Professional Documents
Culture Documents
BAB
ARAH KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
PERMUKIMAN DAN
PERUMAHAN
II
BAB
rumah.
Kendala
yang
dihadapi
dalam
menangani
lingkungan
permukiman kumuh
1. Peremajaan lingkungan kumuh merupakan proyek besar. Jadi harga
yang dipertimbangkan dengan matang mengenai manfaat proyek
karena menyangkut sekian banyak manusia yang akan tergusur atau
dimukimkan kembali.
2. Masih
ada
dualisme
antara
penataan
lingkungan
dengan
susun.
3. Banyak proyek peremajaan lingkungan kumuh yang tidak didahului
oleh
II - 1
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
kemauan
bukan sekedar
proyek
memperhatikan
peremajaan
kelengkapan
lingkungan
lingkungan
yang
seperti
pencegahan
kurang
taman,
kebakaran,
tempat
ruang
tempat
bermain
anak-
anak.
5. Penggusuran
sering
diartikan
berusaha meremajakan
buruk,
lingkungan
akan
kumuh
tetapi
dan
pemerintah
memungkinkan
lahan,
harus
dalam
ipilih
pelaksanaan
lokasi
yang
peremajaan
benar-
benar
lingkungan
cocok
baik
diciptakan
kebersamaan,
masyarakat
perkotaan
yang
berkembangnya
prinsip
yang
dilakukan
pendekatan
yang
peraturan
Diperlukan waktu
perundang-
undangan
yang
berlaku.
masyarakat.
11.Pengelolaan
program
berpandangan
objektif
peremajaan
dan
luas.
lingkungan
Pengelola
harus
harus
melihat
masyarakat
yang
kepentingan
lingkungan
akan diremajakan.
permukimannya
kumuh
untuk
diharapkan
ditangani.
dapat
Melalui
terwujud
penanganan
sesuatu
ini
lingkungan
pada
gilirannya
perumahandan
II - 2
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
permukiman yang layak huni dalam suatu lingkungan yang sehat dan
aman, serasi dan teratur.
2.2. Arah Kebijakan Pengembangan Permukiman Dan Perumahan
Nasional
2.2.1. Kebijakan Dan Strategi Nasional Perumahan Dan Permukiman
Ada 3 (tiga) kebijakan dan strategi nasional, yaitu:
1. Melembagakan sistem penyelenggaraan perumahan dan permukiman
dengan melibatkan masyarakat (partisipatif) sebagai pelaku utama,
melalui strategi:
a. Penyusunan,
pengembangan
dan
sosialisasi
berbagai
produk
kelembagaan
perumahan
dan
permukiman
yang
konstruksi
dan
keselamatan
bangunan
gedung
dan
lingkungan.
2. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan perumahan bagi seluruh lapisan
masyarakat, melalui strategi:
a. Pengembangan
sistem
pembiayaan
dan
pemberdayaan
pasar
kredit,
kedit,
asuransi
kredit,
lembaga
pelayanan
yang
bertumpu
pembangunan
perumahan
pada
potensi
keswadayaan
masyarakat;
Pemberdayaan para pelaku kunci perumahan swadaya; serta
DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR
II - 3
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
masyarakat
untuk
mengembangkan
kemampuan
Pemukiman
kembali
pengungsi.
Penanganan
penyelamatan
sosial,
korban
sebelum
dampak
proses
tanggap
darurat
rangka penanganan
bencana
lebih
alam
lanjut
atau
seperti
Pengelolaan
bangunan
gedung
dan
rumah
negara,
melalui
permukiman
yang
sehat,
aman,
harmonis
dan
kualitas
lingkungan
permukiman,
dengan
prioritas
II - 4
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
bangun
(Lisiba);
Pengembangan lingkungan siap bangun yang berdiri sendiri, yang
dengan
dipertimbangkan
pengelolaan
tata
pengembangan
guna
Bank
tanah,
Tanah
juga
untuk
perlu
lebih
mengendalikan
harga tanah.
c. Penerapan tata lingkungan permukiman, meliputi
Pelembagaan
RP4D,
yang
merupakan
pedoman
menengah
dan
panjang
secara
perencanaan,
pembangunan
sinergi melibatkan
Pelestarian bangunan
bersejarah
dan
lingkungan
permukiman
tradisional;
Pengembangan
penataan
Mengenai
Dampak
Lingkungan
(AMDAL),
Rencana
II - 5
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
Kebijakan
Dan
Strategi
Nasional
Penataan
Lingkungan
Permukiman Kumuh
ARAH KEBIJAKAN
1. Menciptakan lingkungan yang memampukan (enabling environment)
2. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kumuh
3. Mencegah pembentukan kumuh baru
STRATEGI POKOK
1. Menyediakan lahan perumahan untuk MBR
2. Meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah
3. Fasilitasi pembangunan perumahan swadaya
4. Menangani permukiman kumuh yang komprehensif dan terpadu
dengan Rencana Kota
5. Memperluas akses pembiayaan perumahan bagi MBR
6. Menyediakan pelayanan dasar yang terpadu dengan sistem kota
Prinsip Dasar Penanganan Kumuh
1. PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI PANGLIMA
Pemda
bertanggung
jawab
dalam perencanaan
dan
pelaksanaan
Pusat
berperan
sebagai
pendamping
Daerah
dan
rencana
penanganan
kumuh
dengan
rencana
II - 6
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
pembangunan kota
Keterpaduan prasarana kota dan kawasan permukiman
5. MENJAMIN KEAMANAN BERMUKIM
Perumahan merupakan hak dasar manusia, dan penduduk yang tinggal
dan
menghuni
rumah,
baik
legal
maupun
ilegal,
memperoleh
lingkungan
hunian
pembangunan baru
perdesaan
melalui
perbaikan
dan/atau
hunian
secara
wajar
sampai
lingkungan
hunian
perdesaan
melalui
perbaikan
dan/atau
sasaran
utama
menumbuhkembangkan
kegiatan
atas
penyelenggaraan
pembinaan,
kawasan
penyelenggaraan
permukiman,
perumahan,
pemeliharaan
dan
perkotaan
maupun
perdesaan,
yang
dilengkapi
dengan
II - 7
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
penghidupan.
d. Lingkungan hunian adalah bagian dari kawasan permukiman yang
terdiri atas lebih dari satu satuan permukiman.
e. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas
lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana,
utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di
kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
3. Menurut UU No 1 Tahun 2011 pengertian permukiman dan perumahan
kumuh :
a. Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni
karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang
tinggi, dan
memenuhi syarat.
b. Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan
kualitas fungsi sebagai tempat hunian.
4. Menurut UU No 1 Tahun 2011 Pasal 96 Dalam upaya peningkatan kualitas
terhadap
perumahan
kumuh
dan
permukiman
kumuh,
Pemerintah
dan/atau pemerintah daerah menetapkan kebijakan, strategi, serta polapola penanganan yang manusiawi, berbudaya, berkeadilan, dan ekonomis.
5. Menurut UU No 1 Tahun 2011 Pasal 97 (1) Peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 96 didahului dengan penetapan lokasi perumahan kumuh dan
permukiman kumuh dengan pola-pola penanganan:
a. pemugaran;
b. peremajaan; atau
c. pemukiman kembali.
6. Pola-pola penanganan terhadap perumahan kumuh dan permukiman
DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR
II - 8
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
kumuh
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
dilanjutkan
melalui
memenuhi persyaratan:
a. kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata
ruang wilayah provinsi, dan
b. rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;
c. kesesuaian dengan rencana tata bangunan dan lingkungan;
d. kondisi dan kualitas prasarana, sarana, dan utilitas umum yang
memenuhi persyaratan dan tidak
e. membahayakan penghuni;
f.
II - 9
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
sanitasi
Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana
infrastruktur
perdesaan,
terutama
untuk
OUTPUT PRIORITAS
NASIONAL
OUTCOME 2019
Capaian pelayanan akses air
minum
SPAM Regional
Penyehatan PDAM
SPAM Kab/Kota
SPAM MBR (Rusunawa, Kws
Kumuh, dan Kws Nelayan)
SPAM di Kws KAPT, MP3EI,
KEK
SPAM IKK
SPAM di Pel. Perikanan
SPAM di Kws Perbatasan
SPAM Desa Rawan Air,
Pesisir, Terpencil
PAMSIMAS
TPA Regional
Infrastruktur air limbah
terpusat
Infrastruktur drainase
TARGE
T
2014
65%
TARGET
2019
60%
100%
100%
II - 10
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
yang
dan
perkotaan
Infrastruktur TPA Sampah
skala kab/kota
Infrastruktur air limbah
komunal
Infrastruktur TPST/3R
Sanimas
Peningkatan
kualitas
lingkungan
permukiman
(perbaikan kampung, KIP)
Pembangunan
Rusunawa
(Urban Renewal)
12%
0%
Perda
Bangunan
Gedung
1. Sektor Air Minum
RTBL
SPAM MBR (Rusunawa, kawasan kumuh, dan kws
nelayan
Desain Kawasan
SPAM di Kawasan Kapet, MP3EI, KEK
SPAM IKK, Kws Perbatasan, dll.
2. Sektor PPLP
Infrastruktur Air Limbah Komunal
Infrastruktur TPST/3R
3. Sektor Bangkim
Rusunawa
Peningkatan kualitas permukiman kumuh
PSD Kawasan Rawan Bencana, Kws perbatasan
potensial, agro & minapolitan)
1.
Sektor
Air Minum
Rencana Kerja
SPAM Desa Rawan Air, Pesisir, Terpencil
Masyarakat RKM) /
PAMSIMAS.
Community Action Plan
2. Sektor PPLP
Sanimas
3. Sektor Bangkim
Software
Master Plan
Feasibility Study
II - 11
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
PPIP
Peningkatan kualitas lingkungan permukiman
(Perbaikan Kampung / KIP)
4. Sektor PBL
PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP)
Revitalisasi Kawasan, Penataan Permukiman
Tradisional/bersejarah
2.4.
sosial.
dalam perencanaan
mensinergikan
stakeholder
seluruh
kegiatan
perencanaan
ini
adalah
dalam penanganan
penanganan
lingkungan
II - 12
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
adalah
upaya
pembongkaran
sebagai
atau
keseluruhan
lahan
permukiman
yang
teknis
penanganan
seperti
Pengelolaan
dan
Pemeliharaan
Berkelanjutan
Pengelolaan
dan
-upaya
untuk
UU
No.1
Tahun
2011
tentang
Perumahan
dan
Kawasan
penanganan
pencegahan
untuk
menghindari
tumbuh
dan
II - 13
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
Komponen
1.
2.
HunianSementara
Infrastruktur
3.
Air Minum
4.
Persampahan
5.
Air Limbah
6.
SistemPemadamKebakaran
7.
Lahan
8.
Pembangunan Huntap
9.
Perbaikan Rumah
10
.
11
.
12
.
PermukimanKembali
Peremajaan
Kumuh Berat
Kumuh Sedang
Mobilisasimasyarakat
PenyediaanRTH
Fasos/Fasum
Pemugaran
Kumuh Ringan
II - 14
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
Komponen
Jenis Kegiatan
Bangunan
Gedung
Jalan Lingkungan
Drainase
Lingkungan
a.Rehabilitasi
b.Rekonstruksi
Perbaikan aspal/ paving/cor pada jalan lingkungan.
a.Pengerukan sedimentasi jaringan drainase;
b.Perbaikan drainase yang tersumbat;
c.Perbaikan drainase yang rusak karena ambrol, atau kerusakan
akibat bencana.
a.Perbaikan Sarana/ instalasi non perpipaan air bersih (dari
kebocoran, korosi, jaringan instalasi terkontaminasi bakteri
berbahaya, kerusakan akibat bencana)
b.Perbaikan jaringan air minum atau air bersih perpipaan yang
mengalami kerusakan (kebocoran, korosi, akibat bencana)
a.Perbaikan instalasi air limbah setempat yang mengalami
sedimentasi, mampat, atau kerusakan akibat bencana.
b.Perbaikan instalasi air limbah terpusat yang mengalami
sedimentasi, mampat atau kerusakan akibat bencana.
a.Perbaikan sarana persampahan komunal (TPS) yang mengalami
penurunan kualitas karena pengendapan sampah basah.
b.Perbaikan sarana persampahan yang mengalami pencampuran
jenis sampah
a.Perbaikan alat pemadam api sederhana yang mengalami
kerusakan karena korosi atau rusak karena bencana;
b.Perbaikan hydran air yang mengalami kerusakan akibat korosi
atau bencana
4.
Air Minum
5.
Air Limbah
6.
Sampah
7.
Pengamanan
Kebakaran
Komponen
1.
Bangunan
Gedung
2.
Jalan Lingkungan
3.
Drainase
Lingkungan
4.
Air Minum
5.
Air Limbah
6.
Sampah
Jenis Kegiatan
a. Rehabilitasi dengan perbaikan atau penambahan terhadap
komponen bangunan agar memenuhi standard konstruksi dan
persyaratan teknis bangunan gedung.
b. Rekonstruksidenganmembongkardanmembangunkembaliban
gunanatausarana, prasarana, dan utilitas umum dengan
penambahan komponen atau fungsi.
c. Penataan kawasan dengan pengaturan petak bangunan
d. Penambahan dan Penyediaan saranapermukiman(RTH, MCK
umum)
e. Penyediaan hunian sementara untuk masyarakat terdampak
a. Rehabilitasi jalan untuk peningkatan kapasitas jalan dengan
penambahan lebar, perubahan material, penambahan
bangunan pelengkap jalan.
b. Peningkatan struktur jalan
a. Peningkatan kualitas unit sistem drainase
b. Penyediaan system drainase
c. Penambahan segmen jaringan agar terhubung dengan
system drainase kota.
Rehabilitasi unit SPAM dengan penambahan jaringan
perpipaan, penyediaan jaringan non perpipaan, penambahan
instalasi pengelolaan air minum
a. Penyediaan system sanitasi setempat atau terpusat;
b. Perbaikan komponen sanitasi pengelolaan air limbah.
a. Pembangunan PrasaranaSaranaPersampahan(PSP)
b. Rehabilitasi
PSP dengan
komponen bangunan PSP.
perbaikan
dan
penambahan
II - 15
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
7.
Pengamanan
Kebakaran
a. Pembangunan saranaproteksikebakaran
b. Peningkatankualitassaranasistemproteksikebakaran
Komponen
Jenis Kegiatan
1.
BangunanGedun
g
2.
3.
Jalan Lingkungan
Drainase
Lingkungan
Air Minum
Air Limbah
Sampah
Pengamanan
Kebakaran
4.
5.
6.
7.
kebijakan
jangka
panjang
daerah
sebagai
dasar
bagi
Pedoman
Teknis
Penanganan
Kawasan
Permukiman
Kumuh
2. Membangun Sistem Informasi & Komunikasi Perumahan dan Permukiman
Kumuh Nasional
Agar
tersedia
data
&
informasi
mengenai
kawasan
kumuh
dan
II - 16
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
serta
sebagai
sarana
berbagi
informasi
ketersediaan
kemitraan
dengan
lembaga
donor,
kemitraan
yang
menentukan
keberhasilan
peningkatan
kualitas
permukiman kumuh.
Kapasitaspemerintahdaerah:
a. Kepala daerah yang memiliki visi dan kemampuan menjalankan visinya
b. SeluruhSKPD terkait dalam penyelenggaraan peningkatan kualitas
permukiman kumuh yang memiliki pengetahuan dan mampu berinovasi
5. Membangun Kesadaran Masyarakat serta Memperkuat Kapasitas dan Peran
Masyarakat
II - 17
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
masyarakat
dalam
hal
ikut
serta
merencanakan
dan
2011-2031
2.5.1.Tujuan, kebijakan dan strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Toba
Samosir
Penataan ruang wilayah kabupaten Toba Samosir bertujuan untuk mewujudkan
pengembangan wilayah Kabupaten secara merata, berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan dengan mengandalkan sektor unggulan pertanian, industri,
dan pariwisata menuju masyarakat mandiri dan sejahtera.
Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Toba Samosir
a. pemanfatan
fungsi
dan
optimalisasi
pengembangan
Kabupaten
dan
optimalisasi
produktifitas
sektor
unggulan
Kabupaten;
c. pemantapan fungsi kawasan lindung dan peningkatan kelestarian
fungsi lingkungan hidup, sumber daya alam dan sumberdaya buatan;
d. pengembangan
pemerataan
wilayah
pelayanan
dengan
peningkatan
sosial,
ekonomi
dan
aksesibilitas
budaya
dan
serta
II - 18
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
untuk
mempertahankan
dan
meningkatkan
keseimbangan
d. mengembangkan
kabupaten
dan
untuk
meningkatkan
mendukung
fungsi
keterpaduan
kawasan
strategis
pembangunan
nilai
f.
pengembangan
optimalisasi
produktifitas
sektor
unggulan
Julu,
kawasan
Kawasan
Agropolitan
Lumban
II - 19
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
c.
f.
meningkatkan
dan
memantapkan
swasembada
pangan
yang
pengolahan
hasil
berkelanjutan;
g. meningkatkan
produktifitas,
diversifikasi
dan
pertanian ;
h. mengembangkan sektor industri berwawasan lingkungan dan berbasis
pemberdayaan masyarakat;
i.
j.
k.
l.
memberikan
perlindungan
terhadap
kawasan
bawahannya,
II - 20
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
pemanfaatan
ruang
daerah
aliran
sungai
yang
terhadap
fungsi
lingkungan
hidup
dan
keselamatan
peningkatan
aksesibilitas,
masyarakat.
4. Strategi
pengembangan
wilayah
dengan
II - 21
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
pembangunan
infrastruktur
dan
perekonomian
perdesaan
serta
antara
kawasan
perkotaan
dengan
pusat
pengembangan agribisnis;
e. meningkatkan penyediaan infrastruktur dan fasilitas pelayanan untuk
meningkatkan intensitas kegiatan perekonomian di kawasan perdesaan;
f. membangun dan mengembangkan potensi pembangkit energi dengan
memanfaatkan sumber energi yang tersedia serta memperluas jaringan
energi untuk kebutuhan pembangunan wilayah; dan
g. menyediakan sarana dan prasarana permukiman serta meningkatkan
kualitas permukiman perdesaan dan perkotaan.
5. Strategi pengembangan kawasan budidaya dengan tetap memperhatikan
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup meliputi :
a. menetapkan kawasan budidaya untuk pemanfaatan sumber daya alam
secara sinergis dalam mewujudkan keseimbangan pemanfaatan ruang;
b. mengembangkan pola kerjasama dengan masyarakat dalam mengelola
hutan rakyat;
c. mengembangkan dan melestarikan kawasan budidaya hutan produksi
untuk mewujudkan nilai tambah daerah;
d. mengembangkan dan melestarikan kawasan budidaya pertanian untuk
mewujudkan
ketahanan
pangan
dan
mendukung
pengembangan
agribisnis;
e. menetapkan dan memantapkan lahan pertanian pangan berkelanjutan
untuk pelestarian kawasan pertanian;
II - 22
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
f. meningkatkan budidaya perikanan, budidaya peternakan dalam sentrasentra produksi peternakan, untuk mewujudkan nilai tambah daerah
dan mendukung kegiatan agribisnis;
g. mengembangkan kegiatan pertambangan pada lokasi potensi layak
tambang dengan memperhatikan lingkungan hidup dan mengendalikan
kegiatan
penambangan
pada
kawasan
yang
membahayakan
lingkungan;
h. mengembangkan wisata alam, budaya dan buatan untuk meningkatkan
perekonomian daerah;
i. mengembangkan
meningkatkan
kegiatan
nilai
industri
tambah
dan
kecil
dan
menengah
perekonomian
daerah
untuk
dengan
penetapan
kawasan
peruntukan
pertanahan
dan
keamanan;
b. mengembangkan budidaya secara selektif di dalam dan disekitar
kawasan untuk menjaga fungsi pertahanan dan kemanan;
c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau budidaya tidak terbangun
di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan negara sebagai zona
penyangga; dan
turut serta memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan dan keamanan.
2.5.2.Rencana SIstem Pusat Kegiatan Kabupaten Toba Samosir
Sistem pusat kegiatan Kabupaten Toba Samosir terdiri dari :
a. sistem perkotaan; dan
b. sistem perdesaan.
A. Sistem Perkotaan
DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR
II - 23
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
b.
Ajibata
berfungsi
sebagai
pusat
pemerintahan
kecamatan,
II - 24
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
penyelenggaraan
pengelolaan
persampahan
Kabupaten;
b. pengembangan TPA di Kecamatan Laguboti dan Kecamatan Ajibata;
c. penambahan
kecamatan
pada
kawasan
perkotaan,
kawasan
sanitary
landfill;
e. pengembangan
pengelolaan
sampah
dengan
sistem
3R
yaitu
g. pelaksanaan
penyelenggaraan
pengelolaan
sampah
yang
berwawasan lingkungan.
2.Rencana sistem prasarana air limbah terdiri dari :
II - 25
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
peran
masyarakat
dalam
memelihara
prasarana
II - 26
LAPORAN
IDENTIFIKASI KAWASAN KUMUH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN
TOBA SAMOSIR 2015
II - 27