You are on page 1of 30

FISIOLOGI DENYUT

JANTUNG JANIN

Putri Mirani
Divisi Fetomaternal Bag. Obstetri & Ginekologi
FK UNSRI/RSMH Palembang

Pendahuluan
Pem. Denyut Jantung janin (DJJ) fisiologis janin
DJJ dipengaruhi oleh stres hipoksik dan non-hipoksik
Penting : pengetahuan dasar dari fisiologi pertukaran
respirasi janin dan kontrol fisiologis dari DJJ
Pemantauan DJJ menilai proses metabolik
(kekurangan O2 atau ketidakmampuan tubuh membuang
hasil ekskresi penumpukan asam kerusakan seluruh
atau sebagian sistim dan organ tubuh janin

Kesejahteraan janin : penyaluran O2 dan


mekanisme pembuangan zat yang tidak
berguna (sistim ibu, plasenta, uterus dan tali
pusat)
Pola DJJ Terdapat hubungan antara pola
DJJ dg asidemia pada janin
Aliran darah ke uterus yang membawa
oksigen pada wanita hamil dipengaruhi oleh
banyak hal

Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran darah uterus


ALIRAN DARAH
UTERUS

Iatrogenik :
Posisi ibu telentang,
hiperstimulasi
uterus, anestesi
regional, valsava
manuver

Non iatrogenik :
Hipertensi, malnutrisi,
merokok, penyakit
kolagen, DM, solusio
plasenta, substance
abuse

Mekanisme transport uteroplasental


Mekanisme

Gambaran

Bahan-bahan

Difusi pasif

Konsentrasi tinggi rendah, O2, CO2, Na, Cl, Lemak, vit.


larut air, obat2an
pasif, tanpa energi

Difusi difasilitasi

Berdsrkn gradien konsent,


dg molekul pembawa

Glukosa, kerbohidrat

Transport aktif

Melawan gradien konsent.


+ mol. pembawa, energi

AA, vit. larut di air, ion


besar: Ca, Fe, Yod.

Aliran besar

Perpindahan dg gradient
hidrostatik atau osmotik

Air, elektrolit yang dapat


dilarutkan

Pinositosis

Partikel kecil ditelan oleh


sel

Imunoglobulin, protein
serum

Pecah atau bocor

Robekan keacil membran


plasenta pertukaran zat

Sel2 darah dan janin/ibu,


Potensi isoimunisasi.

Pd. pembuluh darah umbilikalis ada tali pusat yg dilindungi


Whartons Jelly

Umbilikalis : 2 A. umbilikalis berasal dari ujung terminal A.hipogastik


& 1 V. umbilikalis yang membawa kembali darah ke janin dari
plasenta, dan melewati sebagian hati dan sebagian ke V
cava.inferior melalui duktus venosus

Darah dg kadar O2 tinggi ini memasuki atrium kanan dan melewati


jalur yang mengarah khusus ke sirkulasi ensefalik

Darah yg kembali dari tubuh bagian atas melalui vena kava superior
melewati duktus arteriosus ke tubuh bagian bawah dan ke plasenta

Sekitar 30% dari cardiac ouput janin menuju ke plasenta

Janin dapat bertahan hidup dg maksimum pO2 di bawah tekanan


V.uterina (sekitar 35mmHg), tetapi orang dewasa tidak mampu
1. Konsentrasi
Hbini.
janin
tinggi dibandingkan
dewasa,
bertahan
dg keadaan
Hallebih
ini terjadi
ok :
sehingga mampu mengangkut jumlah kapasitas O2 yg lebih byk
2. COP janin jauh melebihi orang dewasa dg volume per unit BB
3. Kurva disosiasi Hb janin mempunyai saturasi lebih tinggi
walaupun pO2 janin jauh lebih rendah, janin mampu
mengkompensasi dengan jumlah oksigen yg lebih tinggi, oleh
karena konsentrasi Hb lebih tinggi dan karakteristik dari kurva
disosiasi hemoglobin janin. Semakin cepat sirkulasi maka akan
meningkatkan jumlah oksigen yang akan diangkut oleh jaringan
janin per unit waktu
Jika pO2 janin meningkat hanya beberapa mmHg, jumlah
oksigen darah janin dapat meningkat secara bermakna

Oksigen melewati plasenta dg difusi sederhana


Perbedaan pO2 diantara ruang intervillus & kapiler janin
menentukan laju transfer o2 maternal-fetal
Pemberian O2 lebih tinggi ke ibu dapat meningkatkan pO2 ibu
menjadi beberapa ratus mmHg dan derajat oksigen maternalfetal dapat dengan nyata meningkat melalui manuver ini
Walaupun hiperoksia maternal dapat membantu, umumnya
sebab hipoksia janin dihubungkan dg restriksi aliran darah ruang
intervillus maupun umbilikalis mengubah gradien pO2 tidak
akan banyak membantu kecuali mengembalikan aliran darah

Kontrol Laju Denyut Jantung Janin


Rata-rata DJJ cukup bulan : 140 x/ menit (110-160 x/menit) = baseline
Pada gestasi lebih dini, DJJ lebih tinggi, mencapai 160 x/menit pada
gestasi 20 minggu menurun seiring janin bertambahnya usia
kehamilan
Perbedaan baseline rata2 DJJ hanya 10 denyut per menit
Hati-hati : diagnosis baseline takikardi kepada prematuritas semua
peningkatan baseline DJJ di atas 160 x/menit harus dijelaskan karena
sebab lain selain prematuritas janin

PENGATURAN DJJ
SSP : CC, MO, Hipothalamus akselerasi

DJJ

SSO : Simpatis & parasimpatis/N X


SA+ AV node deselerasi

2
3
4

Baroreseptor : reseptor regangan (TD)


dalam arkus aorta & sinus karotis
perubahan DJJ
Kemoreseptor perifer di badan aortik dan
karotis bradikardia, dan pusat
kemoreseptor di MO takikardia

Nilai baseline DJJ hasil dari pengaruh sistem saraf simpatik dan parasimpatik
Variabilitas baseline DJJ = hasil dari keseimbangan dua kekuatan sistem saraf
simpatik dan parasimpatik yg bekerja secara bersamaan
Variabilitas DJJ yang baik memerlukan gabungan dari 2 modulasi kekuatan ini
Impuls PS yg berasal dari batang otak dibawa melalui N. vagus ke jantung
Impuls simpatis juga berasal dari batang otak dibawa ke jantung janin melalui
serabut saraf simpatis servikalis
Pengaruh simpatis pada jantung bayi juga berasal dari stimulasi humoral reseptorbeta jantung melalui pelepasan epinefrin dari medula adrenalis
Anencephaly, hidrosefalus, dan kerusakan otak anoksik tidak adanya
variabilitas DJJ

Kualitas/efektifitas
sirkulasi
uteroplasenter

Aliran darah
umbilikus
Kemampuan
Pertukaran gas

Kualitas
Sirkulasi janin

Denyut Jantung
Janin

Kelangsungan
Hidup janin

Efek Kontraksi Uterus Terhadap DJJ


Kontraksi uterus hiperbarik intermitten
penurunan intermiten pada aliran darah ruang
intervillus, aliran darah serebral dan penekanan
tali pusat intermiten mempengaruhi DJJ

Variabilitas DJJ
Interval antara urutan denyut jantung pada fetus beraneka ragam
Variabilitas jangka pendek
Perbedaan interval rata-rata biasanya 2-3 x/menit
Pengaruh parasimpatis cenderung jangka pendek, menghasilkan
deselerasi yang lebih cepat dibandingkan dengan pengaruh jangka
panjang simpatis yang menyebabkan akselerasi yang lebih lambat
SistIm parasimpatis menetukan variabilitas jangka pendek,
sedangkan efek simpatis mempengaruhi variabilitas jangka
panjang
Variabilitas jangka pendek berkurang pada awal hipoksemi
jangka panjang hilang variabilitas

Perubahan variabilitas berkaitan dg keadaan SSP


Obat-obatan yang mendepresi SSP/mengganggu refleks otonom
menurunkan variabilitas DJJ
Ada juga yang meningkatkan variabilitas DJJ secara bertahap
seperti umur kehamilan
Janin dg usia > 28 minggu variabilitas DJJ kurang usia
kehamilan bertambah variabilitas DJJ makin yang baik
Variabilitas ini bisa dipengaruhi oleh hipoksemia
Efek paling dini dari hipoksemia fetal pada variabilitas DJJ adalah
peningkatan dalam jangka pendek

Hipoksia ringan yang disebabkan oleh pelepasan adrenergik dan


hipertensi fetal stimulasi baroreseptor fetal dan pelepasan refleks
vagal peningkatan otonomik selama hipoksia awal peningkatan
variabilitas baik jangka pendek
Hipoksia berkepanjangan dan berat asidemia variabilitas DJJ
menurun
DJJ diyakini di bawah pengawasan langsung sistem saraf otonom fetal
Pada awal hipoksia (kompresi TP/uteroplacental insufficiency (UPI),
pola-pola DJJ secara primer berasal dari refleks neural hipoksia
berat dan asidosis perubahan DJJ disebabkan oleh depresi
myocardial

Deselerasi Dini
Tekanan pada kepala janin melambatnya
denyut jantung
Saat kepala janin mengalami kompresi pd
persalinan pervaginam perubahan aliran darah
serebral stimulasi pada pusat vagal
deselerasi seperti cermin : Deselerasi Dini

Mekanisme terjadinya deselerasi dini


Tekanan kepala Janin

Aliran darah ke otak menurun

Merangsang N. Vagus
Dihambat oleh
Atropin
Deselerasi Dini

Deselerasi Variabel
Hipoksia memiliki peran dalam deselerasi variabel
Tali pusat mudah tertekan karena pergerakan janin sesuai dg
perkembangan uterus
Kontraksi uterus biasanya menjadi penyebab penekanan intermiten
tali pusat, terutama bila tali pusat berada di sekeliling leher janin
Ketika arteri umbilikalis tersumbat, ada peningkatan mendadak
pada tahanan perifer total janin hipertensi janin mendadak
Stimulasi baroreseptor janin terjadi dengan seketika, mengirimkan
refleks cabang-cabang afferent dari refleks neural

Impuls baroreseptor mempengaruhi nukleus vagal sentral aliran


parasimpatis perlambatan mendadak pada pacu atrial janin
Perubahan EKG janin selama penekanan tali pusat : pemendekan
bertahap interval P-R, dan gelombang P menghilang denyut
ventrikular sebesar 60x/menit
Pelepasan penekanan tali pusat, pacu atrial kembali dg
pemanjangan bertahap interval P-R ke angka predeselerasi
Sifat refleks vagal merupakan salah satu komponen dari deselerasi
DJJ terkait dengan kompresi tali pusat

Pola deselerasi DJJ ini mungkin tidak konsisten berhubungan dg


kontraksi. ok bervariasinya lokasi tali pusat dari satu kontraksi ke
kontraksi yang lain
Deselerasi ini dikarenakan oleh penurunan pO2 arterial (paO2) &
peningkatan akut pCO2 asidosis inisiasi kemoreseptor dari
cabang afferen ke refleks vagal
Penekanan ringan TP penekanan aliran balik vena penurunan
aliran balik ke jantung janin & kardiak output janin akselerasi
DJJ kompensatoris deselerasi variabel.
Oligohidramnion berkaitan dg deselerasi variabel bahkan sebelum
onset persalinan
Cairan amniotik bersifat protektif penekanan tali pusat pada
antepartum tidak pernah terjadi saat jumlah cairan amnion
mencukupi

Mekanisme terjadinya deselerasi variabel


PENEKANAN A. UMBILIKALIS

Hipertensi Janin

Rangsangan Baroreseptor
Janin

Hipoksemia Janin

Rangsangan Kemoreseptor
Janin

Rangsangan N. Vagus

DESELERASI VARIABEL

Hipoksia otot
jantung

Deselerasi Lambat
Aliran darah pada ruang intervillus mungkin menyusut
ok beberapa hal

Insufisiensi uteroplasenta terjadi saat aliran darah pada ruang


intervillus menurun janin hipoksemik kronis PJT,
kematian janin antepartum
Akut fetal distress saat persalinan asfiksia neonatorum
kematian janin intrapartum

Perlambatan DJJ yang berkaitan dengan kontraksi uterus


setelah puncak kontraksi dan keterlambatan DJJ kembali
ke baseline pada akhir kontraksi = deselerasi lambat

Pola deselerasi lambat ini diduga memiliki sebuah komponen


refleks dan hipoksik yg mirip dg mekanisme deselerasi variabel,
tetapi ok sifat & waktu stimulus berbeda pola DJJ memiliki
karakter yg berbeda pula
Deselerasi ini terjadi karena hipoksia berat asidemia depresi
myocardial
Pem. sampling darah kulit kepala janin akan menentukan apakah
deselerasi terjadi berkaitan dg asidemia

Mekanisme terjadinya deselerasi lambat


Penurunan transport oksigen
Uteroplasenta ke janin
Rangsangan Kemoreseptor
Respon Alpha Adrenergik
Dg
Asidemia

Hipertensi Janin
Rangsangan Baroreseptor

Depresi otot
Jantung

Respon Parasimpatis
DESELERASI

Tanpa
Asidemia

You might also like