You are on page 1of 17

ANATOMI DAN FISIOLOGI

GIGI DAN MULUT


Drg. Nanda kamila salim

FUNGSI GIGI GELIGI


Pengunyahan
Perkembangan bicara
Estetika
Perlindungan dan pengendalian dari debu
Merangsang pertumbuhan rahang
Penyedia / pemelihara tempat bagi geligi
permanen pengganti

NAMA DAN NOTASI


Nama Latin

Nama Indonesia

Singkatan

Incicivus primus

Insisivus I

Seri I

I1/i1

Incicivus
secundus

Insisivus II

Seri II

I2/i2

Caninus

Kaninus

Taring

C/c

Praemolaris
primus

Premolar I

Anak geraham I

P1/-

Praemolaris
secundus

Premolar II

Anak geraham
II

P2/-

Molaris primus

Molar I

Geraham I

M1/m1

Molaris
secundus

Molar II

Geraham II

M2/m2

Molaris tertius

Molar III

Geraham III

M3/m3

NAMA DAN NOTASI


Notasi gigi yang digunakan di Indonesia
saat ini adalah notasi yang disusun oleh
Federation Dentaire Internationale (FDI).
Terdiri dari 2 angka, angka pertama
menunjukkan regio letak gigi pada rahang,
angka kedua menunjukkan jenis giginya.

ANATOMI

WAKTU ERUPSI

WAKTU ERUPSI

JARINGAN SEKITAR GIGI

KELAINAN PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN GIGI
A. ANODONSIA
Tidak adanya gigi pada rahang
yang disebabkan oleh karena
gangguan atau kerusakan Lamina
Dental selama tahap awal
pembentukan embrio.
Gigi tidak tampak pada rahang
padahal menurut usia seharusnya
sudah tumbuh, bila dilakukan
Foto Rontgen tidak terlihat
gambaran gigi terpendam,
impaksi, ataupun benih gigi.

KELAINAN PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN GIGI
B. GIGI BERLEBIH
Keberadaan gigi yang secara
normal seharusnya tidak ada,
disebut juga Supernumerary,
disebabkan karena berlanjutnya
pembentukan benih gigi atau
karena proliferasi sel yang
berlebihan; kecenderungan gigi
berlebih diturunkan dalam satu
keluarga.
Tampak adanya gigi tambahan,
bentuk umumnya merupakan
duplikat gigi di sebelahnya.

KELAINAN UKURAN DAN BENTUK


GIGI
KONKRESEN
. Menyatunya sementum dua
buah gigi yang saling
bersebelahan, disebabkan
karena trauma lokal, gigi
berjejal, atau lokasi benih gigi
yang salah selama
pembentukan akar.
. Secara klinis terlihat dua buah
gigi menyatu, pada Foto
Rontgen tampak jelas terjadi
penyatuan sementum.

A.

KELAINAN UKURAN DAN BENTUK


GIGI
B. FUSI
Dua buah gigi mengalami
penyatuan karena Lamina
Interdentalnya tidak
berkembang atau karena
sebab genetik autosomal
dominan.
Terlihat gigi dengan ukuran
mesiodistal lebar, gigi ini
sebenarnya adalah dua gigi
yang bersatu.

KELAINAN UKURAN DAN BENTUK


GIGI
C.

GEMINASI
Gigi dengan satu akar atau
satu saluran akar tetapi
memiliki dua mahkota
lengkap maupun tidak
lengkap yang terpisah,
disebut juga Gemination
Teeth atau Connate Teeth.
Penyebabnya invaginasi
benih gigi, faktor lokal,
sistemik, atau genetik.

KELAINAN UKURAN DAN BENTUK


GIGI
D. DENS INDENTE
Bentuk gigi abnormal akibat
invaginasi mahkota sebelum
terjadi pengapuran, disebabkan
invaginasi dari semua lapisan
dental organ ke dalam Papilla
Dental atau karena faktor genetik.
Gigi terlihat berbentuk abnormal,
ada celah di palatal, gigi seri
berbentuk kerucut (peg
shaped/conical), berbentuk sekop
(Shovel Shaped), atau berbentuk
huruf T.

KELAINAN UKURAN DAN BENTUK


GIGI
E. MAKRODONSIA
Gigi berukuran besar
disebabkan karena
pertumbuhan berlebih dari
benih gigi. Tampak giig
berukuran besar, seluruhnya
atau sebagian. Bisa terjadi
Pseudomakrodonsia yaitu
ukuran gigi normal tetapi
ukuran rahangnya terlalu
kecil.

KELAINAN UKURAN DAN BENTUK


GIGI
F.

MIKRODONSIA
Gigi berukuran kecil
disebabkan karena radiasi
atau kemoterapi pada saat
benih gigi dalam
perkembangan. Tampak gigi
berukuran kecil, bisa
seluruhnya atau gigi tertentu
saja. Bila seluruhnya, ukuran
gigi akan terlihat tidak
proporsional dengan besar
rahang.

TERIMA KASIH

You might also like