You are on page 1of 3

Resiko status nutrisi pada anak diare usia dibawah 5tahun

William Jayadi Iskandar1, Wayan Sukardi1, Yati Soenarto2


Abstract
Latarbelakang
Diare masih menjadi penyebab kematian yang tinggi bagi anak di dunia dan penyebab
utamanya adalah malnutrisi. sementara itu, malnutrisi pada anak sudah terbukti dapat
memperparah, memperpanjang, dan meningkatkan frekuensi diare, membuat diare
semakin berbahaya.
Objektif
Untuk mengetahui resiko dari status nutrisi pada derajat diare serta durasinya maka
pasien dirawat di rumah sakit.
Metode
Kita membuat studi crosssectional yang menyangkut 176 anak usia dibawah 5tahun
yang terdaftar di Rumah Sakit Provinsi Mataram dengan diare akut sejak januari
sampai desember 2013. Kita analisis data menggunakan logistic regression model.
Hasil
Kebanyakan subjek adalah bayi (median 12 months, range 1-53), laki-laki (56,8%),
bergizi baik (85,8%), dengan diare akut (97,2%), dehidrasi ringan sampai sedang
(71,6%), diare severity score 11 (74,4%), duration diare 7hari (96,6%), lama diare
<5hari (73,3%). Logistik regression model mengindikasikan resiko yang signifikan
terhadap status nutrisi pasien yang di rawat di rumah sakit (adjusted OR 2.09,95% CI
1.06 to 6.38), dan untuk diare dengan keparahan ringan (adjusted OR 1.03,95% CI
0.38 to 2.80) atau duration of diarrhea (adjusted OR = 1.17 95% CI 0,13 to 10.89)
mengindikasikan resiko yang signifikan. Namun, anak yang malnutrisi memiliki
tingkat keparahan yang lebih (76% versus 74.2) dan durasi yang lebih panjang (4%
versus 3.3%) dibanding anak yang bergizi baik.
Kesimpulan
Status nutrisi merupakan salah satu resiko lamanya perawatan anak diare dibawah
usia 5tahun di rumah sakit. (Paediatr Indones. 2015;55:235-8).
Keymords: status nutrisi, diare, anak usia dibawah 5tahun
World Health Organization mendefinisikan diare sebagai bertambahnya defekasi lebih
dari biasanya/lebih dari 3kali sehari disertai dengan perubahan konsistensi tinja.1,
Diare masih menjadi penyebab kematian pada anak usia dibawah 5tahun di dunia
termasuk indonesia. Riset Kesehatan dasar 2010 (National Basic Health research)
membuktikan bahwa prevalensi diare di indonesia berkisar 4-19% dan kebnyakan
disebabkan oleh infeksi dengan insiden puncaknya di usia 6-24bulan.2
Diare adalah penyebab utama malnutrisi.1 Setiap episodik diare mengganggu nutrisi
untuk pertumbuhan yang normal, terkhusus pada anak usia dibawah 5tahun oleh karna
penurunan asupan makanan dan penyerapan nutrisi seperti kebutuhan nutrisi yang
tinggi saat diare.1,3 sementara itu anak dengan malnutrisi dikatakan memiliki tingkat
keparahan yang lebih parah, lebih panjang dan lebih sering frekuensi episodik
diarenya, membuat diare dan malnutrisi menjadi lingkaran berbahaya.1 Penelitian
sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara status nutrisi dan lama
perawatannya di rumah sakit.4
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencaritahu resiko dari status nutrisi pada tingkat
keparahan diare dan durasi serta lamanya perawatan di rumah sakit.
Metode

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang lebih besar dari penelitian
hospital-based diarrhea surveilance of Asian Rotavirus Surveilance Network (ARSN).
Ditail dari penelitian ini tersedia ditempat lain.5 persetujuan etik atas survei dari
komite etik, Universitas Kedokeran Gadjah Mad (UGM), Yogyakarta, Indonesia.
Subjek untuk penelitian ini termasuk seluruh anak dibawah usia 5tahun yang terdaftar
di Rumah Sakit Provinsi Mataram pada tahun 2013 dengan diare akut (diare terjadi
kurang dari 14hari). Mereka tidak termasuk jika alasan terkena diare terbukti dari luar
sistem pencernaan. Dokter yang terlatih dan data-data demografi, klinis, dan
laboratorium yang dikumpulkan oleh residen. Orangtua yang bersedia untuk
memasukan anaknya pada bagian dari penelitian menandatangani inform consent
terlebih dahulu. Setiap pasien diobati sesuai protokol standar sesuai WHO dan garis
pedoman Rumah Sakit Provinsi Mataram.
Derajat diare ditentukan menggunakan modified 20-point Vesikari score,6 tergolong
parah (11) dan tidak parah (<11). Panjangnya masa diare didefinisikan sebagai
durasi dalam bentuk hari, sejak pertama diare hingga terbentuk tinja, tergolong
sebagai 7hari atau kurang (akut) dan lebih dari 7hari (masa panjang). Panjangnya
masa perawatan di rumah sakit didefinisikan sebagai durasi dalam hari, sejak
pendaftaran di rumah sakit hingga pasien kluar, tergolong kurang dari 5hari atau lebih
dari 5hari atau lebih. Status nutrisi digolongkan menggunakan WHO z score of
weight untuk height/length, didefinisikan sebagai gizi baik (z score 2) dan
malnutrisi (z score < 2).
Analisis statistik ada pada STATA untuk Windows version 12.0 menggunakan simple
logistic regression. Significant P value didefinisikan sebagai kurang dari 0.05. kami
sesuaikan agar masuk akal seperti usia dan jenis kelamin menggunakan multiple
logistic regression models. Ukuran sampel minimum di kalkulasikan pada kondisi
alpha 0.05 dan power 0.9, menghasilkan ukuran sampel dari 97.
Hasil
Dari jumlah 184(19.74%) pasien dengan diare akut didaftarkan pada Rumah sakit
Provinsi Mataram pada tahun 2013. Setelah memanage data yang hilang oleh simple
deletion method, kita analisis 176 subjek (Table 1). Kebanyakan subjek adalah bayi,
laki-laki (56.8%), gizi baik (85.8%), di daftarkan dengan diare akut (97.2%), diare
severity score 11 (74.4%), durasi dari diare 7hari (96.6%), dan lama inap <5hari
(73.3%).
Sebagaimana di jelaskan di Table 2, anak dengan malnutrisi keadaanya lebih buruk
(76% vs 74.2%), lama durasi diare (4% vs 3.3%), dan semakin lama masa inap di
rumah sakit (44% vs 23.8%) dibanding anak yang bergizi baik. Dengan kata lain, ada
kemungkinan yang lebih tinggi pada anak yang kurang gizi dalam permasalahan
derajat diare (1.8%), lamanya diare (0.7%), dan lama inap (20.2%). Kami juga
menemukan signifikannya hubungan antara status nutrisi dengan diare dalam konteks
lama inap (OR=2.51,95% CI=1.05 to 6.01), tapi tidak berhubungan dengan drajat
diare dan durasi diare.
Pembahasan
Malnutrisi dan diare membuat kesinambungan dan memiliki hubungan dua arah.
Dalam penelitian sebelumnya telah meneliti hubungan nutrisi anak dengan infeksi
seperti diare. Bukti hubungan langsung masih belum jelas, tapi intervensi perbaikan
nutrisi saat sakit mungkin akan mengurangi efek infeksi pada pertumbuhan anak.3
infeksi berefek menurunkan status nutrisi melalui berkurangnya nafsu makan dan

penyerapan asupan makanan, dan juga peningkatan katabolisme dan penyerapan gizi
saat sakit dan penyembuhan. Sementara itu, malnutrisi berkontribusi atas penyebap
penurunannya sistem imun, pertahanan mukosa cenderung lebih lemah pada infeksi.4,7
Setengah dari semua subjek adalah bayi (age 12months or less). Sesuai menurut
penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa diare kebanyakan menyerang anak
usia 6-24bulan, tanpa perbedaan yang signifikan pada jenis kelamin.1,2,4,7,8
Diare akut dan dehidrasi ringan hingga sedang menentukan type diare dan dehidrasi
pada penelitian ini. Kondisi ini membuat rotavirus menjadi penyebab paling mungkin,
ini penyebab utama diare akut dan kematian anak usia dibawah 5tahun yang
dikarenakan akut diare.8
Kebanyakan dari

You might also like