Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Beny Iskandar
Muhammad Budiman
Muhammad Irfan
M.Ares Fatkhurrahman
POLITEKNIK NEGERI
BENGKALIS
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis mengenai Manajemen Pemeliharaan
Mesin-Mesin Produksi .
Tulisan ini berisi tentang gambaran umum secara singkat mengenai sistem
manajemen dan pemeliharaan (maintenance). Penulis berharap semoga laporan ini
dapat me mberikan tambahan informasi dibidang manajemen pemeliharaan terutama
pada alat -alat produksi.
Akhirnya penulis tetap membuka diri terhadap kritik da n saran yang
memban gun dengan tujuan untuk menyempurnakan laporan ini.
Nopember, 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... iii
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
MANAJ EMEN ..........................................................................................
A. Definisi
.....................................................................................................
2
Manajemen ....................................................................
B. F .....................................................................................................
3
ungsi Manajemen......................................................................
PEMELI .................................................................................................................
5
HARAAN (MAINTENANCE) .....................................................
A. Definisi
.....................................................................................................
5
pEMELIHARAAN........................................................
B. T ujuan
.............................................................................................................
6
pemeliharaan ..................................................................
C. J ......................................................................................................
6
enis Pemeliharaan......................................................................
D. O rganisasi
.....................................................................................................
9
Pemeliharaan .............................................................
E. T ugas
..............................................................................................................
11
dan Kegiatan Pemeliharaan...............................................
F. P rosedur
......................................................................................................12
Pemeliharaan.................................................................
G. Biaya Pemeliharaan ......................................................................... 14
H. Produktivitas dan Efisiensi Pemeliharaan ......................................... 14
REFERENSI .................................................................................................16
DAFTAR GAMBAR
No
1
Keterangan
Hubungan Antara Berbagai Bentuk Pemeliharaan
Halaman
8
PENDAHULUAN
Perkembangan peradaban manusia telah memacu peningkatan kebutuhan dan
keinginan baik dalam jumlah, variasi jenis, dan tingkat mutu. Perkembangan ini
menimbulkan tantangan untuk dapat memenuhi keinginan tersebut dengan cara
meningkatkan
kemampuan
menyediakan
dan
menghasilkannya.
Peningkatan
kemampuan penyediaan atau produksi barang merupakan usaha yang harus dilakukan
oleh perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan secara efektif dan efisien. Usaha ini
dilakukan agar dicapai tingkat keuntungan yang diharapkan demi menjamin
kelangsungan perusahaan.
Dalam
mencapai
tujuan
dan
sasaran
secara
efektif
dan
efisien,
dikemba ngkanlah pemikiran dan pengkajian untuk mendapatkan cara-c ara yang lebih
baik. Tuj uannya adalah untuk menghasilkan keluaran yang optimal, sehingga dapat
mencapai sasaran secara tepat dalam waktu, jumlah, mutu, dengan bia ya yang efisien
dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi. Faktor produksi yang dim aksud meliputi
tenaga ma nusia (men), bahan (material), dana (money), serta mesin dan peralatan
(machines). Kekurangan salah satu faktor produksi dapat mengganggu proses
produksi, artinya kelancaran proses produksi dapat terhambat bila salah suatu faktor
produksi mengalami kerusakan.
Said (1980) dalam Fachrurrozi (2002) menyatakan bahwa mesin-mesin
produksi merupakan faktor produksi yang berfungsi mengkonvers i bahan baku
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Mesin merupakan pes awat pengubah
energi y ang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip logis, rasional d an matematis.
Kebutuhan produktivitas yang lebih tinggi serta meningkatnya keluaran mesin pada
tahun-tahun terakhir ini telah mempercepat perkembangan otomatisasi. Hal ini pada
gilirannya memperbesar kebutuhan akan fungsi pemeliharaan (maintenance) mesinmesin tersebut, selain karena mesin-mesin tersebut cenderung terus mengalami
kelusuhan sehingga diperlukan reparasi atau perbaikan.
Ditinjau dari usaha pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan terhadap
fasilitas produksi, dapat dikatakan bahwa tujuan dari pemeliharaan dan perbaikan
adalah untuk mempertahankan suatu tingkat produktivitas tertentu tanpa merusak
MANAJEMEN
A. Definisi Manajemen
Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada
defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Berikut ini beberapa
defenisi manajeman yang dikemukakan oleh para ahli dalam Handoko (1989).
1.
2.
fungsi
perencanaan
B. Fungsi Manajemen
Menurut Manullang (2002), fungsi manajemen dapat didefenisikan sebagai
aktivit as-aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. B ila dilihat dari
sudut proses atau urutan pelaksanaan aktivitas tersebut, maka
fungsi-fungsi
fungsi
personalia,
pegawai,
dan
memanfaatkan pegawai. Fungsi ini adalah fungsi setiap manajer yang berhubungan
dengan para pegawai di lingkungan pimpinannya agar para pegawai terdorong
untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya untuk merealisasikan tujuan
perusahaan atau tujuan aktivitas yang dipimpinnya.
4. Pengarahan (directing)
Bila rencana pekerjaan sudah tersusun, struktur organisasi sudah ditetapkan
dan posisi atau jabatan dalam struktur organisasi tersebut sudah diisi, maka kegiatan
yang harus dilakukan pimpinan selanjutnya adalah menggerakkan bawahan,
meng koordinasi agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapa t diwujudkan.
Meng gerakkan bawahan inilah yang dimaksud dengan mengarah kan (directing)
bawahan.
5. Pengawasan (controlling)
Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untu k menerapkan
pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perl u mengkoreksi
dengan maksud supaya pelaksanaan sesuai dengan rencana semula.
Menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (1992), fung si pengawasan
kegiatan produksi dapat dibagi dalam:
a.
b.
c.
Koreksi, berusaha untuk menghilangkan kesulitan-kesulitan/ penyimpanganpenyimpangan baik pekerjaan maupun merubah rencana yang terlalu
berlebihan.
PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)
A. Defenisi Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan fungsi yang penting dalam suatu pabrik. Sebagai
suatu usaha menggunakan fasilitas/peralatan produksi agar kontinuitas produksi
dapat terjamin dan menciptakan suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan
sesuai dengan rencana. Selain itu, fasilitas/peralatan produksi tersebut tidak
(maintenance),
menurut
The
American
Management
Association, Inc. (1971), adalah kegiatan rutin, pekerjaan berulang yang dilakukan
untuk menjaga kondisi fasilitas produksi agar dapat dipergunakan sesuai dengan
fungsi dan kapasitas sebenarnya secara efisien. Ini berbeda dengan perbaikan.
Pemeliharaan (maintenance) juga didefenisikan sebagai suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima (BS3811, 1974 dalam
Corder, 1992).
Di Indonesia, istilah pemeliharaan itu sendiri telah dim odifikasi oleh
Kementerian Teknologi (sekarang Departemen Perdagangan dan Industri) pada
bulan April 1970, menjadi teroteknologi. Kata teroteknologi ini diam bil dari bahasa
Yunani terein yang berarti merawat, memelihara, dan menjaga. Teroteknologi
adalah kombinasi dari manajemen, keuangan, perekayasaan dan keg iatan lain yang
ditera pkan bagi aset fisik untuk mendapatkan biaya siklus hidup eko nomis. Hal ini
berhu bungan dengan spesifikasi dan rancangan untuk keandalan serta mampupeliha ra dari pabrik, mesin-mesin, peralatan, bangunan dan struktur, dan
instala sinya, pengetesan, pemeliharaan, modifikasi dan penggantian, dengan umpan
balik informasi untuk rancangan, unjuk kerja dan biaya (Corder, 1992 ).
B. Tujuan Pemeliharaan
Menurut
Corder
(1992),
tujuan
pemeliharaan
yang
utama
dapat
Memperpanjang usia kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat
kerja, bangunan, dan isinya).
2.
3.
pemadam
C. Jenis Pemeliharaan
Corder (1992) membagi kegiatan pemeliharaan ke dalam dua bentuk, yaitu
pemeliharaan terencana (planned maintenance) dan pemeliharaan tak terencana
(unplanned maintenance), dalam bentuk pemeliharaan darurat (breakdown
maintenance). Pemeliharaan terencana (planned maintenance) merupakan kegiatan
perawatan
yang
dilaksanakan
berdasarkan
perencanaan
terlebih
dahulu.
jam sekali, dan seterusnya. Kegiatan periodic maintenance ini jauh lebih berat dari
routine maintenance (Assauri, 2004).
C.2. Pemeliharaan korektif (corrective maintenance)
Menurut
Prawirosentono
(2000),
pemeliharaan
korektif
(corrective
preventive
maintenance
dan
corrective
D. Organisasi Pemeliharaan
Menurut Taylor dalam Suharto (1991), organisasi adalah pengintegrasian
sumber-sumber, seperti persoalan teknik, kondisi alam, serta keterlibatan personal.
Untuk mendukung aktivitas produksi agar lebih berhasil dan berdaya guna, maka
keberadaan suatu organisasi perawatan mesin cukup dibutuhkan. Pada dasarnya
organisasi perawatan mesin yang baik ialah bila tetap memperhatikan problemproblem setempat dengan memperhatikan jenis operasi, kontinuitas operasi, situasi
geografis, ukuran pabrik, lingkup perawatan mesin, dan kondisi tenaga kerja.
Konsep organisasi yang baik harus didasari beberapa pemikiran. Pemikiran yang
dimaksud berupa adanya deskripsi kerja yang jelas dan tidak tumpang tindih
untuk menghindari konflik, konsistensi kekuasaan, membatasi jumlah orang dalam
kepegawaian, serta kejelasan individu yang terlibat dalam organisasi (Suharto,
1991).
1. Organisasi lini
Pengalaman menunjukkan bahwa tipe organisasi ini digunakan untuk organisasi
yang masih kecil dengan jumlah karyawan sedikit dan produk yang dihasilkan
tidak bervariasi. Pengetahuan dan keterampilan yang dituntut dari para
anggotanya dalam rangka penyelesaian tugas pekerjaan belum spesifik serta
masih dimungkinkan hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahannya.
2. Organisasi lini dan staf
Organisasi tipe ini sering pula dikenal dengan istilah birokrasi mesin. Tipe ini
cocok digunakan untuk organisasi besar yang memiliki jumlah karyawan banyak
dengan produk yang dihasilkan bervariasi di mana para anggota organisasi sudah
dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang
spesialistik. Pada
org anisasi tipe lini dan staf ini telah terdapat stratifikasi dalam hubungan atasan
danbawahan.
3. Organisasi fungsional
Nama lain untuk tipe ini adalah birokrasi profesional atau teknok rasi. Penyebab
ulnya tipe ini adalah karena tuntutan tugas yang semakin sp esialistik yang
timb
pada
gilirannya memerlukan tenaga pelaksana yang memahani se
gi teknologikal
pemanfaatan bidang-bidang
spesialisasi tertentu
untuk
kegiatan
atau
kejadian-kejadian
yang
penting
dari
bagian
pemeliharaan.
5. Pemeliharaan Bangunan (House Keeping)
Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk menjaga agar
bangunan tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya.
F. Prosedur Pemeliharaan
Sebelum melakukan pemeliharaan
digunakan dalam produksi, sebaiknya terlebih dahulu telah disusun rencana akan
hal-hal atau kegiatan apa saja yang akan dilakukan terhadap mesin t ertentu. Corder
(1992) memaparkan prosedur yang harus dilalui dalam melak ukan kegiatan
pemeliharaan, antara lain:
1. Me nentukan apa yang akan dipelihara. Hal ini meliputi pembuatan daftar sarana,
pen yusunan bahan-bahan yang menyangkut pembiayaan, karenaini merupakan
aset fisik yang memerlukan pemeliharaan dan merupakan satu-satunya alasan
yang bisa dipertanggungjawabkan dalam meminta pengeluaran bia ya.
2. Me nentukan bagaimana aset atau sarana tersebut dipelihara. Membuat jadwal
pem eliharaan bagi setiap mesin atau peralatan yang telah ditentukan. Sistem ini
dapat dimulai dengan melakukan pemeliharaan terencana bagi beberapa mesin
ku nci dan kemudian diikuti oleh mesin
lain
sampai
tercapai tingkat
maintenance),
2)
pemeliharaan
jaringan
listri k
(electrical
pemeliharaan
(workshop).
Siagian (2002) menyatakan bahwa prinsip efisiensi secara sederhana berarti
meng hindarkan segala bentuk pemborosan. Efisiensi mesin merupakan rasio antara
keluaran aktual dan kapasitas efektif. Kapasitas efektif adalah keluaran maksimum
yang apat
d dihasilkan mesin pada kondisi nyata yang antara lain di pengaruhi oleh
penjadwalan produksi, perawatan mesin, faktor kualitas, dan waktu istirahat
operator. Keluaran aktual adalah laju keluaran yang benar-benar dicapai. Laju
keluaran ini dipengaruhi oleh kerusakan mesin, adanya produk cacat, dan
kekurangan bahan baku (Stevenson, 1996 dalam Fachrurrozi, 2002).
Masalah efisiensi dalam manajemen pemeliharaan lebih ditekankan pada
aspek ekonomi dengan memperhatikan besarnya biaya yang terjadi, dan alternatif
tindakan yang dipilih untuk dilaksanakan sehingga perusahaan dapat memperoleh
keuntungan. Di dalam persoalan ekonomis ini, perlu diadakan analisis perbandingan
biaya antara masing-masing alternatif tindakan yang dapat diambil (Assauri, 2004).
REFERENSI
Reksoha diprodjo, S. dan I. Gitosudarmo. 1992. Manajemen Pro duksi. BPFEYogyakarta. Yogyakarta.
Siagian, S. P. 1998. Manajemen Abad 21. Bumi Aksara. Jakarta.
Suharto. 1991. Manajemen Perawatan Mesin. Rineka Cipta. Jakarta.
The
American Management
Management. Bombay.
Association,
Inc.
1971.
Modern
Maintenance