Professional Documents
Culture Documents
LATERALIS IRREPONIBLE
DI SUSUN OLEH :
DEWI LASIMPARA
STB. 1102090081
DOKTER PEMBIMBING :
Dr. Mahyuddin Rasyid. Sp.B
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn S
Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 84 tahun
Alamat
: Karangan Timur
kecamatan
Mattiro
Pekerjaan : Petani
Perawatan : Asoka Kelas 2
No.RM
: 105227
SUBJEKTIF
Anamnesa
Keluhan utama
Benjolan dilipatan paha kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk kerumah sakit dengan
keluhan benjolan dipaha kanan sejak
satu tahun sebelum masuk rumah
sakit,dirasakan
benjolan hilang dan
timbul. Benjolan timbul pada saat pasien
bekerja maupun mengedan
lalu
menghilang ketika pasien berbaring,
Semakin
hari
benjolan
semakin
bertambah menggangu dan tidak bisa
dimasukkan kembali. benjolan tidak
terasa nyeri. Mual, muntah dan demam
tidak ada, buang air besar dan buang
air kecil lancar. Riwayat penyakit yang
sama
sebelumnya
tidak
pernah,
Riwayat penyakit keluarga yang sama
tidak ada,
OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisik
KU
: Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
TD
: 140 / 90 mmHg
Nadi : 76 x / menit,
RR
: 18 x / menit
Suhu
: 36,5 C
Kepala
: Normocephal, rambut
hitam, distribusi merata, tidak mudah
dicabut.
Edema palpebra -/-, konjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil
isokor diameter 3/3 mm, reflek cahaya
+/+, reflek kornea +/+
Telinga : Bentuk normal, simetris,
lubang lapang, serumen -/Hidung: Bentuk normal, tidak ada
septum deviasi, sekret -/-
Mulut :
Bibir
kering,
faring
tidak
hiperemis, Tonsil T1-T1 tenang, lidah kotor
Leher
: Simetris, tidak tampak
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
deviasi trakhea, tidak teraba pembesaran
kelenjar getah bening, kaku kuduk (-)
Dada : Pulmo :
I : Normochest, dinding dada simetris
P : ekspansi dada simetris
P : Sonor di kedua lapang paru
A : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing
(-/-)
Cor..
Inspeksi
Abdomen..
Status Lokalis
Regio
: Inguinal dextra
Inspeksi : terlihat benjolan dengan
ukuran 5 x 3 cm, warna kulit
disekitarnya sama.
Palpasi : Benjolan teraba lunak, tidak
nyeri, dan tidak bisa dimasukkan
kembali.
Laboratorium..
JENIS PEMERIKSAAN
Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
HASIL
NILAI NORMAL
14 g/dL
41,9 %
5,13 juta/ uL
13-18 g/dL
40-52 %
4,3 6,0 juta / uL
8600 /uL
206.000 /uL
MCV
MCH
MCHC
FAAL HEMOSTASIS (KOAGULASI)
Waktu perdarahan
81,7 fL
27,4 pg
33,5
100
1-3 menit
Waktu pembekuan
500
1-6 menit
KIMIA KLINIK
SGOT (AST)
SGPT (ALT)
Ureum
Kreatinin
Glukosa Darah (Sewaktu)
23 mU/dl
10 mU/dl
21 mg/dL
1,3 mg/dL
115 mg/dL
80 96 fL
27 32 pg
32-36 g/dL
0-40 mU/dl
0-41 mU/dl
20-50 mg/dL
0,5 1,5 mg/dL
< 140 mg/dL
Resume..
Laki-laki, usia 84 tahun masuk ke
RSUD andi makkasau pare-pare dengan
keluhan benjolan diinguinal dekstra, yang
disadari sejak kurang lebih 1 tahun yang
lalu. Awalnya benjolan dirasakan hilang
dan timbul. Benjolan timbul pada saat
pasien bekerja maupun mengedan lalu
menghilang ketika pasien berbaring,
Semakin
hari
benjolan
semakin
bertambah menggangu dan tidak bisa
dimasukkan kembali.
Next..
Diagnosa
Hernia inguinalis lateralis dextra irreponibel
Tata Laksana
Umum : Hindari semua faktor yang memperberat
Khusus :
Herniotomy
Hernioraphy
DIAGNOSIS BANDING
Hernia Scrotalis
RENCANA TERAPI
Hernioraphy
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
Pembahasan
Next..
mengedan
maupun
bekerja
lalu
menghilang ketika berbaring menguatkan
dugaan bahwa pasien mengalami hernia.
Dan beberapa hari terakhir, benjolan tidak
bisa dimasukkan kembali menguatkan
bahwa
hernia
sudah
mengalam
iirreponibel.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Hernia
merupakan
protrusi
atau
penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding
rongga yang bersangkutan.
Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan
isi dari hernia tersebut
Klasifikasi
Hernia
diklasifikasikan
berbagai dasar:
menurut
Next..
Next..
HERNIA Inguinalis
ETIOLOGI
Adanya prosesus vaginalis yang
terbuka, peninggian tekanan di dalam
rongga perut, dan kelemahan otot
dinding perut karena usia.
Epidemiologi
Gejala klinis
Diagnosis
Inspeksi :
saat pasien mengedan, dapat dilihat
hernia inguinalis lateralis muncul
sebagai penonjolan di region inguinalis
dari lateral atas ke medial bawah.
diperhatikan keadaan asimetri pada
kedua sisi lipat paha, skrotum, atau
labia dalam posisi beridiri dan
berbaring
Palpasi
Teraba massa,fluktuasi (+), batas tegas
didorong apakah benjolan dapat
direposisi.
Untuk membedakan HIL dan HIM :
Tes visibel
Tes oklusi
Tes taktil
Tes Zieman
Auskultasi :
Peningkatan peristaltik
Tatalaksana
Konsertvatif
operatif
Prognosis
TERIMAKASIH