You are on page 1of 39

A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menjelaskan konsep cahaya dan
menghubungkannya dengan gelombang
permukaan.
 Menjelaskan hukum refleksi dan refraksi
cahaya.
 Menjelaskan kondisi yang menghasilkan
refleksi total pada bidang batas.
 Menjelaskan terbentuknya cahaya terpolarisasi
dari cahaya biasa.
 Menggunakan prinsip Huygens dalam
menganalisa refleksi dan refraksi.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

BAB YANG AKAN DIPELAJARI












Sifat Dasar Cahaya


Kecepatan Rambat Cahaya
Pengukuran Kecepatan Rambat Cahaya
Kapan Gelombang Cahaya dianggap sebagai
Berkas Cahaya
Refleksi dan Refraksi
Refleksi Internal Total
Hamburan Cahaya
Prinsip Huygens
Prinsip Fermat

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

PENDAHULUAN
 Pada bab ini kita akan mempelajari bagaimana
sifat-sifat dasar cahaya dan rambatannya dalam
medium tertentu. Karena cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik maka cahaya dapat
merambat melalui ruang hampa.
 Cahaya memiliki sifat-sifat gelombang seperti dapat
dipantulkan, mengalami pembiasan, dan lain
sebagainya.
 Cahaya bukanlah fenomena asing bagi kita. Setiap
hari kita selalu bersinggungan dengan cahaya.
Fakta bahwa untuk dapat melihat suatu benda
harus ada seberkas cahaya yang dipantulkan dari
benda ke mata kita makin mempertegas betapa
pentingnya peran cahaya dalam kehidupan kita.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Sebuah pensil yang dimasukkan ke dalam


gelas yang diisi air dari sudut pandang tertentu,
sendok tersebut terlihat seolah-olah patah.
 Efek pensil patah disebabkan karena cahaya
menjalar pada dua medium yang berbeda yaitu
dari udara kemudian ke air. Peristiwa semacam
itu disebabkan karena cahaya mengalami
refraksi.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Berkas-berkas cahaya
warna-warni yang lazim
disebut pelangi itu
ternyata adalah hasil
dispersi cahaya
matahari oleh butiranbutiran air hujan.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

KECEPATAN CAHAYA
 Galileo menggunakan cara tradisional untuk
melakukan pengukuran kecepatan cahaya.
 Dengan bantuan temannya yang ia minta untuk
berdiri di atas puncak sebuah bukit, Galileo
berada pada bukti lainnya yang berjarak sekitar
3 km, Galileo berusaha mengukur seberapa
lama waktu yang digunakan cahaya untuk
merambat.
 Reomer menggunakan metode astronomi untuk
menghitung kecepatan cahaya berdasarkan
data pengamatan terhadap pergerakan planet
Jupiter.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

 Percobaan lainnya dilakukan oleh Hippolyte


Fizeau pada tahun 1849. Fizeau menggunakan
instrumen seperti tampak pada gambar berikut
ini:
Celah sempit
Sumber cahaya
Cahaya
terpantul

Prinsip Fermat

Cermin
pemantul

Cahaya datang
Cermin pemantul

Pengamat

Roda putar

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Dari metode yang dilakukan oleh Hippolyte


Fizeau kecepatan cahaya ditentukan dengan
persamaan:
c=

2vD
l

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG


ELEKTROMAGNETIK
 Suatu gelombang elektromagnetik menjalar
dalam arah tertentu dimana medan listrik dan
medan magnet bergetar pada arah yang tegak
lurus dengan arah rambat gelombang tersebut.
Secara umum, gelombang elektromagnetik
memiliki bentuk persamaan cos (kz t).
 Gelombang elektromagnetik memiliki
karakteristik yang sama dengan gelombang
berdiri.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Walaupun tidak sama persis dengan pola perut


dan simpul pada gelombang berdiri (pada tali),
namun pola-pola tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Bagian yang membentuk perut gelombang,


pada segmen dimana amplitude medan magnet
dan medan listrik kedua-duanya maksimum,
dapat dianggap sebagai muka gelombang.
 Dari persamaan z = t/k = ct, dapat diketahui
bahwa gelombang elektromagnetik tersebut
dapat dianggap sebagai rambatan muka-muka
gelombang pada arah z dimana jarak yang
ditempuh selama t merepresentasikan jarak
yang ditempuh pada arah z.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Refleksi dan Refraksi


 Refleksi atau pemantulan

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Refleksi dan refraksi merupakan dua sifat


cahaya.
 Refleksi, yang dalam bahasa Indonesia diartikan
sebagai pantulan, merupakan proses dimana
berkas cahaya yang mengenai suatu permukaan
dibelokkan sedemikian rupa sehingga arah
rambatannya berubah dimana sudut datang
cahaya tersebut sama dengan sudut pantulnya
diukur relatif terhadap normal bidang.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


Refleksi atau pemantulan
A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

 Refraksi atau pembiasan


B

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Pensil yang dimasukkan dalam gelas yang berisi


air akan terlihat seolah-olah patah. Efek pensil
patah ini disebabkan oleh refraksi atau
pembiasan cahaya.
 Pembiasan cahaya sebenarnya adalah pristiwa
pembelokan arah rambat cahaya karena cahaya
masuk ke medium dimana indeksi bias medium
tersebut berbeda dengan indeks bias medium
dimana cahaya merambat sebelumnya.

Refraksi atau pembiasan


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

(a)

(b)

(c)

(d)

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

 Refraksi atau pembiasan


B

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Apa itu indeks bias? Dalam percobaan yang


dilakukannya, Fizeau berhasil mengamati bahwa
kecepatan cahaya di udara dan di medium
transparan memiliki besar yang berbeda.
 Jika c menyatakan kecepatan cahaya di ruang
hampa dan v menyatakan kecepatan cahaya di
medium maka indeks bias merupakan
perbandingan dari dua kecepatan tersebut.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

 Refraksi atau pembiasan


B

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Hubungan antara sudut datang dan sudut bias


pada proses pembiasan diberikan oleh
persamaan Snellius:
n1 sin 1 = n2 sin 2

 Jika n1 > n2 maka cahaya akan dibiaskan


menjauhi garis normal.
 Hal ini sama artinya dengan sudut bias lebih
besar dibanding sudut cahaya datang.

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

Perhatikan grafik hubungan antara sudut datang


dengan sudut bias!

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

REFLEKSI INTERNAL TOTAL DAN


DISPERSI
 Refleksi internal total

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Peristiwa pembiasan biasanya selalu disertai dengan


peristiwa pemantulan atau refleksi. Perbedaan antara
refleksi dan refraksi adalah refleksi terjadi pada
medium yang sama sedangkan pembiasan terjadi
pada medium yang berbeda.
 Pada suatu nilai sudut tertentu, cahaya datang tidak
ada yang dibiaskan, seluruh cahaya dipantulkan.
Peristiwa semacam itu disebut dengan pemantulan
sempurna.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

 Refleksi internal total


B

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

 Perhatikan ilustrasi berikut ini:


Normal bidang
Cahaya bias

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

Cahaya bias
Cahaya bias

Sudut bias

Cahaya pantul

n2
n1

Sudut dimana
cahaya datang tidak
dipantulkan
maupun dibiaskan
disebut sudut kritis

Sudut datang

Cahaya datang
Sudut kritis

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

 Refleksi internal total


B

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Dari sudut pandang pembiasan cahaya, kita


dapat menganggap bahwa pada saat cahaya
datang dengan sudut 3, cahaya dibiaskan
dengan sudut 900 relatif terhadap normal bidang.
n1 sin 3 = n2 sin 3' 3' = 90 0
n2
sin 3 =
n1 n2 dan 3 k
n1
n2
sin k =
n1

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

 Refleksi internal total


B

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Perhatikan bahwa pemantulan internal total


hanya dapat terjadi jika cahaya merambat dari
medium yang memiliki indeks bias besar menuju
ke medium yang memiliki indeks bias lebih kecil,
n 2 > n 1.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

 Dispersi cahaya
B

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Fenomena yang kita lihat pada saat kita


melewatkan cahaya ke sebuah prisma adalah
salah satu contoh dari peristiwa dispersi.
Dispersi sendiri dapat diartikan sebagai proses
pemisahan cahaya.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Terlihat tiga buah


sumber cahaya
monokromatik
(Merah, Hijau, dan
Biru)
 Jika ketiga sumber
cahaya tersebut
dipertemukan terlihat
suatu daerah dengan
cahaya berwarna
putih. Cahaya warna
putih ini merupakan
salah satu contoh
dari cahaya
polikromatik

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

 Dispersi cahaya
B

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

 Berdasarkan jumlah komposisinya cahaya


dibedakan menjadi dua cahaya monokromatik
dan polikromatik.
 Peristiwa dispersi disebabkan karena setiap
cahaya yang memiliki panjang gelombang
berbeda akan dibiaskan dengan sudut yang
berbeda pula
c
c
sin 1 = sin 2
v1
v2
v2 sin 1 = v1 sin 2 v = f
variabel f selalu konstan/sama

Prinsip Fermat

sin 1

sin 2

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

 Dispersi cahaya
B

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

Cahaya
monokromatik

Cahaya polikromatik
Sudut bias/deviasi

Sudut bias/deviasi

Merah
Prisma
pembias

Prisma
pembias

Biru

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Dispersi cahaya oleh butiran air hujan (pelangi)

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Dispersi cahaya oleh butiran air hujan (pelangi)

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

PRINSIP HUYGEN
 Huygens melakukan investigasi
tentang perilaku cahaya pada
tahun 1690. Huygens bertolak
pada pemikiran bahwa cahaya
merupakan gelombang.
 Lihat gambar, diasumsikan
bahwa cahaya membentuk
gelombang bidang. Segmen
gelombang AA merupakan
muka gelombang. Setelah
bergerak selama t maka muka
gelombang tersebut
menghasilkan muka gelombang
baru yaitu BB dimana setiap
muka gelombang memiliki jarijari sebesar ct.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Bukan hanya gelombang datar saja, prinsip


Huygens dapat juga diterapkan untuk berbagai
jenis gelombang misalnya gelombang bola

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

PRINSIP FERMAT
 Prinsip Fermat
menyatakan bahwa
cahaya selalu
menempuh lintasan
terpendek.
 Prinsip Fermat dapat
kita gunakan untuk
menurunkan
persamaan Snellius.
Prinsip Fermat dapat
diterapkan pada
proses refleksi dan
refraksi.

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


Perhatikan ilustrasi berikut!
A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Waktu yang digunakan untuk menempuh


lintasan AB kita misalkan tAB maka: tAB = tAO +
tOB
 Perhatikan bahwa waktu yang digunakan untuk
menempuh lintasan AO dan OB dapat
dituliskan dengan:
1
2
t AO = n1 d 2 + s 2 + n2 d 2 + (a s )

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

Refleksi dan
Refraksi

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

 Agar waktu yang digunakan untuk menempuh


lintasan AB minimum maka:
dt AB
=0
ds

2n2 ( a s )
dt AB 1 2n1s
=
+
2
2
2
2
ds
c d +s
+

d
a
s
(
)

=0

Sifat Dasar dan Perambatan Cahaya


A

Kecepatan
Cahaya

 Sehingga persamaan menjadi


B

Kapan Cahaya
dianggap
Sebagai Berkas
Cahaya?

n1s
d +s
2

Refleksi dan
Refraksi

Karena
D

Refleksi
Internal Total
dan Dispersi

Prinsip Huygens

Prinsip Fermat

n2 ( s a )
d 2 + (a s)
s
d +s
2

= sin 1 &

(s a)
2
d 2 + (a s)

n1 sin 1 = n2 sin 2 Hukum Snellius

= sin 2

You might also like