You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG
Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia cenderung meningkat
dari tahun ke tahun. Indonesia merupakan salah satu negara endemik DBD. Perubahan iklim
yang terjadi di Indonesia berpengaruh terhadap kehidupan vektor. DBD adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue dan dapat ditularkan dari manusia ke manusia melalui
vektor nyamuk aedes aegepti.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa sekitar 2,5
milyar orang atau 40% dari populasi dunia, hidup di daerah dimana terdapat resiko
penularan DBD. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 50 smpai 100
juta infeksi terjadi setiap tahun, termasuk 500.000 kasus DBD dan 22.000 kematian. DBD
banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Data dari seluruh dunia menunjukan Asia
menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu,
terhitung sejak tahun 1967 hingga tahun 2009, WHO mencatatnegara Indonesia sebagai
negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.
Beberapa tahun terakhir, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) seringkali muncul
di musim pancaroba, khususnya bulan januari di awal tahun seperti sekarang ini. Karena itu,
masyarakat perlu mengetahui penyebab penyakit DBD, mengenali tanda dan gejalanya,
sehingga mampu mencegah dan menanggulangi dengan baik.
Pada tahun 2014, sampai pertengahan bulan Desember tercatat penderita DBD di 34
provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orang, dan 641 diantaranya meninggal dunia. Angka
tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tahun 2013 dengan jumlah
penderita sebanyak 112.511orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita.
Sesuai latar belakang di atas, maka di angkat sebuah kasus yang berjudul Demam
Hemoragik Fever yang akan di bahas di bawah ini.

BAB II
KASUS
2.1.

IDENTITAS
A. Identitas penderita :
Nama penderita

: An. N

Jenis Kelamin

: Perempuam

Umur

: 9 tahun

Alamat

: Belencong, Gunung Sari

B. Identitas Orang tua/wali


AYAH : Nama

IBU

2.2.

: Tn. M

Pendidikan

: S1

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Blencong Gunung Sari

: Nama

: Ny. K

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Blencong Gunung Sari

ANAMNESIS

Kiriman Dari

: Puskesmas Gunung Sari

Diagnosa

: Observasi Febris e.c Trombositopenia

Tanggal/jam

: Kamis 7 Januari 2016/ 12.00 WITA

1. Keluhan Utama : Panas

2. Riwayat penyakit sekarang :


2

Pasien mulai mengalami panas tinggi sejak hari jumat malam tanggal 1 januari
2016, panas dirasakan tetap tinggi dan tidak kunjung turun walaupun telah dikompres
menggunakan handuk yang diperas dengan air dingin serta ibu pasien juga sudah
memberikan obat parasetamol 3X 1. Karena panas tidak kunjung berhenti, hari senin ibu
pasien membawa anaknya kepuskesmas. Pasien di rawat di puskesmas selama 3 hari dan
di rujuk ke RS.Kota Mataram.
Selain panas pasien mengeluhkan sakit kepala dan muncul bentol-bentol seperi
digigit nyamuk ditangan dan badan. Kejang, menggigil, nyeri perut bagian atas, bitnikbintik merah di badan atau tangan, perdarahan gusi, mimisan, menstruasi atau perdarahan
di tempat lain, batuk, pilek, mual, muntah,nyeri saat BAK, tidak bias BAB, dan mencret
disangkal. Bentol-bentol di tangan dan badan menghilang pada hari ke 2 panas.
3. Riwayat penyakit sebelumnya:
Ibu pasien mengaku jika pasien sebelumnya pernah memiliki riwayat demam,
batuk dan pilek, tetapi berobat di puskesmas biasanya sembuh. Riwayat pernah di rawat
di rumah sakit disangkal.
4. Riwayat Penyakit keluarga
Ibu pasien menyangkal ada keluarga yang sebelumnya memiliki gejala yang sama
atau sebelumnya ada yang pernah dirawat dirumah sakit.
5. Riwayat sosial lingkungan :
Spupu pasien yang rumahnya bersebelahan dengan rumah pasien 2 minggu
sebelumnya baru saja meninggal karena 5 hari demam tidak dibawa ke puskesmas atau
rumah sakit, kemudian muncul mimisan yang akhirnya membuat keluarga memutuskan
untuk dibawa ke puskesmas, tetapi pasien akhirnya meninggal.

Tetangga lainnya juga beberapa hari yang lalu baru keluar dari rumah sakit karena
demam berdarah. .
6. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Riwayat antenatal :
Ibu pasien hamil ke 4, rutin memeriksakan kehamilan ke posyandu setiap bulan selama
hamil. Selama hamil ibu mendapat pil penambah darah dan suntikan TT sebanyak 2 kali.
Riwayat Natal :
Spontan/tidak spontan

: Spontan

Langsung menangis

: langsung menangis

Berat badan lahir

: 3000 gr

Panjang badan lahir

: 50cm

Lingkar kepala

: Ibu tidak tahu

Penolong

: Bidan

Tempat

: Di rumah bidan

Riwayat Neonatal
Lahir segera menangis, kulit kemerahan, BAB pertama kali (+)
7. Riwayat Imunisasi : Imunisasi Dasar Lengkap
BCG
: 1 kali
Polio
: 4 kali
Hepatitis B : 2 kali
DPT
: 4 kali
Campak
: 2 kali
8. Makanan
0 - 6 bulan

: ASI, jadwal sesuai kemauan anak. Lama menyusu 10 15 menit.

6 bulan 18 bulan

: ASI + 4x/hari. Lama menyusu 15 menit.

Bubur saring dengan kuning telur yang dihaluskan, satu mangkuk


kecil 3x sehari.
18 bulan 2 tahun

: ASI, 4x/hari. Lama menyusu 15 menit


Susu Formula (SGM) 1-2 kali sehari sebanyak 120 ml

setiap

kali minum
Bubur nasi dengan lauk pauk, piring kecil 3x sehari.
2 tahun 4tahun

:Susu Formula (DANCOW) 2-3 kali sehari

sebanyak 240 ml

setiap kali minum


Makanan keluarga (Nasi + telur+sayur) 3 kali sehari sebanyak 1
sendok nasi tiap kali makan
4 tahun 7 tahun

:Susu Formula (DANCOW)3 kali/minggu sebanyak


240 ml setiap kali minum.
Makanan keluarga (nasi + ikan + sayur) 3 kali sehari sebanyak
piring tiap makan.

7 tahun sekarang

: Makanan keluarga (nasi, sayur, ikan, kadang dengan buah) - 1


piring besar 3x sehari.
Susu Formula (DANCOW) 3 kali /minggu sebanyak 240 ml/x
setiap kali minum.

2.3.

PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Komposmentis

GCS

: 4 5- 6

2. Pengukuran
Tanda vital : Tensi
Nadi

: 101 x/menit, reguler, kuat angkat

Suhu

: 36,8 C

Respirasi

: 20 x/menit

Berat badan
3. Kulit :

: 100/70 mmHg

: 35 kg

Bitik perdarahan

: tidak ada

Sianosis

: Tidak ada

Turgor

: Baik, cepat kembali

Kelembaban

: Cukup

Pucat

: Tidak ada

4. Kepala : Bentuk
- Mata :

- Telinga :

- Hidung :

: Normochepal

Konjungtiva

: Tidak anemis

Sklera

: Tidak ikterik

Produksi air mata

: Cukup

Pupil : Diameter

: 3 mm/ 3mm

Simetris

: Isokor

Bentuk

: Simetris

Sekret

: Tidak ada

Perdarahan

: Tidak ada

Pernafasan cuping hidung : Tidak ada


Epistaksis

: Tidak ada

Sekret

: Tidak ada

- Mulut :

- Lidah :

- Faring :

Bentuk

: Simetris

Bibir

: Mukosa lembab

Gusi

: Tidak ada perdarahan

Kotor

: Tidak ada

Warna

: Merah muda

Hiperemi

: Tidak ada

Edem

: tidak ada

Membran/pseudomembran : tidak ada


4. Leher :
- Pembesaran kelenjar leher

: tidak ada

- Kaku kuduk

: tidak ada

- Massa

: tidak ada

5. Toraks :
a. Dinding dada/paru
Inspeksi : - Bentuk

: simetris

- Retraksi

: tidak ada

- Pernafasan

: thorakoa bdominal

Palpasi : Fremitus fokal

: simetris normal

Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Suara Napas Dasar : vesikuler
Suara Tambahan

: tidak ada

b. Jantung ;
S1S2 tunggal (+),reguler (+)

Murmur (-), Galop (-)


6. Abdomen :
Inspeksi : Bentuk

: datar

Palpasi

: distensi tidak ada, hepar tidak teraba.Ginjal, lien, massa


tidak teraba. Nyeri tekan epigastrium tidak ada, nyeri tekan
hipokondrium tidak ada.

Perkusi :

: timpani
Asites

Auskultasi

: tidak ada
: bising usus positif normal

7. Ekstremitas :
- Umum

: akral hangat, tidak edema dan tidak ada sianosis di keempat ekstremitas.

8. pemeriksaan Rumple leede : positif

2.4.

RESUME
Seorang anak perempuan berumur 9 tahun berat badan 35 kilogram datang ke IGD
RS.Kota Mataram dengan keluhan panas. Panas dirasakan sejak hari jumat malam tanggal 1
januari 2016. Karena panas tidak kunjung berhenti, hari senin ibu pasien membawa anaknya
kepuskesmas. Pasien di rawat di puskesmas selama 3 hari dan di rujuk ke RS.Kota
Mataram.. Terdapat bentol-bentol dibadan yang hilang satu hari kemudian. Kejang,
8

menggigil, nyeri perut bagian atas, bitnik-bintik merah di badan atau tangan, perdarahan
gusi, mimisan, atau perdarahan di tempat lain, batuk, pilek, mual, muntah,nyeri saat BAK,
tidak bisa BAB, dan mencret disangkal.
Spupu pasien yang rumahnya bersebelahan dengan rumah pasien 2 minggu yang lalu
baru saja meninggal akibat demam 5 hari dan mimisan, tetangga pasien yang lain juga baru
saja keluar dari puskesmmas yang dirawat karena demam berdarah.
Denyut jantung 101 x/menit, pernafasan 96 x/menit, suhu 36,8 oC , saturasi oksigen
98%. Keadaan umum baik kesadaran kompos mentis, pada pemeriksaan kepala, mata,
thorax, paru, jantung, abdomen dan ekstremitas tidak terdapat kelainan. Pada pemeriksaan
rumple leede didapatkan hasil postif.
2.5.

2.6.

2.7.

DIAGNOSA DIFERENSIAL
Dengue hemoragik fever grade 1
Demam Tifoid
Demam Malaria
Infeksi Saluran Kemih
RENCANA DAN SARAN PEMERIKSAAN
Darah Lengkap
Urin Lengkap
IgM anti dengue
IgG anti dengue
IgM anti salmonela
Hapusan Darah Tepi

HASIL LABORATORIUM
HB (g/dL)

15,6

HCT (%)

44,7

WBC (10.3/uL)

7.26

PLT (10.3/uL)

29

IgM anti dengue

(-)

IgG anti dengue

(+)

GDS

93

2.8.

DIAGNOSA KERJA
Dengue hemoragik fever grade 1
2.9. PENATALAKSANAN
9

a. Non Farmakologi
Istirahat cukup
Banyak minum (air putih/ jus buah/ susu) 1- 2 liter perhari atau 1 sendok makan
tiap 5 menit.
Diet bebas
Cek trombosit dan hematoktrik tiap 6 jam
b. Farmakologi
Infus Ringer Laktat 25 TPM
Paracetamol infus 3 x 350mg jika demam (iv)
c. Obsevasi
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Tanda-tanda plasma lekage
Tanda-tanda perdarahan

10

2.10.

FOLLOWUP

SUBJEKTIF
Panas
Muntah
BAB
BAK
Makan
Minum
Nyeri perut
Perdarahan

6 JANUARI 2016
(+)
(-)
(+)
(+) sering
(+)
(+)
(-)
(-)

7 JANUARI 2016
(-)
(-)
(+)
(+) sering
(+)
(+)
(-)
(-)

8 JANUARI 2016
(-)
(-)
(+)
(+) sering
(+)
(+)
(-)
(-)

94

101

98

kuat angkat, isi dan

kuat angkat, isi dan

kuat angkat, isi dan

tekanan cukup
22
36,8
100/70

tekanan cukup
20
36,8
110/70

tekanan cukup
18
36,7
110/70

Baik, cepat kembali


Tidak ada

Baik, cepat kembali


Tidak ada

Baik, cepat kembali


Tidak ada

(-)/(-)

(-)/(-)

(-)/(-)

(-)/(-)
(-)/(-)
(-)

(-)/(-)
(-)/(-)
(-)

(-)/(-)
(-)/(-)
(-)

Lembab

Lembab

Lembab

(+) Normal
(-)
(+)

(+) Normal
(-)
(+)

(+) Normal
(-)
(+)

15,6
44,7
7.26
29
-

13,1
38,2
12,33
32
(-)

13,0
36,9
10,15
70
-

93
Dengue Hemoragik

(+)
Dengue Hemoragik

Dengue Hemoragik

OBJEKTIF
Tanda vital
N (x/mnt)

RR (x/mnt)
T (0C)
TD (mmHg)
Pemeriksaan Fisik
Turgor
petechiae
Mata
Konjungtiva
Anemis
Sklera Ikterik
epistaksis
Mulut
Perdarahan gusi
Mukosa bibir
Abdomen
Bising usus
Nyeri tekan
Ekstremitas
Akral hangat
LABORATORIUM
HB (g/dL)
HCT (%)
WBC (10.3/uL)
PLT (10.3/uL)
IgM anti dengue
IgG anti dengue
GDS

ASSESSMEN

11

Fever grade I
PLANING

Infus RL 25 TPM
Paracetamol Infus

Fever grade I

Infus RL 25 TPM
Paracetamol Infus

3x350mg (jika

3x350mg (jika

demam)
Cek IgM & IgG

demam)
Banyak minum

anti dengue
Cek DL /24 jam
Cek IgG & IgM

anti salmonela
Cek Hapusan

darah tepi
Banyak minum

Fever grade I

Aff infus
Boleh pulang
Kontrol poliklinik

2.11.DIAGNOSA AKHIR
Dengue hemoragik fever grade 1
2.12. PROGNOSIS
Quo ad vitam

: Dubia ad bonam

Quo ad functionam

: Dubia ad bonam

Quo ad sanationam

: Dubia ad bonam

12

BAB III
PEMBAHASAN

Pasien An.N, 9 tahun dirujuk ke IGD RS Kota Mataram karena demam sejak 5 hari yang
lalu sebelum masuk rumah sakit. Demam diakibatkan oleh virus dengue yang masuk ke tubuh,
virus akan berkembang biak dalam sel makrofag, monosit, sel mast, sel dendritik dan sel B yang
akan mengakibatkan viremia. Hal tersebut menyebabkan pengaktifkan complement sehingga
terjadi komplek imun Antibodi-virus. Pengaktifan tersebut akan membentuk dan melepaskan zat
(3a, C5a, bradikinin, serotonin, trombin, Histamin), yang akan merangsang PGE2 di hipotalamus
sehingga terjadi termoregulasi instabil yaitu hipertermia. Bentol-bentol yang terjadi juga
diperkirakan akibat efek histamin yang beredar dalam peredaran darah sehingga mengakibatkan
pada beberapa anak berespon sebagai bentol-bentol di kulit.
Pada pasien ini di lakukan pemeriksaan rumple leede dan hasilnya positif, dimana yang
artinya terdapat manifestasi perdarahan pada kulit, namun perdarahan disini adalah perdarahan
yang paling ringan. Hasil positif dikarenakan meningkatnya permeabilitas kapiler pembuluh
darah, yang apabila diberikan tekanan, maka akan semakin memicu keluarnya darah dari kapiler.
Trombositopenia disebabkan oleh respon terhdap inveksi virus dengue, kopleks antigenantibodi selain mengaktivasi sistem komplemen, juga menyebabkan agregasi trombosit dan
mengaktifasi sistem koagulasi melalui kerusakan sel endotel pembuluh darah. Agregasi
trombosit terjadi sebagai akibat dari perlekatan kompleks antigen-antibodi pada membran
trombosit mengakibatkan pengeluaran ADP (adenin Diphosphat), sehingga trombosit melekat
satu sama lain. Hal ini akan menyebabkan trombosit dihancurkan oleh RES (reticulo endhotelial
system) sehingga itulah yang menyebabkan trombositopenia.
Dilihat dari gejala dan tanda pada pasien ini, maka diagnosa diferensial pada pasien ini
adalah Dengue hemoragik fever grade 1, Demam dengue , Demam Tifoid, Demam Malaria, dan
Infeksi Saluran Kemih. Alasan mengambil dengue hemoragik fever grade 1 karena di lihat dari
gejala pasien yang mengalami demam sejak 5 hari, kemudian di lakukan pemeriksaan uji
bendung positif, saran pemeriksaan untuk memperkuat diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
darah lengkap untuk melihat kadar hematokrit apakah terjadi peningkatan di atas 20%, leukosit
13

apakah terjadi penurunan leukosit sampai dibawah 5.000 uL dan nilai trombosit dibawah
100.000 uL. Dapat juga dilakukan pemeriksaan IgG dan IgM anti dengue atau NS1. Demam
tifoid di jadikan diagnosa diferensial kedua karena pada pasien ini mengalami demam yang tak
kunjung turun 5 hari, dimana mendekati dengan kriteria demam tifoid dimana demam terjadi
lebih dari 7 hari, tetapi pada pasien ini tdak terjadi gangguan traktus digestfus, sehingga harus
dilakukan pemeriksaan penunjang untuk memperkuat diagnosa, yaitu pemeriksaan darah lengkap
untuk menilai kadar leukosit yang meningkat yang menandakan bahwa demamnya tersebut
diakibatkan oleh infeksi bakteri dan juga dilakukan pemeriksaan IgG dan IgM anti tifoid.
Diagnosa diferensial ketiga pada kasus ini adalah demam malaria, diama pada malaria setelah
masa inkubasi maka terjadi periode dingin antara 15 menit hingga 1 jam yang kemudian di
lanjutkan dengan periode demam dan setelah itu menggigil. Untuk menegakkan diagnosis
malaria maka perlu dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk mengetahui kadar sel darah
merah dan hemoglobin karena pada malaria biasanya terjadi anemia dan pemeriksaan hapusan
darah tetes tebal yang membuktikan adanya plasmodium. Diagnosa diferensial yang kelima
adalah infeksi saluran kemih, selain demam infeksi saluran kemih juga disertai gejala lebih khas
seperti sakit saat miksi, frekuensi miksi meningkat, nyeri perut atau pinggang, dan polakisuria.
Untuk menegakan diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai leukosit
yang biasanya meningkat, pemeriksaan urin lengkap yang ditemukan proteinuria, leukosituria
(>5/LPB) dan hematuria (>5/LPB).
Setelah dilakuan pemeriksaan penunjang pada pasien ini di dapatkan trombositopenia,
dan IgG anti dengue juga positif. Jika dilihat dari gejala pasien yaitu demam hari ke 5, uji
tourniquet positif, sehingga memenuhi kriteria DHF yaitu 2 kriteria klinis + 1 kriteria
laboratorium. Maka dari itu pasien di diagnosa kerja sebagai demam hemoragik fever grade 1.
Dikatakan grade 1 karena sesuai klasifikasi WHO dimana dikatakan grade 1 bila terdapat demam
diserti gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan adalah uji torniquet positif.
Penatalaksanaan pada pasien ini dibagi menjadi 2, yaitu terapi farmakologi dan terapi non
farmakologi. Untuk terapi farmakologi paien diedukasi untuk Istirahat cukup banyak minum (air
putih/ jus buah/ susu) 1- 2 liter perhari atau 1 sendok makan tiap 5 menit, diet bebas, dan akan di
lakukan pemeriksaan trombosit dan hematoktrik tiap 6 jam. Untuk terapi farmakologi, pasien
diberikan infus Ringer Laktat 25 TPM makro, paracetamol infus 3 x 350mg jika demam (iv).
14

Kebutuhan cairan rumatan pada pasien ini adalah 1800 cc per hari, tetapi pasien masih mampu
untuk minun 1 sampai 2 liter perhari, sehingga kebutuhan cairan dapat terpenuhi.
Setelah hari ke 2 perawatan pasien sudah tidak demam lagi sehinga tdak diberikan
antipiretik lagi, hingga hari ke tiga perawatan pasien bebas demam, keadaan umum baik, tanda
vital baik, nafsu makan baik, hematokrit dalam batas normal dan trombosit naik di atas 50.000
u/L, maka pasien dapat dipulangkan dan disarankan untuk kontrol ke poliklinik.

15

BAB IV
PENUTUP

Telah dilaporkan kasus demam hemoragik fever grade 1 pada seorang anak perempuan
berusia 9 tahun yang dirawat diruang perawatan anak Rumah Sakit Kota Mataram. Pasien datang
dengan keluhan badan panas yang dirasakan sudah 5 hari. Dari gejala, pemeriksaan fisik dan
laboratorium mengarah pada dengue hemoragik fever derjad 1.
Penatalaksanaan pasien selama perawatan di Rumah Sakit adalah pemberian terapi cairan,
tirah baring, dan pemberian antipiretik. Pasien dipulangkan dari rumah sakit setelah perawatan
selama 3 hari karena sudah layak untuk di pulangkan sesuai kriteria pemulangan pasien.

16

You might also like