You are on page 1of 8

UPT PUSKESMAS JATIREJO

MOJOKERTO
KEBERSAMAAN DAN KERJASAMA ADALAH KOMITMEN KITA UNTUK JATIREJO SEHAT

ARTIKEL KESEHATAN
GALERY
JATIREJO SEHAT
KESEHATAN ANAK
MINOR SURGERY
OBSTETRI
ORTHOPEDI
SOP

ANASTESI LOKAL
Anastesi Lokal
Keberhasilan tindakan anestesi sangat besar peranannya untuk keberhasilan operasi. Pada anestesi
lokal, dengan anestesi yang baik dapat dicapai hasil memuaskan baik secara prosedural medis maupun
kosmetik, dan kegagalan pada tindakan ini akan memberikan kesulitan dan komplikasi.
Anestesi dapat dilakukan secara local, regional ataupun general (narkose umum ). Hal ini tergantung dari
berbagai kondisi setiap individu dan jenis tindakan yang akan dilakukan. Tindakan bedah minor umumnya
dilakukan dalam anestesi lokal. Pertimbangan pemilihan anestesi lokal antara lain :
Risiko anestesi lebih kecil.
Biaya lebih murah.
Tidak diperlukan recovery.
Lebih efisien untuk operasi yang singkat.
Teknik Anastesi Lokal
Ada dua teknik anestesi lokal yang memberikan hasil yang baik, yaitu blok dan infiltrasi. Kedua cara ini
masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian.
A. Teknik Blok
Dilakukan dengan menyuntikkan obat anestesi di area tertentu dimana saraf yang mempersarafinya
diblok agar rangsang nyeri tidak dilanjutkan. Jadi dengan teknik blok, anestesi dilakukan di proksimal
daerah operasi. Pada daerah operasinya dapat juga ditambahkan anestesi infiltrasi. Penguasaan
anatomis persarafan sangat penting diketahui.
Keuntungan
o Keberhasilan cukup tinggi
o Area yang teranestesi relatif bisa lebih luas dibandingkan dengan anestesi infiltrasi
o Obat yang dipakai lebih sedikit sehingga menurunkan toksisitas
Kerugian
o Teknik lebih rumit
o Penyuntikan tergantung daerah operasi
o Tidak semua daerah operasi dapat dilakukan tindakan anestesi ini
o Cedera saraf permanen

Teknik Anastesi Blok System


o Identifikasi lokasi operasi
o Identifikasi jalan persarafan
o Suntikan beberapa cc obat anestesi disekitarnya
o Cek hasilnya
o Jika pasien masih kesakitan cobalah masase lagi dan lakukan pengujian. Jika keadaan anestesi belum
juga terjadi, evaluasilah beberapa hal berikut.
o Apakah lokasi penyuntikan sudah sesuai dengan anatomi persarafan ?
o Apakah ada riwayat alkoholik ?
o Apakah benar yang disuntikkan adalah obat anestesi atau obat anestesi yang sudah kadaluarsa ?
o Hati-hati, sediaan vial sering tertukar dengan aquabides atau obat anestesi dalam vial yang sudah
pernah dipakai atau tidak dipakai dalam waktu lama akan mengurangi daya anestesinya.
Anastesi Pada Jari Tangan dan Kaki
Perhatikan anatomis persyarafannya

Jalannya saraf dari lateral dan medial tiap jari


Pola penyuntikan

Suntikan di arah lateral dan medial

Suntikan di arah medial


B. Teknik Infiltrasi
Dilakukan penyuntikan di sekitar area operasi. Suntikan dilakukan di daerah subkutis. Teknik yang
berkembang saat ini adalah field blok, yaitu menginfiltrasi suatu area dengan terget operasi ditengahnya.
Setelah seluruh pinggir area diinfiltrasi, area tepat diatas insisi diinfiltrasi lagi. Jarak antara pinggir daerah
yang diinfiltrasi dengan target operasi tidak melebihi 2 cm. Jika lebih maka kemungkinan masih ada
impuls saraf yang tidak terblok. Jika memang masa yang akan operasi cukup besar, kemungkinan
diperlukan infiltrasi beberapa lingkaran, agar area yang diinfiltrasi menjadi luas. Kedalaman infiltrasi
tergantung dari jenis operasi. Jika masa yang diambil cukup dalam, maka perlu juga dilakukan infiltrasi
lebih dalam, bahkan sampai otot atau periosteum.
Teknik Anastesi Infiltrasi System

o Masukan jarum di salah satu sudut area operasi.


o Arahkan jarum ke area kanan, aspirasi, jarum dicabut (tetapi tidak sampai lepas dari kulit) sambil obat
dikeluarkan.
o Jarum dibelokan ke arah kiri, aspirasi, jarum dicabut sambil obat dikeluarkan.
o Masukan jarum di sudut yang bersebrangan dengan sudut tadi
o Arahkan jarum ke area kanan, aspirasi, jarum dicabut (tetapi tidak sampai lepas dari kulit) sambil obat
dikeluarkan

o Jarum dibelokan ke arah kiri, aspirasi, jarum dicabut sambil obat dikeluarkan.
o Lanjutkan penyuntikan ketiga tepat diatas garis yang akan diinsisi
o Massage
o Cek dengan menjepitkan pinset di daerah yang teranastesi.
Komplikasi Tindakan Anestesi Lokal
1. Hematom
Terjadi karena pecahnya pembuluh darah ketika dilakukan tindakan anestesi, yang kemudian darah
berkumpul di submukosa sehingga menimbulkan benjolan. Hematom ini dapat terus membesar atau
berhenti tergantung dari besarnya pembuluh darah yang terkena. Pada pembuluh darah kecil biasanya
hematom tidak membesar karena platelet plug sudah cukup untuk menghentikan kebocoran tadi. Jika
terjadi hematom, kita evaluasi beberapa saat apakah hematom itu terus membesar atau tetap. Jika terus
membesar, kita harus berusaha mencari pembuluh darah yang pecah dan mengikatnya kemudian
membuang bekuan darah yang terkumpul. Tetapi jika hematom tidak membesar hanya diperlukan
membuang masa hematomnya saja.
2. Oedema
Disebabkan terlalu banyaknya obat anestesi yang diberikan sehingga obat tersebut berkumpul dalam
jaringan ikat longgar mukosa dan sub mukosa. Hal ini akan mempersulit ketika melakukan penjahitan.
Udem akibat anestesi ini diabsorpsi dalam 24 jam.
3. Syok Anafilaktik
Syok anafilaksis disebabkan oleh reaksi hipersensitifitas type I. Terjadi vasodilatasi perifer, sehingga
terjadi pengumpulan darah di perifer. Akibatnya terjadi penurunan venous return yang mengakibatkan
penurunan cardiac output.
Tanda dan gejalanya :
o Nadi cepat dan kecil
o Penurunan tekanan darah
o Keringat dingin
o Lemas
o Badan terasa melayang
o Mual
Penatalaksanaan:
o Letakkan pasien dalam posisi trendelenburg.
o Berikan oksigen lembab 3 - 5 l/menit.

o Suntikan segera adrenalin 1:1000 sebanyak 0,3-0,4 ml im , sebaiknyna otot deltoid, atau subcutan (sc)
dan segera dimasase, ulangi pemberian 0,3-0,4 ml adrenalin tiap 5-10 menit sampai tekanan sistolik
mencapai 90-100 mmHg dan denyut jantung/nadi tidak melebihi 120x/menit.
o Berikan injeksi Antihistamin difenhidramin 10-20 mg
o Berikan injeksi Kortikosteroid-hidrokortison 100-250 mg iv
o Bila ada spasme bronchial, Aminofilin 200-500 mg i.v perlahan lahan.(1 ml mengandung 24 mg
aminofilin)
o Bila terjadi henti nafas, berikan nafas buatan, bila disertai henti jantung lakukan pijatan (penekanan)
terhadap jantung (pertengahan sternum)/ RJP.
o Bersamaan dengan pemberian adrenalin, lakukan pernafasan buatan dan kompresi jantung,
pemasangan infus dengan kristalolid (NaCl, ringer laktat) dengan tetesan secepat mungkin (diguyur)
sampai nadi teraba.
o Observasi dengan seksama sampai tanda-tanda vital stabil.

SEMOGA BERMANFAAT
Diposkan oleh UPT PUSKESMAS JATIREJO MOJOKERTO di Rabu, April 02, 2014
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
Label: Informasi MINOR SURGERY

UPT PUSKESMAS JATIREJO MOJOKERTO


MENUJU "JATIREJO SEHAT"

Tidak ada komentar :


Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar ( Atom )

SELAMAT DATANG
Label

ARTIKEL KESEHATAN (7)

GALERY (2)
JATIREJO SEHAT (8)
KESEHATAN ANAK (9)
MINOR SURGERY (7)
OBSTETRI (23)
ORTHOPEDI (6)

SOP (10)
NEW POSTING
FRAKTUR HUMERUS -(0
Komentar)

HIPOSPADIA - (0 Komentar)
HIPOGONADISME - (0
Komentar)

NYERI PADA BUAH


ZAKAR - (0 Komentar)
PERMASALAHAN
VAGINAL - (0 Komentar)

More Images @ MyNiceProfile.com


VISITORS
EKSPRESI

Ekspresi

Digital clock - DWR


Ada kesalahan di dalam gadget ini
KABUPATEN MOJOKERTO

Entri Populer

PEMBERIAN MgSO4 PADA PASIEN EKLAMSIA DAN PRE-EKLAMPSIA


PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT ( Mg SO4 ) PADA PASIEN PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA
Lact...

MANAGEMEN

(tanpa judul)

DAFTAR NAMA 144 PENYAKIT YANG DAPAT DITANGANI DI LAYANAN PRIMER TERMASUK DALAM STANDAR KOM
INDONESIA LEVEL 4A ...

SOP PEMAKAIAN AMBULANCE


Puskesmas Jatirejo Mojokerto PEMAKAIAN AMBULANCE No. Dokumen No. Revisi 0 Halaman / ...

PASIEN DATANG SUDAH MENINGGAL (DOA)


UPTD Puskesmas Jatirejo Mojokerto PASIEN DATANG SUDAH MENINGGAL (DOA) No....

SOP PENGATURAN JADWAL DINAS


Puskesmas Jatirejo Mojokerto PENGATURAN JADWAL DINAS No. Dokumen No. Revisi 0 Halaman ...
Member
Arsip Blog

2012 ( 31 )

2013 ( 6 )

2014 ( 36 )

April 2014 ( 27 )

ANASTESI LOKAL

PROFIL UPT PUSKESMAS JATIREJO MOJOKERTO

DEBRIDEMENT

HEMOSTASIS

Ingrowing Toenael

Incisi dan Drainase Pada Abses

Instrumen Bedah Minor

Ateroma

PENYEBAB PERUT BUNCIT PADA BAYI DAN ANAK

DAFTARNAMA 144 PENYAKIT YANG DAPAT DITANGANI DI LA...

SI MUNGIL TOMCAT

MENGANTUK DAN KENYANG

PERSALINAN DESTRUKTIF

FAKTOR RESIKO KEHAMILAN

DISTOSIA

KEGAWATDARURATAN ORTHOPEDI

Nyeri Punggung

Punggung Degeneratif

Infeksi Tulang Belakang

Tennis elbow

De Quervain Syndrome

KEBUN TEH

JATIREJO

Keajaiban Pasukan Pertahanan Perang Dalam Tubuh Ma...

KEPEDULIAN PUSKESMAS JATIREJO

PENANGANAN KORBAN LEDAKAN GAS ELPIJI DI PUSKESMAS ...

DAFTAR PUSKESMAS DI KABUPATEN MOJOKERTO


Desember 2014 ( 9 )

2015 ( 2 )
UPT PUSKESMAS JATIREJO MOJOKERTO

UPT PUSKESMAS JATIREJO MOJOKERTO


MOJOKERTO, JAWA TIMUR, INDONESIA
MENUJU "JATIREJO SEHAT"
Lihat Profil Lengkapku

TERIMA KASIH KUNJUNGANNYA


Langganan
Pos
Komentar

Cari Blog Ini

dr.Irsyad Sulthan al Fatih al Hajj. Diberdayakan oleh Blogger.


Total Tayangan Laman

85,212

You might also like