Professional Documents
Culture Documents
milunaris. Cuspis terletak dalam keadaan aposisi dan menutupi ostium aortae dan
pulmonalis dengan sempurna.
Referensi
Garfein, O. B., ed. Current Concepts in Cardiovascular Physiology. San Diego: Ac
ademic Press, 1990.
Gambaran Anatomis
Jantung pada dasarnya adalah suatu pompa ganda yang menghasilkan tekanan pendoro
ng agar darah mengalir melalui sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik. Jantung me
miliki empat bilik: setiap belahan terdiri dari sebuah atrium, atau bilik masuka
n vena, dan sebuah ventrikel, atau bilik keluaran arteri. Empat katup jantung me
ngalirkan darah dalam arah yang sesuai dan mencegah darah mengalir dalam arah ya
ng berlawanan. Jantung bersifat self-excitable, yaitu mencetuskan sendiri kontra
ksi beriramanya. Kontraksi serat-serat otot jantung yang tersusun seperti spiral
menghasilkan efek memeras yang penting agar pemompaan berlangsung efisien. Yang
juga penting agar pemompaan efektif adalah kenyataan bahwa serat-serat otot di
setiap bilik bekerja sebagai sebuah sinsitium fungsional, berkontraksi sebagai s
atu kesatuan.
Aktivitas Listrik di Jantung
Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang memiliki kecepatan de
polarisasi spontan ke ambang yang tertinggi. Setelah dicetuskan, potensial aksi
menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri, sebagian dipermudah oleh jalur pengha
ntar khusus, tetapi sebagian besar melalui penyebaran impuls dari sel ke sel mel
alui gap junction. Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus
AV, satu-satunya titik kontak listrik antara kedua bilik tersebut. Potensial aks
i berhenti sebentar di nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahu
lui kontraksi ventrikel agar pengisian ventrikel berlangsung sempurna. Impuls ke
mudian dengan cepat berjalan ke septum antarventrikel melalui berkas His dan sec
ara cepat disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-serat Purkinje. Sel-sel
ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui
gap junction. Dengan demikian, atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikut
i oleh kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu jeda singkat. Potensial aksi se
rat-serat jantung kontraktil memperlihatkan fase positif yang berkepanjangan, at
au fase datar, yang disertai oleh periode kontraksi yang lama, untuk memastikan
agar waktu ejeksi adekuat. Fase datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan s
aluran Ca++ lambat. Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar y
ang berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi.
Hal ini memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang bergantiganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah. Penyebaran aktivitas listrik ke se
luruh jantung dapat direkam dari permukaan tubuh. Rekaman ini, EKG, dapat member
i informasi penting mengenai status jantung.
Proses Mekanis pada Siklus Jantung
Siklus jantung terdiri dari tiga kejadian penting:
Pembentukan aktivitas listrik sewaktu jantung secara otoritmis mengalami depolar
isasi dan repolarisasi.
Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan) d
an diastol (relaksasi dan pengisian) berganti-ganti, yang dicetuskan oleh siklus
listrik yang berirama.
Arah aliran darah melintasi bilik-bilik jantung, yang ditentukan oleh pembukaan
dan penutupan katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivita
s mekanis.
Penutupan katup menimbulkan dua bunyi jantung normal. Bunyi jantung pertama dise
babkan oleh penutupan katup atrioventrikel (AV) dan menandakan permulaan sistol
ventrikel. Bunyi jantung kedua disebabkan oleh penutupan katup aorta dan pulmona
lis pada permulaan diastol.
Dengan mengkaji perubahan-perubahan tekanan yang berkaitan dengan siklus jantung
, dapat dilihat kurva tekanan atrium tetap rendah selama siklus jantung, dengan
adanya sedikit fluktuasi (dalam keadaan normal bervariasi antara 0 dan 8 mmHg).
Kurva tekanan aorta tetap tinggi, dengan fluktuasi sedang (dalam keadaan normal
bervariasi antara tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg). Kurv
a tekanan ventrikel berfluktuasi secara dramatis karena tekanan ventrikel harus
di bawah tekanan atrium terendah selama diastol agar katup AV terbuka dan dapat
terjadi pengisian ventrikel, dan harus di atas tekanan aorta tertinggi selama si
stol agar katup aorta membuka, sehingga dapat terjadi pengosongan ventrikel. Den
gan demikian, tekanan ventrikel dalam keadaan normal bervariasi dari 0 mmHg sela
ma diastol ke sedikit lebih tinggi dari 120 mmHg selama sistol. Gangguan fungsi
katup menimbulkan aliran darah yang turbulen, yang terdengar sebagai murmur (bis
ing) jantung. Katup abnormal dapat bersifat stenotik (tidak membuka sempurna) at
au insufisiensi (tidak menutup sempurna).
Curah jantung dan Kontrolnya
Curah jantung, volume darah yang disemprotkan oleh setiap ventrikel setiap menit
, ditentukan oleh kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup. Kecepatan denyut
jantung berubah-ubah oleh perubahan keseimbangan pengaruh simpatis dan parasimp
atis pada nodus SA. Stimulasi parasimpatis memperlambat kecepatan denyut jantung
dan stimulasi simpatis mempercepatnya. Volume sekuncup bergantung pada (1) ting
kat pengisian ventrikel, dengan peningkatan volume diastolik akhir menyebabkan v
olume sekuncup yang lebih besar melalui hubungan panjang-tegangan (kontrol intri
nsik), dan (2) tingkat stimulasi simpatis, dengan peningkatan stimulasi simpatis
menyebabkan peningkatan kontraktilitas jantung, yaitu peningkatan kekuatan kont
raksi dan peningkatan volume sekuncup pada volume diastolik akhir tertentu (kont
rol ekstrinsik).
Memelihara Otot Jantung
Otot jantung diberi oksigen dan nutrien oleh darah yang disalurkan oleh sirkulas
i koroner, bukan oleh darah di dalam bilik-biliknya. Sebagian besar aliran darah
koroner berlangsung selama diastol, karena sewaktu sistol pembuluh koroner tert
ekan oleh kontraksi otot jantung. Aliran darah koroner dalam keadaan normal beru
bah-ubah sesuai kebutuhan jantung akan oksigen. Aliran darah koroner dapat terga
nggu oleh pembentukan plak aterosklerotik, yang dapat menyebabkan penyakit jantu
ng iskemik yang keparahannya bervariasi dari nyeri dada ringan sewaktu berolahra
ga sampai serangan jantung yang fatal. Penyebab pasti aterosklerosis tidak diket
ahui, tetapi tampaknya rasio kolesterol di dalam plasma berkaitan dengan lipopro
tein berdensitas tinggi (HDL) dibandingkan dengan lipoprotein berdensitas rendah
(LDL) merupakan suatu faktor penting.