Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit).
Cairan lendir bercampur darah (show) melalui vagina.
21. kegiatan yang tercakup dalam asuhan persalinan normal adalah sebagai berikut : 1. secara konsisten dan sistematik menggunakan praktik pencegah infeksi, misalnya mencuci tangan secara rutin, menggunakan saraung tangan sesuai yang diharapkan, menjaga lingkungan yang bersih bagi proses persalinan dan kelahiran bayi, serta menerapkan standar proses peralatan. 2. memberikan asuhan rutin dan pemantauan selama persalinandan setelah bayi lahir, termasuk penggunaan partograf. 3. memberikan asuhan sayang ibusecara rutin selama persalinan, pascapersalinan dan nifas, termasuk menjelaskan kepada ibu dan keluarganyamengenai proses kelahiran bayidan meminta suami dan kerabat turut berpartisipasi dalam proses persalinan dan kelahiran. 4. menyiapkan rujukan bagi setiap ibu bersalin dan melahirkan bayi. 5. menghindari tindakan tindakan berlebihan atau berbahaya, seperti episiotomi rutin, amniotomi, kateterisasi dan penghisapan lendir secara rutin sebagai upaya untuk mencegah perdarahan pascapersalinan. 6. memberikan asuhan bayi baru lahir, termasuk mengeringkan dan menghangatkan tubuh bayi, memberi ASI secara dini, mengenal sejak dini komplikasi dan melakukan hal yang bermanfaat. 7. memberikan asuhan dan pemantauan pada ibu dan bayi baru lahir, termasuk dalam masa nifas dini secara rutin. asuhan ini akan memastikan ibu dan bayinya dalam kondisi aman dan nyaman, mengenal sejak dini komplikasi pascapersalinan dan mengambil tindakan sesuai dengan kebutuhan. 8. mengajarkan kepada ibu dan keluarganya untuk mengenali secara dinibahaya yang mungkin terjadi selama masa nifas dan bayi baru lahir. 9.mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan.