You are on page 1of 2

CARA PEMBERIAN OBAT

1. ORAL
Adalah cara pemberian obat yang penggunaannya masuk melalui mulut.
Keuntungannya : relatif aman, praktis dan ekonomis.
Kerugiannya : timbul efek lambat, obat dapat mengiritasi saluran cerna.
2. INHALASI
Sediaan obat / larutan / suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat
yang diberikan melalui saluran nafas hidung atau mulut dengan cara

disemprotkan. Misal : obat asma.


Larutan yang disemprotkan dengan menggunakan gas inert dan

wadahnya disebut inhaler.


Dalam inhalasi, obat dalam gas atau uap yang akan diabsorpsi sangat
cepat melalui alveoli paru paru dan membran mukosa pada perjalanan

pernapasan.
Keuntungannya : absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat

dikontrol, terhindar dari efek lintas pertama.


Kerugiannya : diperlukan metode khusus, sukar mengatur dosis, sering
mengiritasi epitel paru, sekresi saluran nafas dan toksisitas pada
jantung.

Beberapa macam alat inhalasi, yaitu :


Metered dose inhalers ( MDI )
Adalah berupa alat semprot yang berisi obat yang harus dihirup dengan
ukuran dosis tertentu. Obat yang dihirup dalam bentuk aerosol.
Dry Powder Inhalers ( DPI )
Adalah alat berisi serbuk untuk dihisap. Obat yang dihirup berupa
serbuk kering.
Nebulizer
Pada alat ini, obat disemprotkan secara perlahan dengan bantuan suatu
alat atau mesin, sehingga pasien tinggal menghirup saja.
3. SUBLINGUAL
Cara penggunaannya, obat ditaruh dibawah lidah.
Tujuannya, supaya efeknya lebih cepat karna pembuluh darah bawah lidah
merupakan pusat sakit. Keuntungan cara ini, efek obat cepat serta
kerusakan obat di saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati
dapat dihindari ( karna tidak lewat vena porta ).
4. PERREKTAL
Cara penggunannya melalui dubur atau anus. Tujuannya mempercepat
kerja obat serta sifatnya lokal dan sistemik.

5. PERVAGINAL
Bentuknya hampir sama dengan obat rektal, tetapi dimasukkan ke vagina,
langsung ke pusat sasaran. Misalnya : untuk keputihan atau jamur.
6. PARENTERAL
Subkutan
Hanya boleh digunakan untuk obat yang tidak menyebabkan iritasi

jaringan. Absorpsi biasanya lambat dan konstan sehingga efeknya lama.


Intratekal
Yaitu suntikan langsung ke dalam ruang subraknoid spinal, dilakukan
bila diinginkan efek obat yang cepat dan setempat pada selaput otak

atau sumbu serebrospinal.


Intraperitoneal
Dilakukan pada membran serosa yang melapisi dinding abdomenopelvis
dan melapisi visera.
Catatan : tidak dilakukan pada manusia karna bahaya infeksi dan adesi

terlalu besar.
Intravena
Yaitu suntikan ke dalam pembuluh darah. Pemberian intravena ini kadar
obat diperoleh kadar obat diperoleh secara cepat dan tepat.

7. TOPIKAL
Obat yang sifatnya lokal, pada organ tertentu. Misal : tetes mata, tetes
telinga, salep.

You might also like