Professional Documents
Culture Documents
A
T
I
A
G
R
O
U
L
R
O
A
N
I
D
R
T
A
K
O
W
D
A
N
G
E
E
K
G
N
A
D
I
B
I
D
1
Tujuan Pembelajaran :
Agar mahasiswa dapat :
- Memahami patogenesis dan patofisiologi kegawatdaruratan dibidang
endokrinologi, gambaran klinis, diagnosis dan penatalaksanaannya .
- Mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta merencanakan
pemeriksaan penunjang terhadap kelainan-kelainan yang terjadi pada
kegawatdaruratan dibidang endokrinologi.
Pokok Bahasan :
1.Krisis Hiperglikemi
2.Hipoglikemi
3.Krisis Tiroid
4.Krisis Adrenal
1. KRISIS HIPERGLIKEMI :
KRISIS HIPERGLIKEMI :
- Ketoasidosis Diabetik (KAD) dan Keadaan Hiperosmolar
Hiperglikemik (KHH) komplikasi metabolik akut DM
5. Dapat terjadi pada penderita DM tipe 1 / DM tipe 2.
Angka kematian KAD < 5% , KHH masih tinggi
sekitar 15%.
- Prognosis buruk :
- pada usia lanjut ,
- penurunan kesadaran
5. hipotensi.
Patogenesis :
- Kelainan dasar :
5. Penurunan kerja insulin
6. Peningkatan sekresi counterregulatory hormones :
- glukagon
5. katekolamin
6. kortisol
Growth Hormone
- Akibatnya :
- produksi glukosa hepar
5. ambilan glukosa oleh jaringan perifer
5. memperberat hiperglikemi
- perubahan2 osmolalitas cairan ekstraseluler.
Diabetic ketoacidosis
Insulin deficiency
Lipolysis
Glucose uptake
Glycerol
Hyperglycaemia
Gluconeogenesis
Glucosuria
Osmotic diuresis
Free fatty
acids
Ketogenesis
Ketonemia
Electrolyte
depletion
Ketonuria
Dehydration
Acidosis
Faktor pencetus :
- Utama infeksi.
- Faktor pencetus lain :
- Cerebrovascular Accident
-Penyalahgunaan alcohol
-Pankreatitis
-Infrak Miokard
-Trauma
- DM tipe 1 onset baru
- Pemakaian insulin dosis tidak adekuat
- DM tipe 2 usia lanjut yang kurang cairan
- Obat2an :
- kortikosteroid
- thiazide
- obat2 simpatomimetik (dobutamine dan terbutaline)
- DM tipe 1 + problem psikologik
Diagnosis :
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik :
- KHH onsetnya mulai beberapa hari
- KAD terjadi secara mendadak.
Gambaran klinis :
- poliuri, polidipsi dan polifagi
- penurunan BB drastis
- mual muntah
- nyeri perut
- dehidrasi
- badan lemas
- pandangan kabur
- gangguan kesadaran -> apatis sampai koma.
Pemeriksaan fisik :
Turgor kurang, bibir dan kulit kering
Nafas Kussmaull ( pada KAD )
Takhikardi
Hipotensi
Syok hipovolemik
Gangguan kesadaran -> apatis sampai koma
Pemeriksaan laboratorium :
-Glukosa darah plasma, ureum, kreatinin dan keton
serum, elektrolit, osmolalitas, urinalisis, keton urin,
analisa gas darah, darah rutin lengkap dan EKG
-Biakan urin, darah dan usap tenggorok mencari penyebab
infeksi.
10
11
12
Diagnosis banding :
- Tidak semua ketoasidosis disebabkan karena DM.
- Ketosis akibat kelaparan dan alcoholic ketoacidosis dapat
dibedakan dengan KAD dari :
5. Anamnesis riwayat menderita DM (-)
6. Kadar glukosa plasma yang tidak terlalu tinggi ( jarang >
250 mg/dl ) bahkan hipoglikemi.
- Pada ketosis akibat starvasi (kelaparan yang berat), kadar
bikarbonat serum tidak < 18 mEq/l.
13
Penatalaksanaan :
Prinsip pengobatan KAD dan KHH :
5. Koreksi terhadap :
5.- Dehidrasi
6.- Hiperglikemi
7.- Gangguan keseimbangan elektrolit
6. Pengenalan dan pengobatan faktor pencetus
Follow up yang ketat
14
Clinical initial evaluation.Check capillary glucose and serum/urine ketones to confirm hyperglycemia and
ketonemia/ ketonuria.Obtain blood for metabolic profile. Start IV fluids: 1.0 L of 0.9% NaCl per hour.*
Insulin
IV fluids
Uncomplicated
DKA-SC route
IV route
(DKA and HHS)
Rapid-acting insulin:
0.3 U/kg BW, then
0.2 U/kg 1 hr later
Insulin Regular
0,1 U/kg BW
as IV bolus
Rapid-acting insulin:
0.2 U/kg every 2 hrs
0.1 U/kg/hr IV
Continous
Insulin infusion
Mild
dehydration
Administer 0.9%
NaCl (1.0 L/hr)
Cardiogenic
shock
Hemodynamic
Monitoring/
pressord
Potassium
Establish adequate renal function
(urine output 50 ml/hr)
K+ <3.3 mEq/L
Evaluate corrected
Serum Na+
Serum Na+
high
Serum Na+
normal
0.45% NaCl
(250-500 ml/hr)
depending on
hydration state
Serum Na+
low
0.9% NaCl
(250-500 ml/hr)
depending on
hydration state
DKA
HHS
K+ >5.3 mEq/L
15
Jarang :
Edema Serebri,
Kelebihan Cairan
ARDS
Thromboemboli
16
Edema Serebri
Jarang, namun fatal.
95% kasus terjadi pada pasien usia < 20 tahun.
Lebih sering pada kasus DM baru
Angka kematian sangat variatif 24 90 %
Gambaran klinis :
-
Sakit kepala
Lethargi
Penurunan kesadaran >>>> walaupun gula darah turun
17
18
19
2. Hipoglikemi
20
HIPOGLIKEMI :
- Penurunan kadar glukosa darah atau penurunan utilisasi glukosa
oleh jaringan tubuh yang menimbulkan tanda2 dan gejala2
klinis.
- Bervariasi secara individual ( 45 75 mg/dl)
- Batas terendah kadar glukosa darah = 70 mg/dl
Hipoglikemi bila < 50 mg/dl
Kadar glukosa darah < 70 mg/dl dipakai sebagai dasar
tatalaksana hipoglikemi terbaru
Wanita lebih sering
Usia lanjut lebih mudah terkena
21
42
22
PUCAT
KERINGAT DINGIN
TAKHIKARDI
RASA LAPAR
CEMAS
IRRITABILITAS
SAKIT KEPALA
PUSING
NEUROGLIKOPENIK :
-
BINGUNG
SUARA PARAU
TINGKAH LAKU ANEH
KELELAHAN
DISORIENTASI
PENURUNAN KESADARAN
KEJANG
PENURUNAN RESPONS THD RANGSANGAN
23
Penyebab :
Hipoglikemi dapat disebabkan :
-
24
25
47
26
Patofisiologi :
- Metabolisme otak terutama tergantung pada ketersediaan glukosa
- Glukosa otak berasal dari :
- Simpanan glikogen didalam astrosit ( terbatas, hanya bbrp
menit)
- Suplai glukosa dari aliran darah didalam SSP dan neuron
Bila kadar glukosa darah otak : organ utama yg
terpengaruh.
-Akibat hipoglikemi :
- < 65 mg/dl => penurunan fungsi mental ringan
a. < 40 mg/dl => penurunan kesadaran sampai kejang
< 20 mg/dl => Kerusakan neuron => KOMA
- Gangguan fungsi otak => menimbulkan gejala2 neuroglikopeni
-Mekanisme pertahanan tubuh :
a. sekresi hormon2 antagonis insulin (counter-regulatory
hormone) terutama glukagon, adrenalin,catecholamine, GH
tanda2 adrenergik
- meningkatkan glikogenolisis dan glukoneogenesis
48
27
Mortalitas / Morbiditas :
Keterlambatan pengobatan => sekuele => kematian
Akut :
- Koma, aritmia jantung, kematian
Kronis :
- Defisit neurologis permanen :
- Hemiparesis
- Gangguan memori
- Gangguan bicara
- Gangguan konsentrasi
- Ataksia
28
PENATALAKSANAAN
29
GD 70 mg/dl
INFUS D10%
BOLUS D40% 25 ml IV
MENURUN
BISA
MAKAN
15-20 g KH ORAL
BAIK
TDK BISA
MAKAN
CEK GD
@ 15 MNT
INFUS D10%
BOLUS D40% 25 ml IV
GD 70 mg/dl
GD > 70 mg/dl
CEK GD
@ 15 MNT
MEMBAIK
MONITOR KETAT
ULANG :
INFUS D10%
BOLUS D40% 25 ml IV
CARI PENYEBAB
15-20 g KH ORAL
CEK GD
@ 15 MNT
GD > 70 mg/dl
GD 70 mg/dl
MENURUN
BISA
MAKAN
TDK BISA
MAKAN
15-20 g KH ORAL
MONITOR KETAT
30
3. KRISIS TIROID
Kegawatdaruratan yang terjadi akibat meningkatnya
kadar hormon tiroid didalam sirkulasi disertai respons
adrenergik yang berat
PEMICU :
Post-operatif,
Terapi yodium radio aktif
Kehamilan / laktasi,
Beban yodium akut,
DM yang tidak terkontrol,
Trauma,
Infeksi akut,
Reaksi obat berat,
Infark miokard
31
Gambaran klinis
Ditandai dengan hipermetabolisme dan
respons adrenergik yang berat
32
Patofisiologi:
Dasar patofisiologi utama penyebab
33
Penatalaksanaan :
Harus dirawat di ICU
Triangle of treatment :
Turunkan pengaruh syaraf simfatis
34
35
36
4. Krisis Adrenal
Kegawatdaruratan yang terjadi
gangguan fungsi kelenjar adrenal
akibat
insufisiensi
Penyakit Addison
37
Penyakit Addison :
Penyebab :
1.Infeksi
tbc,
sitomegalovirus,
meningo-koksemia diseminata.
histoplasmosis,
(hemokromatosis,
amiloidosis,
1.
Penghentian
mendadak
obat-obat kortikosteroid
penggunaan
Kelemahan,
fatigue
(kelelahan)
Anoreksia
Nausea/ vomitus (mual,
muntah)
Hipotensi
OrtostatikSinkop
Hiponatremia
Hipoglikemia
Peningkatan kadar ACTH pd
insufisiensi primer adrenal
menimbulkan :
Terapi
pengganti
Mineralokortikoid
Glukokortikoid
dan
Glukokortikoid :
Hidrokortison20 mg pagi dan 10 mg siang
hari.
Mineralokortikoid :
Mineralokortikoid
sintetikFludrocortisone
(Florinef) dosis tunggal 0,1 mg perhari.
Androgen Adrenal :
DHEA 25 50 mg/ hari dapat memperbaiki
41
kebugaran dan libido.
Terima Kasih
42