You are on page 1of 2

Bank syariah adalah bank yang menjalankan bisnis bank berdasarkan al-quran dan

hadits, berdasarkan prinsip muamalah. Tujuan dan kesuksesan yang hakiki dalam
berekonomi adalah tercapainya kesejahteraan yang mencukupi kebahagiaan dan
kemakmuran. Bank syariah juga berjalan berdasarkan fondasi akhlak,
kesetiakawanan, dan akidah. Operasi bank syariah pada dasarnya menjamin
ketentraman konsumen.

Prinsip dasar bank syariah


hukum muamalah adalah hukum yang mengatur hubungan antarmanusia yang
memperbolehkan kegiatan apa saja keuali yang dilarang. Kegiatan yang dilarang
meliputi MAGHRIB: maysir, gharar, haram, dan riba. Maysir artiya transaki yang
mengandung unsur spekulasi yaitu adanya kemungkinan salah satu pihak yang
merugi, misalnya transaki valas forward. Yang kedua, gharar yang artinya tranaksi
yang tidak jelas atau tidak transparan bagi kefua pihak yang bertransaki, misalnya
pembelian hasil panen dari petak sawah yang belum menuai hasil. Sedangkan riba
merupakan setiap keuntungan dari pinjaman yang telah ditentukan diawal
(predetermined return), contohnya menambahkan uang dari nilai yang dipinjamkan.
Yang terakhir, haram yaitu proses yang underlying-nya mengandung unsur yang
diharamkan umber hukum, misalnya membiayai pabrik rokok maupun perusahaan
miras.
Salah satu contoh perbedaan perbankan syariah dan konvensional yaitu adanya
sistem bagi hasil pada perbankan syariah dan sistem bunga di perbankan
konvensional. Pada sistem bagi hasil, ada nisbah bagi hasil yang diaplikasikan pada
pendapatan dan tidak berubah sama sekali kecuali disepakati bersama, sedangkan
pada sistem bank konvensional bunga diaplikasikan pada pokok pinjaman dan suku
bunganya sewaktu-waktu dapat diubah secara sepihak oleh bank. Keuntungan bank
syariah akan dibagiakan pada nasabah penyimpan, sedangkan keuntungan yang
didapatkan nasabah di bank konvensional hanya meliputi yang dijanjikan di awal.
Dalam organisasi bank syariah terdapat Dewan Pengawas Syariah (DPS). DPS
bertugas sebagai penjaga nilai syariah pada bank.
Potensi perbankan syariah terletak pada kehadirannya yang mendorong
perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan non-LKS. Misalnya saja, di
tahun lalu wisata halal di Indonesia yaitu di Lombok diakui dunia sebagai wisata
halal terbaik. Selain itu, Indonesia juga memenangkan kategori hotel syariah yang
diraih oleh Hotel Sofyan. Aset perbankan syariah tumbuh 40% setiap tahunnya.
Angka ini merupakan angka pertumbuhan yang lebih besar dari angka
pertumbuhan bank konvensional.
Tantangan perbankan syariah di Indonesia terletak pada nilai market share-nya
yang masih rendah yaitu sebesar 5%. Sementara itu, pertumbuhan bank syariah di
Malaysia mencapai 20% market share. Meskipun begitu, ternyata Indonesia tetap
masuk dalam daftar negara yang menguasai market share keuangan syariah dunia
selain Qatar, Saudi Arabia, Malaysia, UAE, dan Turki.

Terkait dengan AEC, ekonomi bebas untuk sektor perbankan baru dibuka tahun
2020. Indonesia merupakan pasar yang sangat menarik dibandingkan dengan
negara lainnya di kawasan ASEAN.

You might also like