You are on page 1of 1

ABSTRAK

Asap cair merupakan hasil kondensasi dari pirolisis kayu yang mengandung sejumlah
besar senyawa yang terbentuk oleh proses pirolisis konstituen kayu seperti selulosa,
hemiselulosa dan lignin dengan menggunakan suhu tinggi dengan proses pembakaran dalam
ruangan tertutup atau hampa udara dengan menggunakan alat penghasil asap cair. Bambu
merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang sangat penting untuk
dikembangkan dan berpotensi untuk berbagai penggunaan dan sumber penghasilan
masyarakat. Pertumbuhan industri kreatif di Indonesia di mana pertumbuhan nilai ekspor
industri semakin meningkat setiap tahunnya. Pemanfaatan bambu sebagai bahan utama
produk primer dan sekunder juga memiliki limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi lain dengan berbagai cara, diantaranya dengan proses pirolisis. Dengan adanya hal
tersebut, maka dilakukan penelitian pembuatan asap cair (liquid smoke) yang foodgrade
dengan metode pirolisis untuk menghasilkan asap cair grade C, dan proses lanjutan destilasi
(grade B), serta adsorpsi (grade A) dengan menggunakan bahan baku limbah pengrajin
bambu betung sebagai alternatif pengawet makanan (Sri, 2011).
Dalam penelitian ini metode pirolisis digunakan untuk memecah senyawa lignin,
selulosa dan hemiselulosa pada biomass limbah pengrajin bambu betung dengan waktu dan
pemanasan berkisar 5-7 jam dan suhu pemanasan pada 200 C, 250 C, 300 C, 350 C, 400
C, 450 C, 500 C, dan proses lanjutan yaitu destilasi pada suhu 150oC - 200oC dan waktu
distilasi selama 90 menit, dilanjutkan proses adsorbsi dengan menggunakan karbon aktif dan
zeolit.
Kata Kunci: pirolisis, dendrocalamus asper, GC MS.

You might also like