Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian Risk
Bila ingin menjadi pengusaha sukses, maka anda harus berani menghadapi risiko.
Kalimat tersebut dianggap resep untuk menjadi pengusaha dianggap sukses. Kehidupan usaha
penuh dengan risiko, baik itu risiko finansial maupun manajerial.
Risiko finansial
Berkaitan dengan kegagalan usaha untuk merealisasikan rencana finansial yang telah
ditentukan.
Risiko manajerial
Berkaitan dengan kegagalan pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaannya
yang pada akhirnya diukur dengan kegagalan finansial.
Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran.
Lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan
atau berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat
suatu jargon high risk bring about high return, artinya jika ingin memperoleh hasil yang
lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula. Contohnya dalam investasi
saham. Volatilitas atau pergerakan naik-turun harga saham secara tajam akan membuka
peluang untuk memperoleh hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga bergerak ke
arah yang berlawanan, maka kerugian yang akan ditanggung sangat besar.1[1]
Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald Ebert, risiko adalah uncertainty about future
event, adapun Joel G.Siegel dan Jae K.Sim mendefinisikan risiko pada 3 hal:
1. Keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus dimana hasilnya
dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambilan
keputusan
2. Variasi dalam keuntungan penjualan atau variabel keuangan lainnya
3. Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja
operasi perusahaan atau posisi keuangan
1
B. Pengertian Return
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu
dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook, return
merupakan laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.
Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih dibagi
perusahaan.
Return realisasi merupakan return yang telah terjadi.
Return on network atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang
saham yang dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih
periode sebelumnya.
Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di
masa mendatang.
Total return merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode
tertentu.
Return realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return
E. Tipe-tipe Risiko
Pure Risk (Risiko Murni) : suatu ketidakpastian terjadi, maka kejadian tersebut pasti
menimbulkan kerugian. Risiko murni dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe risiko,
yaitu:
1. Risiko aset fisik: risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik suatu
perusahaan/organisasi. Contoh: kebakaran, banjir, gempa, tsunami, gunung meletus, dll.
2. Risiko Karyawan: risiko yang disebabkan karena apa yang dialami oleh karyawan
yang bekerja di suatu perusahaan atau organisasi. Contoh : kecelakaan kerja yang
menyebabkan terganggunya aktivitas perusahaan.
3. Risiko Legal : risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak
tidak berjalan sesuai dengan rencana. Contoh : perselisihan dengan perusahaan
F. Sumber-sumber Risiko
Interest Risk Rate. Variabilitas dalam return sekuritas dari perubahan tingkat suku
bunga yaitu interest rate risk. Interest rate risk mempengaruhi obligasi secara
langsung daripada common stock, tapi itu juga mempengaruhi keduanya
risk
Financial Risk Financial risk berhubungan dengan penggunaan pembiayaan
hutangoleh perusahaan. Besarnya proporsi asset oleh pembiayaan hutang dan
besarnyavariabilitas return adalah sama. Konsep financial leverage juga termasuk di
dalamfinancial risk.
Liquidity Risk. Risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder dalam
perdagangansekuritas. Suatu investasi yang dapat dibeli atau dijual secara cepat dan
tanpa harga
Unsystematic Risk disebut juga dengan resiko spesifik atau resiko yang dapat
didiversifikasikan. Resiko yang tidak sistematis yaitu hanya membawa dampak pada
perusahaan yang terkait saja. Jika suatu perusahaan mengalami Unsystematic Risk
maka kemampuan untuk mengatasinya masih akan bisa dilakukan, karena perusahaan
bisa menerapkan berbagai strategi untuk mengatasinya. Contohnya jika harga
sekuritas perusahaan jatuh, maka perusahaan menerapkan berbagai strategi investasi.
3. Total Risk
Total Risk adalah gabungan atau penjumlahan antara Systematic Risk dan
Unsystematic Risk.
Rumus menghitung total resiko:
Total Risk = Systematic Risk + Unsystematic Risk
I. Mengelola Resiko
Dalam aktivitas yang namanya resiko adalah pasti terjadi dan sulit untuk dihindari
sehingga bagi sebuah lembaga bisnis seperti perbankan sangat penting untuk memikirkan
bagaimana mengelola resiko tersebut. Dalam mengelola resiko pada dasarnya ada 4 cara
yaitu :
tersebut tidak menambah menjadi besar dan diluar kontrol manajemen perusahaan.
Mengalihkan resiko, dengan cara mengalihkan resiko yang kita terima tersebut
ketempat lain seperti mengasurasikan bisnis guna menghindari terjadinya resiko yang
J. Perhitungan Return
Tingkat pengembalian =
Tingkat pengembalian =
11001000
1000
= 0,1 = 10%
Yield =
Return =
Contoh soal:
1. Aji membeli saham PT.ABC seharga Rp. 1.000 per lembar. Saham tersebut
dimilikinya selama setahun, dan menerima dividen sebesar Rp. 250 per lembar.
Setelah pembagian dividen saham tersebut dijual dengan harga Rp. 1.100 per
lembar,hitunglah return yang diterima Aji ?
Jawab:
Return (R) =
2. Ali membeli saham sebanyak 5.000 lembar dengan harga Rp. 1.500 per lembar.
Saham tersebut dimilikinya selama sebulan lalu dijual dengan harga Rp.1.650 per
lembar, hitunglah return saham tersebut ?
Jawab:
Return =
Dimana :
= Ekspektasi Return
= Probabilitas
= Return
Contoh soal:
Berikut ini lima return Perusahaan A di kondisi ekonomi dengan probabilitas yang
terjadi di kondisi tersebut
Kondisi Ekonomi
Return(R)
Probabilitas
Jawab:
Resesi
-0,09
0,10
Cukup Resesi
-0,05
0,15
Normal
0,15
0,25
Baik
0,25
0,20
Sangat Baik
0,27
0,30
K. Perhitungan resiko
Jika Probabilitas tidak sama
Dimana:
= Varians dari investasi saham
= Probabilitas
= Return
= Ekspektesi return
N
= Banyaknya pengamatan
Contoh soal:
Berikut data saham PT A pada berbagai kondisi ekonomi
Kondisi Ekonomi
Probabilitas
Return
30%
20%
40%
18%
30%
15%
= 0,0001587+0,0000036+0,0002187
=0,00038
= 0,01952 =1,95%
Dalam analisis investasi, dua faktor harus dipertimbngkan bersama-sama, yaitu return
ekspektasi dan risiko.
Koefisien variasi (CV) diartikan bahwa semakin kecil nilai CV menunjukkan semakin kecil
risiko dan semakin besar return ekspektasi
Expected Return
E(Rp)
= Proporsi saham
E(R)
Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/112643807/Tugas-Expected-Return-Risk-Investasi
http://kushinamaoleen.blogspot.com/2013/06/contoh-makalah-manajemen-keuanganrisk.html
http://www.academia.edu/6652554/MANAJEMEN_KEUANGAN_Risk_and_Return_PT._Se
men_Indonesia_Persero_Tbk_dan_Bank_Central_Asia_Tbk_UNIVERSITAS_SURABAYA_
FAKULTAS_BISNIS_DAN_EKONOMIKA_2013_Disusun_Oleh_KP_F