Professional Documents
Culture Documents
NOMOR : 90/PER/RSI-SA/I/2014
TENTANG
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN ANASTESIOLOGI DAN SEDASI
DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
Tindakan
Nama
Jabatan
Tandatangan
Tanggal
Disiapkan
Ka. IBS
10 Januari 2014
Diperiksa
Direktur
Pelayanan
13 Januari 2014
Disetujui
Direktur Utama
16 Januari 2014
Bismillahirrahmanirrahiim
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
NOMOR : 90/PER/RSI-SA/I/2014
TENTANG
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN ANASTESIOLOGI DAN SEDASI
DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
MENIMBANG
MENGINGAT
: 1.
2.
3.
4.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
KESATU
KEDUA
KETIGA
:
: Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Anastesiologi dan Sedasi di Rumah
Sakit Islam Sultan Agung sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
: Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan
: Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan dan atau kekeliruan
dalam ketetapan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya
Ditetapkan di
Tanggal
: Semarang
: 14 Rabiul Awwal 1435.H
16 Januari
2014.M
I.
II.
III.
3. Melakukan terapi intensif dan resusitasi jantung, paru, otak (bantuan hidup
dasar, lanjutan dan jangka panjang) pada kegawatan mengancam nyawa
dimanapun pasien berada (ruang gawat darurat, kamar bedah, ruang pulih,
ruang terapi intensif/ICU).
4. Menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa dan metabolisme tubuh
pasien yang mengalami gangguan atau ancaman nyawa karena menjalani
pembedahan, prosedur medis, trauma atau penyakit lain.
5. Menanggulangi masalah nyeri akut di rumah sakit (nyeri akibat pembedahan,
trauma, maupun nyeri persalinan).
6. Menanggulangi masalah nyeri kronik dan nyeri membandel (nyeri kanker dan
penyakit kronis).
7. Memberikan bantuan terapi inhalasi
IV.
B. KEBIJAKAN KHUSUS :
1. ANESTESI
a. Kunjungan Pra Anestesi
1) Dokter anestesi sesuai dengan kompetensi wajib melakukan
kunjungan pra anestesi sebelum dilakukan tindakan anestesi baik
operasi elektif maupun cyto.
2) Dokter anestesi memberikan informasi dan penjelasan tentang
tindakan anestesi yang akan dilakukan dan mendokumentasikan
dilembar visit pre anestesi.
b. Anestesi Umum dan Anestesi Regional
1) Pelayanan Anestesi meliputi tindakan
anestesi, sedasi dan
pengelolaan nyeri yang dilakukan di lingkup rumah sakit, baik
diruang operasi ataupun diluar ruang operasi pada pasien yang
dirawat inap ataupun rawat jalan yang dilakukan oleh dokter
Anestesi atau dokter terlatih
2) Pasien Anak adalah semua pasien yang berumur dibawah 14 tahun
3) Pada setiap pasien yang dilakukan tindakan anestesi wajib
dilakukan pendokumentasian pelayanan anestesi dilembar catatan
anestesi
4) Pendokumentasian hasil monitor status fisiologi dilakukan secara
terus menerus, berkala setiap (lima ) 5 menit, monitoring meliputi
tekanan darah non invasive, nadi, pulse oksimetri, suhu tubuh dan
derajat nyeri
5) Monitoring dilakukan secara terus menerus sampai memenuhi
kiteria pemulangan atau pulih sadar dari ruang induksi, ruang
operasi dan ruang pulih sadar.
6) Setiap pelayanan tindakan anestesi harus tersedia alat resusitasi
dan obat emergency, dan peralatan wajib :
Suction
Oksigen
Peralatan jalan napas (size-appropriate airway equipment
(nasopharyngeal and oropharyngeal airways, laryngoscope
blades, endotracheal tubes, face masks, bag-valve-mask )
Obat emergency
Monitor : pulse oksimetri: tekanan darah non invasive, EKG, ;
stetoskope
Akses intra vena
Respon nyeri
Sedasi
Ringan
Normal
Jalan Napas
Tidak
terpengaruh
Napas
spontan
Cariovaskuler
Tidak
terpengaruh
Tidakterpeng
aruh
Sedasi Sedang
Sedasi Dalam
Respon
nyeri
ringan
Tidak butuh alat
Kuat
Respon nyeri
ringan
Sering
membutuhkan
alat
terganggu
terkendali
terkendali
Anestesi
Umum
Tidak respon
nyeri kuat
Butuh
bantuan alat
Sering tidak
kuat
Terpengaruh
V.
PENGEMBANGAN PELAYANAN
A. Pengembangan Sumber Daya Insani
Pengembangan sumber daya insani terdiri dari pemenuhan ketenagaan
(kuantitas) dan peningkatan pengetahuan serta ketrampilan (kualitas).
Program/kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya
Insani;
10
11