Professional Documents
Culture Documents
I.
TUJUAN
Pengujian ini berrtujuan untuk mengetahui besar (nilai) kebocoran arus (leakage
current) yang terjadi antara bagian yang bertegangan terminal atas dan terminal
bawah terhadap tanah.
II.
TEORI PENDUKUNG
Pengukuran tahanan isolasi pemutus tenaga (PMT) ialah proses pengukuran
dengan suatu alat ukur untuk memperoleh nilai tahanan isolasi pemutus tenaga antara
bagian yang diberi tegangan (fasa) terhadap badan (case) yang ditanahkan maupun
antara terminal atas dengan terminal bawah pada fasa yang sama.
Pada dasarnya pengukuran tahanan isolasi PMT adalah untuk mengetahui
besar (nilai) kebocoran arus (leakage current) yang terjadi antara bagian yang
bertegangan terminal atas dan terminal bawah terhadap tanah.
Kebocoran arus yang menembus isolasi peralatan listrik memang tidak dapat
dihindari. Oleh karena itu, salah satu cara meyakinkan bahwa PMT cukup aman untuk
diberi tegangan adalah dengan mengukur tahanan isolasinya. Kebocoran arus yang
memenuhi ketentuan yang ditetapkan akan memberikan jaminan bagi PMT itu sendiri
sehingga terhindar dari kegagalan isolasi.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur tahanan isolasi,
ada yang berdasarkan pengaruh perubahan suhu dan kelembaban serta pengaruh
aplikasi waktu pemberian tegangan. Metode yang sering digunakan adalah metode
pengujian berdasarkan waktu, dimana dalam pengujian akan diambi data sebanyak
dua kali yaitu pada 1 meni dan 10 menit. Rasio (tanpa dimensi) dari resistansi isolasi
10 menit dengan nilai 1 menit disebut Indeks Polarisasi (IP) dan dapat digunakan
untuk menilai kualitas isolasi.
Dari table diatas dapat disimpulkan, jika nilai IP lebih besar dari 4 maka
tahanan isolasi semakin baik. Sementara jika nilai IP dibawah 2 maka ada masalah
pada tahanan isolasi yang uji.
V.
Mega Ohm Meter (Megger) : Untuk mengukur tahanan isolasi dari suatu instalasi.
Alat tulis
Gambar 1. Pemasangan pentanahan lokal dan pelepasan terminal atas dan bawah
B. Pelaksanaan
No.
Kegiatan Pengujian
1.
Terminal bawah
PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI PEMUTUS TENAGA
(Rb, Sb, Tb)
DI GARDU INDUK 150 KV CIBOGO
terhadap Cashing
Mega Ohm Meter
(body) / tanah
1. ALAT YANG DIUJI
Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker Type : GL313 F1 12 312 0179 91
Karakteristik :
- Mechanical
3.
Terminal
atas control mechanism(s) = 3 (tipe: FK3-1)
- Frequency = 50 Hz
bawah
(Ra-Rb,
Sa-KV
- Voltage
=170
- Ta-Tb)
Normal current = 3150 A
Sb,
- Short-circuit breaking current = 40 kA
- Power-Frequency withstabd voltage = 750 kV
- Mass of SF6 = 14 kg
- Relative gas pressure at = 20oC 1013 hPa ,
0.85 Mps
2. LOKASI DAN KONDISI
Lokasi
: Gardu Induk 150 KV Cibogo
Suhu saat pengujian : 30oC
APD
3. ALAT UJI
Mega Ohm Meter (Megger) dengan suplai tegangan 5000 V
4. HASIL UJI
No.
Jenis Uji
Hasil Uji
S
T
210 G 135 G
1.
Terminal atas-tanah
R
110 G
2.
Terminal bawah-tanah
130 G
200 G
140 G
3.
Terminal atas-bawah
2.05 T
4.70 T
1.95 T
Disetujui :
Diperiksa :
C. HASIL KOMISIONING
Edy Iskanto
Mujahid Satrio
PLN JASER
PT PLN JMK
Diuji :
Kriteria
Keterangan
Baik
1KV/1M
Baik
Baik
Tanggal :
18 Desember 2015
Ina Gustiana
PT ALSTOM GRID
VI. REFERENSI
-
SE.032/PST/1984
VII. KESIMPULAN
Hasil uji komisioning tahanan isolasi pada Gardu Induk 150 KV Cibogo telah
memenuhi strandar SE.032/PST/1984 dengan batas minimum tahanan isolasi
1KV/1M.