Professional Documents
Culture Documents
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Jl. Ganesa 10, Bandung-40132, INDONESIA
a
wira.nugroho1993@gmail.com, b n4th4n.t4nd14n@gmail.com
*Penulis penanggung jawab
Abstrak
Dalam usaha peningkatan layanannya, PT Kereta Api Indonesia - Daerah Operasi 2 (PT KAI Daop
2) antara lain memasang AC split pada unit kereta ekonomi Kereta Rel Diesel (KRD) Bandung
Raya. Jenis AC split yang digunakan adalah AC split statik yang biasa digunakan untuk ruang
bangunan. Penempatan unit AC split ini sangat penting karena menentukan kualitas pendinginan.
Dalam makalah ini dilakukan analisis CFD yang membandingkan empat opsi penempatan unit AC
split di dalam ruang kereta KRD Bandung Raya. Keempat konfigurasi unit AC yang disimulasikan
adalah: konfigurasi-1 dengan susunan 3 pasang unit AC bertolak belakang yang dipasang melintang
di sepanjang lorong kereta, konfigurasi-2 dengan susunan 3 unit AC berjajar pada masing-masing
dinding kiri dan kanan kereta, konfigurasi-3 dengan jajaran 6 unit AC yang dipasang melintang di
sepanjang lorong kereta, dan konfigurasi-4 yang mirip dengan konfigurasi-1. Perbedaan antara
konfigurasi-1 dan 4 adalah pada jarak antar-pasangan unit AC, yaitu 4,5 m pada konfigurasi-1 dan 5
m pada konfigurasi-4. Dari perhitungan terdahulu, beban pendinginan maksimum tiap unit kereta
17,2 kW sehingga setiap unit kereta dapat dilayani oleh 6 AC split 1 TR (3,52 kW). Hasil simulasi
CFD menunjukkan konfigurasi-4 memberikan hasil terbaik dengan temperatur ruang yang merata
dan tidak memiliki daerah bertemperatur ekstrim.
Kata kunci: Penempatan AC, kereta api, CFD, simulasi CFD, refrigerasi
Pendahuluan
Saat ini, bidang transportasi sudah tidak
bisa dilepaskan dari kebutuhan hidup manusia
sehari-hari. Pentingnya transportasi secara
tidak
langsung
berpengaruh
pada
pembangunan nasional karena fungsinya
sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi,
pengembangan wilayah dan pemersatu
bangsa.[1] Kereta api merupakan salah satu
moda transportasi alternatif transportasi darat
yang penting dalam mendukung aliran
perpindahan manusia, barang dan jasa. Selain
kapasitas angkut yang besar dalam
mengurangi beban pengguna jalan, kereta api
juga memiliki tingkat konsumsi bahan bakar
paling efisien.[2]
Dalam usaha peningkatan layanannya,
pada tahun 2012 PT KAI bekerja sama
dengan PT INKA memodifikasi ruang kereta
penumpang kelas bisnis dan ekonomi dengan
menambahkan AC Split statik supaya dapat
Beban Pendinginan
Total [W]
1272,47
328,77
295,31
446,42
460,64
1443,66
164,21
55,63
221,57
139,34
Koefisien Konveksi /
U [W/oC.m2]
0.741
0.7532
0.7532
2.5035
2.5035
2,4446
2.4109
2.5457
2,4109
2,4109
A
[m2]
53,6
24,31
24,31
7,37
7,37
47,86
5,59
2,92
7,62
4,7
Free Stream
Temperature [K]
329,04
314,95
313,13
321,19
321,97
309,34
309,19
304,48
309,06
309,29
Beban Pendinginan
Total [W]
6095,96
6330,42
A
[m2]
54,41
48,15
Heat Flux
[W/m2]
112,04
131,47
Rentang Kenyamanan
Rentang Kenyamanan
Gambar 5 Perbandingan hasil simulasi kecepatan udara, konfigurasi 1-4 dari kiri ke kanan
Gambar 6 Perbandingan hasil simulasi temperatur ruangan, konfigurasi 1-4 dari kiri ke kanan