You are on page 1of 4

KONSTRUKSI BERTAHAP

METODA BINA MARGA

Konstruksi bertahap adalah :


Konstruksi perkerasan lentur yang memiliki satu Lapis
pondasi bawah, satu lapis pondasi atas dan dua lapis
permukaan, dimana kedua lapis permukaan tersebut
terbuat dari bahan aspal beron atau sejenis yang
dikerjakan secara berurutan dengan selang waktu
tertentu yang ditentukan dalam proses desain.
Pada saat pekerjaan lapis permukaan kedua (sebagai
lapis tambahan), kondisi struktur perkerasan tahap
pertama masih stabil.
Hal ini yang membedakan pekerjaan konstruksi bertahap
dengan pekerjaan peningkatan jalan.pada pekerjaan
peningkatan jalan, diakhir umur layan, struktur
perkerasan lama telah mencaapai kondisi kritis/runtuh.

Desain Konstruksi bertahap


Didasarkan pada pendekatan analitis
(teorio kerusakan), yaitu bahwa setiap
kendaraan yang lewat akan menyebabkan
derajat kerusakan tertentu; jika tottal niali
derajat kerusakan sama dengan 100%,
maka struktur perkerasan dapat dikatakan
telah mencapai masa layan. Jasi derajat
kerusaakan dianggap sebanding dengan
beban lalu lintas (nilai LER)

Pada akhir tahap pertama, struktur perkerasan dianggap masih memiliki


sisa umur sebesar 40% atau :
X.LER1=LER1+40%.X.LER1
X = 1,67
jadi nilai ITP untuk konstruksi tahap pertama (ITP1) dapar dihitung
berdasarkan beban konstruksi lalu lintas sebesar 1.67 LER1
Konstruksi tahap pertama, tanpa pemberian konstruksi tahap kedua, akan
mampu melayani 60 % dari totoal masa layan, atau ;
Y.LER2 = LER 1+ LER2
= 60%.Y.LER2 + LER2
Y
= 2.50
Serupa seperti umtuk ITP1, nilai ITP total yang diperlukan untuk memikul
beban lalu lintas selama masa layan dapat dihitung berdasarkan beban lalu
lintas sebesar 2,5 LER2
Nilai ITP untuk konstruksi tahap kedua adalah ;
ITP2 = ITPtotal ITP1
Tebal Lapisan tambahan yang diberikan pada tahap kedua dapat dihitung
dengan rumus :
D0= ITP2 / a0

You might also like