PATOFISIOLOGI

PROSES MENELAN
DAN DISFAGIA
Oleh :
FITRI LARASATI

2010730136

Pembimbing : Dr. Mariana H. Junizaf, Sp.THT-KL (K)

Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kesehatan THT-KL
RSIJ Cempaka Putih
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Jakarta

DISFAGIA

Kesulitan menelan (disfagia) merupakan salah satu gejala kelainan

atau penyakit di orofaring dan esofagus.
Keluhan muncul bila terdapat gangguan gerakan otot-otot menelan
dan gangguan transportasi makanan dari rongga mulut ke lambung.
Keluhan penyerta: odinofagia (rasa nyeri waktu menelan), rasa
panas di dada, rasa mual-muntah, regurgitasi, hematemesis,
melena, anoreksia, hipersalivasi, batuk, dan berat badan yang cepat
berkurang.
Manifestasi klinik yang sering ditemukan : sensasi makanan yang
tersangkut di daerah leher atau dada ketika menelan.
2/17/16

Disfagia mekanik : sumbatan lumen esofagus oleh masa

tumor, sumbatan benda asing, peradangan mukosa
esofagus, atau penekanan lumen esofagus dari luar.

Disfagia motorik : kelainan neuromuskular yang

berperan dalam proses menelan, lesi di pusat
menelan, lesi pada saraf cranial n. V, n. VII, n. IX, n.
X, n. XII, atau gangguan peristaltik esofagus.

Disfagia oleh gangguan emosi atau tekanan jiwa yang

berat = globus histerikus
2/17/16

Keberhasilan mekanisme menelan

dipengaruhi beberapa faktor :

1.
2.
3.
4.
5.

Ukuran bolus makanan

Diameter lumen esofagus yang dilalui bolus
Kontraksi peristaltik esofagus
Fungsi sfingter esofagus bagian atas dan bagian
bawah
Kerja otot-otot rongga mulut dan lidah.
2/17/16

DIAGNOSIS
anamnesis
1.

Jenis makanan yang menyebabkan disfagia

2.

Waktu dan perjalanan keluhan disfagia

3.

Lokasi rasa sumbatan di dada atau di leher

4.

Gejala lain yang menyertai :

Masuknya cairan ke dalam ke dalam hidung waktu minum

Rasa nyeri saat menelan makanan

Rasa panas di dada

Mual muntah, anoreksia

Regurgitasi

Penurunan berat badan

2/17/16

Disfagia
Orofaringeal

Disfagia Esofagus

Kesulitan mencoba menelan,

Sensasi tekanan dalam dada tengah

Tersedak atau menghirup air liur ke

dalam paru-paru saat menelan

Sensasi makanan yang menempel di

tenggorokan atau dada

Batuk saat menelan

Nyeri dada

Muntah cairan melalui hidung

Nyeri menelan

Bernapas saat menelan makanan

Suara lemah

Rasa terbakar di dada yang berlangsung

kronis

Berat badan menurun.

Belching

Sakit tenggorokan.

2/17/16

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan daerah leher untuk melihat dan meraba adanya massa

tumor atau pembesaran kelenjar limfa yang dapat menekan esofagus.
Daerah rongga mulut, apakah ada tanda-tanda peradangan orofaring dan
tonsil selain adanya massa tumor yang dapat mengganggu proses
menelan.
Adanya kelumpuhan otot-otot lidah dan arkus faring yang disebabkan
gangguan di pusat menelan dan saraf otak n.V, n.VII, n.IX, dan n.XII.
Pembesaran jantung sebelah kiri, elongasi aorta, tumor bronkus kiri, dan
pembesaran kelenjar limfa mediastinum

2/17/16

Pemeriksaan radiologi

Foto polos esofagus dan yang memakai zat kontras, dapat membantu
menegakkan diagnosis kelainan esofagus.
Fluoroskopi, melihat kelenturan dinding esofagus, adanya gangguan
peristaltik, penekanan lumen esofagus dari luar, isi lumen esofagus dan
kadang-kadang kelainan mukosa esofagus.
Pemeriksaan kontras ganda dapat memerlihatkan karsinoma stadium dini.
Tomogram dan CT scan dapat mengevaluasi bentuk esofagus dan jaringan di
sekitarnya.
MRI (Magnetic Resonance Imaging) dapat membantu melihat kelainan di otak
yang menyebabkan disfagia motorik.
2/17/16

Esofagoskopi

Tujuan

esofagoskopi adalah untuk melihat langsung isi

lumen esofagus dan keadaan mukosanya.
Diperlukan
alat esofagoskop yang kaku (rigid
oesophagoscope) atau yang lentur (flexible fibreoptic
oesophagoscope).
Bersifat invasif, perlu dilakukan persiapan yang baik.
2/17/16

Pemeriksaan manometrik

10

Pemeriksaan

manometrik bertujuan untuk menilai

fungsi motorik esofagus.
Dengan mengukur tekanan dalam lumen esofagus dan
tekanan sfingter esofagus dapat dinilai gerakan
peristaltik secara kualitatif dan kuantitatif.

2/17/16

Terima
Kasih...