The shoreline is a valuable and important area.

It provides a rich, active

habitat for fish and wildlife, and cleans stormwater runoff before it enters the
water. The shoreline provides structural integrity to the water's edge,
protecting it from erosion. The shoreline also gives us a relaxing place to fish,
boat and contemplate nature.

Shoreline erosion is a natural process that occurs on lakes, streams, rivers

and along the coast. It is the gradual, although sometimes rapid, removal of
sediments from the shoreline. It is caused by a number of factors including
storms, wave action, rain, ice, winds, runoff, and loss of trees and other
vegetation. Although erosion is not intrinsically harmful, when it is
augmented to the point where it affects natural resources, water quality,
ecosystems, and property loss, it is generally undesirable.

Some commonly practiced shoreline modifications and erosion control

methods can actually increase the rate of erosion as well, resulting in costly
structural damage as well as property loss. Others may aid in the destruction
of the shoreline's natural environment. This guide addresses the problems
with some of these common practices and offers alternative methods. The
Department encourages the use of "soft" or natural shoreline protection
methods over "hard" or structural methods. These methods are much easier
on the environment; imitate natural systems, can interact naturally within the
ecosystem, as well as save you a significant amount of money. We have
included advice and information for various shoreline stabilization methods.

Please be aware that permits are necessary for the installation of most of
these methods.

To best preserve the shoreline environment, stabilization methods should

follow these basic principles:

Imitate nature
The native vegetation usually found at the shoreline strengthens its structural
integrity and prevents the land from breaking apart. The deep roots of these
plants bind the earth together while their foliage and branches protect from
the erosion caused by rainfall and winds. Removing these plants can cause
the shore to weaken and easily crumble into the water.
Keep slopes gentle
The gradual slope of a natural shoreline absorbs the energy of waves. A
steep, eroded slope or retaining wall allows waves to crash into the shore,
drastically increasing erosion and causing that wave energy to cause damage
on adjacent shorelines.
Employ "soft armoring" whenever possible.
By "soft armoring" we refer to live plants, logs, root wads, vegetative mats,
and other methods that eliminate or reduce the need for "hard armoring",
such as rock rip-rap, stone blocks, sheet-pile or other hard materials. Soft
armor is alive and so can adapt to changes in its environment as well as

reproduce and multiply. It also provides habitat for fish and wildlife.
Vegetation can be kept trimmed so as not to block the view - after all, that's
why many of us choose to live near the water!
Mix it up
Regardless of the type of natural shoreline encountered, you will undoubtedly
see a wide diversity of materials: live trees, dead branches, stumps, rocks of
many shapes and sizes, silt, sand, cattails, grasses, flowering plants, etc. By
imitating this variety, you can maintain or reproduce the natural value of the
shoreline and have an effective, resilient, and eye-pleasing shoreline. Working
with these natural and locally available materials can also dramatically cut
project costs. In the end, a mix of techniques may yield the best project,
uniquely fit for your situation. If your area is already developed, it is a good
idea to look to nearby undeveloped shoreline areas for examples of a more
natural state.
Keep it small and simple.
In some instances, only a portion of your shoreline area may be eroding. If
this is the case, a small or mixed rip-rap and vegetation project may suffice.
Keep in mind that healthy trees are often the cornerstones of a stable
shoreline.

Groundwater. Shallow groundwater is a potential

source or transport mechanism, or both, of microbiological

contaminants (Alexander and others, 2008) to

the beach water column. Groundwater sampling sites
included several shallow piezometers, or wells, at
varying distances from the shoreline and a deep well
about 150 ft from the shoreline that provides drinking
water. Piezometers were categorized as being near
(typically less than 5 ft from shore), middle (typically
515 ft from shore), or far from the shoreline (typically
greater than 100 ft from shore).
3. Suspended particulates. Filters were used to capture
FIB and pathogens in lake water associated with
suspended particulates larger than 63 microns (fine
sand), between 63 and 1 micron (silt), and clay,
colloids, or free-floating organisms smaller than 1
micron (filtrate). Samples for FIB associated with
particulates were collected at the beach water and
boat launch sites and are referred to as 63 micron,
1 micron, or filtrate.

4. Sand. Beach

Garis pantai merupakan daerah yang berharga dan penting. Ini menyediakan
kaya, habitat aktif untuk ikan dan satwa liar, dan membersihkan limpasan
Darurat sebelum memasuki air. Garis pantai menyediakan integritas
struktural untuk tepi air, melindunginya dari erosi. Garis pantai juga memberi
kita tempat santai untuk ikan, perahu dan merenungkan alam.

Erosi pantai adalah proses alami yang terjadi pada danau, sungai, sungai dan
sepanjang pantai. Ini adalah bertahap, meskipun kadang-kadang cepat,
penghapusan sedimen dari garis pantai. Hal ini disebabkan oleh sejumlah
faktor termasuk badai, gelombang, hujan, es, angin, limpasan, dan hilangnya
pohon dan tumbuhan lainnya. Meskipun erosi tidak intrinsik berbahaya, bila
ditambah ke titik di mana hal itu mempengaruhi sumber daya alam, kualitas
air, ekosistem, dan kerugian harta benda, umumnya tidak diinginkan.

Beberapa modifikasi garis pantai yang biasa dilakukan dan metode

pengendalian erosi benar-benar dapat meningkatkan laju erosi juga,
mengakibatkan kerusakan struktural mahal serta kerugian harta benda.
Orang lain mungkin membantu dalam penghancuran lingkungan alam garis
pantai itu. Panduan ini membahas masalah dengan beberapa praktek umum
ini dan menawarkan metode alternatif. Departemen mendorong penggunaan
metode perlindungan garis pantai "lunak" atau alami lebih "keras" atau
struktural metode. Metode ini jauh lebih mudah pada lingkungan; meniru
sistem alam, dapat berinteraksi secara alami di dalam ekosistem, serta
menghemat sejumlah besar uang. Kami telah mencantumkan saran dan
informasi untuk berbagai metode stabilisasi garis pantai. Perlu diketahui
bahwa izin yang diperlukan untuk instalasi sebagian besar metode ini.

Untuk terbaik melestarikan lingkungan pantai, metode stabilisasi harus

mengikuti prinsip-prinsip dasar ini:

Meniru alam
Vegetasi asli biasanya ditemukan di garis pantai memperkuat integritas
struktural dan mencegah tanah dari berantakan. Akar yang dalam tanaman
ini mengikat bumi bersama-sama sementara dedaunan dan cabang
melindungi dari erosi yang disebabkan oleh hujan dan angin. Menghapus
tanaman ini dapat menyebabkan pantai melemah dan mudah runtuh ke
dalam air.

Jauhkan lereng lembut

Kemiringan bertahap dari garis pantai alami menyerap energi dari
gelombang. Sebuah curam, terkikis lereng atau dinding penahan gelombang
memungkinkan untuk menabrak pantai, secara drastis meningkatkan erosi
dan menyebabkan bahwa energi gelombang menyebabkan kerusakan pada
garis pantai yang berdekatan.
Mempekerjakan "armoring lunak" bila memungkinkan.
Dengan "armoring lunak" kita lihat hidup tanaman, kayu, gumpalan akar,
tikar vegetatif, dan metode lain yang menghilangkan atau mengurangi
kebutuhan untuk "keras armoring", seperti batu rip-rap, blok batu, sheet pileatau lainnya keras bahan bahan. Armor lembut masih hidup dan dapat
beradaptasi dengan perubahan lingkungan serta bereproduksi dan
berkembang biak. Ini juga menyediakan habitat untuk ikan dan satwa liar.
Vegetasi dapat terus dipangkas agar tidak menghalangi pandangan - setelah
semua, itu sebabnya banyak dari kita memilih untuk tinggal di dekat air!
Mencampurnya
Terlepas dari jenis garis pantai alami ditemui, Anda pasti akan melihat
keanekaragaman bahan: pohon hidup, cabang mati, tunggul, batu dari
berbagai bentuk dan ukuran, lumpur, pasir, cattails, rumput, tanaman
berbunga, dll Dengan meniru ini variasi, Anda dapat mempertahankan atau
mereproduksi nilai alami garis pantai dan memiliki efektif, ulet, dan matamenyenangkan pantai. Bekerja dengan bahan-bahan alami dan tersedia
secara lokal juga dapat secara dramatis mengurangi biaya proyek. Pada

akhirnya, campuran teknik dapat menghasilkan proyek terbaik, unik cocok

untuk situasi Anda. Jika daerah Anda sudah dikembangkan, itu adalah ide
yang baik untuk melihat ke dekat daerah pantai yang belum dikembangkan
untuk contoh negara yang lebih alami.
Tetap kecil dan sederhana.
Dalam beberapa kasus, hanya sebagian dari wilayah pantai Anda dapat
mengikis. Jika hal ini terjadi, rip-rap kecil atau campuran dan proyek vegetasi
mungkin cukup. Perlu diingat bahwa pohon-pohon yang sehat sering
landasan dari garis pantai yang stabil.

Air Tanah. Tanah dangkal adalah potensi

sumber atau mekanisme transportasi, atau keduanya, mikrobiologi
kontaminan (Alexander dan lain-lain, 2008) untuk
kolom air pantai. Situs Tanah pengambilan sampel
termasuk beberapa Piezometers dangkal, atau sumur, pada
berbagai jarak dari garis pantai dan sumur
sekitar 150 kaki dari garis pantai yang menyediakan minum
air putih. Piezometers dikategorikan sebagai dekat
(Biasanya kurang dari 5 ft dari pantai), tengah (biasanya
5-15 ft dari pantai), atau jauh dari garis pantai (biasanya

lebih besar dari 100 ft dari pantai).

3. partikulat tersuspensi. Filter yang digunakan untuk menangkap
FIB dan patogen dalam air danau yang berhubungan dengan
partikulat tersuspensi lebih besar dari 63 mikron (baik
pasir), antara 63 dan 1 mikron (lumpur), dan tanah liat,
koloid, atau organisme mengambang bebas lebih kecil dari 1
mikron (filtrat). Sampel untuk FIB terkait dengan
partikulat dikumpulkan di pantai air dan
perahu situs peluncuran dan disebut sebagai 63 mikron,
1 mikron, atau filtrat.
4. Pasir. Pantai