You are on page 1of 4

A.

Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Undang-Undang
No.20 tahun 2003).
B. KTSP
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk
pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan
berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun
oleh BSNP .
C. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan standar
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competencybased curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar seluasluasnya bagi peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan
bertindak.
D. Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013
No Aspek Pembeda
KTSP
1. Tujuan Pendidikan - Tujuan pendidikan
tingkat satuan
pendidikan dasar dan
menengah dirumuskan
mengacu kepada tujuan
umum pendidikan
berikut.
- Tujuan pendidikan dasar
adalah meletakkan dasar
kecerdasan,
pengetahuan,

Kurikulum 2013
- Pendidikan dasar dan
menengah, dengan
mengacu pada
Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan
Pendidikan, bertujuan
membangun landasan
bagi berkembangnya
potensi peserta didik
agar menjadi manusia

kepribadian, akhlak
mulia, serta
keterampilan untuk
hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
- Tujuan pendidikan
menengah adalah
meningkatkan
kecerdasan,
pengetahuan,
kepribadian, akhlak
mulia, serta
keterampilan untuk
hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan
lebih lanjut.

yang : beriman dan


bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, dan
berkepribadian luhur;
berilmu, cakap, kritis,
kreatif, dan inovatif;
sehat, mandiri, dan
percaya diri; dan
toleran, peka sosial,
demokratis, dan
bertanggung jawab.

- Tujuan pendidikan

menengah kejuruan
adalah meningkatkan
kecerdasan,
pengetahuan,
kepribadian, akhlak
mulia, serta
keterampilan untuk
hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.

1.

Kompetensi

- Menentukan Standar isi


terlebih dahulu oleh
Permendiknas No.22
tahun 2006, kemudian
menentukan SKL
(Standar Kompetensi
Lulusan) melalui
Permendinas No.23
tahun 2006.
- Kompetensi antara SMA

- Menentukan SKL
terlebih dahulu melalui
Permendikbud N0.54
tahun 2013, kemudian
menentukan Standar Isi
berbentuk Kerangka
Dasar Kurikulum yang
ada pada Permendikbud
No.67, 68, 69, dan 70
tahun 2013.

dan SMK berbeda.


- Menggunakan Standar
Kompetensi (KD)

- Kompetensi antara
SMA dan SMK serupa
dalam kognitif, afektif,
dan psikomotor.
- Menggunakan
Kompetensi Inti (KI) ,
yaitu : 1. Keagamaan; 2.
Sosial; 3. Pengetahuan;
4. Keterampilan.

2.

Mata Pelajaran

- Setiap mata pelajaran


berdiri sendiri dengan
kompetensi dasar
sendiri.

- Semua pelajaran saling


terkait dan mendukung
semua kompetensi
pembelajaran.

- Total 16 mata pelajaran


untuk kelas X dan 13
mata pelajaran untuk
kelas XI dan XII yang
harus siswa kuasai.

- Total 9 mata pelajaran


wajib yang harus
dikuasai siswa.

- Pendekatan inquiry.

- Bahasa Indonesia
sebagai alat komunikasi
dan pembawa
pengetahuan seperti
TIK.

- Bahasa Indonesia sejajar


dengan mata pelajaran
lain sebagai
pengetahuan.

- Pendekatan saintifik.

3.

Implementasi
Kurikulum

- Menggunakan sistem
Penjurusan untuk kelas
XI SMA.

- Menggunakan sistem
Peminatan mata
pelajaran.

4.

Penilaian

- Menekankan
kognitif.

- Menekankan aspek
kognitif, afektif,
psikomotor.

aspek

- Test lebih dominan.

- Test dan Portofolio


seimbang.
5.

Jam Pembelajaran

- Jam pembelajaran untuk


setiap mata pelajaran
dialokasikan
sebagaimana tertera
dalam struktur

- Beban belajar di SMA


untuk Tahun X, XI,
dan XII masingmasing 43 jam
belajar per minggu.

kurikulum.
- Satuan pendidikan
dimungkinkan
menambah maksimum
empat jam pembelajaran
per minggu secara
keseluruhan.

- Mata pelajaran wajib


sebanyak 9
(Sembilan) mata
pelajaran dengan
beban belajar 18 jam
per minggu.

- Minggu efektif dalam


satu tahun pelajaran
(dua semester) adalah
34-38 minggu.
6.

Silabus

- Silabus yang digunakan


adalah silabus yang
dibuat oleh mamsingmasing satuan
pendidikan berdasarkan
silabus nasional.

- Silabus yang digunakan


berdasarkan silabus dari
pusat sehingga setiap
sekolah menggunakan
silabus yang sama.

7.

Proses Penilaian

- Fokus pada pengetahuan


dengan penilaian output.

- Berbasis kemampuan
berdasarkan penilaian
proses dan output.

8.

Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan

- Memenuhi kompetensi
profesi.

- Memenuhi kompetensi
profesi, pedagogi,
sosial, dan personal
motivasi mengajar.

Ekstrakulikuler

- Pramuka tidak wajib


diikuti oleh siswa.

9.

- Fokus pada ukuran


kinerja PTK.

- Pramuka wajib diikuti


oleh siswa.

You might also like