You are on page 1of 40

1

Anatomi dan
Patologi Kulit
MOHAMAD ROMDHONI

Anatomi

Lesi Pre-Kanker

Tumor jinak / non neoplasma yang


dalam perjalanan penyakitnya dapat
berubah menjadi ganas

Perjalanan penyakit : singkat s/d lama

Curiga ganas :

Perubahan bentuk

Membesar

Ulkus

dll

1. Actinic Keratosis (Solar


Keratosis)

Sering pada kulit putih

Kulit terpapar UVB mutasi spesifik p53

Asimptomatik, multipel, berwarna kuning


kecoklatan, keras, berupa papula yang
bersisik, kasar, permukaannya keratotik
dan dasarnya eritematous

Predileksi :

Kulit kepala yang tidak berambut (botak)

Dahi & Wajah

Punggung tangan

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,

1. Actinic Keratosis (Solar


Keratosis)

1. Actinic Keratosis (Solar


Keratosis)

Pola :

Regresi spontan

Persiten

Progresif 10 % menjadi SCC

Terapi :

Cryosurgery (liquid nitrogen)

Kuretase (electric cauter)

Laser

Imiquimod suatu imunomodulator

Chemical exfoliation

5-FU topikal Blokade sintesis DNA

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,

2. Keratosis Radiasi
(Radiation Induced Keratosis)

Akibat radiasi ionisasi, baik diagnostik


maupun terapi

Gambaran : serupa dengan actinic keratosis

Histopatologis : struktur vaskular rusak


hebat.

20% menjadi ganas :

2/3 BCC

1/3 SCC

Terapi : serupa dengan actinic keratosis.

3. Keratosis Arsenik
(Arsenical Keratosis)

Paparan kronis arsenik dalam jumlah


banyak

Lesi keras, kekuningan, plak hiperkeratosis

Terutama di telapak tangan & telapak kaki

Terapi :

Kuretase

Cryotherapy

laser destruction

5 FU topikal

Berpotensi menjadi BCC / SCC

4. Bowens Disease (SCC in situ)

Intraepidermal SCC in situ

Sering pada usia > 60 th

Papulosquamous, membesar lambat dengan batas


yang tegas, berupa plaque bulat sampai ireguler,
permukaan kasar, bersisik, hiperkeratosis dan
eritematous

Predileksi :

Wajah

Leher

Ekstremitas

3-5% menjadi SCC

Etiologi : tidak diketahui

5. Xeroderma Pigementosum

1
0

Herediter : autosomal resesif (kelainan DNA repair


enzymes)

Kulit kering, hiperpigmentasi, eritema, bullae,


edema, freckles di kulit yang terapapar matahari.

Risiko tinggi terkena BCC / SCC / MM

6. Nevi (Dysplastic Nevi)

70% MM memiliki riwayat nevi

Nevi kongenital besar risiko keganasan


20%

Profilaksis : lesi > 2 cm eksisi

1
1

Kanker Kulit

1
2

Non-melanoma

Basal cell
carsinoma (BCC)

Squamous cell
carcinoma (SCC)

Karsinoma adnexa
kulit

Melanoma

Faktor yang berperan dalam


karsinogenesis :

1
3

sinar matahari : faktor utama terjadinya kanker


(90%)

karsinogen : arsenik, radiasi, batubara, obat


immunosupresi

trauma & inflamasi kronik : osteomielitis,


dermatitis, lupus eritematosus

herediter : xeroderma pigmentosum, sindroma


basal cell nevus

infeksi HPV tipe 5,8,16,18

onkogen : mutasi anti-oncogene p53

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,

BCC

1
4

Kanker kulit non-melanoma terbanyak

Neoplasma maligna dari "nonkeratinizing cell" di lapisan


basal epidermis

Paparan UV mutasi gen supresor

Predileksi : wajah sekitar hidung

Sifat : infiltratif, jarang metastasis

Predisposisi : kulit terang & albino, paparan sinar matahari


yang lama, paparan sinar-X untuk terapi acne pada wajah,
sindrome nevus basal (autosomal dominan), intoksikasi
arsen yang kronik, ulkus kronik

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,

BCC

Klasifikasi Histopatologi

Superficial basal cell carcinoma

Nodular basal cell carcinoma

Infiltrative (morpheaform, aggressive


growth) basal cell carcinoma

Pigmented basal cell carcinoma

Cystic basal cell carcinoma

Fibroepithelioma of Pinkus (FEP)

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,

1
5

Superficial BCC

Erythematous scaly plaque

Pertumbuhan lambat

Asimtomatis

Tubuh, ekstremitas, wajah

Morpheaform BCC

Menyerupai bekas luka


Pertumbuhan lambat
Asimptomatis
Batas tidak tegas
Ekstensi subklinis yang jelas

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,

Nodular BCC

Lesi kronis

Mudah berdarah

Seperti mutiara

Teleangiektasis

Kepala, leher, badan ekstremitas

Pigmented BCC

Menyerupai nodular, tetapi


lebih kehitaman (deposit
melnin)
Ras kulis berwarna
Wajah, badan, dan kulit
kepala

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,

Stadium (AJCC 2002)

1
8

Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Lesi seperti tahi lalat yang membesar atau


borok yang tidak sembuh-sembuh.
"ulkus rodent" (perifer tepi tidak rata,
hiperplasia, warna kehitaman & di sentral
tampak ulkus)

Pemeriksaan Penunjang

Foto polos / CT-Scan melihat infiltrasi

Biopsi insisi/eksisi diagnosis histopatologis

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,


2008

1
9

Tatalaksana

Prinsip :

Eksisi lesi primer yang radikal

Rekonstruksi

Terapi : eksisi luas, safety margin 0,5 - 1 cm

Bila radikalitas tidak tercapai adjuvant


radioterapi

Rekonstruksi :

Penutupan primer

Penutupan dengan skin graft / flap

2
0

SCC

(Squamous cell carcinoma)

2
1

Neoplasma maligna dari keratinizing cell

Sering pada usia 50 70 th, daerah tropis

Paparan UV, imunosupresi, parut/skar luka bakar


(Marjolin ulcer)

Sifat : tumbuh cepat, invasi lokal, & berpotensi


metastasis

Risiko tinggi : lesi pre kanker (xeroderma


pigmentosum, keratosis senilis, compund nevus,
multiple dysplatic nevi), kulit putih, sunburn,
terpapar sinar pengion, arsen, jelaga, keloid
luka bakar, immuno supresi, dsb

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,

Nama lain SCC :


Karsinoma Epidermoid
Karsinoma Planocellulare
Pricle cell carcinoma

SCC infasif local dan destruktif


Metastasis pada 1-3% of kasus
KGB 50-73% survival
Distant sites (lungs) incurable
SCC types:
In-situ
Bowens disease
Erythroplasia of Queyrat
Invasive SCC
Keratoacanthoma

Invasive SCC

Erythematous nodule

Indurasi

Paparan sinar matahari, Pria > Wanita

Pertumbuhan lambat

Keratoacanthoma

Low grade SCC


Pertumbuhan cepat (dalam minggu)
Trauma, paparan sinar matahari, HPV
11 & 16
Dapat berkembang menjadi invasive
SCC

Diagnosis

Anamnesis

2
4

lesi di kulit yang tumbuh menonjol, mudah berdarah, bagian


atasnya terdapat borok seperti gambaran bunga kol

Pemeriksaan Fisik

lesi yang tumbuh eksofitik, endofitik, infiltratif, tumbuh


progresif, mudah berdarah dan pada bagian akral terdapat
ulkus dengan bau yang khas

Tanda-tanda metastasis regional & jauh

Pemeriksaan Penunjang

Radiologi: X-foto toraks, X-foto tulang di daerah lesi, CT Scan/


MRI atas indikasi

Biopsi untuk pemeriksaan histopatologi

Lesi <2 cm dilakukan biopsi eksisional

Lesi > 2 cm dilakukan biopsi insisional

Tatalaksana

2
5

Prinsip :

Eksisi radikal untuk lesi primer

Rekonstruksi penutupan defek dengan baik (primer/skin


graft/flap)

Lesi operabel eksisi luas, safety margin 1 - 2 cm

Bila radikalitas tidak tercapai radioterapi adjuvant

Malignant Melanoma (MM)

Berasal dari sel melanosit.


Disamping di kulit, dapat pula terjadi pada mukosa.
Dapat terjadi pada semua usia, paling banyak 35-55 th
Pria = wanita
Metastasis luas waktu singkat melalui aliran limfe & darah

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,


2008

Superficial spreading melanoma

Lokasi
wanita
: tungkai bawah
Laki-laki : badan dan leher.
Lesi
plak archiformis berukuran 0,5 - 3 cm
tepi meninggi, irreguler, dapat mencapai
2 cm dalam 1 tahun nodul biru
kehitaman pada permukaan terdapat
campuran bermacam-macam warna
seperti coklat, abu- abu, biru, hitam,
sering kemerahan.

Lentigo maligna melanoma

Lesi
coklat kehitaman, beberapa cm, tepi
irreguler, permukaan bercak-bercak
warna gelap (warna biru) tersebar
tidak teratur, dapat menjadi nodul biru
kehitaman
invasive
agak
hiperkeratonik.

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,


2008

Acral Lentiginous Melanoma


Lokasi

Nodular Melanoma

: telapak kaki, tumit,


telapak
tangan,
dasar
kuku, ibu jari tangan.

Lokasi : punggung, dapat pada


setiap lokasi.

Lesi : Nodul bentuk setengah


bola (dome shaped) atau
polipoid dan eksofitik, warna
coklat kemerahan atau biru
sampai kehitaman dapat
mengalami ulserasi
perdarahan, timbul lesi
DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,
satelit.
2008

Diagnosis

Anamnesis

Keluhan utama : tahi lalat yang cepat membesar, tumbuh


progresif, gatal, mudah berdarah dan disertai tukak

Pemeriksaan fisik

2
9

Tumor di kulit berwarna coklat muda sampai hitam, bentuk


nodul, plaque, disertai luka. Kadang-kadang tidak berwarna
(amelanotik melanoma)

Pemeriksaan penunjang:

Radiologi: X-foto paru, USG Abdomen (hati dan KGB para Aorta
para Iliaca), X-foto tulang di daerah lesi, CT-Scan, MRI

Sitologi: FNAB

Biopsi

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,


2008

3
0

NCCN Guideline for Melanoma, 2007

3
1

NCCN Guideline for Melanoma, 2007

Sifat Lesi

3
2

Klasifikasi

3
3

Klasifikasi Breslow

Gol I

: kedalaman (ketebalan) tumor < 0,76 mm

Gol II

: kedalaman (ketebalan) tumor 0,76 - 1,5 mm

Gol III : kedalaman (ketebalan) tumor 1,51 - 4,0 mm

Gol IV : kedalaman (ketebalan) tumor > 4,0 mm

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,


2008

Klasifikasi

3
4

Klasifikasi Clark

Tingkat I

: Sel melanoma di atas membrana basalis


epidermis (insitu)

Tingkat II : Invasi sel melanoma sampai lapisan papilaris


dermis

Tingkat III
lapisan

: Invasi sel melanoma sampai perbatasan


papilaris dan retikularis dermis

Tingkat IV
retikularis

: Invasi sel melanoma sampai lapisan


dermis

Tingkat V
subkutan

: Invasi sel melanoma sampai jaringan

DeVita Cancer Principles Practice of Oncology,


2008

Klasifikasi

3
5

Tatalaksana

3
6

Tindakan eksisi luas dengan batas aman sesuai


kriteria ketebalan, yang kemudian dilakukan
rekonstruksi;

Sampai dengan ketebalan 0,76mm, batas aman =


1cm

Antara 0,76mm-1,5mm, batas aman = 1,5 cm

Ketebalan >1,5mm, batas aman = 2 cm

Bila hasil safety margin tidak sesuai dengan ketebalan


Breslow harus dilakukan re-eksisi secepatnya sampai
dasar(fascia)

3
7

NCCN Guideline for Melanoma, 2007

Penatalaksanaan

Regional:

Pada limfonodi secara histopatologi positif,


dilakukan diseksi limfonodi

Di daerah inguinal:

deep (atas indikasi: ulkus, multiple limfonodi)

Di daerah aksila : hingga level II

Di daerah leher : RND

3
8

Penatalaksanaan

3
9

Adjuvant terapi:
Pada stadium III dapat berupa immunoterapi, radioterapi, dan
kemoterapi.

Untuk kasus rekuren


Lokal :

Eksisi luas ulang

Regional :

Bila sebelumnya belum dilakukan diseksi diseksi+adjuvant

Bila sudah pernah dilakukan diseksi radiasi

Metastasis

: tindakan paliatif

4
0

TERIMA KASIH

You might also like