Professional Documents
Culture Documents
Tujuan
Mengenal sintesis senyawa ester fenil benzoat melalui reaksi SchottenBaumann.
C6H5COOC6H5 +
(Fenil benzoat)
HCl
(NaCl)
(asam klorida)
Dalam larutan asam, oksigen karbonil dari suatu ester dapat diprotonkan.
Kemudian karbon yang bermuatan positif parsial, dapat diserang oleh nukleofil
lemah seperti air. Dalam suatu larutan basa, karbon karbonil suatu ester dapat
diserang oleh suatu nukleofil yang baik tanpa protonasi sebelumnya. Esterifikasi
asam karboksilat dengan suatu alkohol merupakan reaksi reversible. Bila asam
karboksilat diesterkan, digunakan alkohol berlebih. Untuk membuat reaksi
kebalikannya yakni hidrolisis berkataliskan asam dari ester menjadi asam
karboksilat digunakan ar berlebih. Kelebihan air akan menggeser kesetimbangan
ke arah sisi asam karboksilat. Hidrolisis suatu ester dalam basa atau penyabunan
(saponifikasi) merupakan suatu reaksi takreversibel. Karena reaksi berlangsung
dalam suasana basa, hasil penyabunan adalah garam karboksilat. Asam bebas akan
diperoleh jika larutan itu diasamkan. Perhatikan bahwa OH - merupakan pereaksi
bukan katalis dalam reaksi ini. Pertukaran bagian alkohol dari suatu ester dapat
dicapai dalam larutan asam atau basa oleh suatu reaksi reversibel antara ester dan
alkohol. Reaksi transesterifikasi ini beranalogi langsung dengan hidrolisis dalam
asam atau basa (Fessenden dan Fessenden, 1982).
Fenol merupakan senyawa dengan gugus -OH yang terikat langsung pada cincin
aromatik. Senyawa fenol banyak terdapat di alam dan merupakan intermediet bagi
industri untuk berbagai macam produk seperti adhesive dan antiseptik. Fenol
sendiri dapat dipakai sebagai disinfektan dan diperoleh dari tar batubara.
Alkohol dan fenol dapat diubah menjadi eter dan ester, namun keduanya
mempunyai sifat yang berbeda. Fenol (paling sederhan) merupakan cairan atau
padatan yang meleleh pada temperature rendah. Karena adanya ikatan hidrogen,
senyawa fenol mempunyai titik didih yang tinggi (182 0C) dan itik leleh sebesar
43 0C. Fenol larut dalam air (9 g per 100 g air), tetapi sebagian besar turunan fenol
tidak laruta dalam air (Riswiyanto, 2002).
Benzoil klorida, juga dikenal sebagi benzenakarbonil klorida, adalah cairan tak
berwarna dan berkabut C6H5COCl dengan bau yang menusuk. Senyawa ini
digunakan sebagai bahan kimia antara dalam pembuatan zat warna, parfum,
peroksida, obat-obatan, dan resin. Ia juga digunakan dalam bidang fotografi dan
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini antara lain NaOH 10%, fenol,
benzoil klorida, etanol 95%, kertas saring, aquades, aluminium foil.
3.3 Prosedur Kerja
Melarutkan 5 gram fenol dalam 75 ml larutan NaOH 10% pada erlenmeyer 250
ml. Menambahkan 9 ml benzoil klorida ke dalam erlenmeyer dan menutupnya
dengan aluminium foil. Kemudian mengocok larutan selama 20 menit sampai
diperoleh padatan. Menyaring ester padat yang terbentuk dan membuatnya
menjadi serpihan kecil, kemudian mencucinya dengan air dan selanjutnya
4.5 Pembahasan
Fenil benzoat adalah senyawa organik bubuk putih yang termasuk dalam kategori
yang luas bahan kimia yang dikenal sebagai ester. Fenil benzoat digunakan
terutama sebagai bagian dari produksi poliester dengan berbagai macam aplikasi.
Salah satu penggunaan yang mengambil keuntungan dari sifat listrik dari fenil
benzoat adalah pengembangan layar kristal cair. Fenil benzoat dianggap sebagai
bahan awal yang sangat baik untuk produksi komponen optik, terutama lensa
berkualitas tinggi untuk masih dan kamera film.
Fenil benzoat terbentuk dalam reaksi antara fenol, natrium hidroksida sebagai
katalis dan benzoil klorida. Percobaan ini bertujuan untuk mengenal sintesis ester
fenil benzoat melalui reaksi Schotten-Baumann. Reaksi Schotten- Baumann
adalah reaksi organik yang digunakan untuk mengkonversi asil halida atau
anhidrida ke amida jika bereaksi dengan amina dan basa, atau ester jika
direaksikan dengan alkohol dan basa. Pada percobaan kali ini dilakukan sintesis
senyawa ester fenil benzoat dari bahan awal fenol dan benzoil klorida dengan
katalis NaOH.
Pada perlakuan pertama yaitu melarutkan fenol dalam larutan NaOH 10%.
Penambahan NaOH bertujuan untuk mengkatalisis reaksi yang terjadi sehingga
fenol berubah menjadi ion fenoksida yang reaktif, yang dapat mengaktifkan fenol
dengan mengeliminasi atom H+ oleh gugus hidroksil dari NaOH karena pada
fenol, gugus hidroksilnya terikat langsung pada cincin benzena yang
menyebabkan atom H mudah lepas dari fenol, hal ini juga yang menyebabkan
kenapa senyawa fenol bersifat asam. Reaksi pada tahap ini yaitu ion hidroksida
dari NaOH yang bersifat nukleofilik mengambil proton dari fenol sehingga
membentuk ion fenoksida dan air.
Setelah itu dilakukan penambahan benzoil klorida sebanyak 9 ml. Kemudian
dilakukan pengocokan selama 20 menit yang bertujuan untuk mempercepat reaksi
akibat tumbukan yang terjadi antara molekul benzoil klorida dan ion alkoksida.
Ion fenoksida yang telah terbentuk pada reaksi sebelumnya direaksikan dengan
benzoil klorida, karena ion fenoksida dapat bereaksi lebih cepat dengan benzoil
klorida dibanding fenol sehingga padatan fenil benzoat dapat terbentuk.
Penambahan benzoil klorida bertujuan sebagai reagen dapat bereaksi dengan
senyawa natrium fenoksida yang telah terbentuk sebelumnya melalui atom
oksigen karbonil pada benzoil klorida bersifat lebih elektronegatif maka
cenderung untuk menarik elektron sehingga terbentuk karbokation yang akan
diserang oleh atom oksigen pada natrium fenoksida yang akan membentuk produk
antara yang bersifat tidak stabil. Senyawa antara yang terbentuk ini akan
membentuk ikatan antara atom natrium dan klorida sehingga akan terbentuk
garam natrium klorida yang akan dieliminasi selanjutnya.
Kemudian endapan yang diperoleh dari reaksi fenol dan benzoil klorida dengan
katalis basa NaOH dilakukan penyaringan dengan alat penyaring vakum yakni
corong buchner. Penyaringan dengan alat bertujuan untuk mempercepat waktu
penyaringan dan endapannya lebih mudah mengering bila dibandingkan dengan
menggunakan alat penyaringan biasa seperti corong kaca. Prinsip dari
penyaringan vakum evaporator ini yaitu meminimalisir suatu tekanan di dalam
sistem sehingga tekanan di luar sistem menjadi lebih besar, hal ini yang membuat
proses penyaringan manjadi lebih cepat.
Setelah itu dilakukan pencucian dengan menggunakan akuades yang bertujuan
untuk menghilangkan sifat alkalinitas dari kristal yang diperoleh karena masih
mengandung garam NaCl. Sehingga garam NaCl dapat ikut teremilinasi bersama
air. Pencucian dilakukan dengan cara penyaringan menggunakan corong kaca
sehingga sehingga garam NaCl dapat langsung tereliminasi bersama air. Setelah
itu dilakukan pengeringan dengan baik, agar air yang masih terkandung di dalam
fenil benzoat dapat menguap, pengeringan ini dibantu dengan alat desikator agar
dapat mempercepat proses penghilangan molekul air. Selanjutnya ditimbang dan
didapatkan berat kristal sebelum rekristalisasi seberat 51,241 gram kemudian
diukur titik lelehnya dan diperoleh titk leleh sebelum rekristalisasi 680C.
Endapan yang diperoleh selanjutnya direkristalisasi dengan etanol panas. Menurut
Anonim (2016) rekristalisasi adalah proses pengulangan kristal agar diperoleh zat
murni atau kristal yang lebih murni. Senyawa organik berbentuk kristal yang
diperoleh dari suatu reaksi biasanya tidak murni. Mereka masih terkontaminasi
oleh sejumlah senyawa yang terjadi selama reaksi. Oleh karena itu perlu
dilakukan
pengkristalan
kembali
dengan
mengurangi
kadar
pengotor.
fenoksida dan air. Kemudian benzoil klorida yang memiliki atom karbon yang
berikatan rangkap dengan oksigen akan beresonansi sehingga menyebabkan
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan sintesis dibenzalaseton dapat disimpulkan bahwa :
1. Fenil benzoat adalah senyawa organik bubuk putih yang termasuk dalam
kategori yang luas bahan kimia yang dikenal sebagai ester.
2. Fenil benzoat dapat disintesis dengan mereaksikan fenol dan benzoil klorida
dengan menggunakan katalis basa yaitu NaOH, sintesis ini didasarkan pada
reaksi Schotten-Baumann.
3. Berat kristal yang diperoleh sebelum rekristalisasi yaitu 51,241 gram, dengan
titik leleh 680C.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Fenil Benzoat. http://blogspot.com/2012/02/Sintesis - fenil benzoat. (Diakses pada tanggal 03 Maret 2016).
Anonim. 2016. Benzoil Klorida. http://www.wikipedia.com. (Diakses pada
tanggal 03 Maret 2016).
Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Riswiyanto. 2002. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta.
Tim Dosen Kimia Organik Sintesis. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Organik
Sintesis. FMIPA UNTAD. Palu.
Tim Kimia Organik. 2016. Praktikum Sintesis Kimia Organik. Departemen Kimia
FMIPA UI. Depok.
Susanty. Intani. Utami. dan Sardjiman. 2007. Optimasi Sintesis 4-Dimetilamino
Benzalaseton dengan Variasi Kecepatan dan Waktu Reaksi Menggunakan
Katalisator Natrium Hidroksida. Majalah Farmasi Indonesia. Vol. 18 No.
4.