Professional Documents
Culture Documents
PERANCANGAN PRODUK
A. Perancangan Awal
1. Konsep Rancangan
Dalam merancang penggoreng kopi otomatis ini hal pertama yang harus
diketahui adalah konsep rancangan / draft design. Adapun draft design dari
mesin secara sederhana bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.1 Draft Design
12
Keterangan:
1. Wadah Masuk Bahan
2. Tabung Penggorengan
3. Poros
4. Pillow Block
5. Sproket
6. Kompor Pemanas
7.
8.
9.
10.
11.
12.
31
Rangka Dasar
Panel Box Thermostat
Saklar Motor Listrik
Motor Listrik
Selenoid Valve
Adaptor
32
2. Spesifikasi Produk
Nama
Fungsi
Daya Mesin
: 130 Watt
Kapasitas
: 5 Kg/Proses
Berat
: 30 kg
Tinggi
: 794 mm
Panjang
: 700 mm
Lebar
: 500 mm
Nama Komponen
Jml
Material
Kebutuhan
Motor AC
20 Watt
Rantai
Besi
88 mata rantai
Pillow block
2 buah
Besi
2 batang
Plat Tabung
SUS 304
1 lembar
Poros Tabung
S 30 C
1 batang
33
Plat Plendes
Besi plat
2 buah
Roda
4 buah
Kompor
1 buah
10
Regulator
1 buah
11
Selenoid Valve
12
Panelbox
Plastik
13
Saklar
14
Adaptor
1 buah
Plastik
-
1 buah
1 buah
1 unit
B. Perancangan Teknik
34
Menggoreng kopi ataupun sejenis bijian lainnya dari mesin berikut adalah 5
kg sekali proses. Dalam waktu penggorengan suhu maksimum pada thermostat
tidak akan bisa langsung dicapai. Butuh waktu berajngka untuk mendapatkan
panas yang ingin dicapai terlebih dahulu. Pada percobaan awal penggorengan kopi
dimulai pada saat suhu 0 derajat Celsius. Butuh waktu 3 jam untuk mendapat
panas maksimal standar ketentuan kopi yang baik untuk proses masaknya, dalam
jangka 3 jam mesin melakukan proses, kematangan juga didapat sesuai kapasitas
messin maksimal yaitu 5 kg sekali proses.
Dalam merancang mesin penggoreng biji kopi ini selain perhitumgan
kapasitas produksi, perlu juga diketahui tentang adanya pengoperasian system
pemanas dari penggoreng utama berikut. Hal ini didapat dari hasil percobaan
mesin yang telah jadi.
Suhu Pencapaian
Dalam Celcius
60
50
II
50
60
70
35
n=
putaran poros
Q(http :/ otoengine . com)
W
Dimana,
W : Beban (Kg)
Q : Kapasitas maksimal (Kg/Jam)
1800 putaran
1,6 kg / jam
5 kg
576 putaran
60 menit
9,6 putaran/menit
36
P = 0,02 Kw
P = 20 Watt
Namun untuk memperkuat motor saat mengangkat beban pertamakali
karena kerja dari motor pendorong bekerja hidup mati hidup mati maka
diberikan faktor koreksi motor sebesar 10, sehingga daya rencana motor
adalah,
37
Pd = P x Fc
Pd = 2 watt x 10
Pd = 20 watt
Jadi besarnya motor yang digunakan adalah 20 Watt. Besarnya daya
motor yang direncanakan dengan mempertimbangkan faktor koreksi dan
motor yang ada di pasaran.
3. Perhitungan Transimisi Rantai Rol
Direncanakan sebuah motor dengan daya 0,02 kw dengan putaran 40 rpm
dipasang pada mesin penggoreng biji kopi, dimana:
: 0,02 KW
: 40 Rpm
: 2,35
: 390mm
: 15
: 35
: 20 Watt
: 390 mm
38
d p=
p
(SularsoK . Suga ,1997 :197)
sin ( 180 /Z 1 )
d p=
12,70
=61,083mm
sin ( 180 /15 )
D p=
p
(SularsoK . Suga ,1997 :197)
sin ( 180 /Z 2 )
D p=
12,70
=141,678 mm
sin ( 180 /35 )
39
v=
p . Z 1 . n1
(SularsoK . Suga , 1997 :198)
1000 60
v=
12,70 . 15. 40
m
=0,127
1000 60
s
F=
102. Pd
( SularsoK . Suga , 1997 :198)
v
F=
102. 0,03
=24,094 kg
0,127
40
4. Perencanaan Poros
Direncanakan bahan poros yang akan digunakan adalah baja karbon untuk
konstruksi mesin tipe S30C, dimana menurut (Sularso & K.Suga, 1987: 3)
dalam table bahan diketahui baja karbon S30C memiliki spesifikasi:
Daya rencana(Pd)
: 0,02 KW
: 70 Rpm
Panjang poros
: 500mm
41
1,0.0,02 ( kW )=0,02 kW
Dimana :
Pd
=faktor koreksi
0,8 1,2
1,2 2,0
Daya normal
1,0 1,5
b
kg
( SularsoK . Suga , 1997: 8 )
Sf 1 Sf 2 mm2
48
kg
6,0.1,5 mm2
kg
5,33
mm2
a=
( )
( )
( )
Dimana:
a = Tegangan Geser Ijin (
kg
)
2
mm
kg
)
mm2
42
T =9,74 105
5
9,74 10
Pd
( kg . mm )( SularsoK . Suga , 1997 :7 )
n
0,02
=48,7 kg . mm
40
Dimana :
Pd =daya rencana ( kW )
n=putaran pada poros(rpm)
M
Km
KtT
5,1
ds
a
1,0 2
2,0 2 +
5,1
a
1
( 5) 3
5,1
5,33
2,27 1 mm
43
Dimana:
KmM
KtT
44
pada titik A = 0
F1 x 30 mm +F2 x 39 mm Rb x 45 mm = 0
Rd x 45 mm = 2,5 kg x 30 mm + 2,5 kg x 39 mm
Rd=
Rd = 2,33 kg
pada titik D = 0
F1 x 39 mm +F2 x 30 mm Ra x 45 mm = 0
Ra x 45 mm = 2,5 kg x 39 mm + 2,5 kg x 30 mm
Ra=
97,5 kg . mm+7,5 kg . mm
45 mm
45
Ra = 2,33 kg
Momen pada setiap titik
MA
=0
MB
= 30 mm x 2,33 kg
= 69,9 kg.mm
MC
= 39 mm x 2,33 kg
= 90,87 kg.mm
MD
=0
Momen terbesar terdapat pada titik C yaitu sebesar 90,87 kg.mm, sehingga
besar diameter poros adalah;
Mb
Wb
= Mb /
. Wb
b
0,1 d3 = 90,87 / 48
d3
d=
d
= 10 x 90,87 / 48
90,87
48
= 1,256 2 mm (pada skema)
5. Bantalan
46
: 20 mm
: 35 mm
Lebar (B)
: 10 mm
: 470 kg
: 296
Pr = XVFr + YFa
47
Jika dalam beban bantalan tidak terdapat beban aksial maka harga
untuk faktor X=1 dan Y=0 sehingga persamaan diatas menjadi;
Pr = XVFr
Pr = 1 x 1 x 2,5 kg
Pr = 2,5 kg
( )
1
3
33,3
40
1
3
Fn =
136)
( )
Fn =
Fn = 0,94
48
Fh =0,94
390
2
Fh = 183,3
Lh = 500 x 183,33
Lh = 3.079.338.268 jam
49
6. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi dalam satu kali proses penggorengan bisa memuat
5kg/proses. Angka tersebut diperoleh dari volume ruang tabung
Dimana:
atau
1
2,14 35 262
4
= 12.658,1 kg
7. Pasak
Dari diameter poros 20 mm, dan bahan pasak yang digunakan adalah jenis
S30C.
Sfk1
= 6,0
Sfk2
= 2,0
Dimana B
3)
Maka:
50
T
ds
2
( )
1997: 25)
=
2500
10
= 250 kg
7.2. Tegangan Geser yang Diijinkan
ka
B
Sfk 1 . Sfk 2
48
6,0.2,0
1997: 25)
= 4 kg/mm2
ka =
F
b .l 1
4 kg
25)
250
4 = 7.l 1
l1 8,92
Pa
1997: 27)
F
l2
t1
( )
t2
51
250
l 2 .(4)
L2
7,81
b
=
ds
1997: 28)
0,25 <
7
25
b
ds
= 0,28
< 0,35
0,75 <
l
ds
l
ds
=1
< 1,5
1. Persiapan Bahan
52
4. Nyalakan Saklar
Saklar turun untuk
mengeluarkan
bahan olahan
5. Nyalakan Kompor
7. Masukkan Bahan