Professional Documents
Culture Documents
WB
ASUHAN KEPERAWATAN INTOKSIKASI
INSEKTISIDA ORGANOFOSFAT (IFO)
KELOMPOK 6 :
1) YENI FITRI UTAMI PRATIDINA
2) NINA LISNAWATI
3) M.RIZAL KURNIAWAN
4) MAULIDYA MUSTIKA EKA PUTRI
5) PIA INDAH SARI
DEFINISI
LANJUTAN...
LANJUTAN...
Menurut Taylor racunadalah setiap bahan atau zat
yang dalam jumlah relatif kecil bila masuk kedalam
tubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi yang akan
menyebabkan penyakit atau kematian . Baygon
termasuk kedalam salah satu jenis racun, yaitu racun
serangga (insektisida).
Berdasarkan struktur kimianya insektisida dapat
digolongkan menjadi :
a) Insektisida golongan fospat organic (IFO), seperti :
Malathoin, Parathion, Paraoxan , diazinon, dan TEP.
b)Insektisida golongan karbamat, seperti : carboryl dan
baygon
c)Insektisida golongan hidrokarbon yang diklorkan,
seperti : DDT endrin, chlordane, dieldrin dan lindane.
ETIOLOGI
LANJUTAN...
LANJUTAN...
Sifat-sifat IFO
Insektisida penghambat kholin esterase
(cholinesterase inhibitor insecticide)
merupakan
insektisida poten yang paling banyak
digunakan dalam pertanian dengan
toksisitas yang tinggi. Dapat menembus
kulit yang normal, dapat diserap lewat
paru dan saluran makanan, tidak
berakumulasi dalam jaringan tubuh
seperti halnya golongan IHK.
LANJUTAN...
Jenis-jenis IFO
1. Insektisida untuk dipakaidalam pertanian :
- Tolly (Malathion)- Parathion
- Basudin- Diazinon
- Phosdrin- Systox
2. Insektisida untuk keperluan rumah tangga
- Mafu (DDVP = Dichiorvos)- Baygon
(DDVP + Propoxur)
- Raid (DDVP + Propoxur)- Startox
(DDVP + Allethrin)
- Shelltox (DDVP + Pyrethroid)
PATOFISIOLOGI
LANJUTAN...
LANJUTAN...
Pada keracunan IFO, ikatan-ikatan IFO
AChE bersifat menetap (ireversibel),
sedangkan keracunan carbamate
ikatannya bersifat sementara
(reversible). Secara farmakologis efek
AKH dapat dibagi 3 golongan :
a)Muskarini
b)Nikotinik
c)SSP
LANJUTAN...
Keracunan Akut
Keracunan Kronis
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
1) Pemeriksaan laboratorium
2)Pemeriksaan PA
LANJUTAN...
b)Neurologi
IFO menyebabkan tingkat toksisitas SSP lebih tinggi, efek-efeknya termasuk letargi,
peka rangsangan, pusing, stupor & koma.
c)Sirkulasi
Tanda : Nadi lemah (hipovolemia), takikardi, hipotensi (pada kasus berat), aritmia
jantung, pucat, sianosis, keringat banyak.
d)GI Tract
Iritasi mulut, rasa terbakar pada selaput mukosa mulut dan esofagus, mual dan
muntah.
e)Kardiovaskuler
Disritmia.
f)Dermal
Iritasi kulit
g) Okuler (Mata)
Luka bakar kornea
Lanjutan...
pemeriksaanADL (Activity Daily Living)data yang mungkin muncul adalah sebagai berikut :
1.Aktifitas dan istirahat
Gejala: Keletihan,kelemahan,malaise
Tanda: Kelemahan,hiporefleksi
2.Makanan Cairan
Gejala: Dehidrasi, mual , muntah, anoreksia,nyeri uluhati
Tanda: Perubahan turgor kulit/kelembaban,berkeringat banyak
3.Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih,distensi vesika urinaria,bising usus menurun,kerusakan ginjal.
Tanda:Perubahan warna urin contoh kuning pekat,merah,coklat
4.Nyaman/ nyeri
Gejala: Nyeri tubuh, sakit kepala
Tanda: Perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah
5.Keamanan
Gejala : Penurunan tingkat kesadaran, koma, syok, asidemia
Sedangkan pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil sebagai berikut :
1.Eritrosit menurun
2.Proteinuria
3.Hematuria
4.Hipoplasi sumsum tulang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Tidak efektifnya pola napas
berhubungan dengan depresi
pernapasan akibat efek langsung dari
intoksikasi baygon
2.Resiko gangguan keseimbangan cairan
berhubungan dengan output yang
berlebihan
3.Penurunan kesadaran berhubungan
dengan depresi sistem saraf pusat
INTERVENSI
1. Tidak efektifnya pola nafas
berhubungan dengan depresi
pernapasan akibat efek langsung dari
toksisitas baygon
Tujuan: Mempertahankan keefektifan
pola nafas
Kriteria hasil: RR dalam batas normal,
jalan nafas bersih, sputum tidak ada
Lanjutan...
Intervensi
Lanjutan...
Rasional
Lanjutan...
2.Resiko gangguan keseimbangan cairan
berhubungan dengan output yang
berlebihan
Tujuan: Kekurangan cairan tidak terjadi
Kriteria hasil:
Tanda-tanda vital stabil
Turgor kulit stabil
Membran mukosa lembab
Pengeluaran urine normal 1 2 cc/kg
BB/jam
Lanjutan...
Intervensi
Lanjutan...
Rasional
Lanjutan...
3.Penurunan kesadaran berhubungan
dengan depresi sistem saraf pusat
Lanjutan...
Intervensi
1. Monitor vital sign tiap 15 menit
2. Observasi tingkat kesadaran pasien
3. Kaji adanya tanda-tanda distress
pernapasan, nadi cepat, sianosis dan
kolapsnya pembuluh darah
4. Monitor adanya perubahan tingkat
kesadaran
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian anti dotum.
Lanjutan...
Rasional
1. Bila ada perubahan yang bermakna
merupakan indikasi penurunan kesadaran
2. Penurunan kesadaran sebagai indikasi
penurunan aliran darah otak
3. Gejala tersebut merupakan manifestasi dari
perubahan pada otak, ginjal, jantung dan paru.
4. Tindakan umum yang bertujuan untuk
keselamatan hidup, meliputi resusitasi :
Airway, breathing, sirkulasi
5. Anti dotum (penawar racun) dapat membantu
mengakumulasi penumpukan racun.
WASSALAMUALAIKUM WR.WB