Professional Documents
Culture Documents
PENERAPAN
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
BAGI DOKTER
DI FASYANKES PRIMER
Tenaga Kesehatan
UU Kes 36/2009
Ps 24/1 dan 3
(SP & SPO)
Permen
Permenkes 1438/Menkes/Per/IX/2010
Standar Pelayanan Kedokteran (SPK)
Pedoman Nasional
SPO
(PNPK)
Pelayanan Kedokteran
Order
DASAR HUKUM
1
Penjelasan:
Yang dimaksud dengan standar pelayanan adalah pedoman yg
harus diikuti oleh dokter/dokter gigi dlm menyelenggarakan
praktik kedokteran.
DASAR HUKUM
2 UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 24
Ayat 1 : Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik, standar
profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar
pelayanan, dan standar prosedur operasional.
Ayat 3 Ketentuan mengenai hak pengguna pelayanan
kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur
operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Menteri
DASAR HUKUM
3
Pasal 3
Standar pelayanan kedokteran meliputi Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan SPO
Pasal 10
SPO disusun dalam bentuk Panduan Praktik Klinis (clinical
practice guidelines) yang dapat dilengkapi dengan alur
klinis (clinical pathway), algoritme, protokol, prosedur atau
standing order
TUJUAN
Agar dokter layanan primer dpt:
1.Memiliki pedoman baku
minimum dengan
mengutamakan upaya maksimal
sesuai kompetensi dan fasilitas
yang ada
2.Mewujudkan pelayanan yang
sadar mutu sadar biaya
3.Memiliki tolok ukur dalam
melaksanakan jaminan mutu
pelayanan
8
MEKANISME PENYUSUNAN
10
LAMPIRAN
Daftar Pokok Bahasan
Daftar masalah
DAFTAR PENYAKIT
Daftar Ketrampilan Klinis
DAFTAR PENYAKIT
Tingkat Kemampuan
4A: 144
penyakit
mendiagnosis,
melakukan
penatalaksanaan
secara mandiri
dan tuntas
A:164
penyakit
B: 97
penyakit
mendiagnosis,
melakukan
penatalaksana
an awal, dan
merujuk
261
penyakit
membuat
diagnosis
klinik, merujuk
tepat
70
penyakit
mengenali,
menjelaskan
gambaran
klinik penyakit,
merujuk
12
Nama Sistem
Daftar
Penyakit
Tingkat Kemampuan
2
3A
3B
4A
73
52
104
46
41
83
40
7
0
4
6
7
6
3
22
28
44
11
15
32
19
18
21
30
8
9
17
6
19
1
3
12
9
9
5
7
2
23
9
1
19
7
11
7
41
6
16
4
19
7
12
9
Sistem Saraf
Psikiatri
Sistem Indera
Sistem Respirasi
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Gastrointestinal
Sistem Reproduksi
99
33
10
35
14
11
Sistem Muskuloskeletal
12
Sistem Integumen
13
38
79
13
736
14
1
0
70
13
13
3
261
7
13
7
164
2
7
1
97
2
45
2
144
TOTAL
3A
3B
4A
1 penyakit
14 penyakit
25 penyakit
115 penyakit
15
Sistematika PPK
PPK memuat pengelolaan penyakit mulai dari penjelasan s.d
penatalaksanaan penyakit.
Sistematika PPK:
1. Judul penyakit disertai tambahan keterangan kode penyakit
(ICPC 2 dan ICD 10), dan level kompetensi
2. Masalah Kesehatan
3. Hasil Anamnesis (subjective)
4. Hasil pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Sederhana (Objective)
5. Penegakan Diagnosis (Assessment)
6. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif
7. Sarana Prasarana
8. Prognosis
16
PENERAPAN PPK
Panduan bersifat nasional, dan menjadi acuan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
dalam penyusunan SPO pelayanan klinis sesuai
dengan kondisi setempat
Modifikasi terhadap panduan ini hanya
dilakukan oleh dokter atas dasar keadaan
memaksa untuk kepentingan pasien antara lain
keadaan khusus pasien, kedaruratan, dan
keterbatasan SDM. Modifikasi tersebut harus
tercantum dalam Rekam Medis
17
PENERAPAN PPK
PPK tidak memuat seluruh teori tentang
penyakit sehingga disarankan dokter untuk
mendalami lebih lanjut melalui referensi terkini
seperti text book atau jurnal ilmiah kedokteran
Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan
PPK merupakan upaya terbaik di faskes primer
tetapi tidak menjamin keberhasilan upaya
atau kesembuhan pasien
18
PENERAPAN PPK
Walaupun tidak menjadi standar pelayanan,
skrining terhadap risiko penyakit merupakan
tugas dokter layanan primer
Rujukan bagi penyakit yang merupakan tingkat
kemampuan 4 ke fasyankes sekunder DAPAT
dilakukan sesuai dengan kriteria rujukan,
dengan mepertimbangkan keterbatasan sarana
dan prasarana, tingkat keparahan penyakit,
umur pasien, serta ada tidaknya penyakit
penyerta
19
RUJUKAN MEDIK
DI LAYANAN PRIMER
Dokter merujuk pasien pada kasus penyakit dengan
tingkat kemampuan 4A pada kondisi :
Time
lama
perjalanan
penyakit
Age
Complication
umur pasien
komplikasi dari
penyakitnya,
tingkatan
kesulitan
Condition
melihat
kondisi
fasilitas
pelayanan
Comorbidity
ada/tidak-nya
penyakit
penyerta
TIME
Jika perjalanan penyakit dapat digolongkan
kepada kondisi kronis atau melewati Golden
Time Standard
AGE
Jika usia pasien masuk dalam kategori yang
dikhawatirkan meningkatkan risiko
komplikasi serta kondisi penyakit lebih berat
Contoh pada penyakit pneumonia aspirasi.
Pasien anak, berumur kurang dari 6 bulan, indikasi
dirujuk ke layanan sekunder.
COMPLICATION
Jika komplikasi yg ditemui dapat
memperberat kondisi pasien
Contoh pada penyakit influenza dengan
tanda-tanda pneumonia.
Pasien dirujuk bila didapatkan tanda-tanda
pneumonia (panas tidak turun 5 hari disertai batuk
purulen dan sesak nafas).
COMORBIDITY
Jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain
yang memperberat kondisi pasien.
Contoh: TB dengan penyakit metabolik perlu
dirujuk ke layanan sekunder.
Setelah mendapat advis di layanan sekunder dapat
melanjutkan pengobatan kembali di fasilitas pelayanan
primer.
CONDITION
kondisi fasilitas pelayanan juga dapat
menjadi dasar bagi dokter untuk melakukan
rujukan demi menjamin keberlangsungan
penatalaksanaan dengan persetujuan
pasien
26
27
Gangguan somatoform
Trichiasis
Episklerisis
Ulkus mulut (aptosa, herpes)
Pielonefritis tanpa koplikasi
Fimosis
Parafimosis
Cracked nipple
Inverted nipple
Defisiensi vitamin
Defisiensi mineral
Ulkus pada tungkai
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Eritrasma
Erisipelas
Skrofuloderma
Kandidosis mukokutan
ringan
Pedikulosis pubis
Akne vulgaris ringan
Hidradenitis supuratif
Dermatitis perioral
Vulnus laseratum
Malaria serebral
Mabuk perjalanan
PPOK
2.
3.
Status asmatikus
4.
Pneumothorax
5.
TIA
6.
Tetanus neonatorum
7.
TB dengan HIV
8.
9.
10. Sinusitis
KESIMPULAN
PPK bagi Dokter
bersifat nasional
di
Fasyankes
primer
Dokter
di
faskes
primer
dalam
penatalaksanaan penyakit berpedoman
pada PPK ini.
Semua Fasilitas Kesehatan berkewajiban
memenuhi sarana prasarana, peralatan,
obat dan BMHP yang dibutuhkan untuk
penerapan PPK.
30
317
Contoh Kasus
Demam Tifoid
No ICPC II : D70 Gastrointestinal infection
No ICD X : A01.0 Typhoid fever
Tingkat Kemampuan: 4A
Masalah Kesehatan
Demam tifoid banyak ditemukan di masyarakat perkotaan
maupun di pedesaan. Penyakit ini erat kaitannya dengan kualitas
higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Di
Indonesia bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan
masyarakat.
Diagnosis Banding
Kriteria rujukan
Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak
perbaikan.
Demam tifoid dengan tanda-tanda kedaruratan.
Demam tifoid dengan tanda-tanda komplikasi dan fasilitas tidak
mencukupi
Sarana Prasarana
Laboratorium untuk melakukan pemeriksaan darah rutin dan
serologi Widal
Prognosis
Prognosis adalah bonam