You are on page 1of 47
Menimbang Mengingat MENTERI ‘AN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PENDAYAGU MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/ 03 /M.PAN/1/2004 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEKERJA SOSIAL DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil dan Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, dipandang perlu meninjau kembali Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 45/MENPAN/1988 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Pekerja Sosial; bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a «i atas dipandang perlu menetapkan kembali Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara; Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; Peraturan Pemerinteh Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri; Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003; 7 Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pongkat Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sip; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 10. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 11. Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 29 Tahun 2003; 12. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, ‘Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002. Memperhatikan : 1. Usul Menteri Sosial_ dengan surat’ Nomor:A/A.336/XI- 2003/MS tanggal 21 November 2003; Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan surat Nomor K.26-14/HAL 2-10/87 tanggal 8 Januari 2004. MEMUTUSKAN: Menetapkan : — KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA. TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEKERJA SOSIAL DAN ANGKA KREDITNYA. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan 1. Pekerja Sosial, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang oe berwenang untuk melaksanakan pelayanan kesojahteraan sosial di lingkurgan instansi pemerintah maupun pada badan/organisa lainnya. sosial 2. Pekerjaan sosial, adalah suatu profesi yang ditujukan untuk membantu orang, baik individual, kelompok dan atau masyarakat dalam memperbaiki atau meningkatkan —kemampuannya —_mencapai ‘keberfungsian sosial secara penuh serta mengupayakan kondisi-kondisi kemasyarakatan tertentu yang menunjang pencapaian fungsi sosial 3. Pelayanan kesejahteraan sosial, adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang diberikan terhadap individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat yang membutuhkan atau mengalami permasalahan sosial baik yang bersifat pencegahan, pengembangan maupun rehabilitasi guna mengatasi permasalahan yang dihadapi dan atau memenuhi kebutuhan secara memadai sehingga mereka mampu menjalankan fungsi sosialnya secara wajar. 4. Pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraun sosial, adalah berbagai kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan sistematis dalam rangka menghasilkan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial yang lebih baik melalui pengkajian terhadap kebijakan sosial, pengembangan model pelayanan dan evaluasi terhadap program pelayanan_kesejahteraan sosial 5. Angka kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Pekerja Sosial dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya Penilai Angka Kredit, adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas untuk menilai prestasi kerja Pekerja Sosial. BAB II RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK Pasal 2 (Q)_Jabatan fungsional Pekerja Sosial termasuk dalam rumpun ilmu sosial dan yang berkaitan; 2) q) Q) 4. Instansi Pembina jabatan fungsienal Pekerja Sosial, adalah Departemen Sosial Pasal 3 Pekerja Sosial, adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional yang menyelenggarakan _kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial pada instansi pemerintah maupun badan/organisasi sosial lainnya. Pekerja Sosial sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pasal 4 Tugas pokok Pekerja Sosial adalah menyiapkan, melakukan dan menyelesaikan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial. BAB Ill UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 5 Unsur dan Sub Unsur kegiatan Pekerja Sosial terdiri dari : 1 2, Pendidikan, meliputi Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar; b. Pendidikan dan Pelatihan fungsional di bidang pelayanan kesejahteraan sosial dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP). Pelayanan kesejahteraan sosial,meliputi : a. Pendekatan awal; b. Pengungkapan dan pemahaman masalah/asesman; c. Penyusunan rencana pemecahan masalah/rencana intervensi; d. Pelaksanaan pemecahan masalah/intervensi; e, Evaluasi, terminasi dan rujukan; £ Bimbingan dan pembinaan lanjut. 3. Pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial, meliputi: a. Pengkajian kebijakan dan penyusunan rencana _pelayanan kesejahteraan sosial; b. Pengembangan model pelayanan kesejahteraan sosial; ¢. Evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial 4. Pengembangan profesi, meliputi; a. Pembuatan arya tulis/karya ilmiah di bidang pelayanan kesejahteraan sosial; b. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang pelayanan kesejahteraan sosial; ¢. Pembuatan buku/pedoman/petunjuk pelaksanaan / petunjuk teknis di pelayanan kesejahteraan sosial; . Partisipasi secara aktif dalam penerbitan buku/majalah di bidang pelayanan kesejahteraan sosial; . Pelaksanaan studi banding di bidang pelayanan kesejahteraan sosial. 5. Penunjang tugas Pekerja Sosial, meliputi: a. Pengajar/pelatih di bidang pelayanan kesejahteraan sosial; b. Peran serta dalam seminar/lokakarya kesejahteraan sosial; bidang _pelayanan c. Keanggotaan dalam organisasi profesi Pekerja Sosial ; d. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Pekerja Sosial; fe. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya; {. Perolehan penghargaan/tanda jesa, BAB IV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 6 (1) Jabatan fungsional Pekerja Sosial terdiri dari Pekerja Sosial tingkat terampil dan Pekerja Sosial tingkat ahli. Q) @) @ ©) Jenjang, jabatan Pekerja Sosial tingkat terampil dari yang terendah sampai dengan tertinggi adalah a. Pekerja Sosial Pelaksana Pemula ; b. Pekerja Sosial Pelaksana; €. Pekerja Sosial Pelaksana Lanjutan; dl. Pekerja Sosial Penyelia, Jenjang, jabatan Pekerja Sosial tingkat abli dari yang terendah sampai dengan tertinggi adalah : a. Pekerja Sosial Pertama; b._ Pekerja Sosial Muda; ©. Pekerja Sosial Madya; Jenjang pangkat Pekerja Sosial sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sesuai jenjang jabatan adalah: a. Pekerja Sosial Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a. b. Pekerja Sosial Pelaksana terdiri dari 1. Pengatur Muda Tingkat L,zolongan ruang II/b; 2. Pengatur, golongan ruang II/¢; 3. Pengatur Tingkat I, golongan ruang Il/d. ¢Pekerja Sosial Pelaksana Lanjutan terdiri dari : 1. Penata Muda, golongan ruang Ill/a; 2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. d. Pekerja Sosial Penyelia terdiri dari: 1. Penata, golongan ruang III/c; 2. Penata Tingkat I, golongan ruang IlI/d. Jenjang pangkat Pekerja Sosial sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) sesuai jenjang jabatan adalah a. Pekerja Sosial Pertama terdiri dari: ©) a 7s 1. Penata Muda, golongan ruang Ill/a; 2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. b. Pekerja Sosial Muda terdiri dari: 1.Penata, golongan ruang ill/c; 2.Penata Tingkat |, golongan ruang IIl/d. ©. Pekerja Sosial Madya terdiri dari 1. Pembina, golongan ruang 1V/a; 2. Pembina Tingkat I, golongan ruang 1V/b; 3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan Pekerja Sosial sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan ayat (5) adalah jenjang Pangkat dan jabatan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing-masing jenjang jabatan. Penetapan jenjang jabatan Pekerja Sosial untuk pengangkatan dalam jabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki, sehingga dimungkinkan pangkat dan jabatan tidak sesuai dengan Pangkat dan jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan ayat ©). BAB V RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAL Pasal 7 Kegiatan Pekerja Sosial tingkat terampil sesuai dengan jenjang,jabatan, adalah sebagai berikut a. Pekerja Sosial Pelaksana Pemula: 1. Mengumpulkan data peserta sosialisasi program pelayanan kesejahteraan sosial; 2. Melaksanakan identifikasi calon penerima program pelayanan kesejahteraan sosial melalui kunjungan rumah (home visit); eo: 3. Meneliti kelengkapan persyaratan administrasi calon penerima Program pelayanan kesejahteraan sosial; : 4. Mengumpulkan data dan informasi tambahan tentang calon enerima program pelayanan kesejahteraan sosial; 5. Mengidentifikasi sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial; 6. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, Kebutuhan dan sistem sumber penerima program pelayanan kesejahteraan sosial sebagai peserta; 7. Melaksanakan kegiatan fasilitasi temu bahas dalam Penyusunan rencana pemecahan masalah penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; 8. Melaksanakan temu bahas kasus dalam penyusunan rencana Pemecahan masalah —penerima program _pelayanan kesejahteraan sosial sebagai peserta; 9. Melaksanakan pemeliharaan fisik penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; 10. Memantau aktifitas sehari-hari penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; 11, Melaksanakan kegiatan penyiapan dan pemeliharaan alat-alat yang digunakan dalam proses program pelayanan kesejahteraan sosial; 12. Memantau perkembangan eks penerima program pelayanan kKesejahteraan sosial dalam masyarakat. b. Pekerja Sosial Pelaksana: 1. Melaksanakan penjajagan awal dengan pihak terkait; 2. Melaksanakan sosialisasi program pelayanan_kesejahteraan sosial terhadap kelompok sasaran program _pelayanan kesejahteraan sosial; 3. Melaksanakan identfikasi_calon penerima program pelayanan Kesejahteraan sosial melalui Kunjungon ke kantong-kantong penyandang masalah; 10. n. 12, 13. 14, 15. + Menginformasikan hasil seleksi kepada calonpenerima Program pelayanan kesejahteraan sosial, keluarga dan lembaga pengirim; Melaksanakan penempatan penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, Kebutuhan dan sistem sumber penerima program pelayanan kesejahteraan sosial sebagai peserta; Melaksanakan temu bahas kasus dalam penyusunan rencana Pemecahan masalah penerima program —_pelayanan kesejahteraan sosial sebagai peserta; Melaksanakan Kegiatan pendampingan penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam kegiatan bimbingan fisik dan ketrampilan; Mengidentifikasi hambatan —_pelaksanaan —_kegiatan Pendampingan penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam kegiatan bimbingan fisik dan ketrampilan; Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan sosial terhadap penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan. bimbingan resosialisasi terhadap —penerima program _pelayanan kesejahteraan sosial; Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil program pelayanan kesejahteraan sosial secara menyeluruh; Mengidentifikasi Kesiapan penerima program _pelayanan kesejahteraan sosial dalam menghadapi terminasi; Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan rujukan Penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut tethadap eks penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam bentuk memberikan bantuan pengembangan usaha; -10- 16. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima_pelayanan Program kesejahteraan sosial. Pekerja Sosial Pelaksana Lanjutan: 1. Melaksanakan konsultasi dengan pihak terkait dalam persiapan sosialisasi; 2. Melaksanakan sosialisasi program pelayanan_ kesejahteraan sosial terhadap masyarakat luas; 3. Melaksanakan identifikasi calon penerima program pelayanan kesejahteraan sosial melalui pertemuan dengan masyarakat; 4. Melaksanakan kegiatan pemberian motivasi kepada calon Penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; 5, Melaksanakan wawancara penentuan kelayakan menerima Pelayanan (elijibilitas) calon penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; 6. Melaksanakan rujukan calon penerima program pelayanan kesejahteraan sosial ke lembaga pelayanan lain; 7. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan dan sistem sumber penerima program pelayanan kesejahteraan sosial sebagai peserta; 8. Melaksanakan temu bahas kasus dalam penyusunan rencana Pemecahan masala penerima program _pelayanan kesejahteraan sosial sebagai peserta; 9. Mensosialisasikan rencana_ pemecahan masalah kepada Penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; 10. Memberikan motivasi kepada penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam bimbingan fisik; 11. Memberikan motivasi kepada penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam bimbingan ketrampilan; 12. Memberikan motivasi kepada penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam resosialisasi; 13. Melaksanakan kegiatan bimbingan resosialisasi_terhadap penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; . . ae 14. Mengidentifiasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan Psikososial terhadap —pererima program —_pelayanan kesejahteraan sosial; 15, Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan Pengembangan masyarakat penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; 16. Mengidentifikasi_ hambatan pelaksanaan kegiatan advokasi tethadap penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; 17. Memberikan supervisi_ kepada Pekerja_Sosial dalam pemdampingan bimbingan fisik; 18. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial dalam pendampingan bimbingan ketrampilan; 19. Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil program pelayanan kesejahteraan sosial secara menyeluruh; 20. Melaksanakan kegiatar rujukan penerima program pelayanan kesejahteraan sosia; 21. Menyusun laporan Kegiatan evatuasi, terminasi dan rujukan penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; 22. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam bentuk bimbingan dan penyuluhan sosial; 23. Melaksanakan Kegiatan bimbingan dan pembinean lanjut terhadap eks penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam bentuk bimbingan dan pendampingan secara individual; 24. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut tethadap eks penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam bentuk koordinasi dengan pihak terkait. 4. Pekerja Sosial Penyelia: 1. Melaksanakan sosialisasi program pelayanan_ kesejahteraan sosial terhadap pihak yang berpengaruh dalam program pelayanan kesejahteraan sosial; 2. Memberikan supervisi dalam kegiatan seleksi calon penerima Program pelayanan kesejahteraan sosial kepada pekerja sosial; 10. n 12, 2B. 14. -12- Melaksanakan evaluasi kegiatan selel Program pelayanan kesejahteraan sosial; calon _penerima | Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan dan sistem sumber penerima program pelayanan kesejahteran sosial sebagai peserta; Menyusun rencana pemecahan masalah bersama_penerima Program pelayanan kesejahteraan sosial dalam rencana kegiatan bimbingan fisik; Menyusun rencana pemecahan masalah bersama_penerima rogram pelayanan kesejahteraan sosial dalam rencana kegiatan bimbingan ketrampilan; Menyusun rencana pemecahan masalah bersama_penerima Program pelayanan kesejahteraan sosial dalam rencana kegiatan resosialisasi; Melaksanakan temu bahas kasus dalam penyusunan rencana pemecahan —masalah —penerima program _pelayanan kesejahieraan sosial sebagai penyaji zencana kegiatan bimbingan fisik, ketrampilan dan resosialisasi; ‘Melaksanakan temu bahas kasus dalam penyusunan rencana emecahan —masalah_—_penerima program _pelayanan kesejahteraan sosial sebagai peserta; Memberikan motivasi kepada penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam bimbingan sosial; Melaksanakan kegiatan bimbingan sosial terhadap penerima Program pelayanan kesejahteraan sosial; Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial dalam resosialisasi; Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil program pelayanan kesejahteraan sosial secara menyeluruh; Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam bentuk menggali dan mengkaitkan dengan sistem sumber yang tersedia. (2) Kegiatan Pekerja Sosial tingkat ahli sesuai dengan jenjang jabatan, adalah sebagai berikut: 14, 15. 16. v7. 18. 21. 22. 24, -l4e Melaksanakan kegiatan emu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan dan sistem sumber penerima program pelayanan kesejahteraan sosial sebagai peserta; Menyusun rencana pemecahan masalah bersama_penerima Program pelayanan kesejahteraan sosial dalam rencana kegiatan bimbingan psikososial; Menyusun rencana pemecahan masalah bersama_penerima Program pelayanan kesejahteraan sosial dalam rencana kegiatan bimbingan sosial; Menyusun rencana pemecahan masalah bersama_penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam rencana pengembangan masyarakat; Menyusun rencana pemecahan masalah bersama_penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam rencana kegiatan advokasi; . Melaksanakan temu bahas kasus dalam penyusunan rencana Pemecahan masalah —penerima program _pelayanan kesejahteraan sosial sebagai penvaji rencana kegiatan bimbingan psikososial, sosial, pengembangan masyarakat dan advokasi; Melaksanakan temu bahas kasus dalam penyusunan rencana pemecahan —masalah_—_penerima program —_pelayanan kesejahteraan sosial sebagai peserta; Memberikan motivasi kepada penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam kegiatan bimbingan psikososial; Memberikan motivasi kepada penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam kegiatan bimbingan pengembangan masyarakat; Memberikan motivasi kepada penerima program pelayanan kesejahteraan sosial dalam kegiatan advokasi; Melaksanakan kegiatan bimbingan psikososial _terhadap penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; Melaksanakan kegiatan bimbingan pengembangan masyarakat terhadap penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; 26. 27. 30. 31. 32. 37. Melaksanakan kegiatan advokasi terhadap penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial dalam, bimbingan sosial; Menyusun instrumen evaluasi hasil program pelayanan kesejahteraan sosial; Melaksanakan evaluasi hasil program pelayanan kesejahteraan sosial; Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil program pelayanan kesejahteraan sosial secara menyeluruh; Melaksanakan kegiatan terminasi_ program —_pelayanan kesejahteraan sosial; Menyusun rancangan kegiatan rujukan penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; . Memberikan supervisi dalam pelaksanaan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap Pekerja Sosial; Menyusun laporan hasil uji coba model pelayanan kesejahteraan sosial untuk tingkatan m 10; Mensosialisasikan laporan hasil uji coba model _pelayanan kesejahteraan sosial untuk tingkatan mikro; Menyusun rancangan evaluasi_ program —_pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan mikro; Menyusun instrumen evaluasi_ program —_pelayanan kkesejahteraan sosial pada tingkatan mikro. b. Pekerja Sosial Muda: 1 Menvusun rancangan kegiatan asesmen masalah, kebutuhan dan sistem sumber penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; Menyusun instrumen asesmen masalah, kebutuhan dan sistem sumber penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; 6. 10. 11 12, 13, 14. 15. 16. -16- Menyusun laporan hasil asesmen masalah, kebutuhan dan sistem sumber penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; Menyusun rancangan kegiatan dalam penyusunan rencana Pemecahan masalah_penerima program _pelayanan kesejahteraan sosial; Memberikan supervisi dalam penyusun rencana_pemecahan masalah penerima program pelayanan kesejahteraan sosia kepada Pekerja Sosial; Melaksanakan evaluasi proses penyusunan rencana pemecahan ‘masalah penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; Menyusun rancangan pelaksanaan kegiatan_ pemecahan ‘masalah penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial dalam bimbingan psikososial; Memberikan supervisi kepada Pekerja_ Sosial_ dalam pengembangan masyarakat; Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial dalam advokasi; Melaksanakan evaluasi proses kegiatan pemecahan masalah Penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; Menyusun rancangan kegiatan evaluasi_ hasil program pelayanan kesejahteraan sosial; Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil program pelayanan kesejahteraan sosial secara menyeluruh; ‘Menyusun rancangan kegiatan terminasi program pelayanan Kesejahteraan sosial; Memberikan supervisi dalam kegiatan terminasi dan rujukan Penerima program pelayanan kesejahteraan sosial kepada Pekerja Sosial; Menyusun rancangan kegiatan bimbingan dan pembinaan Janjut terhadap eks penerima program pelayanan kesejahteraan sosial; © ize) 17. Menyusun rancangan kegiatan pengkajian kebijakan dan perencanaan program pelayanan kesejahteraan sosial; 18. Menyusun instrumen pengkajian kebijakan dan perencanaan program pelayanan kesejahteraan sosial; 19, Melaksanakan pengkajian kebijakan program _pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan mikro; 20. Menyusun rencana program pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan mikro; 21. Mensosialisasikan laporan hasil pengkajian program pelayanan kesejahteraan sosial; 22. Merumuskan dan mengembangkan model _pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan mikro; 23. Menyusun laporan hasil uji coba model pelayanan kesejahteraan sosial untuk tingkatan makro; 24. Mensosialisasikan laporan hasil uji coba model pelayanan kesejahteraan sosial untuk tingkatan mikro; 25. Menyusun rancangan evaluasi__ program _pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan makro; 26. Menyusun —instrumen —evaluasi_ program _pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan makro; 27. Melaksanakan evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan mikro; 28. Menyusun —laporan hasil_evaluasi program _pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan mikro; 29. Mempublikasikan laporan hasil evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan mikro. Pekerja Sosial Madya: 1. Memberikan supervisi dalam kegiatan asesmen masala, kebutuhan dan sistem sumber penerima program pelayanan kesejahteraan sosial kepada Pekerja Sosial; @) qa 10. 1. 12. -18- Melaksanakan evaluasi proses asesmen masalah, kebutuhan dan sistem sumber penerima program pelayanan_ kesejahteraan sosial; Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil program pelayanan kesejahteraan sosial secara menyeluruh; Memberikan konsultasi dalam pengkajian dan_perencanaan program pelayanan kesejahteraan sosial; Melaksanakan pengkajian kebijakan program _pelayanan Kesejahteraan sosial pada tingkatan makro; Menyusun rencana program pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan makro; Menyusun konsepsi__pengembangan model _pelayanan kesejahteraan sosial ; Melaksanakan uji coba model pelayanan kesejahteraan sosial; Merumuskan dan mengembangkan model _pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan makro; Melaksanakan evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan makro; Menyusun Japoran hasil evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosiual pada tingkatan makro; Mempublikasikan laporan hasil evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial pada tingkatan makro. Pekerja Sosial yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi dan Penunjang tugas Pekerja Sosial diberikan angka kredit masing-masing untuk Pekerja Sosial Pelaksana Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Penyelia sebagaimana tersebut dalam Lampiran I, dan untuk Pekerja Sosial Pertama sampai dengan Pekerja Sosicl Madya sebagaimana tersebut dalam Lampiran Il. Pasal 8 Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Pekerja Sosial sesuai jenjang jabatannya untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 7 ayat (1) atau ayat (2) maka Pekerja Sosial satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melaksanakan 2) qa) Q) 8) @) a -19- tugas tersebut berdasarkan surat penugasan tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan. Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan sebagai berikut: a. Pekerja Sosial yang melaksanakan tugas satu tingkat di atas jenjang, jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan Lampiran Il; >. Pekerja Sosial yang melaksanakan tugas satu tingkat di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100 % (seratus persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan Lampiran Il. Pasal 9 Unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit terdiri dari a. Unsur utama; b. Unsur penunjang, Unsur utama terdiri dari a. Pendidikan; b, Pelayanan kesejahteraan sosial; ©. Pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial; 4d. Pengembangan profesi. ‘Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Pekerja Sosial sebagaimana tersebut dalam Pasal 5 angka 5. Rincian kegiatan Pekerja Sosial dan angka-kreditnya dari masing- masing unsur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) untuk Pekerja Sosial tingkat terampil adaiah sebagaimana tersebut dalam Lampiran 1 dan untuk Pekerja Sosial tingkat abli adalah sébagaimana tersebut dalam Lampiran Il Pasal 10 Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan pangkat/jabatan Pekerja Sosial tingkat terampil sebagaimana 2) @) @ 6) © -20- tersebut dalam lampiran Ill, dan untuk Pekerja Sosial tingkat ahli sebagaimana tersebut dalam lampiran IV, dengan ketentuan a, sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; b. sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang. Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Pekerja Sosial Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) angka kredit harus dari kegiatan pengembangan profesi. Pekerja Sosial yang telah memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang telah ditentukan untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/ pangkat berikutnya, Apabila kelebihan jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) memenuhi jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan dua tingkat atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki, maka Pekerja Sosial yang bersangkutan dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki, dengan ketentuan : a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan; b. Setiap unsur penilaian dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tain terakhir. Pekerja Sosial yang naik jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), setiap kali kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi di syaratkan mengumpulkan 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi tersebut, yang berasal dari kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial dan/atau pengembangan profesi. Pekerja Sosial yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi pada tahun pertama dalam masa jabatan/ pangkat yang didudukinya, pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan ® qa) @ 2 -2- jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan Pelayanan Kesejahteraan sosial, pengembangan kualites pelayanan kesejahteraan sosial dan/atau pengembangan profesi. Pekerja Sosial Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang Ill/d setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatannya diwajibkan mengumpulkan angka Kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) yang berasal dari kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial dan/atau pengembangan profesi. Pekerja Sosial Madya pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat/ jabatannya diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) dari kegiatan pelayanan esejahteraan scsial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial dan/atau pengembangan profesi. Pasal 11 Pekerja Sosial yang secara bersama-sama membuat karya tulis/karya ilmiah dalam bidang pelayanan kesejahteraan sosial, angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut : a. 60% (enam puluh persen) bagi penulis utama; 'b, 40% (empat puluh persen) dibagi rata untuk semua penulis pembantu, Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, sebanyak-banyaknya terdiri:dari 3 (tiga) orang, BAB VI PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 12 Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Pekerja Sosial diwajibkan mencatat dan menginventarisir seluruh kegiatan yang dilaksanakan. Apabila dari hasil catatan dan inventarisasi seluruhkegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipandang sudah dapat memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan 8) a Q 20 jabatan/pangkat, secara hirarki Pekerja Sosial dapat mengajukan usul penilaian dan penetapan angka kredit, Penilaian dan penetapan angka kredit Pekerja Sosial dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. Pasal 13 Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Pekerja Sosial adalah : a. Menteri Sosial atau pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya bagi Pekerja Sosial Madya dilingkungan Departemen Sosial. b. Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial atau pejabat eselon Il yang ditunjuk olehnya bagi Pekerja Sosial Pelaksana Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama sampai dengan Pekerja Sosial Muda di lingkungan Departemen Sosial ¢. Pimpinan Instansi Pusat di luar Departemen Sosial atau pejabat lain yang ditunjuk (serendah-rendahnya eselon fl) yang membidangi pelayanan kesejahteraan sosial bagi Pekerja Sosial Pelaksana Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama sampai dengan Pekerja Sosial Madya di lingkungan instansi masing-masing, d. Gubernur atau pejabat lain yang ditunjuk (serendah-rendahnya eselon Il) yang membidangi pelayanan kesejahteraan sosial di Propinsi bagi Pekerja Sosial Pelaksana Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama sampai dengan Pekerja Sosial Madya di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi yang bersangkutan, e, Bupati/Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk (serendah- rendahnya eseion Il) yang membidangi pelayanan kesejahteraan sosial di Kabupaten/Kota bagi Pekerja Sosial’Pelaksana Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama sampai dengan Pekerja Sosial Madya di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan, Dalam menjalankan kewenangannya pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dibantu oleh : a) @ -2B- a. Tim Penilai jabatan Pekerja Sosial Departemen bagi Menteri Sosial atau pejabat eselon | yang ditunjuk olehnya yang. selanjutnya disebut Tim Penilai Departemen. b. Tim Penilai jabatan Pekerja Sosial Direktorat Jenderal bagi Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial atau ejabat eselon Il yang ditunjuk olehnya yang selanjutnya disebut Tim Penilai Direktorat Jenderal. ©. Tim Penilai jabatan Pekerja Sosial Instansi bagi Pimpinan Instansi Pusat di luar Departemen Sosial atau pejabat lain yang ditunjuk (serendah-rendahnya eselon 1) yang membidangi pelayanan kesejahteraan sosial yang selanjutnya disebut Tim Penilai Instansi. d. Tim Penilai jabatan Pekerja Sosial Propinsi bagi Gubernur atau ejabat lain yang ditunjuk (serendah-rendahnya eselon Il) yang membidangi pelayanan kesejahteraan sosial di Propinsi yang selanjutnya disebut Tim Penilai Propinsi €. Tim Penilai jabatan Pekerja Sosial_Kabupaten/Kota bagi Bupati/Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk (serendah- rendahnya eselon Il) yang membidangi pelayanan kesejahteraan sosial di Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota Pasal 14 Anggota Tim Penilai Pekerja Sosial adalah Pekerja Sosial dengan susunan sebagai berikut: a. Seorang Ketua merangkap anggota; b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota; ¢. Seorang Sekretaris merangkap anggota; dan d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota Persyaratan untuk menjadi Anggota Tim Penilai adalah a. Menduduki pangkat/jabatan serendah-rendahnya sama dengan pangkat/jabatan Pekerja Sosia! yang dinilai; b. Memiliki keablian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Pekerja Sosial; ¢. Dapat aktif melakukan penilaian. @) (4) ©) © @ @ ae Apabila jumlah Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak dapat dipenuhi, Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil Jain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pekerja Sosial; Masa jabatan Anggota Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun; Apabila Tim Penilai Instansi, Tim Penilai Propinsi atau Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk Karena belum memenuhi syarat Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian dan penetapan angka Kredit dapat dilakukan oleh Tim Penilai Propinsi yang bersangkutan atau Tim Penilai Direktorat Jenderal atau Tim Penilai Departemen. Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh: a. Menteri Sosial atau pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya untuk Tim Penilai Departemen; b. Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial atau pejabat eselon II yang ditunjuk olehnya untuk Tim Penilai Direktorat Jenderal; . Pimpinan Instansi Pusat di luar Departemen Sosial atau pejabat lain yang ditunjuk (serenciah-rendahnya eselon Il) yang membidangi pelayanan kesejahteraan sosial untuk Tim Penilai Instansi; d. Gubernur atau pejabat lain yang ditunjuk (serendah-rendahnya eselon II) yang membidangi pelayanan kesejahteraan sosial di Propinsi untuk Tim Penilai Propinsi; e. Bupati/Walikota atau pejabat iain yang ditunjuk (serendah- rendahnya eselon Il) yang membidangi pelayanan kesejahteraan sosial di Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai Kabupaten/ Kota; Pasal 15 Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali_setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan;, Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai,maka Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti. oS. Pasal 16 Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai Pekerja Sosial, ditetapkan oleh Menteri Sosial selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Pekerja Sosial Pasal 17 ‘Usul penetapan angka kredit Pekerja Sosial diajukan oleh: 1. Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial atau pejabat eselon Il yang ditunjuk olehnya, kepada Menteri Sosial atau Pejabat eselon I yang ditunjuk clehnya untuk angka kredit Pekerja Sosial Madya di lingkungan Departemen Sosial. 2. Pejabat yang membidangi kepegawaian serendah-rendahnya eselon It di lingkungan Departemen Sosial kepada Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial atau pejabat eselon Il yang ditunjuk olehnya untuk angka kredit Pekerja Sosial Pelaksana Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama sampai ‘dengan Pekerja Sosial Muda di lingkungan Departemen Sosial; 3. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan serendah- rendahnya eselon I kepada Pimpinan Instansi Pusat di luar Departemen Sosial atau pejabat lain yang ditunjuk (serendah-rendahnya eselon Il) yang membidangi pelayanan kesejahteraan sosial untuk angka kredit Pekerja Sosial Pelaksana Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama sampai dengan Pekerja Sosial Madya di Jingkungan instansi masing-masing; 4. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan (serendah- rendahnya eselon Il) kepada Gubernur atau pejabat lain yang ditunjuk (Serendah-rendahnya eselon Tl) yang membidangi_pelayanan Kesejahteraan sosial di Propinsi untuk angka kredit Pekerja Sosial Pelaksana Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama sampai dengan Pekerja Sosial Madya di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi yang bersangkutan. 5. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan (serendah- rendahnya eselon Ill) kepada Bupati/Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk (serendah-rendahnya eselon 11) yang membidangi pelayanan Kesejahteraan sosial di Kabupaten/Kota untuk angka kredit Pekerja Sosial Pelaksana Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama sampai dengan Pekerja Sosial Madya di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan. @ 2) -26- Pasal 18 Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat_ yang berwenang, menetapkan angka kredit, digunakan untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan/pangkat Pekerja Sosial sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku Terhadap keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, tidak dapat diajukan keberatan oleh Pekerja Sosial yang bersangkutan. . BAB VIL PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT DAN MEMBERHENTIKAN DALAM DAN DARI JABATAN, Pasal 19 Pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari Jabatan Pekerja Sosial adalah Pejabat yang berwenang, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. @ @ BAB VII SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN Pasal 20 Persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat pertama kali dalam jabatan Pekerja Sosial tingkat terampil, adalah: a. Berijazah serendah-rendahnya Sekolah —Lanjutan_Tingkat ‘Atas/Diploma I sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan; b. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda, golongan ruang II/2; . Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional di bidang pelayanan kesejahteraan sosial; d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP 3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat pertama kali dalam jabatan Pekerja Sosial tingkat ahli adalah : -27- a. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S-1)/Diploma IV. sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan; b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang IlI/a; ¢. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional di bidang pelayanan kesejahteraan sosial; d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP 3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (3) Penetapan jenjang jabatan Pekerja Sosial sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) dan ayat (2), ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, (4) Kualifikasi_ pendidikan untuk jabatan Pekerja Sosial sebagaimana dimaksud dalam ayat(l) dan ayat (2), ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Sosial selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Pekerja Sosial. Pasal 21 Disamping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal_ 20, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Pekerja Sosial dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Pekerja Sosial sebagai berikut: 1. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Pekerja Sosial dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Pekerja Sosial yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat pertimbangan Kepala BKN; 2. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan Pekerja Sosial dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Pekerja Sosial yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat Persetujuan tertulis Menteri yang berlanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan pertimbangan teknis Kepala BKN. Pasal 22 (2) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan Pekerja Sosial dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut @ e) a) @) a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dan Pasal a b. Memiliki pengalaman di bidang pelayanan kesejahteraan sosial sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun, dan c. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun dari jabatan terakhir yang didudukinya, d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP.3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya dan jenjang jabatan Pekerja Sosial ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang. BAB IX PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN Pasal 23 Pekerja Sosial Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda golongan ruang Il/a sampai dengan Pekerja Sosial Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang Ill/c dan Pekerja Sosial Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang Ill/a sampai dengan Pekerja Sosial Madya, pangkat Pembina Tingkat 1, golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terahkir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi Pekerja Sosial Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang I1I/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) dari kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial dan/ atau pengembangan profesi. @) @ a) Q 20" Pekerja Sosial Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang 1V/c, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka Kredit sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) dari kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial dan atau pengembangan profesi. Disamping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Pekerja Sosial dibebaskan sementara dari jabatannya apabila : a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat; b. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; c. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan Pekerja Sosial; d. Menjalani cuti diluar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan Keempat dan seterusnya. €. Sedang menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; Pasal 24 Pekerja Sosial yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dapat diangkat kembali pada jabatan Pekerja Sosial; Pengangkatan kembali dalam jabatan Pekerja Sosial sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestasi pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial yang diperoleh selama dibebaskan sementara dari jabatan Pekerja Sosial setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. Pasal 25, Pekerja Sosial diberhentikan dari jabatannya apabila: 1 Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. a 2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) atau ayat (3) tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan. 3. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, Kecuali hukuman disiplin tingkat berat_ berupa penurunan pangkat. Pasal 26 Pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian dari jabatan Pekerja Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24 dan Pasal 25 ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BABX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 27 Prestasi kerja Pekerja Sosial yang telah dilakukan sampai dengan ditetapkannya petunjuk pelaksanaan Keputusan ini, masih dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 45/MENPAN/1988 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Pekerja Sosial. BAB XI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 28 (1) Dengan berlakunya Keputusan ini, maka nama dan jenjang jabatan Pekerja Sosial yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 45/MENPAN/1988, disesuaikan ke dalam nama dan jenjang jabatan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan ini. 2) Penyesuaian jabatan menurut Keputusan ini didasarkan kepada tingkat pendidikan dan hasil penetapan angka kredit yang terakhir. Pasal 29 (1) Pekerja Sosial yang pada saat Keputusan ini ditetapkan memiliki pendidikan Diploma Ill ke bawah dan telah menduduki pangkat @ @) @ @) neloay awe jad weHon wesesve ORO weed Sa| toro werodey wenhera si] a0] uriodey isos uoerapyfesoy ueueseyod ws eimweg'a'sa| 9000 _| _uesoder reianyejasay ueueejad wrerBoid yssijesos euasad wep ueyindunSuayy “¢ uentury asa] F070] wed isesjosos uedersiad — SUON WENROSYETAN Z NvvuanHviasan waemeea Sa] 9100 | _wnodey Tuad UOReuERHeOT Tene uneyepued “v|NWNVAVTad| Tl Gatis) wound Suelual enwas Sical was emg yajradisaus ea ens suas (eos unsanyelasay anual waives t wou kad Sumpig oo T tp weseaypoy ueyneeg Fanlaal enass ep uenprpueg 9 Buelual enusag} oz Lewordia/vi1s *¢ 0708 /yezels ‘Furfuol enusas | oF Tewodia z ypjomduow ae Tit ewoydiq /tapeqy /epnyy euelieg 1 ep uvIoneS UePIPLEA -V| vnvsxviad | uaa | sv NVLVIDaN UILNG unsnn ans unsnn — JON waony | nvaivs VANLIGAU VIONY NYG THAW LVAONLL 1V1SOS ViwaNId NVLVIDIN NVIONNL vooe FIENUEL OT . pssuey _ 2202 /T/Nva"W/E0/aaa : sown RIVDAN UALVUVAV NVVNNOVAVONAd od DYLNAW NVSALNdIN | NVUIENY ee eiiea Si] a0 ‘oneironas wniBoy wuvouey > joawoasa] 900 a dareny ueTinqug wereiay WNDU G euptieg sa] 9610] unaun a (isuassanyy eurouay) uvporeyy unyerowag swesSoud euauad wweniag yore 1 | eussuag umunsnAuog >| sua sa] 979 | _uesodey weniorr a sa] 0 | _weiode (wousesy) eursaered sa] e10_| weedy lweesiyelasay ueueddjed uresSoud vu ereseyy urureyeuey winweg asa} coo] waaay ange} ‘ypyesew uawsase ise ep uedeyBunuag al wuesed sa] goo | usiodey -yelosay weuegejed wosSoud wnunaa Sa} 5000] were Tasos woeionyeoeoy wae wired asd] 6070 | ewa Hed supauad voreo Suewuay ueyeguiey 1s wetaRa Sa] 90] wT wesSoud ewsauad oye ryafoe Ue eupsurg’sa| yo | wesodey Tay TS] wD] wee waemeed sa] veo | anode TS wT | wind asa] 9070 | weno varney asa] eo | verodey surjsoued uojeo upeday seeanous ueoaod weyeiBox MENLUUEAEIOW “9 canker asi] 00_| ep mrea Taji Taew uTuap ueniiniag > westerd Sd{_cev0 | wep rea Weretea Buapue iad Toony Fuowey oy weuMTaN @ wnued asa] ve | sep ieaea> Tas saan) youn oeBunlanye = neyo peor wey I. _xefonny urundyjad weidond wunavod wows wexymuepl UERRURSITENS — wanker a sa] 200] ueodey Tae uvexanelesoy ueueksad wes8ond eunzoun dopey eyonPY + TET ST] BOO] wT oF wows ve fsiad weidoud euouad depewoy pesiersosa ueBurquig = weintoryasa) zoo | ewedey ror veo ueuedyjd we:Boid eunauad wyesesseu weSuosafiad veBunquigp waeERT Sa] SO | a Trvor waa los wowed wosSoud wusouod Tare T Sa] oO] TET TEREST] BOD} OT asa] aoe Pa eS a aang SI] Ho TT SHED SI] wD] ae weir asa] too | weedy wewnlieyd sd] 700 wesodey siatiog si] WO | aaodry wenluey asd] 200 weed uavjep pisos veesnyeoney unveied wedoud suauadepeiay nen omeageayy 2 Se a oeuremwe | guano) yeesery -asey uuueAeiad wesSoud wuinauad y)s1 uwesyrjawad uexeUESyE.aW “L ueyerawad ueeuesyeag “Ol vemter'a'sa] zoo | ussodey severed wesBoxd sured opedoy yojorns woyesoutod eueduad ‘Sa [ 200 uesodey wemlieT a Sa] 0 [ wader wuenyeieg Su] _z100 [weedy einwiad ‘dS | 600° uesodey wuetaagsa] 900] a ee _ aa yep Buk isos usages uefeedSuepn Buep ‘onan ‘ueleySuad setetomnl 2 | em eon vem Suara Fe} ae “iver Sue spear ecaeysia Isauou ing merging V|NVONVENEONGA | eUESYEIAD Sd] ZE0'O. ueode] CEC ep webu ue uncer amIRT TSA WOO | OTT ueesoyelsey ueuedeped wifoud waned sp evenwea sal zig | uuodey yen aug come Ee eT too [__uusodey wenluey asa] v0 | ueiedey seiirrs Sa] 99 | wade nfo rating epaiin in uovqued wep ves Soy vexeureeon cpuduewg “f Ta Ta] ave aT TSF UT TO on aT nyo utp unui enna sseoy weed nana 5 TTS] awe | ee Teor wee Towed mond | ausd uns unnion vevvoyod usec eRyRUOPBLON TTT SE] we | aT evekd wesfond wud uoylns ig eqeueSRN-C weer SI] aa | ET 90'0 erode] wenlueyd‘Sd] 600 weedy eaewweaed] too | —onodey a wrouea asa] soo | usedey oun Suet weer uverid ep underand von ueymuerynt 6 TIFT Sis wean SORT lan os aged eon iaodne raga 2 805 uesayypfosoy ueue dead Suepig p Supe Suvlual wnwsas| zo fo Ieisos uesaiyeiosay ueueryjad fuepiq werep Suspueg pms unedoy| pris urruveyereg a wearyelsay ure depad Surfuatenwas) git unyey smanfued ‘| guepiq sp yetefew /ming | Sarkis eng) —z TST To veqiaued seeqas] ure] ie ysedisureg “Q| trios uresaiyeosay weuekejed Suepia Pane 2phunied /ursueegeed anfumiad /uewiopad Buvlual eng) — gersey Supra wp stays ynfurnod /aeeuseaeyed yn ‘yng umenquieg “>| Buslual enwas| ST Ween Suefual ensiog| yea :wonterynandl Suspra 1p wen mot [serra = cco weriyelsay une dead Toskal enue] —7 Tae RS UST URTTTRSp nme UP Sepia tp efwste meg, :uppseynandip Buck esos uezonyelsoy ueuesepd — | ue miaguemeesiod Suepig 1p yon whey nee MING UEAINPE AOU /ueRGOWILOLAW, “t enymasioses af [are ar a oe J yenuy weeefn nege ueseBe8 ueneluy adniag uexesed ueyfeduresuayy 9 Tawhay enaeg] —z ay ‘ese eipaul nasa wey] UeNARaNEP Burk eos wesoyelosoy usuehejad Buepia tp seindod a CCE) Taehal enaisg] — 97 Tne Fuvtusl emus] 5 | ween Tawlusl enuiog] —g Tang Tuo ISDE UTP SIP UEP UE ues pieos uesanyeasay umweh enum uesern mere venefuy edog Suvlust engl erefew were 'q etal ence] 5 ng NEG wT Z 3 . = le ee ee aa a “SUre “VUVOAN URLVUMERNYVRA: TREN S — Suciuafenwas| 1 _ | ureRsoySued woe ot 3 Tash emus] 2 | veetaeyding nye: oc al TashuaT ening] —¢ | ureSaeyaag TURE | ese! eps /ueeBunySuod sefaes why eur w4ieg wef put /u wEyetOned unl enwa| eee were Tasha enna wea hare, wom wfuseSni Suupig ueSuop tenses yep Hues ‘98 were Teisog wliayag Burfual enwas} sz’ nye. [euoysBung ueeqel “Ruefoaf enuias| URYEL 2 ex Taya ip uemORSUNa3, aeons] —ez0 [we womay 7 reg ea “Surhatenvie| 1 EL SaanBieg “1 sojoudjresques0 yeBoqne 1905 whayey jou resueRuo oBBuR ypeluayy] — wejep uemoSBuesy, “Saebatenaes | 7 Bushelenaes] ET 1 ‘Buehial enuiag | T Tueleat emus |e Toeustenuss] —e _peegas ehseneyo]/sunwas HOBLEWY“L tepsor sanyo ‘aWwis05| : ueseteed or vernyeossy ueuedeied] — “evekwedauepy | vidavad svonil wo | untz Surpiq wep yeaod ueyneiad wep uexipipuad eped ynrrow/seeBueyy] —spyneiad/seleBueg -y] © ONVINNNAd Suotual enunag| im wuened Sa TERRY wae SE roa waned Sa Ted waa Sa oo wurened Sa WHA TeEHET Sd TaRUeT ‘visos NI WvaLHViESDy| Teny uepeped “| NVNVAVT3¢| Suofual enuras Foefual enwas Fasfual eniaes Fuefuat eras, Baelaal ens. Buell emis YNYSIVTad voot Fxzenuer 9T ¥00Z/T/Nd"W/E0/aaa = “WaVDAN UNLVEVaY NVWNNOVAVONSE ready s0WON VANLIGIW VXONY NVO TIHV LVAONLL 1VISOS ViWaNEd NVLVID3Y NVIDNDI DEGLNAW NVSALNGDN :INVEIEYT « sep98 /yerelt wproraduraw lwep yeioxes wextprpuag “v| | NYDIGIGNSd unsna ans wnN sd] OO weiodey, Tos waxed epeday pesos urcsanyefasoy ueuedelad wesZod eunsouad yereser uquoouiad eurouas ueunsnduad wejup js arodns weguaquiay °C wureied “Sd ‘200 Tsexoape Uepertay euvruay 'P waensasi [00 wamma'sa] 0 wainia'sa] 600 evanson wuRouay, sansa] — oTO rere wegesoumeg ewenuoy uemensueg "D| wipe sa] 210 wan sa] 10 wanna ea] eo wanes si] e070 weesonyefosoy unuekeped werdond exon pu srango‘yeresnw vaussare sty seye9 nu eRe Sd 90°0 ‘wesodey warner sa] 600 weedy won SI] STO] waaay uawsasy /yEesey Ce Titer uveraiyeloray ueueTayed wreriord euoued isquids Wass Seaewnans luep uegnangsy yeperews uaussose wrrBoy UvSueouer unenduayy‘t | wep uedeyBundueg “a wamiag Ga} 800 WN Teter uvenyeloeay woe hey saad GATIOP TOS ehoyog erewe wegylenoy eyedasay eysRUIRIIH, “LL eueHad ‘Sd ‘wo WeISEN TEISOS nj ueuvAvjed weird . sumauad uore> jsja[as uNIe}ay YRyUN exUEMUM UEWOped UNENAUDA “OL waema si] 970 | _welweuey Trios ueenoryeeog weuekepd weiford eunsauad uope>yyajas uvneoy ueSuroues UnEMKUSHN “6 waRE SI) wo wade Tes Ueerayyesy ueUeTead werbond waned uote> epeday ysennou ueyaquiad sasoud isenjend WIXRUEEAEIW “S epnw'sa| oro | uedmoury, repos urezayelsay ueuekejad urerSoud jseupwazay ueyeiBay weSueoues unsn ayy °S pen Si] 60 wee ‘wpm sa[ 900, weiodey TERMBYsi] Oo ody synunjaGuow eres es08 wera) -avjoroy wnueejad wesford pew yentend SUG NUD UEMRUESTERHY eureuad ‘St 00 ueiodey esos uwexayyefasay ueuedejad wesSoud [se waeneg sd] 800) — Sunny eeesiyolony unuedejad wesfoud soy 10) wenn Sa] sro | watueauey egal wevekeped ureifosd prey senqeao ueeytoy wwluvoues unsnduay -t |p yseunuagssenreng was] 800 Tay Teo weTonTINy WeUe head we ceouavad ystesour ueysoourad wee 650% wR Sa] 00 woe i ernst | 700 wade] TreTaraT wanna sa] 200 wed] eps] 700 Tod] wep pesos etoned wang SI] 293 wade ruehapad wesBond wunsouad depen S070 waRT SI] 20 Tod wureusg Sa] 200 weode] wanes SI[ wo weedy jeweyad “Sd ‘200 weIodey Teqereiovan ueuequadued uetuiqung q wumieE Sd] 200 wesodey jsosomed wevuquIG wewedejad wesBoid eunuavod EPR Sd 90 weBueUEY TeisOs wewsaIeFaso ssuanzaquy /Yerese steers uoweoonind uoperog urEUEsye jrewesouioy weeuesyeed “a wa Si] 500 Teed TET RTE UTA wreTONT woop oua WeSC weyesouiad eas uounenund 19 WeXOUOELERN wand Si] 00 Teo Tier Tes warened “Sd ‘00 MEASEN ‘Teeqoape uep eqerekomu uwtueg -suaBuod Yes0# Teorosed weTingung were/04 wou ehog"e esos ueesanlosay ueueheped wesFord eunzovod yereswus myeseused wuraual umumendued unrep ss seg ND) UEIRUEDHEY uy epmN Sd ueodey one a weed Sd] SErO erode] one aruun pesos y ueeerayelosoy weuesepad [opout e902 0 inn se] oe] ee wenn sd] eat WN weeanyefsoy uouesnad jopow wedi wpeN si sore weedy 1e1s08 uecsanyulosen UME AT; eps0g weesanyelasory wren si] 297 TN wweuekeed everson ueuesrad pow ueduequotuod sdasuoy unsndvoyy t | japoy ueduequmaiueg “dl pan sa 10 wade | Tivos weesanHeTooOH wrueéyad uneiford wefoyBuad sey uesode WeUSEISORUIN 9 wipe eE] et] raw ss] wc WeREN reisos ureanyelasoy weuekejd wwesToud eueouny unsMAuay ’S expen'sa| ast yereen “oonepn'a epowsa] oe WORN, ome ewan ped yysor weer -siyejsoy wound werfasd veyelgny vefeyBuad uereuenyerent wipen Sa] 110 Teed isos wevranyeanoy weueoped wostoxd a : ‘avisos n| ee rsogueeimyetossy | vveatHVISszy) : veveiapa wmeouey | NYNVAVTd! span Sa] eco | weluesa eee ieree aubeha wveueouaied uep weyelgay wereySuod weerdoy uwBueouer unsniuay “I | veyetgoy uniedueg "V| VONVRWZONEd| warmer Si] 200 TdT Teaser wage Tapeaon Tae reunquiod wep umBuyquig wrewesyojed wreyepistwodns weAUaqLIaN rl isos weeToneasay un eyed wieiTard wuisued oye Gepeyat ea role] wwesiguad vep ueTuiqung uewrTox weRueoues unsnKuayy“t vepuviguna apa Sa] 900 Tey isos a wp ROH wee UPd weTTGTT seaprauad ue wep seu, uneyfoy weep wtarodns WOMLORAH 2 oe a oT Teiiot useimelemy ueuesered weird wumsoved ueyninu usei3oy ueBuvaues unsnKuayy {[lrenrer] oo) seeder Teor Uwe urvuekead weiford yeu) weer 804 UeXRUERTERO 9 =a 2 = > = z TAIT vo1o orerp Buk yeTeqwUs yraueG were @ Twaojsau erases UeTeparp ump UePpIgianp BueX myng ynhvoq were =ueyseqandip ‘duwk pps wesanyetosan weueheyad Bueps gena ueseyn neve wif wansag yer Ase tina wAsey AeNQUOW *¢ Suelual enwias| + MELEE Tae eniiog] 7 “yep Sued persos uesanyefasay ueueAejad Suxpig Juepia 1p Aanans ‘eed "werouad sey yeu whi Toate) 9 RN ssmnafuag nt wBeqUT YEO esos weston, usual enue] STL TRE Teuo}eet eie30s UEMEpaTp WEP PR ‘weue ead Suepiq weniseqrandip Buvk pesos ueznyefoeax we sp equip eae ss40ud Aanans “werfexfud uenouad sey ‘yer eAuy, ehieq unenqurg_‘VVONVEWGONSE TSE] aro spny'sa] v0 merodey _| ueeroyelsoy ueuedujad werfoud jsenyeaa sey weso [Siren sa] cov [aero pasa] 0 weiodey nerdun eped peisoe ueesayyelasay weueheied ureZoad jsenqeaa sey uesodyy unsnéuayy “p ekpeW Sd aT weodeT COUR sonnsa] 20 wade om ‘werey8up eped {eis0s wrerayeloeay weve fered wesBosd senyena UETEUESTETOWA “E ASI] #0 | ean sore @ Tamerer] —9e0 | _saumnnuy ‘Oman uunjexfun eped petsoe uresoueoeay uewedejd werdoudisenjond uounsisy unsnuayl Z spnysa| go | exfwoure ommew'g seemed sa] 90 | oeloery aad res0g weeranyelasay umetdun oped resor uvdedeed urezanye{psoy uu eyed wesford jonqeaa uvSueaies unsnXuayy “L umesforg yeenqeag | esjeqdon aman 90s -snyuaso uefa pou eq fn pst eso] WeRSEReBOFUAHE“S oy a soe weston — reteumererni TRI | yg MO ‘Aurfuat emus) 4670 wel z Suepig umyep yenuBoad uwmuvjed wep uenipipuad eped yneour/sefeBuay\] —ypypeed/mefeBuag “V| ONVINNNGG| T1805 wesonyelasoy vewederad Suepig ip Surpvea, Buvlual eauss| —se'0 Ho tejsos uesonye(osay ueuederad Suepiq woyep Buipueg rpms urerBayy] pms ueeEEyeIed a Cron fern ‘weve " satotenme gt | ome | eee ‘Suolual envnas] ume anayepoy ‘mnigioved fyeieqes] werep jaye tsediemes “Ol isos hwweraryetasox wou eqed ‘uepia wp mH ynlunied /reeveryered vweesonyslasoy wowed] infuniad /uewoped Buelual enuios) — z were uopig rp suoyer ynfumyad /uewuenyepad ynfuniad /uewoped mynq zenquay| —nynquerenqueg | Boxlaslenueg) ST Wren Tree HIG Burlual enwwas] nna rym 91099 szensemandip xepn Buck jess uesanyeasay uepia yp yer edreg neve e4N4 weYANpe uous /uMAyeR fz : [__Bueleaenmos|e WN Tar TaRIO Hore Tuek Gera qereleur TEC say wecehered Furlual eons] c Re Teuofeed eieaoe umpepayp nave uesuAaT|p Tuer m|Ng yRIvIG UTE Aue wee, ungsemigndp Bu uesoiyeosoy uevekepd — | en rn wemnpedvad ‘Buupiq ip yey eAsey neve nyNG UeYINpEKuoLY /MEMEwOLOUNA “L Vamyewatauag “8 Tarttenaes] SE WRN Tera weRST aeuekaad Baap 1 werun ueseyn nie vesee woyred wwe hua 9 Tarhuarenaas] —z wey uek rjsor weronyelasay weueketod Buemy TarhusT emus] se wer Torlual nase] EZ Ng Sree Buk jeysos uezayyelosoy were sey yeru uese|n nee wenfun ednu9g yer /agea eAse4 yeRqUAN "y vy EEE —Buuhsteneise| Talus] wriag| were Bustasl enuras] wera Factual emasg| exe nwuas| ilusT om] ‘uefual enwiag| Taeloat enuasg] elu rego wy, weep wwerOBTUeoyy Faenasy enaiag ‘Taetual emus avast enany, Taslaal emus] Tasfosteniaos sy ets0s wesouyelasay ‘ueuekejad Supra Wp ehseye oF » |» [= | xo uvanal ° a 5 > | we Tegan ei Birning onvinnnad nd nig esorumeanaveet ove oot ot 8 » cd te oz ‘most weuudsjad seaeny ueduequiadued > wre ueuarvoy ured rnin rev f Pf 27m 3/1 =/m P/t 27 aA i lees a 7 a == oe com | omens unsna on “TdWV YELL LYXONLL TVISOS WhwIad _MOR VAIONY /ONVNY NVONO109/NV.Lvav! ONV/NaL ‘WANVYAL LVXONLL TVISOS V{UINAI LVADNVI/NVLVAVE NVXIVNEY, NVQ NVLYONVONGd ANA TVWININ JLLVIAWAD UCN VAONV HYTANL vooz Fxenuer 9T + 1OONYL ¥00%/T/Nwa"W/£0/aax YOWON “"VAIVOSN UALVaVEY NYWNAOVAVANGE DESINGA NVSALNEDA © I NVELEV we 081 ot x00 HV INAL opi out oF 08 or oe or sors Trrs05 efrayag se8ny Surelunuag ojo urBunquatng -q [risos unesajyeiosay 09s ore ore on ot OL 08 woes weuederad smreny ueSuequiaiueg “> ‘Teisos uvexayviesay ueuekeeg -g 2 vee Glaeser rr semana answn THY LYXONL ‘TvIsos Via GRD VAONV /ONVNY NVONOTOO/NV.Ivav! ONVINAL TIY LVXONLL VISOS Vitaad IVXONVAINVLVAVE NVMIVNEX NVQ NVLVIONVONGA XMLINA TYWINIW SLLVIAWAX LORD VIONV HVIAAL ¥OOZ = taenwer 9T: AWoONVL ¥00Z/T/NYd"W/E0/daa: — YOKON “VEVOAN UNLVaYaY NYWNNOVAVGNGE ERLNEN NYSED: AL NVULEWY1 ay

You might also like