You are on page 1of 7

Return of Prevention :

Cost and Benefits of Investment in


Occupational Safety and Health
Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Kedokteran Kerja
Dosen mata kuliah :

Ir. Eka Satyaputra

Oleh :

M. Sany Armansah
1506768765

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KERJA


UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA
NOVEMBER 2015

PREVENTION BALANCE SHEET

Prevention Balance Sheet


Prevention Cost Value in Rp
(of Companies)
per
year
(million)
Costs
of 6.5
personal
protective
equipment

Prevention
Value
in
Rp
benefits
(of year (million)
companies)
Cost
savings 13,5
through prevention
of disruptions of
operations

Costs
company
guidance
safety
technology

Cost
savings 11.5
through prevention
of
wastage
and
reduction of time
spent catching up
after disruptions of
operations
Added
value 8
generated
by
increased employee
motivation
and
satisfaction

of 2.2
on

Costs of specific
prevention
training
measures

3.2

Costs
of 4.1
preventive
medical checkups
Organizational
costs

Investment
costs

Start-up costs

TOTAL Costs

25

Prevention Net Benefit : 22.22

Added
value 7.25
generated
by
sustained focus on
quality and better
quality products
Added
value 8.37
generated
by
product innovations
Added
value 12.1
generated by better
corporate image

TOTAL Costs

47.22

PROFIL PERUSAHAAN
PT. EC adalah sebuah perusahaan yang berdiri pada tahun 2008 di Tangerang Selatan, Banten,
Indonesia. Perusahaan pada awalnya berbentuk usaha Pribadi/Perorangan dengan nama EC lalu
pada tahun 2012 terbentuklah Perseroan Komanditer (CV) dengan nama CV. EC, namun seiring
dengan kemajuan perusahaan, pada tahun 2013, status perusahaan berubah menjadi Perseroan
Terbatas (PT)
pada awal perkembangannya, perusahaan bergerak dalam bidang Perdaganan Umum dimana
menyediakan layanan untuk pembayaran rekening listrik, rekening telepon, penjualan voucher
pulsa elektronik, pembayaran leasing kendaraan sepeda motor, PDAM, Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), layanan pengiriman uang, ticketing dan Pemborong Pekerjaan Instalatur
Listrik. Pada tahun 2010, perusahaan mengadakan perluasan usaha dalam bidang Supliyer dan
Kontraktor Umum.
PT EC menjadikan usaha Perdagangan dan Kontraktor Umum sebagai usaha utama khusunya
dalam hal Suplyer bahan/material proyek dan Pembangunan Proyek yang telah berpengalaman
menangani proyek-proyek bangunan Rumah tinggal, Ruko, Gudang, Kantor, Villa,
Pabrik,Jalan,Saluran dll
Struktur Perusahaan

C
D
W
D
W
C
hai
ikr
ei
k
fD
it
M
oru
ner
ikU
ot
rua
nrm
ga

t
i

Berdasarkan struktur organisasi diatas berikut uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing
personel dalam perusahaan PT.EC :
Direktur Utama
Sebagai Pimpinan tertinggi dalam melaksanakan tugas dari anggota direksi, yang secara garis
besarnya bertugas merencanakan, mengkoordinir, memimpin, dan mengawasi seluruh kegiatan
perusahaan, baik bersifat intern maupun ekstern untuk keperluan perusahaan
Wakil Direktur
Sebagai Pimpinan yang melaksanakan tugas dari anggota direksi dan direktur utama, yang secara
garis besarnya bertugas merencanakan, mengkoordinir, memimpin dan mengawasi seluruh
kegiatan yang ada di kantor cabang serta mempunyai wewenang mengambil keputusan, baik
bersifat intern maupun bersifat ekstern untuk keperluan perusahaan.
Chief Monitoring
Bagian yang bertanggung jawab untuk memberikan nasehat, saran dan solusi dalam hal teknis
maupun non teknis kepada Direktur Utama dari hasil evaluasi analisa pemantauan masalah
pekerjaan management di kantor dan perkembangan di lapangan dan membuat laporan
pemantauan keadaan yang ada di kantor maupun hasil pekerjaan yang ada di lokasi pekerjaan /
lapangan.
Divisi Keuangan
Divisi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan pembukuan dan pemeriksaan atau vertifikasi
terhadap buku pembayaran perusahaan, melakukan penagihan piutang dan pembayaran utang,
mengurus fasilitas perbankkan, membuat laporan keuangan dan sebagainya. Divisi ini
membawahi :
Administrasi kantor merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk meleksanakan
administrasi yang ada dikantor. Seperti : melaksanakan tata usaha surat menyurat, kerumah
tanggaan kantor, mengatur perjalanan dinas dan tata usaha kepegawaian di kantor yang meliputi
seleksi penerimaan, pengangkatan, penggajian, dan pemberhentian pegawai dan membuat
laporan kepegawaian dan inventaris perusahaan secara berkala.
Administrasi lapangan merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam pekerjaan yang berada
di lapangan atau lokasi proyek. Seperti ; mengawasi pekerjaan yang ada di lapangan,
melaksanakan pembukuan dan pemeriksaan dilapangan
Divisi Logistik

Divisi ini bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan mengecek berbagai peralatan dan
perlengkapan yang digunakan dalam menjalankan operasional dikantor maupun di lapangan.
1. Operasional Kantor, merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam pengadaan peralatan
dan perlengkapan yang ada di kantor.
2. Operasional Lapangan, merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam pengadaan bahan
bahan baku yang ada di lapangan
Divisi Teknik
Divisi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan sipil. Divisi ini membawahi 5 sub
seksi, yaitu :
Open Site, Merupakan sub seksi yang bertugas untuk menentukan titik / lokasi proyek, dan
mengukur lahan yang akan digunakan dalam mengerjakan proyek tersebut.
Administrasi proyek, bertanggung jawab dalam penata perusahaan, memantau dan menyusun
laporan dan arsip-arsip pada divisi teknik.
Bagian perencana/ anggaran merupakan subseksi yang bertanggung jawab dalam merumuskan
metode konstruksi, menghitung volume pekerjaan, membuat gambar detail, dan menyiapkan
data-data untuk evaluasi pelaksanaan proyek, mutu dan biaya.
Bagian pelaksana, merupakan sub seksi yang bertugas dalam menjalankan proyek/pekerjaan
yang telah ditentukan atau direncanakan sebelumnya.
Uji terima, merupakan sub seksi yang bertugas malaksanakan serah terima pekerjaan yang telah
selesai kapada pihak klien.
Divisi Penunjang
Merupakan divisi yang memegang peranan memberikan dan mengurus penunjang baik sarana
ataupun prasarana terhadap pekerjaan di dalam kantor ataupun di lapangan seperti call center,
layanan IT, catering, petugas kebersihan, serta layanan kesehatan.

ANALISIS MANAJEMEN K3

Cost of personal protective equipment mencakup biaya pengeluaran untuk pembiayaan APD
untuk seluruh pegawai akan bekerja (helmet, boots, gloves, safety glasses).
Cost savings through prevention of disruptions of operations mencakup biaya yang dapat
dihemat karena tidak terjadinya gangguan operasional (dikarenakan sudah terpenuhinya APD
yang memadahi serta tidak ada kejadian kecelakaan kerja akibat permasalahan yang didapat
karena APD yang tak sesuai).
Costs of company medical support and guidance on safety technology merupakan pengeluaran
untuk membiayai mensejahterakan kesehatan para pekerja seperti biaya untuk pengobatan.
Cost savings through prevention of wastage and reduction of time spent catching up after
disruptions of operations adalah penghematan yang disebabkan tidak adanya waktu dan biaya
yang terbuang akibat terjadinya gangguan operasional yang dikarenakan masalah kesehatan pada
para pekerja.
Added value generated by increased employee motivation and satisfaction merupakan
keuntungan yang diterima perusahaan akibat meningkatnya motivasi dan kepuasan akan
keselamatan kerja para pegawai. Sebab kinerja dan performa yang baik akan menghasilkan
produk akhir yang baik pula.
Costs of preventive medical check-up biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk
mendanai pemeriksaan kesehatan rutin, sebuah tindakan preventif awal terhadap penyakit
penyakit akibat kerja.
Added value generated by sustained focus on quality and better quality keuntungan tambahan
yang diterima perusahaan akibat meningkatnya performa bekerja para pegawai untuk
menghasilkan produk yang berkualitas. Peningkatan mutu kerja ini disebabkan oleh
terpeliharanya kesehatan para pekerja

Organizational costs biaya pelaksanaan operasional dari sebuah organisasi, serta biaya tambahan
lain yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu system manajemen.
Added value generated by product innovations keuntungan berupa adanya inovasi-inovasi baru
dari produk yang diciptakan perusahaan karena telah terciptanya suatu system bekerja yang baik
Investment costs adalah biaya cadangan, atau biaya yang diinvestasikan untuk dikeluarkan
sewaktu-waktu diperlukan.
Added value generated by better corporate image merupakan sebuah keuntungan berupa
meningkatnya nama baik perusahaan karena telah terciptanya manajemen yang memadahi.
Start-up costs merupakan modal awal yang dikeluarkan perusahaan untuk memulai suatu system
manajemen yang baik.
Dari penjabaran diatas, maka didapatkan Prevention Net Benefit adalah kurang lebih 22.2 juta
rupiah. Menunjukkan bahwa adanaya suatu pendanaan awal untuk preventif akan kesehatan dan
keselamatan kerja, dapat menghasilkan suatu keuntungan yang lebih besar untuk perusahaan,
tidak hanya dari segi moral maupun material. Para pekerja pun akan memiliki standar kinerja
yang tinggi akibat rasa aman yang dimiliki dikarenakan perusahaan yang peduli dengan
keselamatan para pekerja.

You might also like