Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Meningitis adalah infeksi serius yang paling umum pada
SSP. Meningitis biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus
walaupun
jamur,
penyebabnya.
protozoa,
Meningitis
dan
sering
toksin
terjadi
juga
merupakan
akibat
penyebaran
atau
bahkan
ke
dalam
yang
otak
dikeluarkan
(pneumococcus),
haemolyticuss,
influenza,
neisseria
meningitis,
staphylococcus
Escherichia
coli,
aureus,
klebsiella
bacterial
pada
neonatus.
Penyakit
ini
masih
banyak
ditemukan
di
kenyataannya
dapat
mencapai
75.000
kasus.
meningitis
viral
sekitar
25.000
50.000
tiap
tahunnya.
Di seluruh dunia, penyebab meningitis virak termasuk
enterovirus, mumps virus mumps (gondongan), virus measles
(campak), virus varicella zoster dan HIV. Gejala meningitis
dapat timbul hanya pada 1 dari 3000 kasus. Mumps
menyebabkan 10-20% meningitis dan meningoencephalitis
dibagian negara dimana akses vaksin sulit. Insidens 20 kali
lebih besar pada tahun pertama kehidupan. Pada neonatus
lebih dari 7 hari, meningitis aseptic sering disebabkan oleh
enterovirus. Vaksinasi mengurangi insidens dari meningitis
oleh virus mumps, plio dan measles. Virus mumps dan
measles sering menyebabkan meningitis pada anak usia
sekolah sampai kuliah. Enterovirus 1,3-1,5 kali lebih sering
menyebabkan
meningitis
pada
laki-laki
dibandingkan
kehidupan.
Walaupun
semua
orang
dapat
terhadap
infeksi)
lainnya
dan
orang
dengan
candida,
dapat
menyebabkan
meningitis
pada
5. Faktor Resiko
Faktor resiko
meningitis
antara
lain:
pasien
yang
endocarditis,
diabetes
melitus,
alkoholisme,
sehingga
merupakan
predisposisi
untuk
lain
yang
mempengaruhi
timbulnya
penyakit
Meningitis
Belt.
Pada
Tahun
1996,
Afrika
leher
Tanda kernik positif: ketika pasien dibaringkan dengan
paha dalam keadaan fleksi kea rah abdomen, kaki
tidak dapat di ektensikan sempurna
yang berlawanan.
d. Mengalami foto fobia, atau sensitive yang berlebihan pada
cahaya
e. Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan
TIK akibat eksudat purulen dan edema serebral dengan
tanda-tanda
perubahan
karakteristik
tanda-tanda
vital
sakit
kepala,
muntah
dan
penurunan
tingkat
kesadaran
Adanya ruam merupakan cirri mencolok pada meningitis
meningokokal
g. Infeksi fulminating dengan tanda-tanda septikimia: demam
tinggi tiba-tiba muncul, lesi purpura yang menyebar, syok
dan tanda koagulopati intravaskuler diseminata
7. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan kaki kuduk
Pemeriksaan (+) jika di dapatkan kekakuan dan tahanan
pada pergerakan fleksi kepala di sertai rasa nyeri dan
spasme otot, dagu tidak dapat di sentuhkan dada dan
juga di dapatkan tahanan pada hiperekstensi dan rotasi
kepala.
Pemeriksaan tanda kerning
Pasien berbaring terlentang,
tangan
diangkat
dan
sempurna)
disertai
spasme
otot
paha
involunter
pada
sendi
panggul
dan
lutut
kontralateral.
Pemeriksaan Pungsi Lumbal
Lumbal pungsi biasanya dilakukan untuk menganalisa
jumlah sel dan protein cairan cerebrospinal, dengan
syarat tidak ditemukan adanya peningkatan tekanan
intrakranial.
- Pada Meningitis
Serosa
terdapat
tekanan
yang
tekanan
meningkat,
glukosa
menurun,
kultur
(+)
saja.
Disamping
itu,
pada
Meningitis
leukosit.
Pemeriksaan Radiologis
- Pada Meningitis Serosa dilakukan foto dada, foto
kepala, bila mungkin dilakukan CT Scan.
Pada Meningitis Purulenta dilakukan foto kepala (periksa
selama 1 tahun
Streptomisin sulfat 20 40 mg/kg/24 jam sampai 1
membantu
edema
serebral
Anti konvulsan
: mengurangi kejang
B. Non farmakologis
Isolasi precautions
Pemberian terapi antimikroba
Mempertahankan hidrasi yang optimum
Mempertahankan ventilasi
Mengurangi peningkatan TIK
Management dari syok
Mengontrol kejang
Mengontrol temperature pada ekstremitas
Koreksi anemia
Perawatan dari komplikasi
10
9. Komplikasi
a. Hidrosefalus obstruktif
b. Cerebral palsy
c. Kejang
d. Efusi subdural
e. Edema dan herniasi serebral
f. Gangguan mental
g. SIADH (Syndrome Inappropriate Antidiuretic Hormon)
10.
Asuhan Keperawatan
Kasus:
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun, dibawa ke rumah
sakit karena panas tinggi sejak 4 hari yang lalu dan mengeluh
sakit kepala, kejang sebanyak 1 kali di rumah. Keluarga
mengatakan leher anaknya terasa kaku. Dari hasil anamnesa
perawat dengan ibu klien didapatkan bahwa anaknya pernah
mengalami otitis media 1 bulan yang lalu, riwayat anoreksia.
Hasil pemeriksaan perawat, anak tampak letargi, tanda-tanda
vital: Suhu 39,5oC, nadi 120x/menit, pernapasan 22x/menit,
brudzinski (+), kernig (+), mukosa kulit kering, turgor kembali 3
detik, GCS 345, badan teraba hangat. Hasil pemeriksaan lab:
leukosit 15.000, LED 20mm/jam, pemeriksaan Analisis LCS dari
Pungsi Lumbal: Sifat : keruh, Tekanan : 300 mmhg, Protein : 75
mg/dl, Leukosit total : 10/ml, Glukosa : 100 mg/dl, CT scan
terdapat penumpukan cairan pada selaput meningen.
Pengkajian
1. Identitas Klien.
Nama
: An.T
Umur
: 7 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
2. Status Kesehatan Saat ini
- Keluhan Utama : Panas tinggi sejak 4 hari yang lalu,
Klien mengeluh sakit kepala dan kejang sebanyak 1 kali
di rumah. Keluarga mengatakan lahernya terasa kaku.
- Lama Keluhan
: 4 hari yang lalu
- Kualitas Keluhan :
- Faktor Pencetus : Otitis media 1 bulan
- Faktor Pemberat : Riwayat Anoreksia
- Upaya yang telah dilakukan :
3. Diagnosa Medis
: Meningitis
4. Riwayat Kesehatan Saat ini
Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun, dibawa ke rumah
sakit karena panas tinggi sejak 4 hari yang lalu dan
11
No
Data
Etiologi
Masalah
Keperawatan
DS:
Klien
Hipertermi
mengeluh
sakit
kepala,
kejang
sebanyak 1 kali di
iritasi meningen
perubahan fisiologis
intrakranial
sakit kepala dan demam
hipertermia
rumah.
DO:
Suhu 39,5oC
pernapasan
22x/menit
badan teraba hanga
2
DS:
Klien
yang
lalu,
iritasi meningen
Kekurangan
volume cairan
perubahan fisiologis
12
intracranial
edema serebral dan TIK
perubahan GI
anoreksia
Kekurangan Volume
detik
3
cairan
DS:
Klien mengeluh sakit
kepala sejak 4 hari
yang lalu
Kaku leher
Otitis media 1 bulan
lalu
DO:
Tanda Brudzinki (+)
Tanda Kernig (+)
GCS 345
CT scan terdapat
Ketidakefektifa
n
perubahan
fisiologis
Perfusi
Jaringan (Otak)
intracranial
peningkatan
permeabilitas darah otak
penumpukan cairan pada
selaput meningen
penumpukan cairan
pada
Resiko
bradikardia
selaput
meningen
Resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otak
DS:
Klien mengeluh sakit
kepala, otitis media,
anoreksia dan kaku
leher
DO:
Suhu 39,50C
Nadi 120x/menit
RR 22x/menit
GCS 345
Nyeri Akut
iritasi meningen
perubahan fisiologis
intracranial
sakit kepala dan demam
nyeri akut
Tgl
Diagnosa Keperawatan
TTD
Muncul
13
1.
2.
ditandai
dengan
penumpukan
cairan
terdapatnya
pada
selaput
3.
biologis
ditandai
dengan
4.
Hipertermia
penyakit
berhubungan
ditandai
dengan
dengan
peningkatan
takipnea
dan
kulit
terasa
hangat.
Rencana Keperawatan
Diagnosa
Keperwatan
berhunbungan
dengan
Kekurangan
kehilangan
cairan
volume
aktif
cairan
ditandai
14
No
Indikator
Turgor kulit
24
jam
intake
dan
output
seimbang
Nadi
No
Indikator
Tekanan intracranial
15
Sakit kepala
Demam
Kesadaran menurun
No
Indikator
Laporan nyeri
Ketegangan otot
Pernapasan
16
Nadi
1.
2.
3.
4.
5.
No
Indikator
Sakit kepala
Kejang Panas
Kejangan otot
17
18