adalah pemilih yang telah menggunakan
hak pilihnya;
(3) Apabila ada pemilih yang tidak mampu atau kurang jelas tentang tata cara pencoblosan dibantu
oleh panitia;
(4) Setelah surat suara dicoblos, pemilih melipat dan memasukkan surat suara ke dalam kotak suara
yang telah disediakan;
(5) Pemilih yang sudah menggunakan hak pilihnya diberi tanda khusus oleh panitia, untuk
mengantisipasi agar tidak sampai terjadi satu orang menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali.
Pasal 13
(1) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, panitia pemilihan berkewajiban untuk ;
a. Menjamin agar tata demokrasi berjalan dengan baik ;
b. Menjamin pelaksanaan pemungutan suara berjalan dengan lancar, aman, tertib dan
teratur.
(2) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, para Calon Kepala Desa harus berada ditempat yang
telah ditentukan sampai proses pemungutan suara selesai;
(3) Apabila terdapat Calon Kepala Desa yang ingin meninggalkan tempat pemungutan suara karena
sesuatu hal yang sangat penting, harus mendapatkan ijin serta harus didampingi oleh panitia.
BAB VII
QUORUM
Pasal 14
(1) Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan di Balai Desa dengan dihadiri sekurang kurangnya 2/3 (dua
pertiga)_ dari jumlah pemilih yang telah disahkan oleh panitia Pemilihan;
(2) Apabila pada saat batas akhir waktu pemungutan suara, Quorum sebagaimana dimaksud ayat (1)
belum tercapai, maka waktu pemungutan suara diperpanjang paling lama 3 (tiga) jam dengan
ketentuan quorum dihadiri sekurang kurang (setengah) dari jumlah pemilih yang telah disahkan
oleh Panitia pemilihan;
(3) Perpanjangan waktu pemungutan suara sebagaimana dimaksud ayat(2) dimuat dalam berita
acara;
(4) Apabila sampai batas waktu perpanjangan waktu pemungutan suara sebagaimana dimaksud ayat
(2) quorum belum tercapai, maka proses pemilihan Kepala Desa diulang dengan membuka
kembali pendaftaran bakal Calaon Kepala Desa;
(5) Dalam hal membuka kembali pendaftaran bakal calon, persyaratan persyaratan, penjaringan dan
penyaringan administrative maupun akademis diberlakukan hanya untuk bakal calon baru;
(6) Pembukaan kembali Pendaftaran bakal calon sebagaimana dimaksud ayat (4) selambat
lambatnya 30 hari sejak tidak tercapainya quorum.
BAB VIII
TATA CARA PENGHITUNGAN SUARA
Pasal 15
(1) Setelah batas waktu pemungutan suara yang telah ditetapkan dan tertuang dalam surat panggilan
menggunakan hak pilih berakhir dan Quorum pemungutan suara sudah tercapai maka para saksi
dari masing-masing Calon yang telah ditunjuk oleh para Calon Kepala Desa disiapkan untuk
menyaksikan dengan cermat baik pembacaan perolehan suara maupun penulisan di papan
pencatat perolehan suara;
(2) Agar para saksi dapat mengikuti pembacaan dan pencatatan perolehan suara dengan cermat
hendaknya para saksi tidak mengadakan aktivitas lain selain hanya menyaksikan;
(3) Dengan memperhatikan kondisi keamanan dan ketertiban Desa, pada saat penghitungan suara
para Calon Kepala Desa dapat meninggalkan tempat penghitungan suara atas persetujuan panitia;
Pasal 16
(1) Panitia pemilihan membuka kotak suara dengan disaksikan para saksi dan warga masyarakat
yang hadir untuk menghitung surat suara yang masuk;
(2) Yang dimaksud dengan penghitungan surat suara yang masuk adalah dengan membuka dan
membaca surat suara yang dicoblos dengan menyebut nama atau nomor urut masing-masing
Calon;
(3) Setiap lembar surat suara yang masuk diteliti satu demi satu untuk mengetahui surat suara yang
dicoblos dan kemudian panitia pemilihan menyebutkan nama atau nomor urut Calon Kepala Desa
satu demi satu dan dicatat di papan pencatat yang ditempatkan pada posisi yang strategis
sehingga mudah disaksikan dan dilihat dengan jelas oleh para pemilih yang hadir;
(4) Pembacaan surat suara oleh panitia dilakukan secara tegas dan jelas serta di tunjukkan pada para
saksi di hadapan para saksi dan pemilih yang hadir;
(5) Pembacaan / penyebutan perolehan suara dalam surat suara disebutkan salah satu diantaranya ;
a. Nomor urut Calon Kepala Desa;
b. Nama Calon Kepala Desa.
Pasal 17
(1) Surat suara dinyatakan sah apabila :
a. Surat suara ditandatangani oleh Ketua Panitia dan Ketua BPD dengan dibubuhi
stempel;
b. Tanda coblos hanya terdapat pada 1(satu) kotak segi empat yang memuat satu
Calon Kepala Desa;
c. Tanda coblos terdapat dalam satu kotak segi empat yang memuat Nomor, Foto dan
nama satu Calon Kepala Desa;
d. Tanda coblos lebih dari 1(satu) tetapi masih di dalam satu kotak segi empat yang
memuat nomor, foto dan nama satu Calon Kepala Desa;
e. Tanda Coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat nomor,
foto dan nama satu Calon Kepala Desa;
f.
Surat suara yang dicoblos adalah surat suara yang ditetapkan oleh panitia
pemilihan;
(2) Hasil pencoblosan surat suara yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud ayat(1)
suaranya dianggap tidak sah;
(3) Alas an alas an yang menyebabkan surat suara tidak sah agar disebutkan pada saat itu juga.
Pasal 18
(1) Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dinyatakan sebagai Calon Kepala Desa
terpilih;
(2) Apabila Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak sebagaimana dimaksud ayat (1)
lebih dari 1 (satu) orang dengan jumlah yang sama, maka untuk menentukan Calon yang berhak
menjadi Kepala Desa diadakan pemilihan ulang;
(3) Hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat (2) ditentukan dalam
rapat bersama Panitia, BPD dan Calon Kepala Desa yang mendapatkan suara terbanyak dengan
jumlah sama;
(4) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud dalam ayat(2) dilaksanakan hanya untuk para calon yang
memperoleh suara terbanyak dalam jumlah sama, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak
penandatanganan Berita acara Pemilihan;
(5) Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat(4) hasilnya tetap sama, maka Panitia
Pemilihan mengadakan rapat untuk menentukan pemungutan suara berikutnya dengan
pertimbangan aspirasi yang berkembang di masyarakat.
BAB IX
PENETAPAN CALON TERPILIH
Pasal 19
(1) Setelah penghitungan suara selesai, panitia tekhnis pemilihan menyusun, menandatangani dan
membacakan Berita Acara Pemilihan dan menyerahkan kepada BPD pada hari itu juga;
(2) Berita Acara Pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (1) juga ditandatangani oleh Calon Kepala
Desa dan saksi yang ditunjuk oleh Calon Kepala Desa, serta ditandatangani oleh Pimpinan BPD;
(3) Apabila terdapat Calon Kepala Desa dan atau saksinya menolak menandatangani Berita Acara
atau terdapat Calon Kepala Desa dan atau saksinya meninggalkan tempat pemilihan sebelum
proses penghitungan suara selesai, maka Ketua Panitia Pemilihan tetap mengumumkan bahwa
pelaksanaan penghitungan suara sah;
(4) Ketua Panitia Pemilihan sebelum mengumumkan Calon terpilih dapat member kesempatan
kepada BPD untuk memberikan penilaian atas jalannya Pemilihan Kepala Desa;
(5) Ketua Panitia Pemilihan mengumumkan hasil Pemilihan Calon Kepala Desa dan menyatakan
sahnya Calon Kepala Desa.
BAB X
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PANITIA KEPADA BPD
Pasal 20
Setelah seluruh proses pelaksanaan Pencalonan, Pemungutan Suara, Penghitungan Suara
sampai dengan terdapatnya Calon Kepala Desa terpilih selesai, Panitia wajib membuat Laporan
Pertanggungjawaban kepada BPD.
Pasal 21
Setelah selesai pelaksanaan pemilihan Calon Kepala Desa, BPD mengajukan Calon Kepala Desa
terpilih dengan dilengkapi Berita Acara dan Keputusan BPD tentang Calon Kepala Desa terpilih
kepada Bupati Pasuruan melalui Camat Sukorejo untuk disahkan.
BAB XI
MEKANISME PENGADUAN DAN PENYELESAIAN MASALAH
Pasal 22
(1) Pelanggaran Pemilihan Kepala Desa peda setiap tahapan dilaporkan kepada panitia pemilihan
Kepala Desa, selanjutnya setiap Laporan pelanggaran yang diterima dikaji dan segera
ditindaklanjuti untuk diselesaikan;
(2) Laporan yang bersifat sengketa dan tidak mengandung unsur pidana diselesaikan oleh panitia
melalui musyawarah mufakat difasilitasi oleh Fasilitator Kecamatan;
(3) Laporan yang mengandung unsur pidana diteruskan kepada penyidik untuk diproses sesuai
peraturan perundang undangan yang berlaku.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan tata tertib ini sepanjang mengenai pelaksanaannya
akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan BPD yang mengacu pada Peraturan Perundang
undangan yang berlaku.
Pasal 24
Peraturan Tata Tertib Pencalonan dan Pemilihan Kepala Desa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Pakukerto
Pada tanggal
01 Juli 2007
tikan
an
bahwa dalam rangka mengatur tata cara pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Dander Kec.
Dander
1.
2.
3.
Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro, Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa ;
4.
Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro, Nomor 28 tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa ;
5.
Bojonegoro .
6.
Peraturan Desa Dander Nomor 01 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan,
Pengangkatan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Tata Cara Pengangkatan Penjabat
Kepala Desa
Hasil Musyawarah Panitia Pemilihan Kepala Desa Dander pada hari Minggu tanggal 1 Juli 2007.
MEMUTUSKAN :
:
:
Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Dander tentang Tata Tertib Kampanye Pemilihan
Kepala Desa Dander
Tata Tertib Kampanye Pemilihan Kepala Desa sebagaimana terlampir dalam lampiran Surat
Keputusan ini.
Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dibetulkan kembali sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
Pada tanggal
: DANDER
: 1 JULI 2007
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA
DESA DANDER
KETUA,
...............................
LAMPIRAN
NOMOR
: 1 JULI 2007
GGAL
KETENTUAN UMUM
A.
KESOPANAN
1. Bentuk-bentuk pamflet, spanduk, baliho, tanda gambar harus mematuhi norma-norma kesopanan
sesuai dengan kondisi masyarakat Desa Dander.
2. Penyampaian program dilaksanakan dengan menggunakan pakaian dan tutur kata yang sopan
santun sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Desa Dander.
B.
KEAMANAN
1. Calon Kepala Desa harus bisa mengendalikan masa pendukungnya untuk tidak bertindak anarkis
sehingga dapat merugikan kepentingan umum.
2. Calon Kepala Desa harus bisa menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif agar pelaksanaan
pemilihan kepala desa bisa berjalan dengan lancar dan demokratis.
C.
KAMPANYE PEMASANGAN, PENYEBARAN TANDA GAMBAR DAN PROGRAM MASINGMASING CALON KADES DAN PEMASANGAN SPANDUK, BALIHO, PAMFLET, LEAFLET DLL.
1. Waktu pelaksanaan
Tanggal 18 7 2007 mulai jam 10.00 wib sampai dengan selesai.
2. Tempat pelaksanaan
Balai Desa Dander Kecamatan Dander
3. Materi kampanye
a. Dibuat dalam bentuk naskah tertulis
b. Naskah diserahkan ke panitia paling lambat 1 x 24 jam sebelum pelaksanaan kampanye dalam
bentuk rapat terbuka.
c. Memuat identitas diri calon kepala desa
d. Memuat visi dan misi calon kepala desa
e. Disampaikan dalam waktu paling lama 1 (satu) jam.
E.
LARANGAN KAMPANYE :
1. Dilarang memasang tanda gambar, pamflet, spanduk , baliho dan semacamnya di tempat ibadah,
instansi pemerintah, sekolah-sekolah atau tempat yang dapat mengakibaatkan terganggunya
ketertiban dan ketentraman umum.
2. Dalam penyampaian kampanye dilarang menyimpang dari naskah kampanye yang telah dibuat
oleh calon kepala desa.
3. Dilarang melakukan kampanye dalam bentuk apapun diluar waktu, tempat, dan ketentuan yang
telah ditentukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa.
II. SANKSI
Bagi calon kepala desa yang melanggar ketentuan tata tertib kampanye akan diberi sanksi :
A. Pelanggaran ringan
: peringatan
B. Pelanggaran sedang : peringatan keras
C. Pelanggaran berat
: gugur sebagai calon kepala desa
......................
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest