Professional Documents
Culture Documents
lolipop memiliki makna sebagai objek yang suka dihisap perempuan, menyerupai
bentuk tongkat, dan memiliki rasa yang beragam.
Dari contoh di atas, metafora dalam lagu karya Serge Gainsbourg adalah
penyampaian suatu ide yang bersifat khusus dengan cara yang lebih menarik sehingga
mudah dipahami oleh pembaca (Knowles dan Moon, 2006). Gainsbourg
menggunakan metafora untuk menimbulkan efek yang berbeda dari kata bermakna
harfiah sekaligus memperhalus kata. Pendengar akan mampu menangkap pesan
bahwa lolipop diibaratkan sebagai penis manusia dengan komponen makna yang
sama, yaitu objek yang suka dihisap perempuan, menyerupai bentuk tongkat, dan
memiliki rasa yang beragam. Akan tetapi, dengan metafora, Serge Gainsbourg lebih
memilih untuk menggunakan kata yang lebih halus dalam lirik maupun judul lagunya,
yaitu lolipop. Selain itu, lolipop merupakan kata yang lebih menarik dan lebih
menghibur untuk digunakan daripada penis. Penggunaan kata lolipop juga
membuktikan bahwa metafora adalah alat untuk menciptakan pengertian baru,
menjelaskan, menggambarkan, menghibur, dan mendorong penafsiran (Ullman,
1964). Penggunaan bahasa secara efektif dapat menjamin bahwa pesan yang ingin
disampaikan dapat diterima tepat oleh yang mendengar (Keraf, 1991).
Penelitian mengenai metafora pada bidang sastra sudah diujikan sebagai
skripsi sebanyak 31 kali di FIB UI dengan sumber data yang beragam dan mudah
didapatkan. Hal ini menunjukkan bahwa metafora adalah objek penelitian yang
menarik untuk diteliti. Adanya sumber data yang beragam terkait dengan penggunaan
metafora yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari, dalam hal ini lirik lagu.
Pengkajian unsur metaforis dalam lirik lagu bahasa Prancis cukup menarik, karena
pencipta lagu seringkali menggunakan metafora untuk memperhalus kata,
menciptakan pengertian baru, dan menghibur pendengarnya.
Untuk meneliti unsur metaforis yang ada dalam lirik lagu, peneliti akan
digunakan teori Ullmann serta teori dari Aristoteles dan Quintilian. Teori Ullman akan
digunakan untuk menentukan jenis-jenis metafora yang akan diteliti. Menurut
Ullmann, terdapat empat jenis metafora yaitu metafora antropomorfis, metafora
binatang, metafora konkret ke abstrak, dan metafora sinestesia. Dengan teori Ullman,
metafora akan lebih mudah untuk diklasifikasi dan diteliti dengan teori selanjutnya
yaitu, teori dari Aristoteles dan Quintilian yang memiliki pengaruh besar dalam arti
Daftar Referensi
Anton M. Moeliono. Kembara Bahasa. Jakarta: PT Gramedia, 1989.
Durand, M. (Februari 2009). Chanson cul(te) Je t'aime moi non plus.
http://evene.lefigaro.fr/musique/actualite/je-t-aime-moi-non-plus-gainsbourgbirkin 1819.php.
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991.
Knowles, M., & R. Moon. Introducing metaphor. London: Routledge, 2006.
Levin, Samuel R. The Semantics of Metaphor. Baltimore: The John Hopkins
University Press. 1977.
Panuti Sudjiman. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: UI Press, 1990.
Rey, A., et. al. Le Petit Robert micro. Paris: Le Robert. 2013.
Simmons, S. (Februari 2001). The eyes have it.
http://www.theguardian.com/books/2001/feb/02/culture.features.
Ullmann, S. Semantics an Introduction to the Science of Meaning. Oxford: Basil
Blackwell & Mott Ltd. 1964.