You are on page 1of 31

Laporan Kasus

Morbus Hansen
Pembimbing: dr. Bowo Wahyudi, Sp.KK
Click to edit
Oleh:Nur Darda Hajatulail
2011730078
Master title style
Click STASE
to edit Master
subtitle
style KELAMIN
KULIT
DAN

RSUD KOTA BANJAR


2015

Identitas
Nama
: Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur
: 29 tahun
Alamat
: Dusun Mekarsari,
Kecamatan
Cipari, Banjar.
Suku Bangsa : Indonesia
Pekerjaan
: Pekerja bangunan
Tanggal masuk RS : 30 November 2015

Anamnesis
Anamnesis dilakukan di Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUD Kota Banjar pada tanggal 30
November 2015, pukul 10.00 WIB secara
autoanamnesis.
Keluhan Utama:
Bercak putih yang terasa baal baal yang
semakin meluas pada daerah pinggang,
punggung belakang, kedua tangan, kedua
kaki, perut dan wajah sejak 2 minggu yang
lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


5 bulan yang
lalu
bercak disertai
rasa baal di
daerah pinggang
dengan ukuran
sebesar uang
logam 500
rupiah kemudian
semakin
membesar dan
meluas ke
daerah
punggung

3 bulan SMRS,
meluas lagi ke
daerah perut
pasien dan juga
tangan dan kaki
1 bulan SMRS
mengeluhkan
adanya rasa baal
dan sering
kesemutan pada
kaki kirinya

2 minggu
SMRS
bercak putih
tersebut meluas
hingga ke wajah

Riwayat penyakit dahulu, pasien


belum
pernah
mengalami
keluhan
seperti ini sebelumnya. Penyakit kencing
manis, asma dan darah tinggi disangkal.
Riwayat
Penyakit
Keluarga,
dikeluarga tidak ada yang mengalami
sakit yang sama seperti yang pasien
alami. Penyakit kencing manis, asma dan
darah tinggi dalam keluarga disangkal.

Riwayat
Pengobatan,
pasien
konsultasi dengan petugas apotek dan
diberikan obat anti alergi seperti CTM
sertaaleron, keluhan gatal hilang,
namun bercak putih serta baal tidak
ada perbaikan.
Riwayat Alergi, pasien memiliki
alergi jika mengonsumsi ikan asin dan
udang. Tidak ada alergi obat.

Riwayat Psikososial
lingkungan sekitarnya tidak ada yang memiliki keluhan serupa
dengan pasien
Aktivitas sehari-hari pasien 3 bulan yang lalu adalah pekerja
buruh di Jakartapasien tidak mengetahui apakah temantemannya ada yang menderita sakit yang sama seperti pasien
atau tidak.
Pasien dalam sehari mandi 2 kali, menggunakan sabun, dan
setiap kali selesai mandi menggunakan baju bersih
Riwayat penggunaan alat mandi atau handuk bersama dengan
anggota keluarga lainnya tidak ada.
Sehari-hari pasien tidak memelihara binatang atau pun
berkontak dengan binatang. Riwayat bercocok tanam, berkebun,
atau bermain di tempat tanah dikatakan pasien tidak ada.
Riwayat berhubungan seksual terakhir hanya dengan istrinya.

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Kompos mentis
Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 130/90 mmHg

Nadi
: 89 x/menit

Pernapasan
: 20x/menit

Suhu
: 36,9OC

Kepala
: Normocephali
Mata
: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/THT
: Faring hiperemis -/-, tonsil T1-T1
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun KGB
Jantung
: Suara jantung S1-S2 reguler, murmur -/-, gallop -/Paru
: Suara nafas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Abdomen
: Cembung, dinding perut supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-),
nyeri lepas (-), hepatosplenomegali (-)
Ekstremitas
: Akral hangat, edema tungkai (-), capillary refill < 2 detik

Status Neurologis
Tes Sensoris

Raba : positif (pasien tidak dapat merasakan raba kapas pada


lesi)
Nyeri : positif(pasien tidak dapat membedakan nyeri tajam dan
tumpul)
Suhu :positif ( pasien tidak dapat membedakan suhu panas dan

Pemeriksaan

dingin)
Pertembuhan rambut terganggu (-), kulit kering (+), kulit retak (-), ederma

Otonom
Tes Motoris

(-)
Voluntary Muscle Test (VMT)

Fungsi saraf ulnaris: Baik

Fungsi saraf medianus : baik

Fungsi saraf radialis: baik

Fungsi saraf peroneus comunis: baik

Pemeriksaan

Nervus aurikularis magnus: Pembesaran (-/-), nyeri (-/-)

saraf tepi

Nervus ulnaris: Pembesaran (-/-), nyeri (-/-)

Nervus paroneus lateralis: Pembesaran (-/-), nyeri (-/-)

Nervus tibialis posterior: Penebalan (-/-), anastesi telapak kaki (-/+)

Status Dermatologis
Distribusi

Generalisata

Regio

Pinggang, punggung belakang, kedua tangan, kedua

Lesi

kaki, perut dan wajah


Lesi bilateral, multipel, sirkumskrip, diskret, bentuk
sebagian bulat, sebagian lonjong, dan sebagian tidak
beraturan,

lesi

sebagian

timbul,

sebagian

tidak

menimbul, lesi kering, ukuran diameter terkecil 2 cm,


ukuran terbesar 17x10 cm
Efloresensi Makula hiperpigmentasi, makula hipopigmentasi, plak
hipopigmentasi

Resume
Berdasarkan anamnesis didapatkan:
bercak putih yang terasa baal
Bercak berada di daerah pinggang, punggung
belang, kedua tangan, kedua kaki, perut dan
wajah
Bercak berbentuk bulat dengan ukuran bervariasi
mulai dari sebesar uang logam hingga lebih dari
15 centimeter
rasa baal dan sering kesemutan pada kaki kirinya
sejak 1 bulan yang lalu
myalgia (+)

Resume (2)
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan:
Distribusi generalisata pada pinggang, punggung
belakang, kedua tangan, kedua kaki, perut dan wajah. Lesi
bilateral, multipel, sirkumskrip, diskret, bentuk sebagian
bulat, sebagian lonjong, dan sebagian tidak beraturan, lesi
sebagian timbul, sebagian tidak menimbul, lesi kering,
ukuran diameter terkecil 2 cm, ukuran terbesar 17x10 cm.
Makula hiperpigmentasi, makula hipopigmentasi, plak
hipopigmentasi
Pemeriksaan sensoris raba, nyeri dan suhu pada bercak
didapatkan positif (terdapat gangguan fungsi sensoris)
Pemeriksaan otonom, kulit kering (+)
Nervus tibialis posterior anastesi telapak kaki (-/+)

Diagnosis
DIAGNOSIS BANDING
Morbus Hansen pausibasilar
(BT)
Morbus Hansen pausibasilar
Morbus Hansen pausibasilar
borderline

DIAGNOSIS KERJA
Morbus Hansen pausibasilar

tipe tuberculoid
tipe indeterminate
tipe Mid-

tipe tuberculoid

Pemeriksaan Anjuran

Pemeriksaan Bakterioskopis
Tes Lepromin
Pemeriksaan Histopatologis
Pemeriksaan Serologis

Penatalaksanaan
Non-medikamentosa
Edukasi mengenai penyakit dan rencana pengobatan bekepanjangan
Teratur meminum obat dan kontrol setiap bulan
Menjaga hygiene sepeti mengganti baju dan mandi setiap kali
berkeringat
Menjaga kontak dengan orang lingkungan sekitar untuk mencegah
penularan
Menjaga kebersihan lesi dari luka atau kotoran, dengan melakukan
pengecekan setiap hari
Tanggap akan efek samping obat dan reaksi obat dan segera berobat
ke dokter.

Medikamentosa
Rifampisin 600 mg/bulan
Dapson 100 mg/hari
Jangka pengobatan 6 bulan

Prognosis
Ad vitam
: Bonam
Ad sanationam : Dubia ad Bonam
Ad fungsionam
: Bonam

Analisa Kasus
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik pada
kasus:
bercak putih yang terasa baal
Bercak berada di daerah pinggang, punggung
belang, kedua tangan, kedua kaki, perut dan wajah
Bercak berbentuk bulat dengan ukuran bervariasi
mulai dari sebesar uang logam hingga lebih dari
15 centimeter
rasa baal dan sering kesemutan pada kaki kirinya
sejak 1 bulan yang lalu
myalgia (+)

Pemeriksaan Fisik pada Kasus


Distribusi generalisata pada pinggang, punggung belakang, kedua
tangan, kedua kaki, perut dan wajah. Lesi bilateral, multipel,
sirkumskrip, diskret, bentuk sebagian bulat, sebagian lonjong, dan
sebagian tidak beraturan, lesi sebagian timbul, sebagian tidak
menimbul, lesi kering, ukuran diameter terkecil 2 cm, ukuran
terbesar 17x10 cm. Makula hiperpigmentasi, makula
hipopigmentasi, plak hipopigmentasi

Pemeriksaan sensoris raba, nyeri dan suhu pada bercak didapatkan


positif (terdapat gangguan fungsi sensoris)

Pemeriksaan otonom, kulit kering (+)

Nervus tibialis posterior anastesi telapak kaki (-/+)

Tiga tanda Kardinal Morbus Hansen


Bercak kulit yang mati rasa
Penebalan Saraf Tepo
Ditemukan kuman tahan asam

DIAGNOSIS BANDING
Morbus Hansen pausibasilar
(BT)
Morbus Hansen pausibasilar
Morbus Hansen pausibasilar
borderline

DIAGNOSIS KERJA
Morbus Hansen pausibasilar

tipe tuberculoid
tipe indeterminate
tipe Mid-

tipe tuberculoid

No
1. Bercak :

Paubasiler (PB)

Multibasiler (MB)

1. Jumlah

1-5

>5

2. Ukuran

kecil dan besar

Kecil

3. Batas

tegas

Tidak tegas

4. Permukaan

kering dan kasar

Halus dan berkilat

5. Mati rasa

selalu ada dan jelas

Biasanya tidak jelas

6. Kehilangan

biasanya ada

Biasanya tidak ada

kemampuan

berkeringat, bulu

unilateral/bilateral, asimetris Bilateral dan simetris

rontok
2.

7. Distribusi
Infiltrat

1. Kulit

Tidak ada, kadang ada

Ada, kadang tidak ada

2. Mukosa (hidung

Tidak pernah ada

Ada, kadang tidak ada

Tidak ada
Penyembuhan di bag.

Ada
Ginekomastia,

Tengah bercak (central

madarosis, suara parau

healing)
Jumlah sedikit, unilateral,

Jumlah banyak,

lebih sering terjadi dini

bilateral, pada fase

tersumbat, perdarahan
3.
4.

5.

hidung)
Nodulus
Ciri-ciri khusus

Penebalan saraf

Ciri-ciri khusus

Penebalan saraf

Penyembuhan di

Ginekomastia,

bag. Tengah bercak

madarosis, suara

(central healing)

parau

Jumlah sedikit,

Jumlah banyak,

unilateral, lebih sering

bilateral, pada fase

terjadi dini

lanjut

Deformitas (cacat) Biasanya terjadi dini,

Hapusan kulit

Pada fase lanjut,

asimetris

simetris

BTA (-)

BTA (+)

Sifat

Borderline

Indeterminate (I)

Mid Borderline

Tuberkuloid (BT)
Lesi
Bentuk

Makula dibatasi

BB )
Hanya macula

infiltrat, infiltrat saja

Plakat, Domeshaped (kubah),


Punched-out

Jumlah

Beberapa atau satu

Satu atau beberapa

dengan satelit

Dapat dihitung, kulit


sehat jelas ada

Distribusi

Masih asimetris

Variasi

Asimetris

Permukaan

Kering bersisik

Halus agak berkilat

Agak kasar,agak
berkilat

Batas

Jelas

Dapat jelas atau

Agak jelas

dapat tidak jelas


Anestesia

Jelas

Tak ada sampai tak


jelas

Lebih jelas

BTA
Lesi kulit

Negatif atau Negative

+1

Agak

banyak

Sekret

hidung

Negatif

Tes
Lepromin

Positif lemah

Dapat positif

Biasanya

lemah atau

negatif

negatif

Pemeriksaan Anjuran

Pemeriksaan Bakterioskopis
Tes Lepromin
Pemeriksaan Histopatologis
Pemeriksaan Serologis

Pemeriksaan Bakterioskopis (sayatan kulit)

Indeks Bakteri ( IB ) :
1+ bila 1-10 BTA dalam 100 LP
2+ Bila 1-10 BTA dalam 10 LP
3+ bila 1-10 BTA rata-rata dalam 1 LP
4+ bila 11-100 BTA rata-rata dalam 1 LP
5+ bila 101-1000 BTA rata-rata dalam 1 LP
6+ bila > 1000 BTA rata-rata dalam 1 LP
Indeks Morfologi (IM)
Indeks morfologi dikalkulasi dengan menghitung kuman
batang yang solid pada pewarnaan tahan asam, basil lepra
yang diwarnai dengan karbol fuchsin yang solid merupakan
bakteri yang viabel, basil yang terwarna irreguler mungkin
karena mati dan berdegenerasi

Tes Lepromin
suspensi yang berisi M.Lepra yang
dimatikan diambil dari manusia yang
terinfeksi dan jaringan Armadillo.

Tes Serologis
meliputi Fluorescent Antibody absorbtion
test (FLA-ABS), Radioimunoassay (RIA),
ELISA, Passive Hemaglutination Assay (PHA),
Serum Antibody Compettion Test (SACT) dan
Particle agglutination assay (PAA).

Tes Histopatologi
Tipe BT, Granuloma terdiri dari epiteloid
dan limfosit, saraf pada kulit kebanyakan
sudah rusak, basil mungkin ditemukan
atau tidak ada.

You might also like