Professional Documents
Culture Documents
Presentan :
dr. Syukran
Pendamping :
dr. Fintje Jontah
: dr. Syukran
Lokasi Wahana
No
.
Tanda Tangan
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
Borang Portofolio
No. ID dan Nama Peserta :
dr. Syukran
Topik :
Tanggal Kasus :
20 Desember 2015
Nama Pasien :
An. L
Usia 3 tahun
Tanggal Presentasi :
Tempat Presentasi :
Pendamping :
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumi
l
Deskripsi : Pasien laki-laki usia 3 tahun datang dibawa keluarga ke IGD RSUD Andi
Djemma Masamba dengan keluhan kejang 1 kali sebelum masuk rumah sakit
kejang seluruh tubuh lama kejang 5 menit, sebelum kejang pasien demam.
Tujuan :
Bahan
Tinjauan Pustaka
Bahasan :
Cara
Diskusi
Riset
Kasus
Audit
Pos
Membahas
:
Data
Nama :
An. L
Pasien
Nama Klinik : RSUD Andi Djemma
Masamba
Data Utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Usia
Telp :
3 tahun
Terdaftar sejak :
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Kejang Demam Simpleks.
2. Penatalaksanaan Kejang Demam Simpleks.
a. Intervensi Farmakologis
b. Intervensi Penunjang
Kejang frekuensi 1 kali, lama kejang 5 menit, kejang seluruh tubuh dengan mata
melihat ke atas.
Anak sadar setelah kejang. Ini adalah kejang yang pertama kali.
Demam sejak 2 jam sebelum kejang, tinggi, terus-menerus, tidak menggigil dan
tidak berkeringat.
Anak telah dibawa ke Puskesmas, diberi Stesolid supp.10 mg, dan dipasang O2 2
l/menit, beberapa saat setelah itu anak langsung sadar dan dirujuk ke RSUD Andi
Djemma Masamba dengan keterangan kejang demam simpleks.
Objektif :
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: 108x/mnt
Nafas
: 26 x/mnt
Suhu
: 38C
BB
: 12 kg
Mata
Konjungtiva anemis.
Paru
: fremitus ki=ka.
Perkusi
: sonor ki=ka.
Inspeks
Palpasi
Perkusi
: RIC II.
Batas kiri
: Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik
Pemeriksaan laboratorium :
Hemoglobin : 11,8 gr/dl
Leukosit
: 15.000/mm3
Hematokrit
: 34%
Trombosit
: 208.000
Assesment :
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal di atas 38C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Kejang demam biasanya
terjadi pada usia antara 3 bulan dan 5 tahun dan tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau
penyebab tertentu.
Klasifikasi kejang demam:
1. Kejang demam sederhana (simpleks) harus memenuhi kriteria sebagai kejang
umum, kurang dari 15 menit dan terjadi 1 kali dalam 24 jam.
2. Kejang demam kompleks adalah kejang demam dengan
(1) Kejang lama > 15 menit. Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari
15 menit atau kejang berulang lebih dari 2 kali dalam 24 jam dan diantara
bangkitan kejang anak tidak sadar.
(2) Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum yang didahului kejang
parsial.
(3) Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
Patofisiologi kejang demam secara pasti belum diketahui, diperkirakan bahwa pada
keadaan demam terjadi peningkatan reaksi kimia tubuh. Dengan demikian reaksi-reaksi
oksidasi terjadi lebih cepat dan akibatnya oksigen akan lebih cepat habis, terjadilah keadaan
hipoksia.
Transport aktif yang memerlukan ATP terganggu, sehingga Na intrasel dan K ekstrasel
meningkat yang akan menyebabkan potensial membran cendrung turun atau kepekaan sel saraf
meningkat.
Demam dapat menimbulkan kejang melalui mekanisme sebagai berikut:
a) Demam dapat menurunkan nilai ambang kejang pada sel-sel yang belum
matang/immature.
b) Timbul dehidrasi sehingga terjadi gangguan elektrolit yang menyebabkan
gangguan permeabilitas membrane sel.
O2,
Plan :
Diagnosis :
Berdasarkan subjektif, objektif dan pemeriksaan penunjang laboratorium ditegakkan
diagnosis kejang demam simpleks.
Pengobatan:
Farmakologi
Kompres intensif
Rawat anak
: 36,70C
Nadi
: 80 x/menit
Nafas
: 28 x/menit
Terapi
-
Kompres intensif
: 36,50C
Nadi
: 80 x/menit
Nafas
: 28 x/menit
Terapi
-
Konsultasi
Konsultasi dilakukan dengan spesialis anak untuk penatalaksanaan selanjutnya.
Pendidikan
Dijelaskan kepada orang tua pasien mengenai kondisi penyakitnya.