Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
ABDOMEN
Abdomen adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bagian dari
tubuh yang berada diantara thorax atau dada dan pelvis.Dalam bahasa Indonesia
umum,sering pula disebut dengan perut.Bagian yang ditutupi atau dilingkupi
oleh abdomen disebut cavitas abdominalis atau rongga perut.
Abdomen adalah sebuah rongga besar yang dilingkupi oleh otot otot
perut pada bagian ventral dan lateral,serta adanya kolumna spinalis di sebelah
dorsal.bagian atas abdomen berbatasan dengan tulang iga atau costae,cavitas
abdominalis berbatasan dengan cavitas thorax atau rongga dada melalui otot
diagfragma dan sebelah bawah dengan cavitas pelvis 0iatau rongga panggul.
Antara cavitas abdominalis dan cavitas pelvis dibatasi oleh membran
serosa yang dikenal dengan sebagai peritonium parietalis.membran ini juga
membungkus organ yang ada di abdomen dan menjadi peritonium visceralis.
Berikut adalah organ yang dapat ditemukan di abdomen : komponen dari
saluran cerna meliputi, lambung (gaster) , usus halus, usus besar (kolon),
caecum, umbai cacing atau appendix.Organ pelengkap dari saluran cerna seperti,
hati (hepar), kantung empedu, dan pangkreas.Organ saluran kemih seperti ginjal,
ureter, dan kantung kemih (vesica urinaria) , serta organ lain seperti limpa (lien).
Salah satu klinis udara bebas intra abdominal ialah Peritonitis, Peritonitis
adalah inflamasi dari membrane serosa yang membatasi cavum abdomen dan
TUGAS AKHIR
5
SEKAR LUKITONINGRAT INDRA MURTI
EVALUASI FOTO BOF POSISI AP DAN POSISI LLD
DALAM MENDETEKSI ILEUS SERTA UDARA BEBAS
INTRA ABDOMINAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSU DR.SOETOMO SURABAYA
pencernaan.
Etiologi umum dari peritonitis termasuk : appendicitis akut yang
perforasi, perforasi gaster dan duodenal ulcer, perforasi (sigmoid) colon
disebabkan karena diverticulitis, perforasi GB.
II.2
Krista iliaka , Tanda pertama yang penting adalah crista iliaka dapat kita
ketahui dengan melakukan palpasi, crista iliaka terletak setinggi intervertebral
lumbal 4-5.Bagian tertinggi dari krista iliaka terletak setinggi bodi vertebra
lumbal 4, akan tetapi ini jarang untuk dipalpasi, yang mudah kita palpasi pada
umumnya terletak setinggi intervertebral lumbal 4-5.
Spina Iliaka Anterior Superior (SIAS), Tanda kedua yang penting adalah
SIAS.SIAS dapat kita ketahui tempatnya dengan meraba krista iliaka bagian
anterior,SIAS terletak di bagian ujung anterior krista iliaka
TUGAS AKHIR
6
SEKAR LUKITONINGRAT INDRA MURTI
EVALUASI FOTO BOF POSISI AP DAN POSISI LLD
DALAM MENDETEKSI ILEUS SERTA UDARA BEBAS
INTRA ABDOMINAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSU DR.SOETOMO SURABAYA
II.3
abdomen (BOF) Buich Oversicht Foto disebut juga BNO (Bladder Nier Oversicht) atau
KUB (Kidney Ureter Bladder). Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan pendahuluan
atau dapat juga dikatakan sebagai screening pemeriksaan sebelum dilakukan
pemeriksaan yang lain. Pemeriksaan ini dimulai dari bagian atas diafragma sampai batas
bawah symphisis pubis. Dengan batas bawah dan batas atas tersebut, maka organ-organ
yang termasuk dalam pemeriksaan ini meliputi hepar, lien, ginjal, pankreas, intestine
dan tulang-tulang vertebra. (Triyono K.S.P, 1995)
Foto polos abdomen menjadi salah satu alat bantu dalam mendiagnosa
terjadinya gangguan pada abdomen. Pemeriksaan radiologis merupakan pemeriksaan
TUGAS AKHIR
7
SEKAR LUKITONINGRAT INDRA MURTI
EVALUASI FOTO BOF POSISI AP DAN POSISI LLD
DALAM MENDETEKSI ILEUS SERTA UDARA BEBAS
INTRA ABDOMINAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSU DR.SOETOMO SURABAYA
Duduk atau setengah duduk atau berdiri jika memungkinkan, dengan sinar
horizontal, proyeksi AP
Tiduran miring ke kiri atau biasa disebut dengan Left Lateral Decubitus = LLD,
dengan sinar horizontal, proyeksi AP.
Sebaiknya pemotretan dibuat dengan memakai kaset film yang dapat mencakup
TUGAS AKHIR
8
SEKAR LUKITONINGRAT INDRA MURTI
EVALUASI FOTO BOF POSISI AP DAN POSISI LLD
DALAM MENDETEKSI ILEUS SERTA UDARA BEBAS
INTRA ABDOMINAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSU DR.SOETOMO SURABAYA
TUGAS AKHIR
9
SEKAR LUKITONINGRAT INDRA MURTI
EVALUASI FOTO BOF POSISI AP DAN POSISI LLD
DALAM MENDETEKSI ILEUS SERTA UDARA BEBAS
INTRA ABDOMINAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSU DR.SOETOMO SURABAYA
2. Intruksi pernafasan
Dalam pembuatan foto BOF pasien di intruksikan untuk menahan nafas
pada akhir ekspirasi penuh. Hal ini dilakukan agar organ-organ di dalam
abdomen tidak tertekan. (Philip W. Ballinger. Eugene D. Frank, 2003)
3. Proteksi radiasi
Pasien harus dihindarkan dari radiasi yang tidak diperlukan mengingat
organ reproduksi sangat sensitive terhadap radiasi, sebaiknya menggunakan
TUGAS AKHIR
10
SEKAR LUKITONINGRAT INDRA MURTI
EVALUASI FOTO BOF POSISI AP DAN POSISI LLD
DALAM MENDETEKSI ILEUS SERTA UDARA BEBAS
INTRA ABDOMINAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSU DR.SOETOMO SURABAYA
Faktor eksposi terdiri dari KV, MaS dan FFD, besarnya factor eksposi
tersebut tergantung pada :
Semakin jauh FFD maka semakin besar pula intensitas sinar-X yang harus
dinaikkan, begitu pula sebaliknya. FFD yang digunakan pada X-foto polos
abdomen (BOF) 100 cm. (D.N&M.O.Chesney, 1996)
TUGAS AKHIR
11
SEKAR LUKITONINGRAT INDRA MURTI
EVALUASI FOTO BOF POSISI AP DAN POSISI LLD
DALAM MENDETEKSI ILEUS SERTA UDARA BEBAS
INTRA ABDOMINAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSU DR.SOETOMO SURABAYA
II.5
II.6
udara
usus,
gambaran
jaringan
lunak,
POSISI LLD
TUGAS AKHIR
12
SEKAR LUKITONINGRAT INDRA MURTI
EVALUASI FOTO BOF POSISI AP DAN POSISI LLD
DALAM MENDETEKSI ILEUS SERTA UDARA BEBAS
INTRA ABDOMINAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSU DR.SOETOMO SURABAYA
II.7 HAL HAL YANG DAPAT DINILAI PADA FOTO BOF LLD
Posisi Supine :
1. Dinding abdomen, lemak praperitoneal kanan dan kiri baik atau
menghilang
2. Garis PSOAS kanan dan kiri : baik menghilang atau adanya
pelembungan
TUGAS AKHIR
13
SEKAR LUKITONINGRAT INDRA MURTI
EVALUASI FOTO BOF POSISI AP DAN POSISI LLD
DALAM MENDETEKSI ILEUS SERTA UDARA BEBAS
INTRA ABDOMINAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSU DR.SOETOMO SURABAYA
II.8
AKUT
1. Perforasi
Radiografi polos tetap menjadi standart utama untuk mencitrakan perforasi
abdomen akut, termasuk perforated abdominal viscus. Sekecil 1 mL gas bebas dapat di
deteksi pada radiografi polos baik sebagai gambar dada tegak maupun sebagai gambar
decubitus lateral kiri. Pneumoperitoneum dapat dideteksi pada 56% pasien dengan
menggunakan gambar abdomen supine (posisi terlentang). Hampir separuh pasien
dengan pneumoperitoneum mempunyai gas di atas kuadran atas kanan.
TUGAS AKHIR
14
SEKAR LUKITONINGRAT INDRA MURTI
EVALUASI FOTO BOF POSISI AP DAN POSISI LLD
DALAM MENDETEKSI ILEUS SERTA UDARA BEBAS
INTRA ABDOMINAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSU DR.SOETOMO SURABAYA
Tanda tanda pneumoperitoneum pada foto polos yang ditetapkan dalam literature
antara lain :
Dsb.
Pada radiografi decubitus lateral kiri, udara bebas berkumpul di sekitar tepi bawah liver,
yang membentuk bagian dependen terkecil perut pada posisi tersebut. Pada pasien
gemuk, terutama wanita, bagian dependen terkecil tersebut terletak di atas pinggul,
suatu titik tempat udara bebas berada.
2. Ileus
Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi
usus akut yang segera memerlukan pertolongan atau tindakan. Ileus terbagi dua yaitu
ileus obstruksi dan ileus paralitik. Hambatan pasase usus dapat disebabkan oleh adanya
obstruksi lumen usus atau oleh adanya gangguan peristaltik. Obstruksi usus atau disebut
juga ileus obstruksi (obstruksi mekanik) misalnya oleh strangulasi, invaginasi atau
adanya sumbatan dalam lumen usus. Ileus dinamik dapat disebabkan oleh kelebihan
dinamik seperti spasme. Obstruksi usus merupakan gangguan peristaltik baik di usus
halus maupun di kolon. Obstruksi mekanik dapat disebabkan karena adanya lesi pada
bagian dinding usus, di luar usus maupun di dalam lumen usus. Obstruksi usus dapat
akut atau kronik, parsial atau total. Obstruksi usus kronik biasanya mengenai kolon
sebagai akibat adanya karsinoma. Sebagian besar obstruksi justru mengenai usus halus.
Obstruksi total usus halus merupakan kegawatan yang memerlukan diagnosa dini dan
tindakan bedah darurat.
TUGAS AKHIR
15
SEKAR LUKITONINGRAT INDRA MURTI
EVALUASI FOTO BOF POSISI AP DAN POSISI LLD
DALAM MENDETEKSI ILEUS SERTA UDARA BEBAS
INTRA ABDOMINAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSU DR.SOETOMO SURABAYA
Adanya dilatasi dari usus disertai gambaran step ladder dan air fluid level
pada foto polos abdomen dapat disimpulkan bahwa adanya suatu obstruksi. Foto polos
abdomen mempunyai tingkat sensitivitas 66% pada obstruksi usus halus, sedangkan
sensitivitas 84% pada obstruksi kolon. Pada foto polos abdomen dapat ditemukan
gambaran step ladder dan air fluid level terutama pada obstruksi bagian distal. Pada
kolon bisa saja tidak tampak gas. Jika terjadi stangulasi dan nekrosis, maka akan terlihat
gambaran berupa hilangnya muosa yang reguler dan adanya gas dalam dinding usus.
Udara bebas pada foto thoraks tegak menunjukkan adanya perforasi usus. Penggunaan
kontras tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan peritonitis akibat adanya perforasi.
Beberapa tanda radiologik yang khas untuk obstruksi ileus adalah :
-- Pengumpulan gas dalam lumen usus yang melebar, penebalan valvulae coniventes
yang memberi gambaran fish bone appearance.
-- Pengumpulan cairan. dengan gambaran khas air-fluid level. Pada obstruksi yang
cukup lama, beberapa air fluid level memberikan gambaran huruf U terbalik.
Gambaran gambaran rontgen pada akut abdomen khususnya Perforasi,ileus
obstruksi dan ileus paralitik ialah sebagai berikut :
Distensi usus halus sampai rectum,Dinding usus tebal, Gambaran coiled spring
appearance, pada ileus paralitik
TUGAS AKHIR
16
SEKAR LUKITONINGRAT INDRA MURTI
EVALUASI FOTO BOF POSISI AP DAN POSISI LLD
DALAM MENDETEKSI ILEUS SERTA UDARA BEBAS
INTRA ABDOMINAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RSU DR.SOETOMO SURABAYA