You are on page 1of 55

ASPEK MEDIKOLEGAL

KEJAHATAN SEKSUAL
Disusun Oleh :
Jepisco Tabengan A.L
Ujang Fauzan Zaini
Pembimbing :
dr. Ricka Brilianty Zaluchu Sp.KF
SMF Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal
Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Palangka Raya
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
April 2015

Pendahuluan
Kejahatan

seksual, sebagai salah satu


bentuk
dari
kejahatan
yang
menyangkut tubuh, kesehatan, dan
nyawa manusia. Ilmu kedokteran
khususnya Ilmu kedokteran forensik
dan medikolegal mempunyai peranan
penting dalam upaya pembuktian
kejahatan seksual ini.

Pendahuluan
Angka

kejadian kejahatan seksual yang diantaranya


adalah perkosaan, dibeberapa kota besar di
Indonesia dalam kurun waktu dua terakhir ini
meningkat. Di Jakarta angka perkosaan pada tahun
2002 naik 20,22% (tahun 2001:89 kasus dan tahun
2002: 107 kasus), Surabaya pada tahun 2002
sebanyak 165 kasus (naik 15,5%) dan korban
meninggal akibat kejahatan seksual di Instalasi
Kedokteran Forensik RSU Dr. Soetomo tahun 1998
-2002 sebanyak 3 kasus.

Pengertian
Kejahatan seksual adalah setiap penyerangan
yang bersifat seksual terhadap perempuan,
baik telah terjadi persetubuhan ataupun tidak,
dan tanpa memperdulikan hubungan antara
pelaku dengan korban.

Gagguan Psikoseksual
Parafilia
Fetisysme
Ekhsibionisme
Voyeurisme
Transvestisme
Pedofilia
Masokisme seksual
Sadisme Seksual
Zoofilia / Bestiality
Koprofilia/cogrolagnia
Urofilia
Felasio/kunilingus

Froteurisme
Parsialisme
Troilisme
Pluralisme
Lustmurder /
pembunuhan karena
nafsu seksual
Nekrofilia
Vampirisme
Transeksualisme
Hiperseksual
Homoseksualisme

KEJAHATAN SEKSUAL

Persetubuhan
Perkosaan
Pencabulan

Persetubuhan
KUHP:

Persetubuhan diluar

perkawinan
Persetubuhan Dalam
perkawinan

Persetubuhan di dalam
perkawinan
KUHP Pasal 288
Laki- laki menyetubuhi
perempuan istrinya
yang belum pantas
dikawin
Bila berakibat
Luka,pidana maks 4
tahun
Luka berat, pidana
maks 8 tahun
Mati, Pidana maks 12
tahun

Persetubuhan diluar
perkawinan
Dengan

persetujuan wanita

KUHP Pasal 284


Umur wanita >15tahun perzinahan
KUHP Pasal 287(1)
Umur wanita < 15tahun
KUHP Pasal 287(2)
Umur wanita < 12 tahun

Persetubuhan diluar
perkawinan

Tanpa persetujuan wanita


KUHP Pasal 285
Laki-laki menyetubuhi
perempuan bukan istrinya,
dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan (perkosaan)
KUHP pasal 89 (membuat tidak
berdaya=kekerasan)
KUHP Pasal 286
Laki- laki menyetubuhi
perempuan bukan istrinya yang
diketahui dalam keadaan
pingsan atau tidak berdaya

Persetubuhan menurut
Hukum
Hanya

genito genital
Persetubuhan anogenital
dan orogenital termasuk
perbuatan cabul
Masuknya alat kelamin
pria ke dalam alat
kelamin wanita, dengan
atau tanpa keluarnya
cairan mani
(HR5/II/1912)

Persetubuhan
dianggap penetrasi
adalah minimal kepala penis
terselip di bibir kecil
Pada kondisi tersebut selaput
dara utuh dan penis belum
masuk ke dalam vagina
Tanda penetrasi:
Penetrasi

Tidak ada jejas


Ada jejas:kemerahan,

lecet,memar,robek selaput dara


sampai ke dasar, robekan vagina

Persetubuhan
Ejakulasi

: boleh ada/tidak
Komponen yang diperiksa:
Cairan mani :ada pada semua
ejakulasi
Sel sperma :tidak ada pada
azoospermia,pasca vasektomi

Robekan selaput dara


Karena

persetubuhan: sampai ke
dasar, lokasi tertentu
Bukan karena persetubuhan: variasi
selaput dara, robekan tidak sampai
ke dasar
Tidak ada robekan tidak berarti tidak
ada, ada persetubuhan
Ada robekan tidak berarti ada
persetubuhan

Perkosaan
Istilah

hukum
VeR (tidak
ditulis)
Dokter
membuktikan
persetubuhan

Pencabulan
Semua

perbuatan yang dilakukan


untuk mendapatkan kenikmatan
seksual sekaligus menganggu
kehormatan kesusilaan KUHP 289
Sering digunakan sebagai tuntutan
subsider pada perkosaan yang
persetubuhan tidak terbukti
KUHP Pasal 290,291,292,293

Pemeriksaan forensik
Menentukan

ada/tidaknya tandatanda persetubuhan


Menentukan ada/tidaknya tandatanda kekerasan
Perkiraan umur
Menetukan pantas/tidaknya untuk
dikawin

Yang perlu diperhatikan sebelum


pemeriksaan

Ada SPV dari penyidik


korban jangan menunggu terlalu lama
ijin tertulis untuk pemeriksaan
sebaiknya polisi & dokter memeriksa dalam
waktu yang bersamaan
dokter didampingi perawat perempuan /
bidan

dokter menjelaskan apa yang akan dilakukan

dan manfaat pemeriksaan tsb


Pencatatan lengkap,VeR segera dibuat

Dua aspek yang perlu


diperhatikan
mengumpulkan

bukti-bukti

persetubuhan :
robekan selaput dara
adanya cairan mani dan atau sel mani

mencari

tanda-tanda kekerasan :

riwayat kehilangan kesadaran


luka-luka

Anamnesis
Identitas

pasien :
Terutama umur (tempat dan
tanggal lahir)
Pertumbuhan gigi geligi
Perkembangan sex sekunder

Alamat

Anamnesis
Riwayat

menstruasi :
menars,
haid terakhir
siklus haid
Status perkawinan
Aktifitas seksual, kapan
persetubuhan terakhir, apakah
menggunakan kondom ?

Anamnesis
Mengenai kejadian :

waktu dan lokasinya


kekerasan sebelum kejadian
rincian kejadian
terjadi atau tidak penetrasi
apa yang dilakukan setelah terjadinya
kekerasan seksual

Pemeriksaan fisik
Status generalis :
Keadaan

umum : kesadaran,
penampilan secara keseluruhan,
keadaan emosional (tenang, sedih /
gelisah)
Tanda vital

Periksa gigi-geligi
(pertumbuhan gigi ke 7 &
8)
Pada persetubuhn oral,
periksa lecet, bintik
perdarahan /memar pada
palatum, lakukan swab
pada laring dan tonsil

Status generalis
Perkembangan

seks sekunder
(pertumbuhan mammae, rambut
axilla dan rambut pubis)
Jika pada baju ada bercak mani
(kaku), bila mungkin pakaian
diminta, masukkan dalam amplop

Kekerasan
Kekerasan

fisik pada seluruh tubuh


Pasal 89 KUHP:membuat orang
pingsan atau tidak berdaya =
kekerasan

Status ginekologi
Posisi

litotomi
Periksa luka-luka sekitar vulva,
perineum dan paha
Jika ada bercak, kerok dengan
skalpel dan masukkan dalam amplop
Rambut pubis disisir, rambut yang
lepas dimasukkan dalam amplop

Status ginekologi
Jika

ada rambut pubis yang


menggumpal, gunting dan masukkan
dalam amplop
cabut 3-10 lembar rambut dan
masukkan dalam amplop lain
Periksa selaput dara, besarnya
orifisium
Swab daerah vestibulum, buat

Jika

memungkinkan swab forniks


posterior, buat sediaan hapus
Vagina dan besar uterus
Pada persetubuhan dubur, periksa
colok dubur dan lakukan swab, bila
perlu proktoskopi

Kuku

jari tangan dipotong, masukkan


dalam amplop yang berbeda kanan
dan kiri

Tanda

kehilangan kesadaran
(pemberian obat tidur / bius) needle
marks indikassi pemeriksaan darah
dan urin

Laboratorium
Cairan / sekret vagina
Ambil cairan dari forniks posterior
Atau swab vagina dengan kapas lidi
Buat sediaan hapus, untuk pemeriksaan
sperma & GO
Pemeriksaan darah & urin (bila dicurigai
pemberian obat-obatan)
Tes kehamilan (bila dicurigai)

Pemeriksaan Spermatozoa
1.
2.
3.

Pemeriksaan Langsung
Pewarnaan Malachite Green
Pewarnaan Baecchi

Pemeriksaan Langsung

Malachite green
Kepala sperma
tampak
berwarna merah,
leher warna
merah muda dan
ekornya
berwarna hijau

BAECCHI
Hasil :
Kepala

spermatozoa berwarna
merah, ekor merah muda,
menempel pada serabut benang

PEMERIKSAAN CAIRAN MANI


Fosfatase
PAN
Berberio
Florence

Asam

Pemeriksaan pria
tersangka
Pemeriksaan

golongan

darah
Menentukan adanya sel
epitel vagina pada glans
penis, menggunakan
larutan lugol
Pemeriksaan sekret uretra

Pemeriksaan pria
tersangka
populasi 85% gol sekretor
Punya gen Se
Dalam cairan tubuh (cairan mani,
keringat,liur) mengandung golongan
darah
Jika bersetubuhejakulasigol
darah pada tubuh korban
Dalam

Pemeriksaan pria
tersangka
Dalam

kepala sel spermaDNAinti


(c-DNA) dan dalam leher sel sperma
ada DNA mitochondria(mt-DNA)
Ejakulasi yang mengandung sel
sperma meninggalkan jejak DNA
pelaku
Pemeriksaan DNA siapa dan
berapa orang pelaku

Masalah pembuktian Delik


susila
Keutuhan

barang

bukti
Tehnis
pengumpulan
barang bukti
Tehnis kedokteran
forensik dan lab
Pengetahuan dokter
Pengetahuan
aparat penegak

THANKS
FOR
YOUR
ATTENTION

You might also like