You are on page 1of 67

IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013

Curriculum Vittae
Nama
Tgl Lahir
Alamat

: Moh. Miftahussiroyudin
: Lamongan, 10 Agustus 1970
: Jl. Kedinding Lor II-28A Sby,
Telp. 031-3767802 - 08123106695
Kantor
: Jl. Ketintang Madya 92 Surabaya
Telp.031- 8292494
Jabatan
: Widyaiswara Madya
Instansi
: Balai Diklat Keagamaan Surabaya
Peng. Jabatan
: Guru SD tahun 1998 sampai sekarang
Guru SMA
Staf Sub Bagian TU Balai Diklat Keagamaan
Surabaya
TOT Widyaiswara 2006
Fasilitator Guru PA SD antar agama 2007
Fasilitator Guru PAI SMA Tingkat Nasional 2007
Diklat Model Pembelajaran berbasis TIK
2008
Arsiparis Balai Diklat Keagamaan Surabaya
TOT Kurikulum 2013
Pendidikan
: MI SD
MTs
MA
S1 IAIN Sunan Ampel Surabaya
S2 STIM IMNI Surabaya
2/3/16

Email: mivtahjudin@yahoo.co.id

Motto:
kerja keras
hati ikhlas

Beberapa Isu Publik Tentang


Kurikulum
Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yg sdg
berjalan
Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik
Kurang sosialisasi
Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan
global (Bahasa Inggris dan TIK)
Mengabaikan kemampuan guru dlm membuat RPP &
silabus
Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik
Berkembangnya stigma negatif terhadap guru
Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum
Anggaran sangat besar, khawatir seperti kasus hambalang
Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dengan DPR
Implementasi bakal terhambat krn anggaran belum
disetujui
3

Mengapa Kurikulum
Harus Berubah?

AGENDA KITA
Mindset Kurikulum 2013
Rasional Kurikulum 2013
Elemen Perubahan Kurikulum
2013
Penyusunan Silabus dan RPP

RASIONAL KURIKULUM 2013


PPT - 1.1

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kurikulum menurut Undang-undang Nomor


20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah
seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Pengembangan Kurikulum 2013
merupakan langkah lanjutan
Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun
2004 dan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu.

Tantangan Internal
Tuntutan pendidikan yang mengacu
kepada 8 Standar Nasional Pendidikan
yang meliputi standar pengelolaan,
standar biaya, standar sarana prasarana,
standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar isi, standar proses,
standar penilaian, dan standar kompetensi
lulusan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan
faktor perkembangan penduduk Indonesia
dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif.
8

Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar

STANDAR
ISI

STANDAR
(PROSES)
PENILAIAN
STANDAR
PROSES
(PEMBELAJARA
N)

STANDAR
KOMPETEN
SI
LULUSAN

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN
Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi, Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi, Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja

STANDAR SARANA-PRASARANA
Rehab Gedung Sekolah, RKB, Penyediaan Lab dan
Perpustakaan, Penyediaan Buku

STANDAR PEMBIAYAAN
BOS, Bantuan Siswa Miskin, BOPTN/Bidik Misi (di PT)

STANDAR PENGELOLAAN
Manajemen Berbasis Sekolah

LULUSAN

PESERTA DIDIK

KURIKULUM 2013

Perkembangan Penduduk Sebagai Modal

SDM
Usia
Produktif
(20202035)
Melimpah

Kompete
n

Modal
Pembanguna
n
Transformasi
Melalui
Pendidikan

Tidak
Kompete
n

Beban
Pembanguna
n

Kurikulum
PTK
Sarpras

Pendanaa
n

Pengelola
an

10

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013


TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

4. Penyesuaian Beban
3. Penguatan Proses

KBK 2004
KTSP 2006

2. Pendalaman dan
Perluasan Materi

KURIKULUM
2013

1. Penataan Pola
Pikir dan Tata
Kelola

TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL


11

11

Pendekatan Dalam Penyusunan SKL


Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
Mapel 1

Mapel 2

Mapel 3

SKL Mapel
1

SKL Mapel
2

SKL Mapel
3

SK-KD
Mapel 1

SK-KD
Mapel 2

SK-KD
Mapel 3

....
....
....

Mapel n
SKL Mapel
n
SK-KD
Mapel n

Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan
Pendidikan
SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi12Dasar

POLA PIKIR KTSP 2006

13

Kerah

Saku

Lengan Kiri

Lengan Kanan

Muka Kiri

Muka Kanan
Belakang

14

POLA PIKIR KURIKULUM 2013

15

Kemeja Lengan Panjang Warna Biru


Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm;
Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)

38 cm

saku

86 cm

kerah

58 cm

92 cm

Lengan Kiri

Muka Kiri

Belakang

83 cm

Muka Kanan

Lengan Kanan

16

D
a
s
a
r

KURIKULUM
TINGKAT SEKOLAH

I. Mata
Pelajaran

Pendidikan Agama

KOMPETENS
I

K
e
r
a
n
g
k
a

Struktur Kurikulum [distribusi


jam min/maks]

KURIKULUM
KURIKULUM TINGKAT
TINGKAT NASIONAL
DAERAH
Koordinasi dan
Supervisi

1. Visi

PKN PPKn

A B

Bahasa Indonesia

Matematika

Bahasa Inggris

Ilmu Pengetahuan
Sosial
Ilmu Pengetahuan
Alam

KTSP

Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan
Prakarya

6. Waktu
& Beban
Belajar
7.
Kalender
Akademi
k

Beban
Belaja
r
Kalende
r
Akadem
ik
2/3/16

2. Misi
3.
Strategi
4. Tujuan
Pendidik
an
5.
Struktur
&
Muatan
Kurikulu
m: [Jam
pelajaran
real]

DRAFT

Penyesuaian Event
Daerah

17

RPP dan
Kegiatan
Pembelajar
an [Intra
dan Ekstra
Kurikuler]

Penyempurnaan Pola Pikir


1

Berpusat pada Guru

Berpusat pada Siswa

Satu Arah

Interaktif

Isolasi

Lingkungan Jejaring

Pasif

Aktif-Menyelidiki

Maya/Abstrak

Konteks Dunia Nyata

6
7

Pribadi

Menuju

Pembelajaran Berbasis
Tim

Luas (semua materi


diajarkan)

Perilaku Khas
Memberdayakan Kaidah
Keterikatan

Stimulasi Rasa
Tunggal (beberapa
panca indera)

Stimulasi ke Segala
Penjuru (semua Panca
indera)

Alat Tunggal (papan


tulis)

Alat Multimedia (berbagai


peralatan 18
teknologi
pendidikan)

Penyempurnaan Pola Pikir

(lanjutan)

1
1

Produksi Massa (siswa


memperoleh
dokumen yg sama)

Kebutuhan Pelanggan
(siswa mendapat
dokumen sesuai dgn
ketertarikan sesuai
potensinya)

1
2

Usaha Sadar Tunggal


(mengikuti cara yang
seragam)

Jamak (keberagaman
inisiatif individu siswa)

1
3

Satu Ilmu
Pengetahuan
Bergeser
(mempelajari satu sisi
pandang ilmu)

1
4

Kontrol Terpusat
(kontrol oleh guru)

Otonomi dan Kepercayaan


(siswa diberi
tanggungjawab)

1
5

Pemikiran Faktual

Kritis (membutuhkan
19 kreatif)
pemikiran

Menuju

Pengetahuan Disiplin
Jamak (pendekatan
multidisiplin)

Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan


Kurikulum
N
o

KBK 2004

KTSP 2006

Kurikulum 2013

Standar Kompetensi Lulusan


diturunkan dari Standar Isi

Standar Kompetensi
Lulusan diturunkan dari
kebutuhan

Standar Isi dirumuskan berdasarkan


Tujuan Mata Pelajaran (Standar
Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran)
yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran

Standar Isi diturunkan dari


Standar Kompetensi
Lulusan melalui
Kompetensi Inti yang
bebas mata pelajaran

Pemisahan antara mata pelajaran


pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan, dan pembentuk
pengetahuan

Semua mata pelajaran


harus berkontribusi
terhadap pembentukan
sikap, keterampilan, dan
pengetahuan,

Kompetensi diturunkan dari mata

20
Mata pelajaran
diturunkan

Langkah Penguatan Proses


Proses

Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak
pembelajaran untuk semua mata pelajaran

Pembelajar
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi
an
tahu [discovery learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat
komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir
logis, sistematis, dan kreatif
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah
sampai tinggi

Penilaian

Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan


pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil
21
kerja siswa

Langkah Penyesuaian Beban Guru dan


Murid
Pelaku

Beban
Menyusun Silabus
Mencari buku yang sesuai
Mengajar beberapa mata
pelajaran dengan cara berbeda

Guru

Mengajar banyak mata pelajaran


Menggunakan bahasa Indonesia
sebagai penghela mata pelajaran
yang lain sehingga selara
Menggunakan ilmu pengetahuan
sebagai penggerak pembahasan
Mempelajari banyak mapel

Murid

Mempelajarai mata pelajaran


dengan cara berbeda
Membeli buku

22

Membeli lembar kerja siswa

Penyelesaian
Disediakan buku
pegangan guru

Pendekatan tematik
terpadu menggunakan
satu buku untuk semua
mata pelajaran sehingga
dapat selaras dengan
kemampuan Bahasa
Indonesia sebagai alat
komunikasi dan carrier of
knowledge

Penyedian buku teks oleh


pemerintah/daerah

Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum


Elemen

Ukuran Tata
kelola

KTSP 2006

Kewenangan

Hampir mutlak

Terbatas

Kompetensi

Harus tinggi

Sebaiknya tinggi.
Bagi yang rendah
masih terbantu
dengan adanya
buku

Beban

Berat

Ringan

Guru

Buku

Kurikulum 2013

Efektivitas waktu Rendah [banyak


untuk kegiatan
waktu untuk
pembelajaran
persiapan]

Tinggi

Peran penerbit

Besar

Kecil

Variasi materi
dan proses

Tinggi

Rendah

Variasi
harga/beban
siswa

Tinggi

Rendah

Hasil
pembelajaran

Tergantung
sepenuhnya

Tidak sepenuhnya
tergantung guru,

23

Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum


Proses

KTSP 2006

Peran
Guru

Penyusun
an
Pemerintah
Silabus
Pemerintah
Daerah

Kurikulum 2013

Hampir mutlak
Pengembangan dari
[dibatasi hanya oleh yang sudah
SK-KD]
disiapkan
Hanya sampai SK-KD Mutlak
Supervisi
penyusunan

Supervisi
pelaksanaan

Penerbit

Kuat

Lemah

Guru

Hampir mutlak

Kecil, untuk buku


pengayaan

Pemerintah

Kecil, untuk
kelayakan
penggunaan di
sekolah

Mutlak untuk buku


teks, kecil untuk
buku pengayaan

Penyusun Guru
an
Rencana
Pelaksan
aan
Pemerintah
Pembelaj Daerah
aran

Hampir mutlak

Kecil, untuk
pengembangan dari
yang ada pada buku
teks

Supervisi
penyusunan dan

Supervisi
pelaksanaan dan

Penyedia
an Buku

24

Keseimbangan antara sikap,


keterampilan dan pengetahuan untuk
membangun soft skills dan
hard skills1
PT
SMA/K Knowledge

Skill

Attitude

SMP
SD
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).

25

25

TAHUN 2005
Indonesia memiliki perangkat
Hukum
PP Nomor 19 Tahun 2005
tentang:
Standar Nasional Pendidikan
yaitu; acuan minimal
penyelenggaraan pendidikan
untuk seluruh lembaga
pendidikan dasar dan mengah di

TUJUAN KURIKULUM 2013

mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

PP & PERMENDIKBUD

Standar Pelayanan Minimal

Prmdkbud 23

2013

SNP Perubahan
PP No. 32 2013
SKL
Prmdkbud 54 2013
Standar isi ; Standar Proses
Prmdkbud 64;65
13

Standar Penilaian
Prmdkbud 66 2013
Kerangka Dasar Strktr Kur SD
Prmdkbud 67
2013

Kerangka Dasar Strktr Kur SMP

Prmdkbud 68

2013

Kerangka Dasar Strktr Kur SMA

Prmdkbud 69

2013

Kerangka Dasar Strktr Kur SMK

Prmdkbud 70

Elemen Perubahan
Elemen Perubahan
Pengelolaan Kurikulum
Standar Kompetensi Lulusan
(SKL)
Standar Isi (SI)
Standar Proses (SP)
Standar Penilaian (SPen)
Struktur Kurikulum
KI dan KD (sebelumnya SK
dan KD), KI adalah
Kompetensi Inti pengganti SK

Materi Pokok KD
KD pada KI-2
(Sikap
terhadap diri
dan
lingkungannya
Materi
)
Pokok

KD pada KI-1
(Sikap
terhadap
Tuhan)

KD pada KI-4
(Penyajian
Pengetahuan)

KD pada KI-3
(Pengetahuan)

Elemen Perubahan
Standar
Kompetensi
Lulusan

Standar Proses

Elemen
Perubahan

Standar Isi

Standar Penilaian

32

Kode Kunci Mengenal Perubahan


Kurikulum 2013 adalah angka:

4 Standar perubahan yaitu: 1) SKL, 2) SI, 3)


Standar Proses, dan 4) S Penilaian
2 Pendekatan proses yaitu; 1) pendekatan
saintific, 2) pendekatan penilaian
authentik
5 Langkah pembelajaran SCIENTIFIC yaitu;
1) mengamati, 2) menanya,
3)eksplorasi/eksperimen, 4) asosiasi, dan
5) komunikasi.
2 Penerapan sikap yaitu; 1) Sikap spiritual
(Kompetensi Inti (KI) 1, dan 2) Sikap
sosial (Kompetensi Inti (KI) 2.
KI adalah pengganti SK

KURIKULUM 2013 "4-2-5-2"


4

2
5
2

4 Perubanhan Pada SNP

1. SKL (Permdbud No. 54 2013)


2. S I (Permdbud No. 64 2013)
2 Pendekatan
Pembelajaran
3.
S Proses (Permdbud
No. 65 2013)
1. S
Pendekatan
saintifik No. 66 2013)
4.
Penilaian (Permdbud
5
Pendekatan Sanitifik
2. Langkah
Penilaian otentik
1.
Mengobservasi/mengamati
Input,
proses, dan output
2.
menanya
MENILAI
Sikap, Pengetahuan dan
2
Penekanan
3.
Mencoba/mengeksplor
Ketrampilan
1. Mengasosiasi/menalar
Sikap Ketuhanan (KI 1)
4.
2. Mengkomunikasikan/Membuat
Sikap Sosial (KI 2)
5.
Disamping aspek Pengetahuan dan
Jejaring
aspek ketrampilan yang sudah
memperoleh perhatian di kurikulum
sebelumnya

Tujuan Pendidikan Nasional


(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sikap
Spiritual
(KI 1)

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha


Esa

Sikap Sosial
(KI 2)

berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis


serta bertanggung jawab, jujur.

Pengetahuan
(KI 3)

berilmu

Keterampilan

cakap dan kreatif

Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas


Sharp, C. 2004. Developing young childrens
creativity: what can we learn from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif
melalui:
tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang
benar [banyak/semua jawaban benar],
mentolerir jawaban yang nyeleneh,
menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk
menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya,
untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan
atau kejadian yang diamatinya
memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang
spontan/ekspresif
Perlunya
merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian
yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan
penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki
jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai
37
proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya,
penilaian

37

Proses yang Mendukung Kreativitas


PROSES
PEMBELAJARAN

Pendekatan saintifik dan


kontekstual
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
Observing [mengamati]
Questioning [menanya]
Associating [menalar]
Experimenting [mencoba]
Networking [Membentuk jejaring]

PROSES
PENILAIAN

Penilaian Otentik
penilaian berbasis portofolio
pertanyaan yang tidak memiliki jawaban
tunggal,
memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,
menilai proses pengerjaannya bukan hanya
hasilnya,
penilaian spontanitas/ekspresif,
38
dll

Elemen Perubahan
Elemen

Deskripsi
SD

SMP

SMA

SMK

Kompetensi Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan


Lulusan
hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan
mata
pelajaran
(ISI)

Kompetensi yang semula diturunkan dari


matapelajaran berubah menjadi matapelajaran
dikembangkan dari kompetensi.

Pendekatan
(ISI)

Kompetensi dikembangkan melalui:


Tematik
Integratif
dalam semua
mata
pelajaran

Mata
pelajaran

Mata
pelajaran

Vokasinal

39

Elemen Perubahan
Elemen

Deskripsi
SD
Holistik
berbasis sains
(alam, sosial,
dan budaya)

Struktur
Kurikulum
(Mata
pelajaran
dan alokasi
waktu)
(ISI)

SMP
TIK menjadi
media semua
matapelajaran

Pengembangan
diri terintegrasi
Jumlah
matapelajaran
pada setiap
dari 10
matapelajaran
menjadi 6
dan
ekstrakurikuler
Jumlah jam
bertambah 4
Jumlah
JP/minggu
matapelajaran
akibat
dari 12 menjadi
perubahan
10
pendekatan
Jumlah jam
pembelajaran
bertambah 6
JP/minggu
akibat
perubahan
pendekatan
pembelajaran

SMA

SMK

Perubahan
Penambahan
sistem: ada
jenis keahlian
matapelajar
berdasarkan
an wajib
spektrum
dan ada
kebutuhan (6
matapelajar
program
an pilihan
keahlian, 40
bidang
Terjadi
keahlian, 121
penguranga
kompetensi
n
keahlian)
matapelajar
an yang
Pengurangan
harus diikuti
adaptif dan
siswa
normatif,
penambahan
Jumlah jam
produktif
bertambah
1 JP/minggu
akibat
perubahan
pendekatan

produktif
disesuaikan
dengan trend
40 perkembangan

Elemen Perubahan
Elemen

Proses
pembelaja
r-an

Deskripsi
SD

SMP

SMA

SMK

Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi,


Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan
Mencipta.
Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di
lingkungan sekolah dan masyarakat
Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan
teladan
Tematik dan IPA dan
terpadu
IPS
masingmasing
diajarkan
secara
terpadu

Adanya
mata
pelajaran
wajib dan
pilihan
sesuai
dengan
bakat dan

Kompetensi
keterampilan yang
sesuai dengan
standar industri

41

Elemen Perubahan
Elemen

Penilaian
hasil belajar

Deskripsi
SD

SMP

SMA

SMK

Penilaian berbasis kompetensi


Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi
pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik
[mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil
belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor
ideal (maksimal)
Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan
SKL
Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai
instrumen utama penilaian

Ekstrakurikul Pramuka
er
(wajib)
UKS
PMR
Bahasa Inggris

Pramuka
(wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll

Pramuka
(wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll

Pramuka (wajib)
OSIS
UKS
PMR
Dll
42

Perbedaan Esensial Kurikulum 2013


KTSP 2006

Kurikulum 2013

Ket

Mata pelajaran
tertentu mendukung
kompetensi tertentu

Tiap mata pelajaran mendukung semua


kompetensi [sikap, keterampilan,
pengetahuan]

Semua
Jenjang

Mata pelajaran
dirancang berdiri
sendiri dan memiliki
kompetensi dasar
sendiri

Mata pelajaran dirancang terkait satu


dengan yang lain dan memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi inti tiap kelas

Semua
Jenjang

Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai penghela
sejajar dengan mapel mapel lain [sikap dan keterampilan
lain
berbahasa}

SD

Tiap mata pelajaran


diajarkan dengan
pendekatan berbeda

Semua mata pelajaran diajarkan dengan


pendekatan yang sama [saintifik] melalui
mengamati, menanya, mencoba,
menalar,....

Semua
Jenjang

Tiap jenis konten


pembelajaran
diajarkan terpisah

Bermacam jenis konten pembelajaran


diajarkan terkait dan terpadu satu sama
43
lain [cross curriculum atau integrated

SD

Perbedaan Esensial Kurikulum 2013


KTSP 2006

Kurikulum 2013

Ket

Tematik untuk kelas


I III [belum
integratif]

Tematik Integratif untuk Kelas I VI

SD

TIK adalah mata


pelajaran sendiri

TIK merupakan sarana pembelajaran,


dipergunakan sebagai media pembelajaran
mata pelajaran lain

Bahasa Indonesia
sebagai
pengetahuan

Bahasa Indonesia sebagai alat


komunikasi dan carrier of knowledge

SD/SMP/
SMA/SM
K

Untuk SMA, ada


penjurusan sejak
kelas XI

Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata


pelajaran wajib, peminatan, antar minat,
dan pendalaman minat

SMA/SM
K

SMA dan SMK tanpa


kesamaan
kompetensi

SMA dan SMK memiliki mata pelajaran


wajib yang sama terkait dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

SMA/SM
K

Penjurusan di SMK
sangat detil

Penjurusan di SMK tidak terlalu detil


[sampai bidang studi], didalamnya

SMA/SM
K

44

SMP

Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran


N
o

45

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

Materi disusun
untuk memberikan
pengetahuan
kepada siswa

Materi disusun seimbang mencakup


kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan

Pendekatan
pembelajaran
adalah siswa
diberitahu tentang
materi yang harus
dihafal [siswa diberi
tahu].

Pendekatan pembelajaran berdasarkan


pengamatan, pertanyaan, pengumpulan
data, penalaran, dan penyajian hasilnya
melalui pemanfaatan berbagai sumbersumber belajar [siswa mencari tahu]

Penilaian pada
Penilaian otentik pada aspek kompetensi
pengetahuan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
melalui ulangan dan

Perubahan pada Ilmu Pengetahuan Sosial


No

Kurikulum Baru

Materi disajikan
terpisah menjadi
Geografi, Sejarah,
Ekonomi, Sosiologi

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam


kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi,
Sosiologi.

Tidak ada platform,


semua kajian berdiri
sejajar

Menggunakan Geografi sebagai platform kajian


dengan pertimbangan semua kejadian dan
kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya
adalah menekankan pentingnya konektivitas
ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian
sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi
disajikan untuk mendukung terbentuknya
konektivitas yang lebih kokoh.

Diajarkan oleh guru


berbeda (team
teaching) dengan
sertifikasi
berdasarkan mata
kajian

46

Kurikulum Lama

Diajarkan oleh satu orang guru yang


memberikan wawasan terpadu antar mata
kajian tersebut sehingga siswa dapat
memahami pentingnya keterpaduan antar
mata kajian tersebut sebelum mendalaminya
secara terpisah dan lebih mendalam pada

Perubahan pada Ilmu Pengetahuan Alam


No

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

Materi disajikan terpisah


antara Fisika, Kimia, dan
Biologi

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam


kelompok Fisika, Kimia, Biologi

Tidak ada platform,


semua kajian berdiri
sejajar

Menggunakan Biologi sebagai platform kajian


dengan pertimbangan semua kejadian dan
fenomena alam terkait dengan benda beserta
interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya
adalah menekankan pentingnya interaksi biologi,
fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk
ikatan yang stabil.

Materi ilmu bumi dan


anta-riksa masih belum
memadai [sebagian
dibahas di IPS]

Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa


sesuai dengan standar internasional

Materi kurang mendalam


dan cenderung hafalan

Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk


berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar
internasional

Diajarkan oleh guru


berbeda (team teaching)
dengan sertifikasi

Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan


wawasan terpadu antar mata kajian tersebut
sehingga siswa dapat memahami pentingnya

47

Perubahan pada Matematika


N
o

48

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

Langsung masuk ke materi


abstrak

Mulai dari pengamatan permasalahan konkret,


kemudian ke semi konkret, dan akhirnya
abstraksi permasalahan

Banyak rumus yang harus


dihafal untuk
menyelesaikan
permasalahan (hanya bisa
menggunakan)

Rumus diturunkan oleh siswa dan


permasalahan yang diajukan harus dapat
dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus
dan pengertian dasar (tidak hanya bisa
mnggunakan tetapi juga memahami asalusulnya)

Permasalahan matematika
Perimbangan antara matematika dengan angka
selalu diasosiasikan dengan
dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]
[direduksi menjadi] angka

Tidak membiasakan siswa


untuk berfikir kritis [hanya
mekanistis]

Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis


untuk menyelesaikan permasalahan yang
diajukan

Metode penyelesaian
masalah yang tidak
terstruktur

Membiasakan siswa berfikir algoritmis

Perubahan pada Bahasa Indonesia/Inggris


No

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

Materi yang diajarkan


ditekankan pada
tatabahasa/struktur
bahasa

Materi yang dijarkan ditekankan pada


kompetensi berbahasa sebagai alat
komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan
pengetahuan

Siswa tidak dibiasakan


membaca dan
memahami makna
teks yang disajikan

Siswa dibiasakan membaca dan memahami


makna teks serta meringkas dan menyajikan
ulang dengan bahasa sendiri

Siswa tidak dibiasakan


menyusun teks yang
sistematis, logis, dan
efektif

Siswa dibiasakan menyusun teks yang


sistematis, logis, dan efektif melalui latihanlatihan penyusunan teks

Siswa tidak dikenalkan


tentang aturan-aturan
teks yang sesuai
dengan kebutuhan

Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks


yang sesuai sehingga tidak rancu dalam
proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi
dan kondisi: siapa, apa, dimana)

49

Kurang menekankan
pada pentingnya

Siswa dibiasakan untuk dapat


mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya

Perubahan pada
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran
N
o

50

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

Materi disajikan
berdasarkan empat
pilar dengan
pembahasan yang
terpisah-pisah

Materi disajikan tidak berdasarkan pada


pengelompokkan menurut empat pilar
kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan
empat pilar dalam pembentukan karakter
bangsa

Materi disajikan
berdasarkan pasokan
yang ada pada empat
pilar kebangsaan

Materi disajikan berdasarkan kebutuhan


untuk menjadi warga negara yang
bertanggung jawab (taat norma, asas, dan
aturan)

Tidak ada penekanan


pada tindakan nyata
sebagai warga negara
yang baik

Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa


untuk melakukan tindakan nyata sebagai
warga negara yang baik

Pancasila dan
Kewarganegaraan
disajikan sebagai

Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya


pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui

PERAHU PENDIDIKAN

(perahu layar)

Yuk sambut kurikulum baru...


Dengan harapan...pendidikan bermutu...
Scientific dan autentic..pendekatan pemblajaaaran
yang menarik..
Jaangan kita berpola lama...sekarang rubah mindset
kita..
Mari..mari..mari..sama kita pahami..
observasi,
menanya,
eksplorasi..asosiasi
dan
komunikasi
itulah langkah-langkah pembelajarannya..
Ayo semua warga Indonesia...
Kita sambut kurikulum dengan gembira..
Lirik: Miftahussirojudin

Strategi Implementasi
Kurikulum 2013

Pelaksanaan kurikulum itu sendiri di


seluruh sekolah di Indonesia
serentak pada :
Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X
Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X,
dan XI
Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII,
VIII, IX, X, XI, dan XII

Langkah Penguatan Tata Kelola


Menyiapkan buku pegangan
pembelajaran yang terdiri dari:
Buku pegangan siswa
Buku pegangan guru

Menyiapkan guru supaya memahami


pemanfaatan sumber belajar yang telah
disiapkan dan sumber lain yang dapat
mereka manfaatkan
Memperkuat peran pendampingan dan
pemantauan oleh pusat dan daerah
pelaksanaan pembelajaran
54

Struktur Kurikulum SMP


No

Komponen

VII

VIII

IX

3
3
6
5
5
4
4

3
3
6
5
5
4
4

3
3
6
5
5
4
4

2
38

2
38

2
38

Kelompok A
1
2
3
4
5
6
7

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti


Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Bahasa Inggris

Kelompok B
8

Seni Budaya (termasuk mulok)*


Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
9
(termasuk mulok)
10 Prakarya (termasuk mulok)
Jumlah
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

STRUKTUR KURIKULUM MTs (Draft Akhir)


MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR


PER MINGGU
VII
VIII
IX

Kelompok A
1.

Pendidikan Agama Islam


a. AlQur'an Hadis
b. Akidah Akhlak
c. Fiqih
d. Sejarah Kebudayaan Islam

2.

Pedidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3.

Bahasa Indonesia

4.

Bahasa Arab

5.

Matematika

6.

Ilmu Pengetahuan Alam

7.

Ilmu Pengetahuan Sosial

8.

Bahasa Inggris

2
2
2
2

2
2
2
2

2
2
2
2

3
6
3
5
5
4
4

3
6
3
5
5
4
4

3
6
3
5
5
4
4

3
2
46

3
2
46

3
2
46

Kelompok B
1.

Seni Budaya

2.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

3.

Prakarya
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu

BEBAN BELAJAR
Beban belajar di Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah dinyatakan dalam
jam pembelajaran per minggu. Beban belajar
satu minggu Kelas VII, VIII, dan IX adalah 38 jam
pembelajaran. Durasi setiap satu jam
pembelajaran adalah 40 menit.
Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu
semester paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil
paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20
minggu.
Beban belajar di kelas IX pada semester genap
paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16
minggu.

Catatan1

Matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat


memuat Bahasa Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di
dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan
ekstrakurikuler Sekolah /Madrasah antara lain Pramuka
(Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah
Remaja.
Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit
Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya
adalah dalam rangka mendukung pembentukan
kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya
adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat
dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan
pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah
konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini
dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.

Catatan2
Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok
matapelajaran yang kontennya dikembangkan
oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B yang
terdiri atas matapelajaran Seni Budaya dan
Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok matapelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan
dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat
diajarkan secara terintegrasi dengan
matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya
atau diajarkan secara terpisah apabila
daerah merasa perlu untuk
memisahkannya. Satuan pendidikan dapat

Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap


kelas merupakan jumlah minimal yang dapat
ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

INTEGRATIF!

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan


kompetensi dasar dari berbagai matapelajaran yaitu intradisipliner, inter-disipliner, multi-disipliner, dan transdisipliner.
Integrasi intra-disipliner dilakukan dengan cara
mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap
matapelajaran.
Integrasi inter-disipliner dilakukan dengan menggabungkan
kompetensi-kompetensi dasar beberapa matapelajaran
agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat
saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang
tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.
Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan
kompetensi dasar tiap matapelajaran sehingga tiap
matapelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri.
Integrasi trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan
berbagai matapelajaran yang ada dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga

MAPEL AGAMA
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dilakukan
melalui pembelajaran dengan pendekatan
tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas
VI. Matapelajaran Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti dikecualikan untuk
tidak menggunakan pembelajaran
tematik-terpadu.

PERAN MAPEL BHS


INDONESIA
Selain itu, pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya
dengan penempatan matapelajaran Bahasa Indonesia di
Kelas I, II, dan III sebagai penghela matapelajaran lain.
Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat
berbagai matapelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai
pokok bahasannya, sehingga penempatan matapelajaran
Bahasa Indonesia sebagai penghela matapelajaran lain
menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran matapelajaran Bahasa Indonesia
dilakukan secara utuh melalui penggabungan
kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam ke dalam
matapelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu
pengetahuan tersebut menyebabkan pelajaran Bahasa
Indonesia menjadi kontekstual, sehingga pembelajaran
Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III
menyebabkan semua matapelajaran yang diajarkan akan
diwarnai oleh matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Contod KD Bhs. Indonesia


Kls 2
3.1 Mengenal teks laporan sederhana tentang alam
sekitar, hewan, dan tumbuhan serta jumlahnya
dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu
pemahaman
3.3 Mengenal teks buku harian tentang kegiatan
anggota keluarga dan dokumen milik keluarga
dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu
pemahaman
4.1 Mengamati dan mencoba menyajikan teks
laporan sederhana tentang alam sekitar, hewan,
dan tumbuhan serta jumlahnya secara mandiri

Beban Belajar

Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah


dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.
Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam
pembelajaran.
Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam
pembelajaran.
Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam
pembelajaran.
Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam
pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu


semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20
minggu.
Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit
18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling
sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.

Kunci Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013


Ketersediaan Buku Pegangan Pembelajaran:
Siswa
Guru

Ketersediaan Buku Pedoman Penilaian


Kesiapan Guru
Penyesuaian kompetensi guru

Dukungan Manajemen
Kepala Sekolah
Pengawas Sekolah
Administrasi sekolah [khususnya untuk SMA dan SMK]

Dukungan Iklim/Budaya Akademik


Keterlibatan dan kesiapan semua pemangku kepentingan
[siswa, guru, orang tua, kepala sekolah, pengawas sekolah]
67

You might also like