You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM II

ZOOLOGI INVERTEBRATA
(AKKC 222)
PORIFERA
Dosen Pengasuh:
Dra. Asri Lestari, M.Pd
Asisten:
Devy Dwi Rahayu
Dwi Bagus Kariansyah
Disusun Oleh:
Muhammad Luthfi
A1C211039
Kelompok 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET 2012

PRAKTIKUM II
Topik

: Porifera

Tujuan

: Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik anggota pylum


porifera

Hari/Tanggal : Kamis/15 Maret 2012


Tempat

I.

: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

ALAT DAN BAHAN


ALAT:
1. Lup
2. Papan seksi/baki
3. Alat tulis
BAHAN:
Awetan kering spesies Porifera (Microciona, Euspongia, dan lainnya)

II. CARA KERJA


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Gambar morfologi hewan porifera.
3. Berikan keterangan selengkapnya dan tuliskan sistematiknya.
III. TEORI DASAR
Porifera berasal dari bahasa latin,porus = lubang kecil, dan ferre =
membawa atau mempunyai. Jadi porifera adalah hewan berpori. Porifera
mewakili hewan-hewan primitif yang bersimetri radial atau asimetri dan
menyimpang dari garis utama evolusi Metazoa, serta merupakan cabang
evolusi yang disebut Parazoa. Hewan ini hidup di laut, beberapa di air tawar,
tidak aktif, tidak bertangkai, memiliki banyak pori. Sistem pencernaan
berlangsung secara intraseluler.
Tubuh porifera masih diorganisasi pada tingkat seluler, yang berarti
tersusun atas sel-sel yang cenderung bekerja secara mandiri, masih belum ada
koordinasi antara srl satu dengan sel lainnya. Bentuk tubuhnya sangat bervariasi,
ada yang menyerupai kipas, jambangan bunga, batang, globular, genta, terompet
dan lainya. Hewan porifera sebagian besar berbentuk koloni yang sering tampak

tidak teratur, sehingga tampak seperti tumbuhan. Warna tubuh porifera bermacammacam. Misalnya warna kelabu, putih, keruh, coklat, jingga, hijau dan lain-lain.
Warna tubuhnya pun sering berubah sesuai kondisi tempat sinar, warna itupun
diperkuat atau diperlemah oleh warna lain.
Strukur tubuh porifera kecuali berpori dengan bermacam-macam bentuk
dibedakan atas 3 tipe yaitu : tipe Ascon, Sycon / Rhagon dan Rhagon / Leukon.
Porifera merupakan Phylum anatara Protozoaa dan Coelentarata.
Porifera memiliki ciri-ciri khusus:
Tubuh memilki banyak pori
Tubuh tidak dilengkapai dengan apendiks dan bagian yang dapat
digerakkan
Belum memiliki saluran pencernaan makanan
Sistem pencernaan berlangsung secara interseluler. Tubuhnya memiliki
penyokong yang terdiri dari spikula-spikula atau bahan serabut yang terbuat dari
bahan organik.
Porifera berkembang biak secara seksual (generatif) dan aseksual
(vegetatif). Secara aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup (tunas), atau
dengan cara lain yaitu dengan membentuk gemula. Sedang secara seksual
dilakukan dengan membentuk sel kelamin (gamet). Gamet berasal dari sel
koanosit dan amoebosit.

IV.

HASIL PENGAMATAN

1) Hippospongia sp.

Berdasarkan literatur :

Anonim A
2) Euspongia sp

Berdasarkan literatur :

Anonim B

3) Microciona sp.

Berdasarkan literatur :

Anonim C

V. ANALISIS DATA
1. Hippospongia sp.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia.
Phylum

: Porifera.

Classis

: Demospongiae.

Ordo

: Keratosa.

Familia

: Hipposngiadae.

Genus

: Hippospongiae.

Spesies

: Hippospongia sp.

( Sumber : Jasin, Maskoeri. 1984 )


Kerangka tubuh khusus terbentuk dari bahan spongin, ditutupi oleh
membran tipis yang gelap yang memiliki banyak ruang berflagel. Skeleton
terdiri dari serabut spongin, jaringan tidak teratur tanpa spikula. Saluran air
tipe leukon dimana air dari ostium masuk melalui saluran menuju ke ronggarongga yang di batasi koanosit. Dari rongga ini air melalui berbagai saluran
lagi menuju ke spongocol dan akhirnya keluar menuju oskolom. Hewan ini
biasanya di temukan di atas dasar karang dengan kedalaman 10-15 m.
Berbentuk seperti batu dengan banyak celah. Porifera ini hidup di dasar laut,
tidak memiliki spikula dan bertubuh lunak. Kerangka tubuhnya dari
sponging.
2. Microciona sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia.
Phylum

: Porifera.

Classis

: Demospongiae.

Ordo

: Poeciloclerina.

Familia

: Microcionidae.

Genus

: Microciona.

Spesies

: Microciona sp.

(Menurut Hegner. 1968)


Ciri-ciri : Mempunyai kerangka tubuh yang tersusun atas berbagai
bentuk spicula dan kadang-kadang juga spongin. Microciona termasuk koloni
laut yang banyak ditemukan dilaut. Berbentuk seperti batu kerang dan
mengeras dalam tempat yang dangkal atau bagian air laut yang dalam. Ciriciri yang dapat dikenali dari hewan ini adalah bentuk bersemak-semakdengan
cabang yang panjang. Hidupnya berkoloni di air yang dalam.warnanya merah
cerah. Hewan ini memiliki tubuh lunak dan lembek, bercabang seperti
ranting, didalam air berkembang dan bertambah panjang hingga 15 cm,

tidak mempunyai rangka, walaupun ada yang mempunyai rangka, rangka itu
hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari kersik, serta
memiliki sistem saluran yang rumit.
3. Euspongia sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia.
Phylum

: Porifera.

Classis

: Demospongiae.

Ordo

: Keratosa.

Familia

: Euspongidae.

Genus

: Euspongia.

Spesies

: Euspongia sp.

( Sumber : Jasin Maskoeri. 1984 )


Hewan porifera ini hidup di laut pada kedalaman tertentu, bertubuh lunak,
tidak mempuyai rangka, walaupun ada hanya terdiri dari serabut-serabut
spongin dengan dari kersik, kebanyakan ditemukan dilaut dan mempunyai
pori-pori disetiap tubuhnya.Bertulang lunak dan tidak memilki spikula.
Kerangka tubuhnya khusus terbentuk dari bahan sponging.
Ciri-ciri : mempunyai spongia yang lebih kasar, tidak berspekula kerangka
tubuhnya khusus terbentuk dari bahan spongin. Merupakan binatang sponsa
yang dipakai untuk alat penggosok pada waktu mandi.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan :
1. Phylum Porifera memiliki bentuk tubuh yang bervariasi dengan 3 tipe
yang didasrkan ats bahan pembentuk tubuh yaitu porifera lunak, porifera
kapur, dan porifera silikat.
2. Ciri utama porifera adalah tubuhnya memiliki banyak pori. Selain itu,
tubuhnya tidak memiliki appendiks dan bagian yang dapat digerakkan
dan tidak mempunyai saluran penecernaan makanan serta sistem
pencernaannya berlangsung secara intraseluler. Tubuhnya juga memiliki
penyokong tubuh yang tersusun atas kristal dari spikula-spikula atau
bahan serabut yang terbuat dari bahan organik. Hewan ini hidup dilaut.
3. Pada hasil pengamatan terdapat spesies pada porifera, yaitu :
Hippospongia sp, Microciona sp, dan Euspongia sp.
4. Anggota phylum Porifera memiliki bentuk tubuh yang bervariasi dengan
3 tipe yang didasarkan atas bahan pembentuk tubuh yaitu porifera lunak,
porifera kapur dan porifera silikat.
5. Saluran pencernaan tidak sempurna, memiliki mulut tetapi tenpa anus.
Sistem respirasinya secara difusi,sistem ayaraf masih sederhana.
6. Berkembang biak secara seksual dan aseksual.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Anonim A. http://www.google.co.id Diakses tanggal 17 Maret 2012
Anonim B. http://www.google.co.id Diakses tanggal 17 Maret 2012
Anonim C. http://www.google.co.id Diakses tanggal 17 Maret 2012
Lestari, Asri . 2012. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata.
Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin
Radiopoetro. 1986. Zoologi. Erlangga : Jakarta.

You might also like